Anda di halaman 1dari 26

Asuhan

Keperawatan
Pada Pasien
Dengan Otitis
TIK 3
Definisi Otitis
 Otitis adalah infeksi saluran telinga meliputi, infeksi saluran
telinga luar (otitis eksternal), saluran telinga tengah (otitis media),
mastoid (mastoiditis) dan telinga bagian dalam (labyrinthitis).

 Otitis media yaitu suatu inflamasi telinga tengah berhubungan


dengan efusi telinga tengah yang merupakan penumpukan cairan di
telinga tengah.

(Rahajoe,2012)
Insiden dan Prevalensi
 Prevalensi keseluruhan OME bilateral adalah 11,9%. Berdasarkan
usia dan jenis kelamin, prevalensi ditemukan tertinggi pada
kelompok 6-9 tahun (16,3%) dan pada laki-laki (14,0%) dengan
rasio laki-laki dan perempuan 1,6 : 1.

 Prevalensi untuk OME unilateral masing-masing adalah 22,9%


untuk telinga kiri dan 16,5% untuk telinga kanan.

(Timothy&Ian, 2018)
Klasifikasi Otitis
1) Otitis Media Akut (OMA)
Adalah infeksi akut telinga tengah

2) Otitis Media Kronik


Adalah kondisi yang berhubungan dengan patologi jaringan
ireversibel dan biasanya disebabkan karena episode berulang otitis
media akut.
(Smeltzer, 2002)
Etiologi Otitis
 Streptococcus
 Stapilococcus
 Diplococcus pneumonie
 Hemopilus influens

(Papila, 2012)
Patofisiologi
F:\PATOFISIOLOGI OTITIS TIK 3.
docx
Manifestasi klinis
• Nyeri
• Pruritis
• Demam
• Limfadenopati
• Telinga mengeluarkan cairan kuning atau hijau & berbau busuk
• Eritema & enema
• Telinga terasa penuh
( Smaltzer & Bare, 2001)
Pemeriksaan Penunjang
1. Otoscope
untuk melakukan auskultasi pada bagian telinga luar.
Cont....
2. Timpanogram
untuk mengukur kesesuaia dan
kekakuan membran timpani.

3. Kultur dan uji sensitifitas


dilakukan bila timpanosensitesis (aspirasi jarum dari telinga
tengah melalui membran timpani).
(nurarif & kusuma, 2016)
Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan otitis media akut
1. Miringotomi
2. Antibiotik
3. Pembersihan eksudat
 Penatalaksanaan otitis media kronik
1. Timpanoplasti

2. Mastoidektomi
Penatalaksanaan
Madu sebagai terapi topikal otitis
eksterna
• Madu bekerja sebagai anti mikroba tanpa
resistensi.
• Cara pemakaian:
• Bersihkan telinga yang terinfeksi
menggunakan cairan fisiologis
• Kompres basah bagian yang terinfeksi
menggunakan madu.
Prosedur Pembersihan Eksudat
• Tujuan : adalah membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk
perkembangan mikroorganisme dan mencegah infeksi berulang.

• Cara pembersihan eksudat :


1. Toilet telinga secara kering (dry mopping)
Telinga dibersihkan dengan kapas lidi steril, kemudian dapat
diberikan antibiotik berbentuk serbuk.
Cont....
–2. Toilet
  telinga secara basah (syringing)
Telinga disemprot dengan cairan, biasanya digunakan 3% untuk
membuang debris dan nanah, kemudian dengan kapas lidi steril dan
diberi serbuk antibiotik
3. Toilet telinga dengan pengisapan (suction toilet)
Pembersihan dengan suction pada nanah, dengan bantuan
mikroskop. Kemudian dilakukan pengangkatan mukosa yang
berpoliferasi dan polipoid sehingga sumber infeksi dapat
dihilangkan.
Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Otitis
Kasus
Seorang anak bernama R berusia 7 tahun, dibawa ke poli anak oleh
ibunya. Ibunya mengatakan pasien mengeluh telinga terasa penuh,
terdengar suara seperti mendenging, sulit tidur dan intensitas
pendengaran mulai berkurang, dan pasien menutup-nutupi telinga
sebelah kanan pada saat bertemu dengan temannya. selain itu pasien
juga mengeluh nyeri dibagian telinga kanan sejak 3 hari yang lalu.
Hasil pemeriksaan fisik : TD : 110/90 mmHg, Nadi : 70x/menit, RR :
18x/menit, Suhu : 28C, hasil inspeksi terdapat kemerahan, bengkak,
terdapat serumen berwarna kuning dan berbau dibagian liang telinga
kanan, teraba panas, skala nyeri 7.
Tabel Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Skala nyeri 7 Peradangan/Inflamasi Nyeri Akut
Sulit tidur
DO : Kemerahan
Nyeri tekan
Bengkak, teraba panas
DS : Riwayat demam Proses Inflamasi Hipertermi
DO : Suhu 38°C
Kemerahan, bengkak
DS : Pendengaran berkurang Faktor risiko : infeksi telinga/otitis Resiko Gangguan Persepsi Sensori :
Telinga berdenging media Pendengaran
Telinga terasa penuh
DO : -
DS : pasien menutup-nutupi telinga Perubahan penampilan tubuh Gangguan Citra Tubuh
sebelah kanan pada saat bertemu (sekret berbau)
dengan temannya
DO : terdapat serumen berwarna
kuning dan berbau dibagian liang
telinga kanan
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
3. Resiko gangguan persepsi sensori : Pendengaran
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi
tubuh
Intervensi
Dx : Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi
No NOC NIC Rasional

1 Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri 1. Mengetahui sejauh mana


perawatan selama sebelum dan sesudah perkembangan rasa nyeri
1x24 jam diharapkan melakukan intervensi yang dirasakan oleh pasien
nyeri yang dirasakan 2. Ajarkan teknik 2. Membantu klien untuk
berkurang. Dengan distraksi dan relaksasi mengurangi persepsi nyeri
kriteria hasil: 3. Ajarkan pasien untuk 3. Mengurangi rasa nyeri dan
- Skala nyeri melakukan kompres memberikan kenyamnan
berkurang menjadi hangat pada area nyeri
4 4. Kolaborasi pemberian 4. Mengurangi atau
- Menunjukkan analgesik dan menghilangkan rasa nyeri
ekspresi wajah antibiotik yang dirasakan.
rileks
Dx : Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi

No NIC NOC RASIONAL

2 Setelah dilakukan 1. Monitor suhu tubuh 1. Mengetahui


perawatan selama setiap 8 jam perubahan suhu
1x24 jam diharapkan tubuh setiap 8 jam
suhu tubuh normal 2. Gunakan pakaian tipis 2. Membantu
Dengan kriteria hasil: mempermudah
1. Suhu tubuh 37 C penguapan panas
3. Kompres dingin pada 3. Mempercepat
aksila dan dahi dalam penurunan
produksi panas
4. Pemberian antipiretik 4. Membantu dalam
penurunan panas
Dx : Resiko gangguan persepsi sensori : Pendengaran
No NOC NIC RASIONAL
3 Setelah diberikan  1. Lakukan Pemeriksaan 1. Melakukan Uji garputala &
asuhan  keperawatan pendengaran ( Uji garputala uji bisik untuk menentukan
selama 3 x24 jam & Uji bisik ) tingkat & jenis ketulian
diharapkan  Pasien 2. Lakukan manuver valsava 2. Melakukan maneuver valsava
terbebas dari gangguan 3. Observasi tanda-tanda awal untuk melihat
pendengaran kehilangan pendengaran ketidakseimbangan telinga
yang lanjut. luar dan dalam
4. Ajarkan klien untuk 3. Diagnosa dini terhadap
menggunakan dan merawat keadaan  telinga atau terhadap
alat pendengaran secara masalah-
tepat. masalah  pendengaran rusak
secara permanen.
4. Keefektifan alat pendengaran
tergantung pada tipe
gangguan/ketulian,
pemakaian serta
perawatannya yang tepat.
Evaluasi
Dx 1
S : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
O : - Skala nyeri 4
- tidak ada nyeri saat di tekan
A : Nyeri akut berkurang
P : - Lanjutkan pemberian obat
-tetap memberikan manajemen non farmakologi
Dx 2
S : “pendengaran saya sudah mulai membaik”
“telinga masih berdenging sesekali”
O : - serumen pada telinga kanan berkurang
- kemerahan dan bengkak pada telinga sudah berkurang
A: - gangguan persepsi sensori pendengaran berkurang
P : - lakukan pemeriksaan pendengaran lanjutan
- anjurkan pasien untuk tetap menggunakan alat bantu
pendengaran dan merawat alat secara tetap
Cont....
 Tingkat pemahaman dan pengetahuan (mis : cara minum obat dan
cara membersihkan telinga)
 Skala nyeri
 Suhu tubuh
 Tanda – tanda Inflamasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai