Anda di halaman 1dari 16

Penyakit-Penyakit yang Lazim pada

Bayi dan AnakBalita yang Terjadi di


Indonesia
DISUSUN OLEH :
RISCHI TRYSIA
RIZKI AMELIA
SILVIA NITA MAHARANI
SOFIA AULIA KHASANA
SRI MARTIANA
SUMARNI AFRIANI
SYINTIA WULANDARAI
TETEN PERMATASARI AR
BERCAK MONGOL
 Pengertian
Merupakan bercak kebiruan yang disebabkan karena terperangkapnya sel melanostik (pigmen) di bagian belakang tubuh bayi pada saat
pembentukan sistem saraf. Bercak mongol tergolong normal dan tidak berbahaya dan hampir dialami oleh semua bayi.

 Etiologi
Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin
pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari Krista neuralis ke epidermis. Hamper 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia
(Timur) lahir dengan brcak ini, namun pada bayi Kaukasia hanya 5%.

 Tanda dan Gejala


Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar.
Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang dan pundak. Bercak
mongol juga memiliki ukuran yang bervariasi, dari sebesar peniti sampai berdiameter e nam inchi. Seorang anak bias memiliki satu atau
beberapa bercak mongol.
Bercak mongol biasanya terlihat sebagai :
 Luka seperti pewarnaan
 Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit normal
 Area datar dengan bentuk yang tidak teratur
 Bercak yang biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun
 Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan
HEMANGIOMA

 Pengertian
Merupakan tanda lahir yang berupa sekelompok pembuluh darah yang tidak ikut aktif dalam peredaran
darah umum. Biasanya muncul di permukaan kulit. Meski bisa tumbuh membesar dua kali ukurannya stabil
dan buka merupakan tumor.

 Penanganan
Umumnya setelah mencapai mencapai ukuran stabil, warnanya akan menipis kemudian dapat menghilang
dengan sendirinya sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. Kemudian berikan konseling kepada orang
tua bayi bahwa tanda lahir itu normal dan sering terjadi pada bayi baru lahir, sehingga orang tua tidak perlu
khawatir dalam menghadapi kejadian ini.
IKTERIK

 Pengertian
Merupakan perubahan warna kulit / sclera mata berwarna putih menjadi kuning karena kadar bilirubin
dalam darah. Ikterik pada bayi dikatakan fisiologis apabila muncul pada hari kedua dan ketiga setelah bayi
lahir.

 Penanganan
Perlu dilakukan pengamatan yang ketat dan cermat pada 24 jam pertama sehingga ikterus tidak potensial
menjadi patologis. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara terus memberi ASI pada (banyak
minum), melakukan terapi sinar yaitu dengan menyinari bayi pada pagi hari sekitar jam 7 sampai jam 9
selama sepuluh menit. Namun apabila terjadi keadaan patologik perlu dirujuk ke RS (periksa golongan darah
ibu dan bayi, periksa kadar bilirubin).
MUNTAH
 Pengertian
Merupakan suatu keadaan keluarnya isi di dalam lambung baik cairan maupun makanan yang sebelumnya telah dicerna
melalui gerak peristaltik otot lambung.

 Etiologi
Muntah bias disebabkan karena berbagai hal seperti :
 Kelainan congenital
 Pada saluran pencernaan, iritasi lambung atresia esophagus, hirshprung, tekanan intracranial yang tinggi.
 Infeksi pada saluran pencernaan.
 Cara pemberian makanan yang salah.
 Keracunan.
 Komplikasi

 Komplikasi yang sering terjadi adalah :


 Dehidrasi atau alkalosiskarena kehilangan cairan tubuh/ elektrolit
 Ketosisi karena tidak makan dan minum
 Asidosis yang disebabkan adanya ketosis yang dapat berkelanjutan menjadi syok bahkan sampai kejang
 Ketegangan otot perut, perdarahan konjungtiva, rupture esophagus, aspirasi, yang disebabkan karena muntah yang sangat hebat.
GUMOH
 Pengertian
Meupakan suatu keadaan keluarnya isi di dalam lambung baik cairan maupun makanan (ASI atau PASI) segera
setelah bayi diberikan asupan tersebut tanpa mengalami proses pencernaan melalui gerak peristaltik otot lambung

 Etiologi
Penyebab terjadinya gumoh antara lain :
 Bayi sudah merasa senang
 Posisi salah saat menyusui
 Posisi botol yang salah
 Tergesa-gesa saat pemberian susu
 Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan

 Patofisiologi
 Pada keadaan gumoh, biasanya lambung sudah dalam keadaan terisi penuh, sehingga terkadang gumoh bercampur dengan
air liur yang mengalir kembali ke atas dan keluar melalui mulut pada sudut-sudut bibir. Hal tersebut disebabkan karena
otot katup di ujung lambung tidak bisa bekerja dengan baik. Otot tersebut seharusnya mendorong isi lambung ke bawah.
ORAL TRUSH

 Pengertian
Oral trush adalah terinfeksinya membrane mukosa mulut bayi oleh jamur Candidiasis yang ditandai
dengan munculnya bercak-bercak keputihan dan membentuk plak-plak berkeping di mulut, terjadi ulkus
dangkal. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal.

 Etiologi
Oral trush terjadi karena adanya infeksi jamur (candida albican) yang merupakan organism penghuni
kulit dan mukosa mulut, vagina, dan saluran cerna.

 Tanda dan Gejala


Sangat mudah terlihat pada pasien oral trush adalah lesi di mulut yang berwarna putih dan
membentuk plak-plak yang berkeping menutupi seluruh atau sebagian lidah, kedua bibir, gusi, dan
mukosa pipi.
DIAPER RUSH (Ruam Popok)

 Pengertian
Kemerahan pada kulit bayi akibat adanya kontak yang terus menerus dengan lingkungan yang tidak baik.

 Etiologi
 Tidak terjaganya kebersihan kulit dan pakaian bayi
 Jarang mengganti popok setelah bayi BAB atau BAK
 Terlalu panas atau lembabnya udara/suhu lingkungan
 Tingginya frekuensi BAB (diare)
 Adanya reaksi kontak terhadap karet, plastic dan deterjen

 Tanda dan Gejala


 Iritasi pada kulit yang kontak langsung dengan allergen, sehingga muncul eritema.
 Erupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti bokong, alat genital, perut bawah, atau paha atas.
 Pada keadaan yang lebih parah dapat terjadi papilla eritematosa, vesikula dan ulserasi.
SEBORRHOEA

 Pengertian
Kulit tampak berkaca-kaca, berwarna merah dan berminyak oleh karena produksi lemak yang berlebihan
dan bisa juga terjadi jerawat komedo pada kulit. Biasanya seborrhea terjadi di daerah kepala

 Etiologi
 Beberapa factor penyebab seborrhea :
 Faktor hereditas, yaitu bisa disebabkan karena factor keturunan dari orang tua.
 In take makanan yang kaya lemak dan kalori.
 Asupan minuman beralkohol.
 Adanya gangguan emosi.
BISULAN (FURUNKEL)

 Pengertian

Infeksi bakterial (terutama oleh kuman Staphylococcus Aureus dan Streptococcus sp.) pada bagian atas lapisan kulit. Salah satu faktor
resiko atau pemicu munculnya bisulan adalah obesitas (semakin gemuk seseorang semakin tinggi resiko untuk mengalami bisul).

 Etiologi

 Bisul dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :


 Iritasi pada kulit.
 Kebersihan kulit yang kurang terjaga.
 Daya tahan tubuh yang rendah.
 Infeksi oleh Staphylococcus Aureus.

 Tanda dan gejala

 Nyeri pada daerah ruam.


 Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan memiliki pustule.
 Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris resistensiae.
 Setelah seminggu umumnya furunkel akan pecah pecah sendiri dan sebagian dapat menghilang dengan sendirinya.
MILLIARIASIS

 Pengertian
Kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan disertai dengan gelembung kecil berair yang timbul akibat
keringat berlebih disertai sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu pada dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian
(dada, punggung), tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala.

 Etiologi
 Penyebab terjadinya milliariasis ini adalah udara yang panas dan lembab serta adanya dengan infeksi bakteri.
 Penanganan
 Melakukan perawatan kulit yang benar.
 Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak salycil atau bedak kocok setelah mandi.
 Bila sangat gatal, pedih, luka, dan timbul bisul, dapat diberikan antibiotik.
 Menjaga kebersihan kuku dan tangan (kuku pendek dan bersih) sehingga tidak melukai / menggores kulit saat
menggaruk.
 
DIARE

 Pengertian
BAB dengan frekuensi 3 kali atau lebih per hari, disertai perubahan tinja / feses menjadi cair dengan atau tanpa lender dan
darah yang terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya tampak sehat.

 Etiologi
 Infeksi
 Enteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan dan merupakan penyebab utama terjadinya diare.
 Parenteral, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan.

 Malabsorbsi
 Karbohidrat
 Lemak
 Protein
 Makanan, misalnya makanan basi, beracun, dan alergi.
 Psikologi, misalnya rasa takut atau cemas.
OBSTIPASI

 Pengertian

Merupakan penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit atau adanya obstruksi pada saluran cerna. Bisa juga didefinisikan
sebagai tidak adanya pengeluaran feses selama hari atau lebih.
 
 Etiologi

 Obstipasi pada anak dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :


 Kebiasaan makan
 Obstipasi
dapat timbul bila feses terlalu kecil untuk membangkitkan keinginan untuk buang air besar. Keadaan ini terjadi akibat dari kelaparan, dehidrasi, dan
mengonsumsi makanan yang kurang mengandung selulosa.
 Hipotiroidesme
 Obstipasimerupakan gejala dari dua keadaan, yaitu kreatinisme dan myodem yang menyebabkan tidak cukupnya ekskresi hormone tiroid sehingga semua proses
metabolism berkurang.
 Keadaan-keadaan mental
 Factorkejiwaan memegang peranan penting terhadap terjadinya obstipasi, terutama depresi berat yang tidak memedulikan keinginannya untuk buang air besar. Kondisi
anak dengan keterbelakangan mental juga merupakan penyebab terjadinya obstipasi karena anak sulit dilatih buang air besar.
 Penyakit organic
 Obstipasi terjadi bila terasa nyeri saat buang air besar dan sengaja dihindari seperti pada fistula ani atau wasir yang mengalami thrombosis.
 Kelainan congenital
 Adanya penyakit seperti atresia, stenosis, megakolon anganglionik congenital (penyakit hirschprung), obstruski bolus usus ileus mekonium, atau sumbatan mekonium.
Hal ini dicurigai terjadi pada neonates yang tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama.
 Penyebab lain
 Penyeban lainnya adalah diet yang salah, tidak mengonsumsi makanan yang mengandung serat selulosa sehingga bisa mendorong terjadinya peristaltic, atau pada anak
setelah sakit atau sedang sakit, ketika anak masih kekurangan cairan.
 
INFEKSI
 Pengertian
Kolonaliasis yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang dan bersifat paling membahayakan inang.

 Etiologi
Infeksi perinatal dapat disebabkan oleh berbagai bakteri seperti Escherichia coli, Pseudomonas pyocyaneus, Klebsielia, Staphylococcus
aureus, dan Coccus gonococcus. Infeksi ini bisa terjadi pada saat antenatal, intranatal, dan postnatal.
 
 Tanda dan gejala
 Gejala infeksi yang umum terjadi pada bayi yang mengalami infeksi perinatal adalah sebagai berikut :
 Bayi malas minum.
 Gelisah dan mungkin juga terjadi letargi.
 Frekuensi pernapasan meningkat.
 Berat badan menurun.
 Pergerakan kurang.
 Muntah
 Diare
 Sklerema dan edema
 Perdarahan, ikterus, kejang.
 Suhu tubuh dapat normal, hipotermi atau hipertermi
BAYI MENINGGAL MENDADAK (SUDDEN INFANT DEATH SYNDROM)
 Pengertian

Suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat. Sering ditemukan pada bayi usia 2 minggu
sampai 1 tahun dan sering terjadi ketika bayi sedang tidur.
 Etiologi
 Ibu yang masih remaja
 Bayi dengan jarak kehamilan yang dekat
 Bayi laki-laki dengan berat badan di bawah normal
 Bayi yang mengalami dysplasia bronkopulmoner.
 Bayi premature.
 Gemeli (bayi kembar)
 Bayi dengan sibling
 Bayi dari ibu dengan ketergantungan narkotika.
 Prevalensi pada bayi dengan posisi tidur telungkup.
 Bayi dengan virus pernapasan.
 Bayi dengan infeksi botulinum
 Bayi dengan apnea yang berkepanjangan
 Bayi dengan pola napas herediter
 Bayi dengan kekurangan surfaktan pada alveoli.
T H
ER I
S
I A
M K
A

Anda mungkin juga menyukai