Anda di halaman 1dari 23

ROUTING PROTOKOL

RIP
Routing Information Protokol atau dikenal dengan RIP merupakan Protokol Routing Dinamik yang
dibuat sekitar tahun 1970. RIP menggunakan perhitungan Distance Vector Protokol. Berarti RIP
menggunakan Jarak (Hop) dalam menentukan jarak antara router.

RIP menggunakan jangakauan Hop dalam menentukan jarak antara router. Maksimum jumlah
hop yang dimiliki RIP adalah 15 Hop,
diilustarasikan Pada gambar, jarak antara router 8 dengan router 5 adalah 1 hop. Jarak antara router
8 dengan router 6 adalah 2 hop, dan jarak antara router 8 dengan router 7 adalah 3 hop. Sehingga
jika capaian sebuah hop lebih dari 15 hop,
(Asumsi 16 hop) maka tujuan yang mencapai 16 hop dapat dikatakan tidak terjangkau, sehingga RIP
lebih menekankan pada linkungan jaringan kecil, seperti perkantoran, universitas
CARA KERJA RIP

 Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
 Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update
routing .
 Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
 Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
 Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway
tersebut dalam waktu tertentu
 Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat
broadcast di setiap network yang terhubung
KARAKTERISTIK DARI
RIP:
 Distance vector routing protocol
 Hop count sebagi metric untuk memilih rute
 Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
 Secara default routing update 30 detik sekali
 RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet
mask pada update
 RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask
pada update
 Kita lakukan percobaan pertama di lakukan dengan 2 komputer. Untuk router kita dapat
gunakan router dengan tipe generic, dimana interface serial sudah ada di router tipe
generic seperti pada gambar

 Desain jaringan seperti pada gambar, Dapat lihat interface pada router berwarna merah
(tidak aktif).
IP MASTER
No Nama Device Keterangan

1 Router 2 Router Generic


Interface fastethernet 0/0 = 192.168.1.1
Subnet mask= 255.255.255.0
Inteface serial 2/0= 192.168.2.1/30
Subnet mask= 255.255.255.252
Hostname =router 2

2 Router 4 Router Generic


Interface fastethernet 0/0 = 192.168.3.1
Subnetmask= 255.255.255.0
Inteface serial 2/0= 192.168.2.2
subnet mask = 255.255.255.252
Hostname =router 2

3 Switch  
4 PC PT0 IP address=192.168.1.2
Subnet mask = 255.255.255.0
Gateway = 192.168.1.1
 
5 PC PT1 IP address= 192.168.3.2
Subnetmask = 255.255.255.0
Gateway =192.168.3.1
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
ROUTER 2

 Press RETURN to get started!


 Router>enable
 Router#config t
 Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
 Router(config)#int fa0/0
 Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
 Router(config-if)#no shut
 Router(config-if)#
 Router(config-if)#exit
 Router(config)#interface serial 2/0
 Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.252
 Router(config-if)#clock rate 56000
 Router(config-if)#no shutdown
 %LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
 Router(config-if)#
 Router(config-if)#exit
Sudahkah seperti gambar disamping?
ROUTER 4
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!
Router>enable
Router#config t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#
Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown 
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#
Router 2

Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#

Router 4
RIP TESTED
Tugas
1. Tambahkan 1 router lagi sehingga menjadi 3 router

2. Lakukan konfigurasi 18 router


PERBEDAAN DAN PERSAMAAN RIP
VERSI 1 DAN RIP VERSI 2

Rip Versi 1
 RipVersi 1 merupakan Classfull Distance Vector
 Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan
 Tidak mendukung VLSM
 Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing
table
 Routing Table selalu dibroadcast
Rip Versi 2
 RipVersi 2 mendukung Classless Distance Vectoryang
merupakan pengembangan dari Rip versi 1
 Mendukung VLSM
 Mengirimkan subnet mask pada saat update routing table
 Routing update dilakukan secara mulicast
 Penggunaan Otentikasi
Persamaan Rip Versi 1 dan Rip Versi 2
 Menggunakan timer untuk mencegah Routing Loop
 Menggunakan Split Horizon atau dengan Split Horizon Reserve
 Menggunakan Triger Update
 Maksimal hop sebanyak 15
RIP VERSI 2
R0 R1
konfigurasi IP pada Router 0 Konfigurasi IP pada Router 1

Router(config)#interface fastEthernet 0/0 Router(config)#interface fastEthernet 0/0


Router(config-if)#ip address 192.168.20.2 Router(config-if)#ip address 192.168.20.1
255.255.255.248 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#no shutdown

Router(config)#interface fastEthernet 0/1 Router(config)#interface fastEthernet 0/1


Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 Router(config-if)#ip address 192.168.30.1
255.255.255.248 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#no shutdown
R2
Konfigurasi IP pada Router 2

Router(config)#interface fastEthernet 0/1


Router(config-if)#ip address 192.168.40.1
255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

Router(config)#interface fastEthernet 0/0


Router(config-if)#ip address 192.168.30.2
255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
R0
Konfigurasi RIP pada Router 0
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang
terhubung ke Router 0.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.10.0
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#no auto-summary
R1
Konfigurasi RIP pada Router 1
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang
terhubung ke Router 1.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#no auto-summary
R2
Konfigurasi RIP pada Router 2
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang
terhubung ke Router 2.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#network 192.168.40.0
Router(config-router)#no auto-summary
Kemudian Setting IP pada PC Client yang terhubung Ke Router 0 dan Router 2
Kesimpulan

dengan konfigurasi RIP kita bisa menghubungkan Client yang berbeda network secara
dinamis

Anda mungkin juga menyukai