pendidikan strata satu (S1) program studi akuntansi dan telah memperoleh gelar profesi akuntan melalui pendidikan dari Departemen Pendidikan Nasional atas rekomendasi dari organisasi profesi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). PERKEMBANGAN
Profesi akuntansi di Indonesia baru berkembang sejak diluncurkannya
Undang -Undang No. 34, Tahun 1954 tentang hak praktik publik dan penggunaan akreditasi gelar akuntansi. Organisasi profesi akuntansi di Indonesia, yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang didirikan pada tahun 1957. Pada tahun 1975 Konsersium Ilmu Ekonomi (KIE) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berdiri dimana salah satu keputusannya menetapkan bahwa syarat-syarat minimal kurikulum jurusan akuntansi berpola Amerika, untuk seluruh Fakultas Ekonomi Negeri. Sejalan dengan hal tersebut Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) mulai beroperasi tahun 1979. Pada tahun 2001 pemerintah berniat memberlakukan aturan baru tentang pemakaian sebutan akuntan. Hingga sekarang IAI dengan dukungan Departemen Keuangan RI menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), dengan tujuan menguji kemampuan akuntan untuk berpraktik sebagai Akuntan Publik. Chartered Accountant Salah satu Profesi yang dipandang sangat berperan dalam mendukung era baru Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terutama dalam hal pelaporan keuangan adalah Profesi Akuntan. Gelar Chartered Accountant mupakan gelar yang precious dikalangan Profesi Akuntan. Apa saja Kriteria yang Harus Dipenuhi untuk Memperoleh Gelar CA Indonesia?
Memiliki register akuntan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Memiliki pengalaman dan/atau menjalankan praktik
keprofesian di bidang akuntansi, baik di sektor pendidikan, korporasi, sektorpublik, maupun praktisi akuntan publik
Menaati dan melaksanakan StandarProfesi
Menjaga kompetensi melalui pendidikan profesional
berkelanjutan IAI melaksanakan ujian Chartered Accountant Indonesia, yang dilaksanakan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara pada tanggal 3 Pebruari 2014.
Untuk terdaftar dalam register Negara
Akuntan, seseorang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: • lulus pendidikan profesi akuntansi atau lulus ujian sertifikasi akuntan profesional; • berpengalaman di bidang Akuntansi; dan • sebagai anggota asosiasi profesi akuntan. Pada awalnya, pendidikan akuntansi yang P dilaksanakan dalam pendidikan tinggi menghasilkan E N sarjana yang oleh UU No. 34 / 1994 dipandang cukup D untuk menjadi syarat bagi profesi akuntan publik. I Untuk menampung lulusan perguruan tinggi swasta, D dilaksanakan ujian negara akuntansi (UNA). I K Perkembangan berikutnya adalah berubahnya A N program pendidikan sarjana menjadi program S1, yang sampai saat ini masih diakui sebagai akuntan. A Dengan dikeluarkannya SK mendikbud No. 036 tahun K 1994, pendidikan S1 akuntansi berubah dengan U dimasukannya akuntansi dalam pendidikan profesi. N Dengan SK ini, pendidikan S1 tidak lagi menghasilkan T akuntan. Sebutan akuntan diperoleh dari pendidikan A profesi. N S I P E N D I Kurikulum nasional pendidikan akuntansi diatur D dalam SK mendikbud No. 0313 / U / 1994. beban SKS I yang harus ditempuh dalam kurikulum ini berkisar K antara 144 SKS sampai dengan 160 SKS, jumlah SKS A N wajib sebesar 144 SKS sehingga tersedia 24 sampai dengan 40 SKS untuk mata kuliah pilihan. A K U Perhitungan di atas menunjukan 24 SKS mata kuliah N wajib dan 9 SKS mata kuliah pilihan di bidang ekonomi. T Mata kuliah wajib di bidang akuntansi sebanyak 40 SKS A dan pilihan 3 SKS. Dengan demikian proporsi mata N S kuliah ekonomi dibanding mata kuliah akuntansi sebesar I 33:43 atau hampir 77%. THANK YOU....