Anda di halaman 1dari 24

INDO NESIA

APBN DAN PERAN PEMERINTAH


DI PRESENTASIKAN OLEH KELOMPOK 1
APBN APBN

LATAR BELAKANG
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN
berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan
pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa dibaratkan sebagai anggaran
rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua sisi, yaitu sisi
penerimaan dan sisi pengeluaran. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
merupakan alat utama pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya dan sekaligus alat
pemerintah untuk mengelola perekonomian negara.
Sebagai alat pemerintah, APBN bukan hanya menyangkut keputusan ekonomi, namun
juga menyangkut keputusan politik. Dalam konteks ini, DPR dengan hak legislasi,
penganggaran, dan pengawasan yang dimilikinya perlu lebih berperan dalam mengawal
APBN. sehingga APBN benar-benar dapat secara efektif menjadi instrumen untuk
mensejahterakan rakyat dan mengelola perekonomian negara dengan baik.
Dasar Hukum APBN
Dasar hukum penyusunan APBN adalah:
1. UUD 1945 pasal 23 ayat 1 yang menyatakan anggaran pendapatan dan
belanja negara ditetapkan setiap tahun.
2. UU No 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara.
3. UU No 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat
dan daerah.
Fungsi APBN
APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara
dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan,
mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas
perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.
APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan
stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban
negara dalam suatu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan
negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya
PRINSIP
APBN
Sejak Orde Baru mulai membangun, APBN kita disusun atas dasar tiga prinsip, yaitu prinsip
berimbang (balance budget), prinsip dinamis, dan prinsip fungsional.
ASUMSI DASAR MAKRO

Asumsi dasar makro adalah indikator utama ekonomi makro yang digunakan sebagai acuan
dalam menyusun postur APBN. Asumsi dasar makro disusun dengan mengacu pada
sasaran-sasaran pembangunan jangka menengah yang ada pada Rencana Kerja Pemerintah
(RKP). Selain itu, asumsi dasar makro APBN juga disusun dengan mempertimbangkan
perkembangan ekonomi domestik maupun global agar asumsi yang digunakan dapat
mempresentasikan kondisi perekonomian terkini
Asumsi dasar makro ekonomi sangat berpengaruh terhadap besaran komponen
dalam struktur APBN. Asumsi dasar makroekonomi terdiri atas 7 indikator utama
yaitu :
1. Pertumbuhan ekonomi,
2. Inflasi,
3. Nilai tukar rupiah terhadap dolar US,
4. Suku bunga SPN (Surat Perbendaharaan Negara) 3 bulan,
5. Harga minyak mentah Indonesia,
6. Lifting dan harga minyak dan gas bumi indonesia
7. Produktivitas minyak dan gas bumi Indonesia
PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

Pendapatan Negara dan Hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari
penerimaan perpajakan, penerimaan negara non-pajak, serta penerimaan hibah dari
dalam negeri dan luar negeri. Pengertian pendapatan hibah adalah setiap
penerimaan pemerintah pusat dalam bentuk uang, barang, jasa, dan surat berharga
yang diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali yang berasal dari
dalam negeri, yang atas pendapatan hibah tersebut pemerintah mendapat manfaat
secara langsung untuk digunakan demi mendukung tugas dan fungsi negara
Besaran pendapatan negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
• Indikator ekonomi makro yang tercermin pada asumsi dasar makro ekonomi
• Kebijakan pendapatan negara
• Kebijakan pembangunan ekonomi
• Perkembangan pemungutan
• Kondisi kebijakan lain
PENERIMAAN PERPAJAKAN
Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri dari pajak dalam
negeri dan pajak perdagangan internasional. Pendapatan Pajak Dalam Negeri.
Pendapatan Pajak dalam negeri dibagi menjadi lima, yaitu:
a) Pendapatan pajak penghasilan (PPh)
b) Pendapatan pajak pertambahan nilai dan jasa serta pajak penjualan atas
barang mewah
c) Pendapatan pajak bumi dan bangunan (PBB)
d) Pendapatan cukai
e) ) Pendapatan pajak Iainnya merupakan jenis penerimaan perpajakan yang
tidak termasuk dalam kategori penerimaan pajak
Pendapatan bea masuk adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang
yang diimpor. (Pasal 1 Ayat 15 UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan atas
UU No.10 Tahun 1995 tentang kepabeanan). Pada dasarnya, bea masuk berfungsi
untuk:
1. Mencegah kerugian industri dalam negeri yang memproduksi barang
sejenis dengan barang impor tersebut
2. Melindungi pengembangan industri barang sejenis barang - barang impor
dalam negeri
3. Mencegah terjadinya serius terhadap industri dalam negeri yang
memproduksi barang sejenis dan/atau barang yang secara langsung bersaing
4. Melakukan pembalasan terhadap barang impor yang berasal dari negara yang
memperlakukan barang ekspor Indonesia secara diskriminatif.
Tujuan bea keluar terhadap barang ekspor adalah:
• Menjamin terpenuhinya kebutuhan dalam negeri
• Melindungi kelestarian sumber daya alam
• Mengantisipasi kenaikan harga yang cukup drastic dan komoditi ekspor tertentu di
pasaran internasional
• Menjaga stabilitas harga komoditi tertentu di dalam negeri
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan salah satu sumber pendapatan
negara, di luar penerimaan perpajakan. PNBP telah mengalami beberapa kali
perubahan klasifikasi sejalan dengan jumlah dan kontribusinya dalam pendapatan
negara. PNBP terdiri dari:
a) Penerimaan Sumber Daya Alam
b) Penerimaan sumber daya alam non-minyak bumi dan gas bumi (SDA
nonmigas).
c) Pendapatan Bagian Laba BUMN.
d) Pendapatan laba BUMN perbankan dan pendapatan laba BUMN
nonperbankan.
Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya

Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya terdiri dari pendapatan bunga dan
pendapatan pendidikan.
A) Pendapatan bunga adalah semua pendapatan negara yang berasal dari bunga atas
piutang pemerintah dan penerusan pinjaman, Pendapatan kejaksaan dan peradilan
serta hasil tindak pidana korupsi semuanya adalah pendapatan pemerintah yang
berasal dari kasus-kasus pengadilan yang ditangani pemerintah
B) Pendapatan pendidikan adalah semua pendapatan negara yang berasal dari jasa
penyelenggaraan pendidikan, yaitu pendapatan uang pendidikan, uang ujian masuk,
kenaikan tingkat, akhir pendidikan, serta pendapatan uang ujian untuk menjalankan
praktik
Pendapatan Badan Layanan Umum

Pendapatan atau penerimaan BLU adalah penerimaan yang berasal dari kegiatan pelayanan
masyarakat yang dilakukan oleh Badan Layanan Umum. Badan Layanan Umum adalah
instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mencari
keuntungan dan, dalam melakukan kegiatannya, didasarkan pada prinsip efisiensi serta
produktivitas
Jenis pendapatan BLU antara lain: pendapatan jasa layanan umum, pendapatan hibah
badan layanan umum, pendapatan hasil kerja sama BLU, dan pendapatan BLU lainnya.
Pengeluaran Negara (Belanja Negara)

Belanja negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih. Belanja negara ini terdiri atas Belanja Pemerintah Pusat dan
Transfer ke Daerah. Besaran belanja negara dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain Kebutuhan penyelenggaraan negara, Kebijakan pembangunan, serta
Kondisi kebijakan lainnya.
1) Belanja Pemerintah Pusat
2) Transfer ke Daerah
3) Pembiayaan
Siklus APBN
Siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah serangkaian
kegiatan dalam proses penganggaran yang dimulai ketika anggaran Negara mulai
disusun hingga perhitungan anggaran disahkan dengan Undang-Undang
Tahapan kegiatan dalam siklus APBN adalah sebagai berikut:
1.) Perencanaan dan Penganggaran APBN
2.) Penetapan/Persetujuan APBN
3.) Pelaksanaan APBN
4.) Pelaporan dan Pencatatan APBN
5.) Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban APBN
Potret Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia

Potret Data Penerimaan dan Pengeluaran APBN Indonesia Tahun 1998 -2014
Potret Perekonomian Indonesia ditinjau dari penerimaan dan pengeluaran APBN
Pemerintah pascaorde reformasi dengan menggunakan analisis growth and share dapat
dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini
Kesimpulan
APBN adalah daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan
pengeluaran Negara selama satu tahun anggaran. Tujuan penyusunan APBN adalah sebagai
pedoman pengeluaran dan penerimaan Negara agar terjadi keseimbangan yang dinamis
dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan.
Thanks Guys

JANGAN LUPA SUBCRIBE : CUPACUP

Anda mungkin juga menyukai