Anda di halaman 1dari 30

HIPERTENSI EMERGENSI, CORONARY ARTERY

LAPORAN
DISEASE SAPKASUS
CCS II,
CHRONIC KIDNEY DISEASE,
HIPERTRIGLISERIDEMIA, DAN ANEMIA PADA
PASIEN LAKI-LAKI USIA 37 TAHUN
Disusun
Oleh:
Irna Aprillia
NIM I4061172044

KEPANITERAAN KLINIK KARDIOLOGI


RUMAH SAKIT TK II DUSTIRA
CIMAHI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Pembimbing: dr. Nizamuddin


Ubaidillah, Sp. JP
2

1. Penyajian
Kasus
3

Identitas Pasien
▸ Nama : Tn. DR
▸ Jenis Kelamin : Laki-laki
▸ Usia : 37 tahun
▸ Pekerjaan : Pedagang
▸ Agama : Islam
▸ Tanggal MRS : 28-01-2020
4

Anamnesis
2 Minggu 2 Hari
SMRS SMRS

Sesak nafas
• Nyeri dada sebelah kiri
• Memberat saat
sering dirasakan
beraktivitas Sesak dirasakan • Nyeri dirasakan seperti
• Hilang saat beristirahat
• Tidur dengan satu bantal semakin memberat tertimpa beban berat
• Muncul tidak menentu
• Terbangun saat tidur
kemudian hilang
malam hari disangkal
5

Anamnesis (2)

▸ Riwayat penyakit dahulu


• Hipertensi
• Kolesterol tinggi
• Serangan jantung (tahun 2017)

▸ Riwayat pengobatan
Pasien rutin mengkonsumsi obat amlodipin dan
captopril, obat tersebut di dapatkan oleh pasien saat
kontrol di klinik atau puskesmas.
6

Anamnesis (3)
▸ Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat tekanan darah tinggi
• Riwayat stroke

▸ Riwayat kebiasaan, sosial, dan ekonomi


• Pasien bekerja sebagai pedagang
• Setiap pagi pasien berjalan selama ± 15 menit
• Berhenti merokok 4 tahun
• Tidak kontrol makanan
• Satu bulan sekali berobat ke Puskesmas atau klinik
7

PEMERIKSAAN FISIK

▸ Keadaan umum : ▸ Tekanan darah : 190/120


tampak sakit sedang mmHg
▸ Kesadaran : compos ▸ Denyut nadi : 82 x/menit,
mentis (E4M6V5) reguler
▸ Berat badan : 71 kg ▸ Frekuensi napas :
▸ Tinggi badan : 160 cm 26 x/menit
▸ Status gizi : overweight ▸ Temperatur : 36,8oC
(BMI : 27,7) ▸ Saturasi O2: 97% (tanpa
O2)
8

PEMERIKSAAN FISIK (2)


▸ Status Generalis
• Mata : konjungtiva anemis (+/+)
• Telinga : dalam batas normal
• Mulut : dalam batas normal
• Hidung : dalam batas normal
• Tenggorokan : dalam batas normal
• Leher : dalam batas normal
• Paru : dalam batas normal
• Jantung : dalam batas normal
• Abdomen : dalam batas normal
• Ekstremitas : dalam batas normal
9

PEMERIKSAAN PENUNJANG
▸ Laboratorium (28/01/20)
Hemoglobin 9,7g/dl Natrium 145 mmol/L
Eritrosit 3,2 10^6/uL
Kalium 4,1 mmol/L
Lekosit 7,1 10^3/uL Klorida 117 mmol/L
Hematokrit 27,6 % SGOT 11 u/l
Trombosit 324 10^3/uL
SGPT 11 u/l
MCV 86,5 fL Albumin 4.0u/l
MCH 30,4 Pq Ureum 95 g/dl
MCHC 35,1 g/dL
Kreatinin 6,4 mg/dl
RDW 13.9 % Trigliserida 361 mg/dl
Basofil 0,3 % LDL Kolestrol 76 mg/dl
Eosinofil 3.5 %
Neutrofil Segmen 65.3 % Gula Darah Sewaktu 105 mg/dl
Limfosit 22.8 %
Monosit 8.1 % GFR = 10,49 mL/min/1,73m2
10

PEMERIKSAAN PENUNJANG (2)


▸ Elektrokardiografi (28/01/20)
11

PEMERIKSAAN PENUNJANG (3)

▸ Irama : Sinus ▸ Interval RR : regular


▸ Ritme : Regular ▸ RVH/LVH : LVH, R di V5 (20mm)
▸ Frekuensi : 88 bpm, regular + S di V1 (14mm) = 34.
▸ Axis : Normoaxis Tidak memenuhi
kriteria Sokolow-Lyon
▸ Gelombang P: Normal
▸ Sermen ST : Normal
▸ PR Interval : 0,16s
▸ Gelombang T: Normal
▸ Kompleks QRS: 0,10s
▸ Kesimpulan : Normal Sinus Rhytm
12

RESUME MEDIS

▸ Laki-laki 38 tahun, dengan keluhan sesak dirasakan sejak 2


minggu yang lalu kemudian memberat 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. DoE (+), orthopneu dan paroxysmal nocturnal
dyspnea disangkal. Nyeri dada sebelah kiri, hilang-timbul
sering dirasakan oleh pasien. Pasien mempunyai riwayat
tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan serangan jantung
tahun 2018. Pasien memiliki riwayat penyakit keluarga sakit
tekanan darah tinggi dan stroke. Hasil laboratorium darah
ditemukan peningkatan trigliserida, ureum, kreatinin dan
anemia.
13

DIAGNOSA

▸ Hipertensi emergesi + CAD SAP CCS II + CKD e.c


HKD + Hipertrigliseridemia + Anemia
14

TATALAKSANA
Non Farmakologi Farmakologi
▸ Diet rendah garam ▸ IVFD NS 500cc/24 jam
▸ Diet rendah kolesterol ▸ Nitrogliserin drip mulai 5 mcg/menit, titrasi naik
setiap 15 menit hingga tercapai MAP < 20% dari
MAP awal atau TDS 150. Dosis maksimal 200
mcg/menit. Jika sudah mencapai target,
pertahankan dosis selama 6 jam lalu down
titration sampai off. 1 jam sebelum off, berikan
obat antihipertensi per oral.
▸ Aspilet 1 x 80mg
▸ Bisoprolol 1 x 2,5mg
▸ Amlodipin 1 x 10mg
▸ Atorvastatin 1 x 20mg
15

PROGNOSIS

▸ Ad vitam : dubia ad bonam


▸ Ad functionam : ad malam
▸ Ad sanationam : ad malam
16

2. Pembahasan
17

HIPERTENSI

▸ Hipertensi di definisikan sebagai nilai tekanan darah sistolik di klinik


≥140 mmHg dan atau nilai tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.
18

Diagnosis Hipertensi
19

HIPERTENSI (3)

▸ Komplikasi organ target pada hipertensi mencerminkan


derajat peningkatan tekanan darah kronis.
▸ Kerusakan organ tersebut dapat dikaitkan dengan (1)
meningkatnya beban kerja jantung dan (2) kerusakan arteri
yang dihasilkan dari efek gabungan dari tekanan yang
meningkat itu sendiri (dinding pembuluh darah yang
melemah) dan percepatan aterosklerosis.
▸ Organ target utama pada komplikasi yang destruktif dari
hipertensi kronis adalah jantung, sistem serebrovaskular,
aorta dan sistem pembuluh darah perifer, ginjal, dan retina.
20

Patogenesis konsekuensi utama hipertensi arteri


21

HIPERTENSI (5)

▸ Terapi Nonfarmakologis
a. Penurunan berat badan
b. Mengurangi asupan garam, dianjurkan untuk asupan
garam tidak melebihi 2 gr/ hari
c. Olah raga, dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 60
menit/hari, minimal 3 hari/ minggu, dapat menolong
penurunan tekanan darah
d. Mengurangi konsumsi alkohol
e. Berhenti merokok
22

HIPERTENSI (6)

▸ Terapi Farmakologis
23

HIPERTENSI (7)
24

Coronary Atery Disease

▸ Coronary Atery Disease (CAD) adalah proses patologi yang


dikarakteristikan oleh akumulasi plak aterosklerosis pada
arteri epikardial, baik itu obstruktif atau non-obstruktif.
▸ Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan
fibrosa dalam arteri koronaria, sehingga secara progresif
mempersempit lumen pembuluh darah.
▸ Bila lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran darah
akan meningkat dan membahayakan aliran darah
miokardium.
25

Coronary Atery Disease (2)


▸ Klasifikasi CCS (Canadian Cardiovascular Society) digunakan untuk
menilai berat ringannya angina pada penderita penyakit janutng
koroner.
Kelas Keterangan
CCS I Pasien dengan penyakit jantung koroner tanpa limitasi aktivitas fisik. Angina
timbul pada aktivitas fisik yang berat.
CCS II Pasien dengan penyakit jantung koroner dengan limitasi ringan terhadap aktivitas
fisik. Angina timbul pada aktivitas fisik yang lebih berat dari aktivitas sehari-hari.
CCS III Pasien dengan penyakit jantung koroner dengan limitasi bermakna terhadap
aktivitas fisik. Angina timbul pada aktivitas fisik sehari-hari.
CCS IV Pasien dengan penyakit jantung koroner dengan ketidakmampuan untuk
melakukan aktivitas apapun tanpa menimbulkan gejala angina. Angina timbul
dalam keadaan istirahat atau tanpa melakukan aktivitas.
26

HIPERTRIGLISERIDEMIA

▸ Dislipidemia disebabkan oleh terganggunya metabolisme


lipid akibat interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan.
▸ Intervensi TG dilakukan pada pasien dengan tingkat risiko
tinggi atau sangat tinggi yang mempunyai konsentrasi TG
≥200 mg/dL.
27

HIPERTRIGLISERIDEMIA (2)

▸ Statin terbukti dapat menurunkan mortalitas dan


morbiditas kardiovaskular, maka obat ini adalah
pilihan pertama bagi pasien dengan tingkat risiko
tinggi dan sangat tinggi yang mempunyai
konsentrasi TG moderat.
▸ Dalam keadaan statin tidak dapat menurunkan
konsentrasi TG sehingga konsentrasi kolesterol
non-HDL masih ≥30 mg/dL di atas target kolesterol
LDL, fibrat dapat ditambahkan pada statin.
3. Kesimpulan
29

KESIMPULAN
▸ Laki-laki 38 tahun, dengan keluhan sesak dirasakan sejak 2 minggu
yang lalu kemudian memberat 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
DoE (+), orthopneu dan paroxysmal nocturnal dyspnea disangkal. Nyeri
dada sebelah kiri, hilang-timbul sering dirasakan oleh pasien. Pasien
mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan
serangan jantung tahun 2017. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan
pada pasien ini status gizi overweight dan hipertensi (190/120
mmHg). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penurunan
fungsi ginjal, peningkatan kadar trigliserida, dan anemia. EKG pada
pasien tidak menunjukkan makna hipertrofi ventrikel kiri. Sehingga,
diagnosis pasien ini adalah hipertensi emergesi + CAD SAP CCS II +
CKD e.c HKD + Hipertrigliseridemia + Anemia.
30

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai