Kelompok
1. Anita Puspasari (8730)
2. Ayu Sukmawati (8732)
3. Desi Ratna Puspita (8714)
4. Normalita Sulistyanawati (8733)
5. Rahayu (8726)
6. Ristina Noviatun (8700)
7. R.R Nabila Z.A (8688)
8. Titik Okta Suryani (8655)
9. Warsiti Eka Saputri (8723)
10. Wing Ma Intan (8775)
11. Agusina Hermawati ()
Klasifikasi
• Domain : Bacteria
• Phylum : Actinobacteria
• Order : Actinomycetales
• Family : Actinomycetaceae
• Genus : Actinomyces
• Spesies : A. bovis, A. bowdenii , A.
canis , A. cardiffensis , A. catuli , A.
coleocanis , A. dentalis, A. denticolens,
A. europaeus, A. funkei,
• A. georgiae • A. radingae
• A. gerencseriae • A. slackii
• A. graevenitzii • A. streptomycini
• A. hongkongensis • A. suimastitidis
• A. hordeovulneris • A. suis
• A. howellii • A. turicensis
• A. humiferus • A. urogenitalis
• A. hyovaginalis • A. vaccimaxillae
• A. marimammalium • A. viscosus
• A. meyeri • A. nasicola,
• A. oricola, • A. neuii
• A. radicidentis • A. odontolyticus
Morfologi
• Memiliki fimbria/pili
yang tersusun atas
multiple protein.
• Membentuk koloni
jamur.
• Berbentuk batang.
Identifikasi
• Terdiri dari sekelompok percabangan
mikroorganisme uniseluler
• Anaerob
• Gram Positif
• Tidak membentuk endospora
Sifat Pertumbuhan
• Tumbuh perlahan (4-10 hari) di bawah
mikroaerofil (6-10% ambien CO2) atau
kondisi ketat anaerobik Actinomyces
• Tumbuh dengan baik di media diperkaya
dengan brainheart
infus. Mereka tumbuh terbaik pada suhu 37
° C. Koloni dapat muncul di 3-7 hari.
Habitat Hidup
• Merupakan komponen utama dari dental
plak, khususnya di bagian aproksimal dari
gigi, dan bertambah jumlahnya di gingivitis.
• Bagian koloni lain adalah traktus genital
wanita dan “tonsilar crypts”.
• Biasanya muncul sebagai memanjang
Gram-positif batang yang cabang di sudut
akut
• Dalam nanah, bentuk paling khas adalah
belerang granul: kuning-oranye granul,
nama untuk perusahaan
kotor kemiripan dengan belerang
Actinomyces Israelii
Klasifikasi
• Domain : Bacteria
• Phylum : Actinobacteria
• Order : Actinomycetales
• Family : Actinomycetaceae
• Genus : Actinomyces
• Species : Actinomyces
israelii
Morfologi
• Memiliki dinding sel bertipe gram positif.
• Basil berbentuk langsing
• Dalam setiap dinding sel Actinomyces
israelii terdapat 3 tipe mucopeptida
berdasarkan asam amino yang terdapat
dalam 3 posisi dari struktur peptide dan
jembatan interpeptide, yaitu Orn – Lys –
Dglukosa.
• Permukaan sel dari bakteri ini relative halus
tanpa fimbriae.
• Sekitar 25-45% karbohidrat membentuk
dinding sel dari A. israelii.
• Morfologi koloni dari A. israelii dapat
diamati dalam media solid,bisasanya
berwarna putih, kasar dan berbentuk seperti
gigi geraham.
• Dalam media kaldu (broth medium) A.
israelii menyimpan granul-granul.
Sifat Pertumbuhan
• Tumbuh baik dalam medium agar yang
ditambahkan CO2 bahkan dapat tumbuh
juga dalam medium yang tidak
ditambahkan bahan penyubur.
• Bersifat fakultatif anaerob namun lebih baik
tumbuh dalam kondisi anaerob.
• Tidak tahan asam.
• Suhu optimum pertumbuhan 35-37 C
Habitat Hidup
• Bisa ditemukan di gusi, gigi, dan amandel. Infeksi ini
menyebabkan terbentuknya abses di beberapa tempat.
Menyebabkan aktinomikosis.
• Paling sering ditemukan di rahang, thoraks dan rongga
perut.
• Aktinomikosis memiliki 4 bentuk yaitu ;
1. Bentuk Abdominalis
2. Bentuk Servikofasialis
3. Bentuk Torakis
4. Bentuk Generalisata
Cara Penularan
• Penyebaran melalui aliran darah sangat
jarang terjadi. Pada sekitar separuh kasus
aktinomikosis, lesi awal adalah
servikofasial, mengenai wajah, leher, lidah,
atau mandibula.
• Paling sering menyerang pria dewasa.
• Aktinomikosis kadang terjadi pada wanita
yang menggunakan alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR,IUD, spiral).
• Penularan melalui kontak dari orang ke
orang dan merupakan bagian dari flora
mulut yang normal.
• Dari rongga mulut organisme ini masuk ke
paru-paru atau masuk ke tenggorokan
melalui luka, dengan pencabutan gigi atau
abrasi dari lapisan mukosa.
• Penyakit pada saluran pencernaan dan
rongga perut penularan biasanya berasal
dari usus buntu.
Proses Infeksi
• Bentuk aktinomikosis yang khas adalah
suatu pembengkakan yang keras, merah,
relatif tidak nyeri dan biasanya timbul
perlahan-lahan.
• Pembengkakan menjadi berfluktuasi,
mengarah ke permukaan, dan akhirnya
mengeluarkan cairan, membentuk saluran
sinus menahun dengan hampir tidak ada
kecendrungan menyembuh. Lesi-lesi
meluas secara bersambungan.
Gejala Klinis
1. Bentuk Abdominalis
– Terjadi akibat menelan ludah yang tercemar
oleh bakteri.
– Infeksi menyerang usus dan selaput rongga
perut (peritoneum).
– Gejala yang sering ditemukan adalah:
• nyeri
• Demam
• muntah
• diare atau sembelit
• penurunan berat badan.
– Suatu massa terbentuk dalam perut dan
nanahnya bisa mengalir ke kulit melalui saluran
yang menghubungkan massa ini dengan
dinding perut.
2. Bentuk Servikofasialis (Lumpy Jaw)
– Biasanya dimulai sebagai pembengkakan yang
kecil, datar dan keras di dalam mulut, kulit
leher atau di bawah rahang.
– Kadang pembengkakan ini menimbulkan rasa
nyeri.
– Selanjutnya terbentuk daerah lunak yang
menghasilkan cairan yang mengandung butiran
belerang yang bulat dan kecil, berwarna
kekuningan.
– Infeksi bisa menyebar ke pipi, lidah,
tenggorokan, kelenjar liur, tulang tengkorak
atau otak dan selaput otak (meningens).
3. Bentuk Torakalis
– Bentuk ini menyebabkan nyeri dada, demam
dan batuk berdahak. Tetapi gejala-gejala ini
mungkin tidak akan muncul sebelum terjadinya
infeksi paru-paru yang berat.
4. Bentuk Generalisata
– Infeksi ikut ke dalam darah dan akan sampai ke
kulit, tulang belakang, otak, hati, ginjal, saluran
kemih dan rahim serta indung telur pada
wanita.
Diagnosa
• Dilakukan berdasarkan gejala-gejala dan
hasil pemeriksaan rontgen.
• Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan
pembiakan bakteri, contoh pada: nanah,
dahak atau jaringan yang terinfeksi.
Pengobatan
• Actinomyces israelii sangat rentan dan sensitive
terhadap antbiotik β-lactam, moderat sensitive
pada tetracyclines, choramphenicol, macrolides,
lincomycins, fusidic acid, dan vancomycin.
• Actinomyces israelii resistant terhadap
aminoglikosida, metronidarole, antibiotik peptida.
• Aktinomikosis biasanya diobati dengan penisilin
dan pengaliran keluar melalui pembedahan dan
pembuangan jaringan nekrotis.
Pencegahan dan Pengendalian