Anda di halaman 1dari 22

Hilal hamd

Widi priansyahi
Heri perdiayansah

PROJECT SCOPE
MANAGEMENT
Project Scope Management

 Mencakup proses-proses yang diperlukan untuk


memastikan bahwa proyek tersebut mencakup semua
pekerjaan yang diperlukan, dan hanya pekerjaan yang
diperlukan, untuk menyelesaikan proyek dengan
sukses.
Proses penentuan,
mendokumentasikan,
dan mengelola
Proces menciptakan
scope management kebutuhan
plant yang stakeholder dan
persyaratan untuk Proses pengembangan
mendokumentasikan
memenuhi tujuan penjelasan rinci tentang
bagaimana ruang
proyek dan produk
lingkup proyek akan proyek
didefinisikan,
divalidasi, dan
dikendalikan

Proses pemantauan status


Proses
Proses penerimaan
proyek dan lingkup produk
pengelompokan
deliverable proyek
serta mengelola perubahan
deliverable proyekselesai
pada scope baseline
dan pekerjaan proyek
menjadi lebih kecil,
komponen lebih
mudah dikelola
Project Context
 Product Scope
Fitur dan fungsi yang menjadi ciri produk,
layanan, atau hasil

 Project Scope
Pekerjaan yang dilakukan untuk
memberikan produk, layanan, atau hasil
dengan fitur dan fungsi yang ditentukan
PLAN SCOPE
MANAGEMENT
 proses menciptakan scope management
plan yang mendokumentasikan
bagaimana ruang lingkup proyek akan
didefinisikan, divalidasi, dan
dikendalikan
 Manfaat utama dari proses ini adalah
bahwa ia menyediakan panduan dan
arahan tentang bagaimana ruang lingkup
akan dikelola sepanjang proyek.
Input
Project Management Plan
Project Charter
Enterprise enviromental factors
Organizational process assets

Tool & Techniques


Expert judgment
Meeting

Outputs
Scope Managenplan
Requirement management plan
Plan Scope Management (INPUT)
 Project management plan
Digunakan untuk membuat Scope management plan dan
mempengaruhi pendekatan yang akan dilakukan untuk
perencanaan ruang lingkup proyek
 Project Charter
Digunakan untuk menyediakan informasi context untuk membuat
ruang lingkup proyek yang akan di kerjakan
 Enterprise environmental Factors
Faktor-faktor lingkungan baik internal maupun eksternal yang dapat
mempengaruhi ruang lingkup proyek, termasuk : Budaya organisasi,
infrastuktur, Personel Administration, dan kondisi marketplace
 Organizational process assets
Asset- Asset yang dimiliki oleh organisasi yang telah dikumpulkan
sejak lama dan dapat mempengaruhi proses pembuatan plan Scope
management, termasuk : Kebijakan dan Prosedur, Informasi sejarah
dan pengetahuan dasar.
Plan Scope Management (Tools & Techniques)

Tool & Techniques


 Expert judgement
Ahli dalam bidang masing-masing yang dapat
dimemberikan keterangan , masukan ,
pengetahuan , skill , pengalaman , untuk membantu
dalam pembuatan project Scope management
 Meetings
Tim proyek dapat membuatan suatu meeting untuk
mengembangkan project Scope management
Plan Scope Management (OUTPUT)
Scope management plan
Komponen dari project yang menjelaskan ruang
lingkup yang akan di kerjakan , diawasi, dikontrol,
dan diverifikasi, termasuk:
• Proses untuk menyiapkan detail dari project
scope statement
• Proses yang memungkinkan penciptaan WBS
dari detail project scope statement
• Proses yang menetapkan bagaimana WBS akan
diperbaiki dan disetujui
• Proses yang menentukan apa yang akan
diperoleh ketika proyek sudah selesai
• Proses untuk mengontrol perubahan dari project
scope management akan di proses
Plan Scope Management (OUTPUT)
Requirements management plan
Komponen yang menjelaskan bagaimana kebutuhan akan sumber
daya di analisa, didokumentasikan, dan diatur, termasuk:
• Bagaimana agar aktivitas dapat dirancanakan, dilacak dan
dilaporkan
• Proses persyaratan pemrioritasan
• Memperbaiki kegiatan manajemen seperti, bagaimana melakukan
perubahan produk, bagaimana damapak akan dianalisis,
bagaimana kegiatan manajemen akan ditelusuri, dilacak dan
dilaporkan kepada otoritas untuk menyetujui perubahan ini
• Product metrics yang akan digunakan dan alasan mengapa
meraka menggunakanmya.
• Traceability structure to reflect which requirement attributes will be
captured on the traceability matrix.
Collect requirement adalah proses untuk mendefinisikan dan
mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan dari Stakeholder, hal
ini dilakukan dalam upaya pemenuhan tujuan dari proyek dan
kebutuhan dari customer.

Collect
Requirements
Diagram alur
Collect Requirements (INPUT)

 Scope management plan


komponen dari project
management plan
yang menjelaskan mengenai
Scope yang akan dikerjakan,
ditingkatkan, diawasi, dikontrol,
dan diverisifikasi.
 Requirements management
Requirements Management Plan adalah componen yang menjeaskan bagaimana kebutuhan
dianalisa, didokumentasikan, dan diatur.
 Stakeholder management plan
Digunakan untuk mengerti kebutuhan dari stakeholder dan leveling dari stakeholder untuk
menilai dan mengadaptasi kebutuhan stakeholder.
 project charter
Digunakan untuk memberikan kebutuhan-kebutuhan proyek dan detail produk yang akan
dibuat.
 Stakeholder register
Digunakan untuk mengidentifikasi siapa saja stakeholder yang bisa memberikan informasi
tentang kebutuhan proyek dan produk secara detail.
Collect Requirements (OUTPUT)
 Requirements documentation
Mendeskripsikan bagaimana kebutuhan individu disatukan dengan
kebutuhan bisnis dari proyek. Requirement Documentation tidak boleh ambigu
harus jelas dan lengkap, serta dapat diterima oeh para stakeholder
kunci.Requirement Documentation dapat berisi :
- Kebutuhan bisnis
- Kebutuhan stakeholder
- Kebutuhan solusi
- Kebutuhan proyek
 Kebutuhan transisi
 Kebutuhan akan asumsi,depedensi,dan kendala
 Requirements traceability matrix

Adalah tabel yang menghubungkan


kebutuhan dan jenisnya selama life-cycle
proyek. Dapat berisi :
Kebutuhan bisnis,
oppryunities,sasaran dan
tujuan
Tujuan proyek
Project scope atau WBS
deliverable
Desain produk
Product development
Test strategy and test scnarios
Kebutuhan lebih rinci dan detil
Define Scope

Define scope merupakan sebuah proses mengembangkan deskripsi secara detail oleh
suatu proyek atau produk.
Manfaat dari proses ini adalah batasan/lingkup dari suatu proyek. Dengan
mendifinisikan requirements mana yang akan termasuk atau tidak termasuk dalam
lingkup proyek.
Inputs, Tools & Techniques,
Outputs
 Inputs :
Scope management plan
Project charter
Requirements documentation Tidak seluruh requirements
Organizational process assets yang terdefinisi pada
collect requirements akan
 Tools & Techniques : termasuk dalam proyek,
Expert judgment
jadi proses define scope
Product analysis
Alternatives generation
akan memilih final project
Facilitated workshops requirements dari
requirements
 Outputs : documentation yang
Project scope statement dikirim setelah proses
Project documents update collect requirements (pada
proses sebelumnya)
Create WBS

proses pengelompokan deliverable proyek dan pekerjaan proyek


menjadi lebih kecil, komponen lebih mudah dikelola.

Manfaat utama dari proses ini adalah bahwa ia menyediakan visi


terstruktur dari apa yang akan disampaikan
WBS adalah dekomposisi
hirarkis dari total ruang lingkup
pekerjaan yang harus dilakukan
oleh tim proyek untuk mencapai
tujuan proyek dan menciptakan
keperluan deliverables

Sebuah paket pekerjaan dapat


digunakan untuk kelompok
kegiatan di mana pekerjaan
dijadwalkan dan diperkirakan,
dipantau, dandikontrol
Validate Scope
Vallidate scope adalah proses untuk meresmikan penerimaan dari poyek
yang telah selesai. Keuntungan utama dari proses ini adalah membawa
objektifitas dalam penerimaan proses dan meningkatkan peluang
penerimaan produk akhir, servis, dan hasil dengan memvalidasi semuanya
Control Scope
Control scope merupakan proses pemantauan status proyek dan ruang
lingkup produk dan juga berfungsi untuk mengelola perubahan
berdasarkan lingkupnya. Pada proses ini, kita memastikan semua
perubahan yang diminta dan mengambil tindakan kolektif atau preventif
yang direkomendasikan untuk diproses melalui kontrol perubahan
terintegrasi. Ekspansi yang tidak terkendali untuk menghasilkan suatu
produk atau project scope tanpa penyesuaian terhadap waktu, biaya,
dan sumber daya yang ada dapat disebut sebagai scope creep.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai