Anda di halaman 1dari 16

Faktor Pengaruh EOR

Dwi Yerlis Rahmi


1810246959
Program Studi S2 Teknik Kimia
2020
Enhanced oil recovery (EOR) adalah
metode yang digunakan untuk
memperoleh lebih banyak minyak setelah
menurunnya proses produksi primer
(secara alami) yaitu menggunakan energi
alami yang berasal dari reservoir itu
sendiri (natural reservoir drive).
Enhanced oil recovery adalah perolehan
minyak dengan cara menginjeksikan
bahanbahan yang berasal dari luar
reservoir.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Efektivitas EOR
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas
EOR, dapat dilihat dari kondisi reservoir dan kondisi
fluida. Apakah fluida injeksi sesuai dengan batuan dan
fluida reservoir, dan apakah fluida injeksi tersedia dalam
jumlah yang cukup selama masaproduksi.
Untuk kondisi reservoir, ada lima hal yang
mempengaruhi efektivitas EOR, yaitu:
1. Kedalaman
Kedalaman reservoir merupakan faktor yang penting
dalam menentukan keberhasilan suatu metode EOR baik
dari segi teknik maupun ekonomi. Dari segi teknik, jika
kedalaman kecil, tekanan injeksi yang dapat dikenakan
terhadap reservoir juga kecil, karena tekanan dibatasi
oleh tekanan rekah formasinya. Dari segi ekonomi, jika
kedalaman kecil/ pendek, maka biaya yang dikeluarkan,
misalnya biaya untuk pemboran sumur injeksi, akan
semakin kecil.
2. Kemiringan Lapisan
Faktor kemiringan lapisan mempunyai arti yang penting
jika perbedaan rapat massa antara fluida yang didesak cukup
besar, misalnya pada injeksi gas. Jika kecepatan pendesakan
besar sekali, pengaruh kemiringan lapisan tidaklah terlalu
besar. Dalam hal kecepatan pendesakan tidak terlalu besar,
jika fluida pendesaknya air, maka air cenderung untuk maju
lebih cepat di bagian bawah. Jika fluida pendesaknya gas,
maka gas cenderung menyusul di bagian atas

3. Tingkat Homogenitas
Reservoir Heterogenity atau keheterogenan reservoir
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja injeksi
yang sulit diperkirakan secara kuantitatif.
Keheterogenan reservoir dapat berupa keheterogenan dari
porositas, permeabilitas,
distribusi ukuran pori, wettability, irreducibale water saturation
dan sifat-sifat fisik fluida.
4. Sifat-sifat Petrofisik

a. Porositas
Porositas yang semakin besar akan menghasilkan
cadangan sisa yang semakin besar pula, hal ini
membuat prospek EOR lebih baik.
b. Permeabilitas
Permeabilitas yang besar biasanya lebih
menguntungkan bagi diterapkannya suatu metode
EOR, tetapi jika harga permeabilitas diatas suatu
ambang tertentu, mungkin penerapan metode EOR
tidak ekonomis lagi, karena sebagian besar minyak
sudahdiproduksikan pada produksi alamiah
sebelumnya.
c. Sifat Kebasahan Batuan (Wettability)
Didefinisikan sebagai kecenderungan dari suatu fluida
untuk melekat atau membasahi permukaan batuan
dibandingkan dengan jenis fluida lain yang tidak
dapat membasahi.

d. Tekanan Kapiler
Tekanan kapiler (Pc) didefinisikan sebagai perbedaan
tekanan yang timbul antara permukaan dua fluida
yang tidak tercampur sebagai akibat dari terjadinya
pertemuan permukaan yang memisahkan kedua
fluida tersebut. Secara matematis tekanan kapiler
didefinisikan sebagai tekanan non-wetting phase
dikurangi dengan tekanan wetting phase.
e. Permeabilitas Relatif
Permeabilitas relatif didefinisikan sebagai rasio dari
permeabilitas efektif dibandingkan dengan suatu
permeabilitas basis. Permeabilitas relatif ini dapat pula
diartikan sebagai suatu parameter yang menunjukkan
kemampuan media berpori untuk mengalirkan satu jenis
fluida jika dalam media berpori tersebut terdapat satu
atau lebih fluida.

f. Geometri Reservoir.
Geometri reservoir mencakup masalah struktur dan
stratigrafi reservoir. Struktur dan tratigrafi reservoir
mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam
menentukan dan memilih pola injeksi yang akan
dipergunakan.
5. Mekanisme Pendorong
Peranan mekanisme pendorong dapat penting
sekali, misalnya jika suatu reservoir
mempunyai pendorong air yang sangat kuat
(strong water drive), maka penerapan injeksi
air atau injeksi kimiawi tidak memberikan
dampak yang berarti. Untuk kondisi fluida, ada
tiga hal yang mempengaruhi efektivitas injeksi,
yaitu:

6. Cadangan Minyak Sisa (remaining


reserve)
Cadangan minyak tersisa suatu reservoir
mempunyai hubungan langsung dengan nilai
7. Saturasi Minyak Tersisa
Besarnya saturasi minyak tersisa menentukan mudah atau tidaknya pendesakan
atau
pengurasan yang dilakukan oleh fluida injeksi nantinya. Makin kecil harga
saturasi
minyak tersisa, makin kecil kemungkinan untuk memperoleh keuntungan dari
metode
EOR yang dilakukan.

8. Rasio Mobilitas (Mobility Ratio)


Salah satu karakteristik fluida yang cukup dominan pengaruhnya dalam proses
injeksi
air adalah viskositas fluida pendesak yaitu viskositas air dan fluida yang didesak
yaitu
minyak. Viskositas adalah sifat keengganaan fluida untuk mengalir pada suatu
media.

Sifat fasa gas dan liquid merupakan fungsi dari tekanan, temperatur dan
komposisi
dan diasumsikan tekanan dan temperatur konstan untuk kondisi diagram ternary.
Potensi Penerapan EOR di
Indonesia
Salah satu metode recovery minyak (EOR)
melalui Chemical Flooding telah dilakukan, di
beberapa lapangan antara lain Lapangan
Tanjung Kalimantan (Pertamina), Lapangan Kaji
Semoga, Rimau Asset, Sumatera Selatan
(Medco), dan Lapangan Minas (Chevron).
Tahap pengembangan, dengan menerapkan
metode steam flood di lapangan Duri Chevron
telah dimulai pada tahun 1981. Tahap pengujian
lapangan, dengan menerapkan metode
surfactant polymer di lapangan Minas Chevron
dan Kaji Medco menunjukkan hasil yang baik.
Sedangkan, dengan metode surfactant di lapangan
Tanjung Pertamina EP hasilnya kurang memuaskan,
dan dengan metode polymer di lapangan Widuri
CNOOC dan metode Electrical EOR di lapangan Old
Rimau Medco pengujiannya masih berlangsung.
Tahap persiapan dan studi juga masih dilakukan
dengan menerapkan metode chemical floodingdi
lapangan Limau KSO Inspec-Pertamina EP, Pedada
BOB-BSP, Rama CNOOC SES, Melibur EMP, Rantau
Z-600 Pertamina EP, Kenali Asam Pertamina EP,
Tempino Pertamina EP, dan metode CO2 flooding di
lapangan Gemah Petro China (Renstra Kementerian
ESDM, 2014).
Balitbang ESDM melakukan uji
lapangan menggunakan teknologi EOR
dengan bahan Chemical Flooding di
lapangan sumur tua Ledok LDK-163
Cepu secara Huff and Puff. Sumur LDK-
163 diproduksikan dari lapisan XII pada
kedalaman perforasi antara 647 sd 658
m. Pada saat ini sumur LDK-163
diproduksikan dengan Pompa Angguk
dengan produksi fluida gross sekitar
500 BFPD dan minyak 6 BOPD.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai