Anda di halaman 1dari 24

ZAT CAIR

• Fluida adalah zat yang bisa mengalir, yang


mempunyai pratikel yang mudah bergerak dan
berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Fluida
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu zat
cair dan gas.
Zat cair dan gas mempunyai sifat serupa, seperti:
• Kedua zat ini tidak melawan perubahan bentuk
• Kedua zat tidak mengadakan reaksi terhadap
gaya geser
Sifat zat cair adalah
a. Zat cair mempunyai permukaan bebas, dan massa zat
cair hanya akan mengisi volume yang diperlukan
dalam suatu ruangan
b. Zat cair merupakan zat yang praktis tak termampatkan
c. Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair, akan
terbentuk permukaan bebas horizontal yang
berhubungan dengan atmosfer.
d. Mempunyai rapat massa dan berat jenis.
e. Mempunyai viskositas
f. Mempunyai gaya kohesi, gaya adhesi, dan tegangan
permukaan
PENGERTIAN VISKOSITAS :

• Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang


menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida.
• Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu
fluida untuk mengalir dan juga menunjukkan semakin sulit
suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut
• Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya
kohesi(gaya tarik-menarik antar molekul yang sama antara
molekul) zat cair.
• Dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan
antara molekul gas.
•  Viskositas: gaya gesekan internal fluida

Viskositas menimbulkan gaya gesekan antara molekul-molekul yang

menyusun suatu fluida

Fluida: zat yang dapat mengalir, misal: zat cair dan gas).

Molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika

fluida tersebut mengalir.

Contoh: jika sebuah benda berbentuk bola (misal: kelereng) dijatuhkan ke

dalam fluida kental, nampak mula-mula kelereng bergerak dipercepat; tetapi

beberapa saat setelah menempuh jarak cukup jauh, nampak kelereng

bergerak dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan). Ini berarti di

samping gaya berat dan gaya apung zat cair masih ada gaya lain yang

bekerja pada kelereng tersebut; yaitu gaya gesekan yang disebabkan oleh

kekentalan fluida.
• Satuan sistem internasional (SI) untuk koefisien
viskositas adalah Ns/m2 = Pa.S (pascal sekon).
Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI
koifisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p).
Viskositas juga sering dinyatakan dalam
sentipolse (cp). 1 cp = 1/1000 p.
• 1 poise = 1 dyne. s/cm2 = 10-1 N.s/m2
• Viskositas dapat dengan mudah dipahami dengan
meninjau satu lapisan tipis fluida yang ditempatkan
di antara dua lempeng logam yang rata berjarak
sangat kecil (Y). Satu lempeng bergerak (lempeng
atas) dan lempeng yang lain diam (lempeng bawah).
• Fluida yang bersentuhan dengan lempeng ditahan
oleh gaya adhesi antara molekul fluida dan molekul
lempeng. Dengan demikian, lapisan fluida yang
bersentuhan dengan lempeng bergerak akan ikut
bergerak, sedangkan lapisan fluida yang
bersentuhan dengan lempeng diam akan tetap diam.
• Lapisan fluida yang bergerak mempunyai kelajuan
sama dengan kelajuan lempeng yang bergerak, yaitu
sebesar U. Lapisan fluida yang diam akan menahan
lapisan fluida di atasnya karena adanya gaya kohesi.
• Semakin
  kental fluida, semakin besar gaya yang
diperlukan untuk mendorong. Tegangan geser
antara dua lapis zat cair sebanding dengan
gradien kecepatan dalam arah tegak lurus dengan
gerak (du/dy).

=
T = Tegangan geser (N/m2)
µ = Viskositas dinamis (Ns/m2)
dc = satuan kecepatan (m/ s)
dy = satuan jarak antara (m)
CONTOH SOAL

• Suatu tangki berisi zat cair dengan massa 1200


kg dan volume 0,952 m3. Hitung rapat massa dan
rapat relatif zat cair.
• Dua buah plat sejajar berjarak 0,02 cm. Plat
bagian bawah tetap, sedangkan bagian atas
bergerak dengan kecepatan 50 cm/s. Untuk
menggerakan plat dengan kecepatan tersebut
diperlukan gaya tiap satuan luas sebesar 2 N/m2.
Diminta untuk menentukan viskositas dinamik
fluida yang berada diantara kedua plat.
KOEFISIEN VISKOSITAS
• Fluida ideal → tidak ada kekentalan yang menghambat
lapisan-lapisan cairan, ketika bergeser satu diatas
lainnya.
• Tingkat kekentalan suatu fluida dinyatakan oleh
koofesien viskositas fluida
• Koefisien viskositas fluida dilambangkan dengan simbol η
• Benda yang bergerak dalam fluida kental mengalami
gaya gesek yang besarnya dinyatakan dengan
persamaan:
F = ηA(v/l)
Dimana:
η = Koefisien Viskositas (Ns/m2) = Pa . S
F = Gaya
l = Jarak
A = Luas Permukaan
V = Laju
HUKUM POISEUILLE

• 
• Fulida tidak kental bisa mengalir melalui pipa bertingkat

tanpa adanya gaya yang diberikan

• Pada fluida kental diperlukan perbedaan tekanan antara

ujung-ujung pipa untuk menjaga kesinambungan aliran


Q=

Q = Kec aliran volume


ΔP = Perbedaan tekanan
r = jari-jari
η = Koefisien viskositas
l = panjang
CONTOH NILAI VISKOSITAS
• Berikut adalah nilai viskositas beberapa
fluida tertentu berdasarkan eksperimen:
HUKUM STOKES
  “Bila sebuah bola bergerak dalam suatu
fluida yang diam maka terhadap bola itu
akan bekerja gaya gesek dalam bentuk gaya
gesekan yang arahnya berlawanan dengan
arah gerak bola tersebut.”

Syarat-syarat berlakunya hukum Stokes :


1. Ruang tempat fluida terbatas.
2. Tidak ada turbulensi(gerak bergolak tidak teratur yg
merupakan ciri gerak zat yang mengalir) di dalam
fluida.
3. Kecepatan (V) tidak besar sehingga aliran masih linier.
Gaya yang berlaku
pada kecepatan
terminal :
1. Gaya Berat : W =
m.g (arah ke bawah)
2. Gaya tekan ke atas
oleh air(gaya
archimedes): Fa =
ρ.g.h
3. Gaya hambatan oleh
fluida
• Gaya berat bola (w) berarah (gaya ke
vertikal stokes)
bawah.:
Fs = 6 π η r v
• Gaya Archimedes (FA) berarah vertikal ke
atas.
• Gaya Stokes (FS) berarah vertikal ke atas.
Persamaan Hukum Stokes
• Gaya gesek terhadap bola
yang bergerak di dalam fluida
diam disebut dengan gaya
Stokes.
• Gaya gesek Stokes dirumuskan
dengan:

Fs =
Keterangan:
6πrηv
Fs = gaya gesekan Stokes (N)
 = koefisien viskositas (N/m2)
r = jari-jari bola (m)
v = kecepatan relatif bola terhadap fluida (m/s)
Jika sebuah kelereng dijatuhkan ke dalam seember air
(posisi awal jatuh sudah di dalam air). Kecepatan kelereng
tersebut di dalam fluida akan semakin membesar sampai
mencapai kecepatan maksimal yang nilainya tetap.
kecepatan inilah yang disebut dengan kecepatan terminal.
Persamaan kecepatan terminal
Kecepatan terminal dirumuskan dengan
persamaan :

Vb = volume benda
Vt = Kecepatan terminal (m/s)
r = jari-jari bola (m)
g = gravitasi (m s-2)
η = koefisien viskositas (kg m-1 s-1)
ρb = massa jenis benda  (kg m-3)
ρf = massa jenis fluida (kg m-3)
Faktor-Faktor yang
mempengaruhi viskositas
1. Jenis Fluida → Cairan mempunyai
viskositas lebih besar daripada gas
2. Suhu Cairan → Viskositas turun
dengan meningkatnya suhu
3. Tekanan → Viskositas naik
dengan bertambahnya tekanan
4. Konsentrasi cairan → viskositas
naik dengan meningkatnya
konsentrasi
Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan zat cair,


besarnya gaya yang dialami oleh
tiap satuan panjang pada permu-
kaan zat cair.

F
 
l
Keterangan:
 = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya yang menyinggung
permukaan zat cair (N)
l = panjang (m)
Alat sederhana untuk
memperlihatkan adanya
tegangan permukaan dilukis-
kan pada gambar di samping.
Besarnya tegangan permukaan
lapisan gelembung sabun yang
terbentuk oleh gaya pada
kawat adalah sebesar:

F

2l
Nilai Tegangan Permukaan Beberapa Zat () pada Berbagai Suhu
• Kecendrungan cairan untuk naik pada pipa kapiler
merupakan konsekuensi tegangan permukaan.
• Ketika pipa kapiler dimasukkan ke dalam larutan
yang mempunyai kemampuan menempel di dinding
pipa kapiler, energi terendah ketika cairan
sebanyak mungkin menutupi kaca tersebut.
• Ketika lapisan tipis ini merembet ke atas dinding
bagian dalam, lapisan tipis itu mempunyai efek
melengkungkan permukaan cairan di dalam pipa .
Kelebihan tekanan luar menekan cairan itu sampai
tercapainya kesetimbangan hidrostatik
 
• Tekanan hidrostatik sesuai dengan perbedaan
tekanan 2γ/r pada kesetimbangan. Oleh karena itu,
tinggi kolom pada kesetimbangan diperoleh dengan
menyamakan 2 γ/r dan ρ g r.
Surfaktan
• Surfaktan atau surface active agent adalah
molekul-molekul yang mengandung gugus
hidrofilik (suka air) dan lipofilik (suka
minyak/lemak) pada molekul yang sama.
• Surfaktan terbagi menjadi dua bagian yaitu
kepala dan ekor. Gugus hidrofilik berada di
bagian kepala (polar) dan lipofilik di bagia ekor
(non polar). Bagian polar molekul surfaktan
dapat bermuatan positif, negatif atau netral.
Umumnya bagian non polar (lipofilik) adalah
merupakan rantai alkil yang panjang,
sementara bagian yang polar (hidrofilik)
mengandung gugus hidroksil.

Anda mungkin juga menyukai