Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)
SPKN adalah standar penting yang akan menjadi panduan proses audit di
Indonesia yang dikembangkan oleh BPK. SPKN hanya mengatur hal-hal yang
belum diatur oleh Standar Profesional Akuntan Publik (lainnya. SPAP).
Aturan tambahan tersebut
diperlukan mengingat
karakteristik organisasi
pemerintahan yang berbeda
dengan organisasi lainnya.
SPKN ini berlaku untuk:
2
Generally accepted government
auditing standards (GAGAS),
revisi 2003. US General
Accounting Office
SPKN membagi pemeriksaan
menjadi tiga jenis:
1. Pemeriksaaan keuangan Bertujuan memberikan keyakinan mengenai kewajaran
penyajian laporan keuangan dalam segala hal material, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia
2. Pemeriksaan kinerja Pemeriksaan ini dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap
bukti-bukti agar dapat memberikan penilaian secara independen atas kinerja suatu
entitas yang menghasilkan informasi yang berguna untukmeningkatkan kinerja suatu
entitas dan memudahkan pengambilan keputusan bagi pihak yang berwenang
3. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu Bersifat pemeriksaaan (examination),
penelaahan (review), dan prosedur yang disepakati dengan tujuan menghasilkan suatu
kesimpulan tentang keadaan suatu asersi entitas yang diperiksa.
Standar Umum SPKN
Standar umum SPKN harus diikuti oleh semua pemeriksa dan organisasi
mereka. Standar umum SPKN tersebut adalah sebagai berikut:
1. Standar kemampuan/keahlian
2. Persyaratan independensi
3. Penggunaan kemahiran profesional secara cermat dan seksama
4. Pengendalian mutu
REGULASI DAN STANDAR
SEKTOR PUBLIK
1. Hak monopoli mencetak dan mengedarkan uang 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
2. Hak untuk memungut sumber-sumber seluruh tumpah darah Indonesia
keuangan,seperti pajak, bea dan cukai 2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Hak untuk memproduksi barang dan jasa yang 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
dapat dinikmati oleh khalayak umum, yang 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
dalam hal ini pemerintah dapat memperoleh berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
(kontraprestasi) sebagai sumber penerima abadi,dan keadilan sosial
negara