Anda di halaman 1dari 14

Analisa Sistem

Tenaga Listrik
ANALISA HUBUNG SINGKAT - TEORI KOMPONEN SIMETRIS
Ivan Nur Pratama
Sistem tenaga listrik pasti mengalami gangguan dengan arus yang besar,

ANALISA HUBUNG SINGKAT


rele proteksi harus dapat mengisolasi lokasi hubung singkat agar
kerusakan komponen minimal

Apa itu analisa hubung


singkat ?

Analisa yang mempelajari


• Arus kontribusi tiap cabang
• Tegangan Node saat gangguan hubung singkat terjadi
Perhitungan arus hubung singkat diperlukan untuk :
• Memperoleh perkiraan arus hubung singkat maksimum yang akan digunakan untuk
memilih kapasitas CB, Fuse, rating dan setting alat proteksi & koordinasi proteksi
• Memperoleh perkiraan arus H/S Minimum menetap guna mencek sensitivitas alat
proteksi
• Evaluasi aliran arus Hubung Singkat dan profil tegangan selama Hubung Singkat.
Arus ( pada frekuensi daya ) yang mengalir selama gangguan hubung singkat berasal dari
mesin – mesin berputar.
Kapasitor daya dapat mengeluarkan arus transien yang besar tapi dalam waktu singkat
( pd f>> f daya )
DEFINISI :
SUATU METHODA ANALISIS PADA SISTEM LISTRIK TIGA FASA
YANG DAPAT MENGHITUNGAN GANGGUAN TIDAK SEIMBANG MENJADI
GANGGUAN SEIMBANG
DENGAN CARA MENGURAIKAN MENJADI TIGA BUAH JARINGAN EKIVALEN

TEORI KOMPONEN SIMETRIS


(URUTAN POS, URUTAN NEG, URUTAN NOL) YANG DIHUBUNGKAN PADA TITIK
KETIDAKSEIMBANGANNYA.
Vc1
Va1 Vc0 Vb0 Va0
Va2
Vb2

Urutan negatif
Vao = Vbo = Voc VA
Vb1 Va0 Vc2
Va2
Urutan POSITIF Vc1
Urutan NEGATIF
VC
Va1
VB
Vb0
Vc0
Vc2
Vb1
Vb2
BENTUK PERSAMAAN VA
Va0

Va = Va1 + Va2 + Vao Va2


Vc1
Vb = Vb1 + Vb2+ Vbo
VC
Vc = Vc1 + Vc2 + Vco
Va1
Sehingga
Dimana VB

Vo
Va ==Vao
V0 + V1 + V2 Vb0
Vc0
V1
Vb ==Va1
V0 + Vb1 + Vb2 Vc2
V2 = Va2
Vc = V0 + Vc1 + Vc2
Vo = Vao = Vbo = Voc Vb2
Vb1
Untuk membantu perhitungan hubung singkat, digunakan :
KOFAKTOR a DAN a2 ATAU
PENGGESER SUDUT 120O DAN 240O

Hubungan ur. positif dan negatif


Vb1 = 1240° * Va1 = a² Va1
Vb2 = 1120° * Va2 = a Va2
Vc1= 1120° * Va1 = a Va1
Vc2 = 1240° * Va2 = a² Va2

Dimana faktor a adalah penggeser fasa 120º Atau = - 0.5 + j1/2 3


Dan faktor a2 adalah penggeser fasa 240º Atau = - 0.5 – j1/2 3
Bentuk Matrik
Va 1 1 1 Vo
Vb = 1 a² a V1
Vc 1 a a² V2
Vs : tegangan urutan
A : operator bilangan komplek
Vp : tegangan fasa-netral

[ Vp] = [ A ] [ Vs ] [ Vs] = [ A-1 ] [ Vp ]

Persamaan Tegangan Urutan Persamaan Arus Urutan


Vo 1 1 1 Va Io 1 1 1 Ia
V1 = 1/3 1 a a² Vb I1 = 1/3 1 a a² Ib
V2 1 a² a Vc I2 1 a² a Ic
[ V0] = 1/3 [ Va + Vb + Vc ] [ Io] = 1/3 [ Ia + Ib + Ic ]

[ V1] = 1/3 [ Va + a.Vb + a².Vc ] [ I1] = 1/3 [ Ia + a.Ib +


a².Ic ]
[ V2] = 1/3 [ Va + a².Vb + a.Vc ]
[ I2] = 1/3 [ Ia + a².Ib +
Untuk sistem 3-fasa terhubung Y Ina.Ic=]Ia + Ib + Ic ,
Sehingga Io = 1/3 ( In ) atau In = 3 Io
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3 FASA
Untuk gangguan hubung singkat tiga fasa ( Simetris ) sistem tiga-fasa didekati dengan
sirkit ekivalen fasa tunggal ( fasa netral ). Dalam hal ini perlu diperhatikan batasan
berikut :
•Komponen – komponen sistem simetris
•Pembebanan Sistem seimbang dan simetris
Z
A
IA I A = EA / Z
EA
IA + IB + IC = 0
N

C EC EB Z
IB = EB / Z

B IB
Z
IC I C = EC / Z

Impedansi Z di masing –masing fasa dialiri arus dengan arah sama dengan arah
ggl yang dibangkitkan pada masing-masing fasa. Menuju ke arah netral sehingga bernilai nol
Perhatikan Gambar diatas  mirip dengan kondisi gangguan tiga fasa
Besar arus gangguan masing- masing fasanya dihitung dengan rumus :

E FASA
I3 FASA =
Z1
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3 FASA
Rangkaian Pengganti Trafo ( Gangguan Bus 20 kV )
Hukum Rangkaian Pengganti Trafo
(7). Yo – Yn -  -
Zpo Zso

Zto
No

ZS1 ( Z sumber 150 kV ) = Impedansi Sumber Urutan Positif

Xtp1 ( Impedansi urutan positif belitan trafo primer )

Xts1 ( Impedansi urutan positif belitan trafo Sekunder )

ZL1 ( Impedansi penyulang 20 kV urutan nol )

Model Rangkaian Pengganti Hubung Singkat 1 Fasa


GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 2 FASA
Z
I1 A Pada kondisi ini fasa A dan B
I2 I dibebani oleh impedansi Z yang
terhubung seri
EA
I2
Sehingga arus I yang mengalir
N
I1 dihitung dengan rumus :
I=V
C EC EB Z I Z
Impedansinya adalah impedansi yang
B
I2 I1 menghubungkan fasa A dan fasa B
Z
Tegangan yang digunakan adalah
tegangan antara fasa A dan fasa B
(VAB)
Arus yang mengalir di Impedansi yang terhubung di fasa A urutannya sama
dengan urutan tegangan yang dibangkitkan di fasa A (urutan positif)
Arus yang mengalir di Impedansi yang terhubung di fasa B urutannya ber-
lawanan dengan urutan tegangan yang dibangkitkan di fasa B (urutan negatif)

Bentuk rangkaian sedemikian sama dengan kondisi gangguan dua fasa, sehingga
VAB 3*Vph
I 2 FASA = atau I 2 FASA =
(Zpos + Zneg) (Zpos + Zneg)
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 2 FASA
Rangkaian Pengganti Trafo ( Gangguan Bus 20 kV )
Ia
Fasa-a
Ib
Impedansi ZS1 dan ZS2 fasa-b Ic
Fasa-c

Impedansi Xtp1 dan Xtp 2 Zf


Vc Vb

Impedansi Xts1 dan Xts2

Impedansi ZL1 dan ZL2  Io = 0 ------ (1)

 I1 = - I2 -------(2)
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 FASA
Gangguan H.S 1 Fasa ketanah
Z
A Uraian mengenai gangguan
satu fasa ketanah perlu per-
I hatian karena agak sulit
I1
EA
I1 N Z I Pertama :
Arus mengalir dari sumber
C EC EB yang urutannya sama dengan
urutan tegangan (mis fasa A)
I1 B
Urutan positif
Urutan positif ini yang mendorong
arus ke rangkaian terturup

Adanya arus itu, timbul fluks yang searah dengan fluks yang dibangkitkan di
Generator, lihat gambar fluks
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 FASA

Generator 3 Fasa Belitan


Fasa A Fluks yang timbul
akibat arus yang
sama urutannya
dengan urutan te-
gangan fasa A

Fluks tersebut -
berputar melalui
Fasa B dan C

Di Fasa B dan C
akan melawan Fluks
yang dibangkitkan -
di Fasa 2 tersebut
(Negatif)
Belitan
Fasa C
Jadi ada hambatan
tambahan.

Belitan
Fasa B
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 FASA

Gangguan H.S 1 Fasa ketanah


Z Uraian mengenai gangguan
A
satu fasa ketanah perlu per
I0 I2 I = I1+I2+I0
I1 Hatian karena agak sulit.
EA
Pertama :
N
Z I = 3I0 Arus mengalir dari sumber
yang urutannya sama dengan
C EC EB urutan tegangan (mis fasa A)
B Urutan positif
I1 I0 I0 I1
I2 I2
Adanya arus itu, timbul fluks yang searah dengan fluks yang dibangkitkan di
Generator, lihat gambar fluks
Karena aliran fluks di Fasa B dan C ini seolah berlawanan dengan yang dibangkitkan
Dari sisi listriknya seolah terdapat arus yang melawan urutan ggl Fasa B dan C, yang
Kemudian biasa dikenal dengan Urutan Negatif
Karena di Fasa B dan C pada kenyataanya tidak ada arus yang mengalir keluar
maka ada arus lain yang mengkompensirnya yang biasa disebut Urutan Nol.
Vph 3*Vph
I0 = atau I 1 FASA = 3*I0 =
( Z1 + Z2 + Z0 ) (Z1 + Z2 + Z0 )
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 FASA
Dalam Rangkaian Pengganti Trafo (Gangguan Bus 150 kV)
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 FASA
Dalam Rangkaian Pengganti Trafo (Gangguan Bus 20 kV)

Rumus Aplikasi

Anda mungkin juga menyukai