Tujuan :
Menerapkan aturan pajak secara benar
Usaha efisiensi untuk mencapai laba & likuiditas yang seharusnya
Legalitas manajemen pajak tergantung instrument yang dipakai
Legalitas baru dapat diketahui secara pasti setelah ada putusan
pengadilan
STRATEGITAXPLANNING
Tax Saving
Penghematan Pajak legal
Tax Avoidance
Transaction
Negara X
Modal
Indonesia
Deviden Branch Profit Tax
Income
Jika Laba B UT dikirim ke Kantor Pusat, maka
ditambah lagi Branch Profit Tax. Jika Laba ditanam
kembali di Indonesia Tidak dikenakan B ranch
Profit Tax
INVESTASI ASING
2. Pembentukan cabang perusahaan luar negeri (Foreign Branch) atau melakukan kontrak
keagenan dengan perusahaan lokal
Foreign Direct Investment atau adalah sebuah proses atau cara dalam melakukan
investasi ke luar negeri. Yang dimaksud dengan FDI adalah dimana perusahaan
multinasional membangun anak perusahaan mereka di negara lain, yang menjadi
tujuan ekspor untuk mempermudah kegiatan ekspor-impor dan juga menghemat
biaya.
Investasi Asing yang Bersifat Langsung
(Foreign Direct Investment)
Foreign Direct Investment (FDI) menurut Gunadi dalam bukunya, dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu :
Sistem Perpajakan di negara tempat investasi
Konsep penghasilan yang dianut
Besarnya tariff PPh Badan
Ada tidaknya withholding tax dan besarnya tarif withholding tax (khususnya deviden)
Ada tidaknya tax holiday atau tax facilities
Perbedaan perlakuan perpajakan terhadap perusahaan anak dan cabang
Perbedaan perlakuan perpajakan terhadap perusahaan domestic dan PMA
Perlakuan terhadap joint operation/consortium
Perlakuan perpajakan terhadap off-shore service
Perlakuan perpajakan terhadap turn key project Perlakuan terhadap joint
operation/consortium
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan pajak
Sistem depresiasi dan amortisasi
Sistem kompensasi kerugian vertical
Besarnya DER (Debt Equity Ratio)
Kebebasan repatriasi modal
Perlakuan perpajakan atas penjualan saham
Pengendalian terhadap mata uang asing
Ada tidaknya tax treaty serta fasilitas pajak yang tercantum dalam tax
treaty tersebut
Perlakuan perpajakan terhadap perusahaan yang mempunyai hubungan
istimewa
Sistem foreign tax credit dan Sistem Value Added Tax
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pajak
Foreign Direct Investment
Apakah jenis usaha yang akan dipilih termasuk dalam Daftar Negatif BKPM?
Jika termasuk, maka otomatis usaha tersebut tidak dapat dijalankan
Seberapa besar kepentingan perusahaan diluar negeri untuk melakukan
pasar, dll
Pre Tax Scheme
Dilakukan saat tarif pajak di negara tempat investasi lebih tinggi dari pada
tarif pajak yang berlaku di negara domisili investor. Melalui skema ini
perencanaan pajak dapat dilakukan dengan memaksimalkan biaya-biaya yang
dibayarkan kepada induk perusahaan di luar negeri dengan memperhatikan
kewajaran harga transaksi, sehingga PKP di negara domisili menjadi lebih
kecil
Pre Tax Scheme Pre Tax Scheme
Penjualan Rp 20.000.000,-
Status Subjek Pajak Subjek Pajak Dalam Negeri Dipersamakan dengan Subjek Pajak Dalam Negeri
Objek Pajak Penghasilan sebagaimana tertera dalam PPh Pasal 4 tentang Objek Pajak Penghasilan yang menjadi Objek Pajak adalah:
yang terdiri dari:
a) Penghasilan yang dikenai PPh non-final a) Penghasilan dari usaha atau kegiatan BUT tersebut dan dari
harta yang dimiliki atau dikuasai;
b) Penghasilan yang dikenai PPh Final b) Penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan, penjualan
barang, atau pemberian jasa di Indonesia yang sejenis dengan
yang dijalankan oleh BUT di Indonesia (force of attraction
income)
c) Penghasilan dalam Pasal 26 yang diterima atau diperoleh
kantor pusat (effectively connected income). Pada dasarnya,
penghasilan pasif yang diperoleh oleh Kantor Pusat.
Termasuk dalam hal ini adalah penghasilan yang diterima dari Induk
Perusahaan di luar negeri (world-wide income).
Bukan Objek Pajak Penghasilan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 ayat (3) UU PPh Pembayaran royalti, imbalan sehubungan dengan jasa
termasuk dividen yang dibayarkan dari laba ditahan atas kepemilikan manajemen, dan bunga yang diterima atau diperoleh dari Kantor
saham diatas 25% oleh WP Badan. Pusat (kecuali yang berkenaan dengan usaha perbankan).
Biaya yang diperbolehkan (deductible Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan termasuk Biaya yang berkenaan dengan penghasilan (Biaya 3M), biaya
expense) beban royalti, imbalan jasa manajemen, dan bunga kepada Induk administrasi kantor pusat sepanjang berkaitan dengan usaha atau
Perusahaan di luar negeri (sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku) di kegiatan BUT.
Indonesia.
Bukan biaya yang diperbolehkan (non- Biaya-biaya sebagaimana tertulis dalam UU PPh Pasal 9. Biaya-biaya sebagaimana tertulis dalam UU PPh Pasal 9 dan
deductible expense) pembayaran kepada kantor pusat (beban royalty, imbalan jasa
manajemen, dan bunga).
Tarif Pajak Tarif PPh Badan 25% termasuk pengurangan tarif sebesar 50% apabila Tarif PPh Badan 25% dan pajak sebesar 20% sesuai PPh Pasal 26
peredaran bruto kurang dari Rp 50 miliar (UU PPh Pasal 31E) (branch profit tax) atau sesuai tarif yang berlaku dalam P3B.
Berdasarkan keterangan diatas, maka pemajakan untuk Wajib
Pajak dalam bentuk PT lebih menguntungkan karena biaya
yang boleh diakui secara perpajakan lebih banyak dan
pengenaan tarif PPh Badan tanpa harus membayar branch
profit tax. Oleh karena itu, lebih baik Mukamurata, Ltd.
melakukan mendirikan perusahaan dalam bentuk PT.
2. Penanaman dana dalam bentuk modal atau pinjaman dapat
memberikan implikasi perpajakan yang berbeda
sebagaimana berikut:
Modal Pinjaman
Imbalan atas modal dinamakan sebagai dividen. Imbalan atas modal dinamakan sebagai bunga.
Pembayaran biaya dividen tidak boleh dibebankan Pembayaran biaya bunga boleh dibebankan sebagai biaya
sebagai biaya untuk keperluan menghitung PPh Badan untuk keperluan menghitung PPh Badan
Outbound Investment – Kasus PT Buana Internasional
Pengurang Penghasilan Bruto Biaya yang berkenaan dengan penghasilan (Biaya 3M), biaya Biaya yang terkait dengan penghasilan terutang kecuali biaya
administrasi kantor pusat sepanjang berkaitan dengan usaha atau bunga, royalti, dan jasa yang dibayarkan ke kantor pusat.
kegiatan BUT. Kompensasi kerugian paling lama 5 tahun. Kompensasi kerugian paling lama 5 tahun.
Tarif Pajak Tarif PPh Badan sebesar 25% dari penghasilan kena pajak. Tarif PPh Badan sebesar 25%.
Branch Profit Tax Tarif 20% dari Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi PPh Badan. Tarif 20% dari Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi PPh
Badan.
Perbedaan nilai laba/(rugi) dalam bentuk anak perusahaan
dan cabang terutama dipengaruhi karena Penghasilan kantor
pusat yang menjadi objek pajak bagi BUT namun tidak bagi
WPDN Badan
Biaya yang dibayarkan ke kantor pusat yang tidak boleh