Anda di halaman 1dari 27

LOGO

MANAJEMEN
KEPERAWATAN

ZAKIYAH YASIN, S. KEP., NS., M. KEP


Pengertian

• Menejemen Keperawatan adalah sebagai


suatu proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upayan staf kep. untuk
memberikan as.kep. Pengobatan dan rasa
aman kpd pasien, keluarga dan
masyarakat(Setyowati ,1997 dikutip dari
Gillies, 1989)
• Manajemen keperawatan mrpk. Tugas khusus
pengelola kep. Untuk merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta
mengawasi >> dapat memberikan pelayanan
yg efektif.
• Oleh karena suatu sistem maka terdiri dari
lima elemen (input, proses, output, kontrol
dan feed back mechanism).
Prinsip manajemen keperawatan

• Berdasar perencanaan
• Penggunaan waktu yang efektif
• Pengambilan keputusan
• Memenuhi kebutuhan askep. >>
fokus perhatian
• Harus terorganisir
Prinsip manajemen keperawatan

• Pengarahan (pendelegasian, supervisi,


koordinasi, dan pengendalian)
• Memotivasi staf
• Komunikasi yang efektif
• Pengembangan staf
• Pengendalian
Fungsi Manajemen Keperawatan

• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Staffing
• Mengarahkan
• Mengontrol
Intelegensi kepribadian perilaku
- Pengetahuan - Adaptasi - Kemampuam bekerja
- Kepuasaan - Kreatif sama
- kelancaran - Kooperatif - Kemampuan
- Siap/siaga interpersonal
- Integritas - Kemampuan diplomasi
- Rasa percaya diri - Partisipasi sosial
- Integritas - prestise
- Keseimbangan emosi
dan mengontrol
- Independen
- tenang
Gaya kepemimpinan menurut
teori X dan teori Y
• Perilaku seseorang dalam suatu organisasi
dapat dikelompokkan menjadi dua kutub
utama yaitu X dan Y yaitu :
1. Gaya kepemimpinan diktator
2. Gaya kepemimpinan otokratis
3. Gaya kepemimpinan demokratis
4. Gaya kepemimpinan santai
Gaya kepemimpinan menurut
Robert House
• Direktif : pemimpin berorientasi pada hasil yang
dicapai oleh bawahannya
• Suportif : pemimpin berusaha mendekatkan diri
kepada bawahan dan bersikap ramah terhadap
bawahan
• Partisipasif : pemimpin berkonsultasi dengan
bawahan untuk mendapatkan masukan dan saran
dalam rangka pengambilan sebuah ke[puptusan
• Beroientasi tujuan : pemimpin mengharapkan
bawahan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut
dengan seoptimal
PERAN PERAWAT
Peran Perawat Profesional sebagai
Manajer perawatan Pasien / Pemimpin

• Perawat masuk
• Hubungan
• Penilaian
• Keperawatan diagnosis
• Evaluasi
• Perencanaan
• Pelaksana Intervensi
Peran Kepemimpinan dalam PERENCANAAN

• Menilai lingkungan organisasi internal & eksternal


• Menunjukkan visioner, inovatif, dan berpikir kreatif dalam
organisasi
• Pengaruh dan mengilhami anggota kelompok
• Berkala menyelesaikan klarifikasi untuk meningkatkan
nilai kesadaran diri
• Mendorong bawahan terhadap klarifikasi nilai dengan
aktif mendengarkan dan memberikan umpan balik
• Berkomunikasi dan menjelaskan tujuan organisasi dan
nilai-nilai kepada bawahan
• Mendorong bawahan untuk terlibat dalam pembentukan
kebijakan, kebijakan, prosedur, dan aturan
Peran Kepemimpinan Dengan STRUKTUR ORGANISASI

• Mengevaluasi struktur organisasi sering untuk menentukan


apakah posisi manajemen dapat dihilangkan untuk mengurangi
rantai komando
• Mendorong karyawan untuk mengikuti rantai komando
• Mendukung personil di penasehat (staf) posisi
• Model tanggung jawab dan akuntabilitas untuk bawahan
• Membantu staf perawat untuk melihat bagaimana peran mereka
adalah kongruen dengan dan melengkapi tugas organisasi umum
• Fasilitas struktur informal kelompok
• Mendorong komunikasi ke atas
• Penasehat karyawan yang tidak mengikuti rantai komando
• Menggunakan komite untuk memfasilitasi tujuan kelompok,
bukan keputusan penundaan
Peran Kepemimpinan dalam PENGORGANISASIAN Perawatan
Pasien

• Secara berkala mengevaluasi efektivitas struktur organisasi untuk


pengiriman perawatan pasien
• Menentukan apakah sumber daya yang memadai dan dukungan yang
ada sebelum membuat perubahan apapun
• Memeriksa unsur manusia dalam mendesain ulang pekerjaan dan
mendukung personil selama penyesuaian terhadap perubahan
• Menginspirasi kelompok kerja menuju usaha tim
• Memeriksa filosofi unit untuk memastikan mendukung perubahan
dalam sistem pengiriman perawatan pasien
• Menggunakan penelitian ilmiah untuk mendukung perubahan dalam
model asuhan keperawatan pengiriman
• Memastikan bahwa perawatan model pengiriman uang muka
keperawatan profesional
Mengarahkan

• Mengakui setiap pekerja sebagai individu yang


unik
• Mempertahankan citra positif dan antusias
sebagai model peran untuk bawahan
• Menunjukkan melalui tindakan dan kata-kata
kepercayaan pada bawahan bahwa mereka
keinginan untuk memenuhi tujuan organisasi
• Memahami dan tepat menggunakan jaringan
komunikasi informal dalam organisasi
Mengontrol
• Mendorong pengikut untuk terlibat secara aktif dalam proses
kontrol kualitas
• Menggunakan kontrol sebagai metode menentukan mengapa
tujuan tidak dipenuhi
• Mendukung / aktif berpartisipasi dalam upaya penelitian
untuk mengidentifikasi dan mengukur "keperawatan-sensitif"
hasil pasien
• Menggunakan proses penilaian untuk memotivasi karyawan
dan meningkatkan pertumbuhan
• Mengembangkan kepercayaan karyawan dengan bersikap
jujur ​dan adil dalam mengevaluasi kinerja
• Menyediakan dukungan yang berkelanjutan bagi karyawan
mencoba untuk memperbaiki kekurangan kinerja
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan dapat diartikan
sebagai penampilan atau karakteristik
khusus dari suatu bentuk kepemimpina
n (Follet, 1940; dikutip dariGillies,
1996). Ada 4 (empat) gaya
kepemimpinan yang telah dikenal
yaitu: otokratis, demokratis, partisipatif
dan laissez faire (Gillies, 1996).
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis:

Gaya kepemimpinan otokratis adalah gaya


kepemimpinan yang menggunakan kekuatan
jabatan dan kekuatan pribadi secara otoriter,
melakukan sendiri semua perencanaan tujuan
dan pembuatan keputusan dan memotivasi
bawahan dengan cara paksaan, sanjungan,
kesalahan dan penghargaan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis:

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya


seorang pemimpin yang menghargai
karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh
setiap anggota organisasi. Pemimpin yang
demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan
kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah
gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk
mencapai tujuan bersama.
3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif:

Gaya kepemimpinan partisipatif adalah gabungan


bersama antara gaya kepemimpinan otoriter dan
demokratis dengan cara mengajukan masalah dan
mengusulkan tindakan pemecahannya kemudian
mengundang kritikan, usul dan saran bawahan.
Dengan mempertimbangkan masukan tersebut,
pimpinan selanjutnya menetapkan keputusan final
tentang apa yang harus dilakukan bawahannya
untuk memecahkan masalah yang ada.
4. Gaya Kepemimpinan Laisses Faire: 

Gaya kepemimpinan laisses faire dapat diartikan


sebagai gaya “membiarkan” bawahan
melakukan sendiri apa yang ingin dilakukannya.
Dalam hal ini, pemimpin melepaskan tanggung
jawabnya, meninggalkan bawahan tanpa arah,
supervisi atau koordinasi sehingga terpaksa
mereka merencanakan, melakukan dan menilai
pekerjaan yang menurut mereka tepat.
Faktor yang menetukan efektifitas gaya
kepemimpinan secara situasional meliputi:
1. kesulitan atau kompleksitas tugas yang diberikan,
2. waktu yang tersedia untuk menyelesaikan tugas,
3. ukuran unit organisasi,
4. pola komunikasi dalam organisasi,
5. latar belakang pendidikan dan pengalaman
pegawai,
6. kebutuhan pegawai dan kepribadian pemimpin
(Gillies, 1996).
MANAJEMEN PUSKESMAS
Penerapan Fungsi Manajemen Di
Puskesmas
Fungsi Manajemen Kegiatan
Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang
dilakukan setahun sekali, unsur yang direncanakan meliputi;
kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta penunjang lainnya).
Sedangkan perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan
setiap bulan, dengan cara mengajukan usulan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
Pengorganisasian 1. Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan  struktural
Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional
2. Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok
Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok,  yang
melibatkan tenaga perawat dan bidan.
3. Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas
melakukan pembinaan ke desa-desa
Penggerakan 1. Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam
Pelaksanaan rangka koordinasi lintas program dan sektor
2. Adanya proses kepemimpinan
3. Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor
4. Pelaksanaan program pokok puskesmas yang melibatkan
seluruh staf
Pengawasan dan 1. Melalui pemantauan laporan kegiatan
Evaluasi 2. Pemantauan wilayah setempat (PWS)
3. Supervisi
4. Rapat rutin (staff meeting)
Pelaksanaan Manajemen Di Puskesmas

PERENCANAAN
a. Tahap persiapan
Tahap ini bertujuan untuk mempersiapkan pihak-pihak atau petugas yang akan terlibat
dalam proses perencanaan agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan
dalam melaksanakan langkah-langkah Perencanaan Tingkat Puskesmas. Tahap ini
dilaksanakan melalui pertemuan, pembahasan atau pelatihan sesuai keperluannya.
b. Tahap analisis situasi
Pada tahap ini diperoleh data dan informasi untuk mengetahui keadaan dan masalah
operasional Puskesmas yang perlu ditanggulangi. Yang dimaksud dengan masalah
operasional adalah tidak tercapainya target pelayanan kesehatan seperti yang
diharapkan dan penyebabnya. Data yang perlu dikumpulkan adalah data situasi umum
(data kependudukan, data wilayah, data sekolah) dan data pencapaian target program.
c. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Tahap ini meliputi tiga langkah yaitu perumusan masalah dan penyebabnya, langkah
perumusan pendekatan pemecahan masalah dan langkah penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK).
d. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) yang disebut pula dengan Plan Of Action (POA)
adalah penyusunan rencana yang mencakup rincian kegiatan, volume kegiatan, lokasi
pelaksanaan, tenaga pelaksana, sumber biaya dan penjadwalannya.
Manajemen Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1)
quality of care yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga
kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan,
dll) yang dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service,
yaitu  peningkatan kualitas yang terkait dengan pengadaan sarana,
dan menjadi tanggung jawab institusi sarana kesehatan
(Puskesmas)
3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar
5. Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan
masyarakat desa (PKMD).

Anda mungkin juga menyukai