Anda di halaman 1dari 11

Sumber-Sumber Fiqih dan Ruang Lingkup

Ilmu Fiqih

Disusun Oleh:
NOVAL ARRAPI : [11825018]
MUHAMMAD ZIDAN: [11825007]
A. Sumber-Sumber Fiqih

Al-Qur’an
Secara etimologis, Alquran adalah mashdar dari
kata qa-ra-a yang artinya bacaan. Sedangkan secara
terminologis Alquran adalah:
“Kalam Allah yang mukjiz, diturunkan kepada Nabi
dan Rasul penghabisan dengan perantaraan
Malaikat terpercaya, Jibril, tertulis dalam mushaf
yang dinukilkan kepada kita secara mutawatir,
membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari
surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas.”
As-Sunnah
As-Sunnah menurut bahasa berarti “perilaku
seseorang tertentu, baik perilaku yang baik atau
yang buruk.” Sedangkan menurut istilah ushul fiqih
sunnah Rasulullah seperti yang dikemukakan oleh
Muhammad ‘Ajjaj al-Khatib (Guru besar Hadis
Universitas Damascus) berarti “Segala perilaku
Rasulullah yang berhubungan dengan hukum, baik
berupa ucapan (sunnah Qauliyah), perbuatan
(sunnah Fi’liyah), atau pengakuan (sunnah
Taqririyah).”
Ijma’
Ijma’ artinya cita-cita, rencana dan
kesepakatan.
Menurut Imam Ghazali ijma’ adalah
kesepakatan umat Muhammad secara khusus
tentang suatu masalah agama.
Qiyas
Qiyas menurut bahasa artinya perbandingan,
yaitu membandingkan sesuatu kepada yang lain
dengan persamaan illatnya. Sedangkan
menurut istilah qias adalah mengeluarkan
(mengambil) suatu hukum yang serupa dari
hukum yang telah disebutkan (belum
mempunyai ketetapan) kepada hukum yang
telah ada atau telah ditetapkan oleh kitab dan
sunnah, disebabkan sama illat antara keduanya.
‘Urf
Kata ‘urf secara etimologi berarti sesuatu
yang dipandang baik dan diterima oleh akal
sehat. Sedangkan secara terminologi seperti
dikemukakan Abdul Karim Zaidin:
“Sesuatu yang tidak asing lagi bagi suatu
masyarakat karena telah menjadi kebiasaan
dan menyatu dengan kehidupan mereka baik
berupa perbuatan atau perkataan.”
Istishab
Kata istishab secara etimologi berarti
meminta ikut serta secara terus menerus.
Secara terminologi menurut Abdul Karim
Zaidan yaitu:
“Menganggap tetapnya status sesuatu
seperti keadaannya semula selama belum
terbukti ada sesuatu yang mengubahnya.”
Syar’u Man Qablana
Syar’u Man Qablana ialah syariat atau
ajaran-ajaran nabi sebelum Islam yang
berhubungan dengan hukum, seperti syariat
Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa.
B. RUANG LINGKUP ILMU FIQIH

Ruang lingkup ilmu fiqh berkaitan dengan


segala kegiatan orang-orang mukallaf yang
meliputi: perkataannya, perbuatannya, dan
seluruh daya-upayanya, dapat di bagi atas dua
bagian (kelompok) yaitu:
a. Hukum-hukum yang berkaitan dengan segala
macam, ibadah yang meliputi: taharah, shalat,
puasa, zakat, haji, nazar, sumpah, dan
sebagainya, yang bertujuan untuk mengatur
hubungan manusia dengan Tuhannya.
b. Hukum-hukum selain ibadah, yang dalam
istilah syar’i disebut dengan “hukum
muamallah”, yang meliputi berbagai macam
transaksi, daya-upaya, hukuman, pelanggaran,
jaminan dan sebagainya yang dimaksudkan
untuk mengatur hubungan orang-orang
mukallaf dengan sesame mereka, baik secara
pribadi, maupun jama’ah (masyarakat).
 

Anda mungkin juga menyukai