PERADILAN NASIONAL Anggota Kelompok: 1. Ahmad Zusril (04)
2. Muhammad Irsyad (19)
3. Muhammad Makhrus (20)
4. Muhammad Shoiku (21)
5. Vincentius Henri (28)
A. Hakikat Sistem Hukum dan Peradilan Nasional Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional. Dengan demikian, sistem internasional adalah satu kesatuan hukum yang berlaku untuk komunitas internasional (semua negara-negara di dunia) yang harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap negara. 1. Pengertian Sistem Hukum Internasional A. Dalam arti modern, hukum internasional dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Hukum tertulis adalah hukum internasional yang berupa perjanjian antarnegara dalam bentuk tertulis.
2. Hukum tidak tertulis adalah hukum
internasional antarnegara dan subjek hukum lainnya dalam bentuk tidak tertulis. 2. Macam Hukum Internasional A. Menurut Subjeknya 1. Hukum perdata internasional, yaitu keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hukum perdata pelaku hukum yang masiang-masing tunduk pada hukum perdata (nasional) yang berbeda.
2. Hukum publik internasional, yaitu
keseluruhan kaidah hukum yang mengatur hubungan negara satu dengan negara lain dengan hukum internsional. B. Menurut Sifatnya 1. Hukum internsional umum, yaitu peraturan- peraturan yang dilaksanakan secara universal. 2. Hukum internsional khusus, yaitu yaitu hukum yang berlaku pada negara-negara tertentu. 3. Hukum internasional regional, yaitu peraturan yang tumbuh dengan adanya hubungan antarnegara dengan melalui konvensi internasional multilateral. 3. Asas-Asas Hukum Internasional Menurut Resolusi Majelis Umum PBB sbb: 1. Setiap negara tidak melakukan ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain. 2. Setiap negara harus menyelesaikan masalah internasional dengan cara damai. 3. Tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain. 4. Negara wajib menjalin kerja sama dengan negara lain berdasar pada Piagam PBB. 5. Asas persamaan hak dan penentuan nasib sendiri, kemerdekaan dan perwujudan kedaulatan suatu negara ditentukan oleh rakyat. 6. Asas persamaan kedaulatan dari negara, yaitu sbb: A. memiliki persamaan yudisial B. memiliki hak penuh terhadap kedaulatan C. setiap negara menghormati kepribadian negara lain D. teritorial dan kemerdekaan politik suatu negara tidak dapat diganggu gugat. E. setiap negara bebas untuk membangun sistem politik, sosial, ekonomi, dan sejarah bangsanya. F. setiap negara wajib untuk hidup damai dengan negara lain 7. Setiap negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajibannya. 4. Subjek Hukum Internasional Orang, negara, atau badan organisasi tertentu yang dapat melakukan tindakan-tindakan untuk dan atas nama sendiri atau pihak-pihak lain yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban dalam bidang internasional. Berikut adalah contoh subjek hukum internasional: A. Negara Negara yang merdeka, berdaulat dan tidak merupakan bagian negara lain. B. Takhta Suci Gereja Katholik Roma yang dikepalai oleh Paus. C. Palang Merah Internasional Berfungsi sebagai subjek hukum internasional karena sejarah dan diperkuat oleh berbagai perjanjian, Konvensi Janewa tentang perlindungin korban 1949. D. Organisasi Internasional Mulai muncul 1815 dan menjadi lembaga hukum internasional sejak adanya Kongres Wina. E. Individu Menjadi subjek hukum internasional sesuai ketentuan perjanjian Versailles 1919. 5. Peradilan Internasional Adalah penyelesaian masalah dengan menerapkan ketentuan hukum oleh badan peradilan internasional yang dibentuk secara teratur. Peradilan internasional memutuskan masalah yang diajukan kepada lembaga dan prinsipnya hanya berdasarkan ketentuan hukum. Macam lembaga-lembaga peradilan internasional sbb: A. Mahkamah Internasional Adalah lembaga kehakiman PBB yang berkedudukan di Den Haag, Belanda. Mahkamah Internasional berfungsi untuk menyelesaikan kasus-kasus persengketaan internasional yang subjeknya adalah negara. Dalam mengadili suatu perkara, Mahkamah Internasional berpedoman pada perjanjian-perjanjian internasional sebagai sumber hukum. B. Mahkamah Pidana Internasional Bertujuan untuk mewujudkan supremasi hukum internasional dan memastikan pelaku kejahatan internasional. Kewanagannya adalah memutus perkara terhadap pelaku kejahatan berat oleh warga negara dari negara yang telah meratifikasi Statuta Mahkamah. C. Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional Adalah lembaga peradilan internasional yang berwenang mengadili para tersangka kejahatan berat internasional yang bersifat tidak permanen, dalam arti setelah selesai mengadili maka peradilan ini dibubarkan. Kewenangannya adalah menyangkut tindak kejahatan perang dan genosida tanpa melihat apakah negara dari si pelaku itu telah meratifikasi atau belum terhadap Stauta Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional. B. Sengketa Internasional dan Cara Penyelesaiannya 1. Sengketa Internasional Adalah perselisihan yang terjadi antara negara dengan negara, negara dengan individu, atau negara dengan lembaga internasional yang menjadi subjek hukum internasional. Faktor penyeban terjadinya sengketa internasional antara lain: A. persoalan politik B. persoalan batas wilayah C. salah satu pihak tidak memenuhi perjanjian internasional D. perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional E. perbuatan sumber-sumber ekonomi F. perebutan pengaruh ekonomi, politik, atau keagamaan G. adanya intervensi terhadaph kedaulatan negara lain H. penghinaan terhadap harga diri bangsa 2. Contoh Sengketa Internasional A. Sengketa di wilayah Eropa 1. sengketa Irlandia Utara dengan Inggris 2. perang saudara di wilayah Balkan 3. perselisihan antara Yunani dan Turki 4. invasi Uni Soviet ke Hongaria dan Cekoslavakia 5. pembersihan etnik di kawasan Balkan oleh Serbia B. Sengketa di wilayah Afrika 1. sengketa antara Somalia dan Kenya 2. Perselisihan antara Maroko dengan Aljazair 3. pembersihan etnis Hutu dan Tutsi oleh Rwandia 4. perselisihan Kongo dan Belgia C. Sengketa di wilayah Asia Pasifik 1. sengketa Tiongkok dan Taiwan 2. pengembangan nuklir oleh Korea Utara 3. pencaplokan wilayah Tibet dan Tiongkok 4. perselisihan antara Jepang dan Rusia 5. invasi AS dan Vietnam Selatan ke Kamboja 3. Cara Penyelesaian Sengketa Internasional A. Penyelesaian secara Damai Yakni penyelesaian sengketa melalui pengadilan, yaitu Arbitrase Internasional dan Pengadilan Internasional. Serta di luar pengadilan, yakni dengan negosiasi, mediasi, good offices, konsiliasi, enquiry, fact finding, penyelesaian regional, dan penyelesaian di bawah wibawa PBB. B. Penyelesaian dengan Kekerasan Penyelesaian dengan kekerasan caranya dapat berupa tindakan bersenjata perang, tindakan bersenjata bukan perang, retorsi, reprisal, blokade damai, embargo, dan intervensi. C. Menghargai Putusan Mahkamah Internasional 1. Putusan Mahkamah Internasional Putusan MI maupun lembaga peradilan internasional lainnya bersifat mengikat, final, dan tanpa banding. Keputusan itu mengikat para pihak yang bersengketa dan hanya untuk perkara yang disengketakan. Final dan tanpa banding artinya telah merupakan putusan terakhir dan tidak dapat banding ke lembaga peradilan internasional lainnya. Jadi, semua yang terkait dengan persengketaan itu wajib memenuhi keputusan lembaga peradilan. Apabila negara yang bersengketa tidak menjalankan kewajibannya, maka negara lawan yang dapat mengajukan permohonan kepada Dewan Keamanan PBB dan MI. Dewan Keamanan PBB dapat merekomendasikan agar putusan MI dilaksanakan atau mengambil tindakan lain yang berupa sanksi, antara lain: A. pemutusan hubungn diplomatik B. pengurangan bantuan ekonomi C. embargo ekonomi D. kesepakatan organisasi regional dan internasional E. pemboikotan produk ekspor. 2. Contoh Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional A. ketika AS berada di Tiongkok pada tahun 1968, terjadi peristiwa “My lai Massacre”. Peristiwa itu berupa pembunuhan warga desa di Tiongkok dengan senjata otomatis dengan menewaskan 500 orang oleh kompi AS. Para pelakunya telah disidang dan dihukum. B. AS menjatuhkan bom atom di Jepang tahun 1945 yang menyebabkan lebih dari 40.000 rakyat Jepang tewas. C. Jepang banyak membunuh rakyat Indonesia dengan kerja paksa sehingga 10.000 rakyat Indonesia hilang. Pengadilan Internasional telah dijalankan dan menghukum penjahatnya. Sekian dan Terima Kasih