Oleh :
Indana Riza Maharani
P27824415017
Apa itu
persalinan
sungsang ???
Ada 3 Tahap:
1. Tahap lambat : mulai lahirnya bokong sampai pusar merupakan fase yang
tidak berbahaya.
2. Tahap cepat : dari lahirnya pusar sampai mulut, pada fase ini kepala janin
masuk PAP, sehingga kemungkinan tali pusat terjepit.
3. Tahap lama : lahirnya mulut sampai seluruh bagian kepala, kepala keluar
dari ruangan yang bertekanan tinggi (uterus) ke dunia luar yang tekanannya
lebih rendah sehingga kepala harus dilahirkan perlahan-lahan untuk
menghindari pendarahan intrakranial (adanya tentorium cerebellum).
Tehnik pertolongan sungsang
spontan pervaginam (spontan
BRACHT )
Gambar 2 Pegangan
bokong anak pada
persalinan spontan Bracht
• Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis
dilanjutkan ( gerak mendekatkan bokong anak pada perut ibu ) sedikit
kearah kiri atau kearah kanan sesuai dengan posisi punggung anak.
• Gerakan hiperlordosis tersebut terus dilakukan sampai akhirnya lahir
mulut-hidung-dahi dan seluruh kepala anak.
• Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan
suprasimfisis searah jalan lahir dengan tujuan untuk
mempertahankan posisi fleksi kepala janin
• Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan
seperti pada persalinan spontan pervaginam pada presentasi
belakang kepala.
Ekstraksi Parsial Pada Persalinan
Sungsang Pervaginam
.
Prinsip :
Memutar badan janin setengah lingkaran (1800)
searah dan berlawanan arah jarum jam
sambil melakukan traksi curam kebawah
sehingga bahu yang semula dibelakang akan
lahir didepan (dibawah simfsis).
Teknik
Dilakukan pemutaran 1800 sambil melakukan
traksi curam kebawah sehingga bahu
belakang menjadi bahu depan dibawah arcus
pubis dan dapat dilahirkan
• Gambar 6 Tubuh
janin diputar
Gambar 4 Tubuh janin kembali 1800 kearah
dipegang dengan yang berlawanan
pegangan femuropelvik. sehingga bahu
belakang kembali
menjadi bahu depan
dibawah arcus pubis
dan dapat dilahirkan
Gambar 5 Sambil dilakukan
traksi curam bawah, tubuh
janin diputar 1800 kearah yang
berlawanan sehingga bahu
depan menjadi bahu depan
dibawah arcus pubis dan dapat
dilahirkan
2. Persalinan bahu dengan
cara KLASIK
• Prinsip :
• Melahirkan lengan belakang lebih dulu (oleh karena
ruangan panggul sebelah belakang/sacrum relatif lebih luas
didepan ruang panggul sebelah depan) dan kemudian
melahirkan lengan depan dibawah arcus pubis
• TEKNIK
• Kedua pergelangan kaki dipegang dengan ujung
jari tangan kanan penolong berada diantara
kedua pergelangan kaki anak , kemudian di
elevasi sejauh mungkin dengan gerakan
mendekatkan perut anak pada perut ibu. • Gambar 7 Melahirkan
lengan belakang pada
• Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam jalan tehnik melahirkan
lahir, jari tengan dan telunjuk tangan kiri bahu cara KLASIK
menyelusuri bahu sampai menemukan fosa cubiti
dan kemudian dengan gerakan “mengusap
muka janin”, lengan posterior bawah bagian anak
dilahirkan.
• Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada
pergelangan kaki janin diubah • Gambar 8 Melahirkan lengan
depan pada tehnik
melahirkan bahu cara KLASIK
• PRINSIP :
Melahirkan bahu dan
• 3. Persalinan bahu lengan depan lebih
dengan cara MüELLER dahulu dibawah simfisis
melalui ekstraksi ; disusul
melahirkan lengan
belakang di belakang
( depan sacrum )
Dipilih bila bahu
tersangkut di Pintu Bawah
Panggul
Tehnik pertolongan persalinan bahu cara MüELLER:
• Bokong dipegang dengan pegangan “femuropelvik”.
• Dengan cara pegangan tersebut, dilakukan traksi curam
bawah pada tubuh janin sampai bahu depan lahir
(gambar 9 ) dibawah arcus pubis dan selanjutnya lengan
depan dilahirkan dengan mengait lengan depan bagian
bawah.
1. Cara MOURICEAU 2.Cara PRAGUE TERBALIK
1. Cara MOURICEAU ( Viet – Smellie)
Tehnik :
1) Jari telunjuk penolong yang sesuai dengan bagian kecil anak dimasukkan jalan lahir dan diletakkan
pada lipat paha depan anak. Dengan jari tersebut, lipat paha dikait. Untuk memperkuat kaitan tersebut,
tangan lain penolong mencekap pergelangan tangan yang melakukan kaitan dan ikut melakukan traksi
kebawah (gambar 18 dan 19)
2) Bila dengan traksi tersebut trochanter depan sudah terlihat dibawah arcus pubis, jari telunjuk tangan lain
segera mengait lipat paha belakang dan secara serentak melakukan traksi lebih lanjut untuk melahirkan
bokong (gambar 20)
3) Setelah bokong lahir, bokong dipegang dengan pegangan “femuropelvik” dan janin dilahirkan dengan
cara yang sudah dijelaskan pada ekstraksi bokong parsialis.
Gambar 18 Kaitan pada lipat paha
Gambar 20 Traksi
depan untuk melahirkan
dengan kedua jari untuk
trochanter depan
melahirkan bokong