Teori Akuntansi Selly
Teori Akuntansi Selly
Penyusunan teori akuntansi timbul dari adanya kebutuhan untuk memberikan pemikiran mengenai
apa yang dilakukan atau diharapkan dilakukan oleh para akuntan. Proses dari penyusunan teori akuntansi
harus diselesaikan oleh verifikasi teori atau validasi teori.
Teori seharusnya menjadi subjek dari suatu ujian logis atau empiris untuk memverifikasi
keakuratannya. Teori akuntansi, karenanya harus menjadi hasil dari suatu proses penyusunan teori dan
verifikasi teori. Teori akuntansi yang sudah ada seharusnya menjelaskan dan memprediksi fenomena
akuntansi: kapan fenomena seperti itu terjadi, mereka seharusnya dapat dianggap sebagai verifikasi dari teori.
Jika suatu teori tidak dapat memberikan hasil yang diharapkan, teori tersebut akan diganti oleh teori yang lebih baik
3. Hakikat Teori Akuntansi
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan basis bagi peramalan dan penjelasa
n
perilaku dan peristiwa akuntansi. Teori didefinisikan sebagai “suatu rangkaian gagasan (konsep),
definisi, dan usulan yang saling berhubungan yang melambangkan suatu pandangan sistematis
atas
fenomena melalui penentuan hubungan yang ada di antara variable-variable dengan tujuan unt
uk
menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Banyak dari teori-teori ini muncul dari penggunaan pendekatan yang berbeda dalam
penyusunan teori akuntansi atau dari usaha untuk mengembangkan teori akuntansi di tingkat
menengah, dan bukannya satu teori komprehensif tunggal. Komite Konsep dan Standar
(Committee on Concepts and Standards ) atau Laporan Keuangan Eksternal (External Financial R
eport) dari American Accounting Association menyimpulkan bahwa:
Tidak ada satu pun teori yang mengatur tentang akuntansi keuangan yang cukup kaya un
tuk
mencakup secara menyeluruh spesifikasi lingkungan pengguna dengan selektif: sehingga,
4. Metodologi Dalam Perumusan Teori Akuntansi
Dalam dunia akuntansi professional, ada kepercayaan umum bahwa akuntansi adalah suatu seni yang tidak
dapat diformalisasikan dan bahwa metodologi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi secara tradisional
adalah usaha untuk menjustifikasi apa yang terjadi dengan mengodifikasikan praktik-praktik akuntansi.
Teori seperti ini dinamakan akuntansi deskriptif atau teori deskriptif akuntansi.
Pendekatan akuntansi deskriptif dikritik oleh para pendukung dari metodologi normatif. Teori akuntansi
normatif berusaha untuk menjustifikasi apa yang seharusnya terjadi, bukan apa yang terjadi. Teori seperti ini disebut
akuntansi normatif (normative accounting) atau teori normatif akuntansi (normative theory of accounting).
Salah satu teori akuntansi normatif adalah studi yang dilakukan oleh Moonitz, Sprouse dan Moonitz, Statement of
Basic Accounting Theory dari American Accounting Association, teori dari Edwards dan Bell, dan studi oleh Chambers.
Suatu peninjauan yang baik mengenai metodologi deskriptif dan normatif dan teori yang dihasilkannya diberikan ole
h MCDonald dan Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance dari American Accounting Association.
5. Pendekatan Untuk Perumusan Teori Akuntansi
C. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teori diawali
dengan observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum.
Dalam penerapannya dalam akuntansi, pendekatan induktif diawali
dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan bisnis
dan dilanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip-prinsip akunt
ansi dari observasi tersebut berdasarkan kepada hubungan yang
berulang kembali. Argumentasi induktif dikatakan didahului oleh
kondisi khusus ke umum.
D. Pendekatan Etis
Inti dasar dari pendekatan ini terdiri atas konsep kewajaran ( fairness), keadila
n (justice), ekuitas
(equity), dan kenyataan (truth). D.R. Scott menyamakan “keadilan” dengan perlaku
an yang sama kepada
seluruh pihak yang berkepentingan, “kenyataan” dengan laporan akuntansi yang b
enar dan akurat tanpa
kesalahan penyaian, dan “kewajaran” dengan jujur, tidak bias, dan penyajian yang t
idak memihak.
Committee on Auditing Procedures mengacu pada kriteria dari “kewajaran da
ri penyajian” seperti:
Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, Pengun
gkapan, Konsistensi, dan, dapat diperbandingkan.
E. Pendekatan Sosiologi
Pendekatan Sosiologi bagi perumusan teori akuntansi menekankan pengaruh
sosial dari teknik
akuntansi. Berdasarkan pada pendekatan sosiologi, prinsip atau teknik akuntansi ya
ng ada dievaluasi untuk
penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok dalam ko
munitas.
6. Pendekatan Selektif Untuk Perumusan Teori Akuntansi