Anda di halaman 1dari 16

PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK

PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI


Mata Kuliah Teori Akuntansi
Vilgha Filistian (1721210030)
Hendra Wijaya (1721210037)
Selly Selviana (1721210045)
1. Hakikat Akuntansi:Berbagai Gambaran

Committee on Terminology dari American Institute of Certified Public Acco


untants
pada awalnya mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:

“Akuntansi adalah seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran,


dengan aturan baku dan dalam satuan uang, transaksi dan

peristiwa yang paling tidak sebagian darinya, memiliki karakter keuangan,


dan selanjutnya interpretasi atas hasilnya”.
A. Akuntansi Sebagai Ideologi
Akuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideologi sebagai suatu sarana u
ntuk mempertahankan
dan melegitimasi aturan-aturan sosial, ekonomi, dan politik yang berlaku saat i
ni.

B. Akuntansi Sebagai Bahasa


Akuntansi adalah satu alat mengomunikasikan informasi suatu bisnis.

C. Akuntansi Sebagai Catatan Historis


Umumnya, akuntansi telah dipandang sebagai suatu sarana penyediaan sejara
h suatu organisasi dan
transaksi-transaksinya dengan lingkungannya. Baik bagi pemilik maupun peme
gang saham perusahaan, pencatatan akuntansi menyediakan suatu sejarah ke
pengurusan manajer terhadap sumber daya pemilik. Konsep kepengurusan pa
da dasarnya adalah suatu fitur dari hubungan prinsipalagen, dimana agen
diasumsikan menjaga sumber daya dari principal. Pengukuran konsep kepengu
rusan ini telah
berevolusi dari waktu ke waktu. Birnberg membedakannya menjadi empat peri
ode:
D. Akuntansi Sebagai Realitas Ekonomi Masa Kini
Akuntansi juga telah dipandang sebagai suatu sarana untuk mencer
minkan realitas
ekonomi masa kini (current economic reality).

E. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi


Akuntansi diasumsikan menjadi suatu proses yang menghubungkan s
umber
informasi atau pemancar (akuntan), saluran komunikasi, dan serangk
aian
penerima (pengguna eksternal).

F. Akuntansi Sebagai Komoditas


Akuntansi juga dipandang sebagai suatu komoditas ( commodity) yan
g
merupakan hasil dari suatu aktivitas ekonomi.

G. Akuntansi Sebagai Mitos


H. Akuntansi Sebagai Alasan Logis
Akuntansi mungkin digunakan untuk melekatkan makna terhadap
peristiwa dan karenanya menyediakan suatu justifikasi bagi kejadian
mereka dimasa mendatang.

I. Akuntansi Sebagai Perumpamaan


Akuntansi memberikan kontribusi terhadap penciptaan suatu
gambaran atau citra dari organisasi

J. Akuntansi Sebagai Percobaan


Akuntansi cukup fleksibel mengakomodasi berbagai situasi,
mengadaptasi solusi-solusi baru untuk masalah baru, dan
beradaptasi terhadap kasus-kasus yang paling kompleks.
K. Akuntansi Sebagai Distorsi
Akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau mempengaruhi
tindakan-tindakan baik dari pengguna internal maupun eksternal,
karena itu akuntansi menjadi sasaran ideal bagi pihak-pihak yang
mencoba untuk memanipulasi arti dari pesan yang akan dilihat oleh
pengguna. Terdapat empat kelompok yang mungkin memengaruhi atau
dipengaruhi oleh pesan-pesan akuntansi:
 Subjek yang perilakunya memberikan data bagi pesan akuntansi,
 Akuntan yang menyiapkan data,
 Akuntan yang memeriksa data,
 Penerima data.
Metode yang digunakan untuk mendistorsi sistem informasi dapat
diklasifikasikan menjadi enam kategori besar berikut ini:
 Peralatan atau Penghalusan (smoothing)
Pembiasan (biasing)
Pemfokusan
Permainan (gaming)
Penyaringan (filtering)
Tindakan ilegal (illegal act)
2. Penyusunan Dan Verifikasi Teori
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum memandu profesi akuntansi dalam memilih teknik
akuntansi dan pembuatan laporan keuangan dengan cara yang dianggap sebagai praktik akuntansi yang baik.

Penyusunan teori akuntansi timbul dari adanya kebutuhan untuk memberikan pemikiran mengenai
apa yang dilakukan atau diharapkan dilakukan oleh para akuntan. Proses dari penyusunan teori akuntansi
harus diselesaikan oleh verifikasi teori atau validasi teori.

Teori seharusnya menjadi subjek dari suatu ujian logis atau empiris untuk memverifikasi
keakuratannya. Teori akuntansi, karenanya harus menjadi hasil dari suatu proses penyusunan teori dan
verifikasi teori. Teori akuntansi yang sudah ada seharusnya menjelaskan dan memprediksi fenomena
akuntansi: kapan fenomena seperti itu terjadi, mereka seharusnya dapat dianggap sebagai verifikasi dari teori.
Jika suatu teori tidak dapat memberikan hasil yang diharapkan, teori tersebut akan diganti oleh teori yang lebih baik
3. Hakikat Teori Akuntansi
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan basis bagi peramalan dan penjelasa
n
perilaku dan peristiwa akuntansi. Teori didefinisikan sebagai “suatu rangkaian gagasan (konsep),
definisi, dan usulan yang saling berhubungan yang melambangkan suatu pandangan sistematis
atas
fenomena melalui penentuan hubungan yang ada di antara variable-variable dengan tujuan unt
uk
menjelaskan dan meramalkan fenomena.

Banyak dari teori-teori ini muncul dari penggunaan pendekatan yang berbeda dalam
penyusunan teori akuntansi atau dari usaha untuk mengembangkan teori akuntansi di tingkat
menengah, dan bukannya satu teori komprehensif tunggal. Komite Konsep dan Standar
(Committee on Concepts and Standards ) atau Laporan Keuangan Eksternal (External Financial R
eport) dari American Accounting Association menyimpulkan bahwa:
 Tidak ada satu pun teori yang mengatur tentang akuntansi keuangan yang cukup kaya un
tuk
mencakup secara menyeluruh spesifikasi lingkungan pengguna dengan selektif: sehingga,
4. Metodologi Dalam Perumusan Teori Akuntansi

Dalam dunia akuntansi professional, ada kepercayaan umum bahwa akuntansi adalah suatu seni yang tidak
dapat diformalisasikan dan bahwa metodologi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi secara tradisional
adalah usaha untuk menjustifikasi apa yang terjadi dengan mengodifikasikan praktik-praktik akuntansi.
Teori seperti ini dinamakan akuntansi deskriptif atau teori deskriptif akuntansi.
Pendekatan akuntansi deskriptif dikritik oleh para pendukung dari metodologi normatif. Teori akuntansi
normatif berusaha untuk menjustifikasi apa yang seharusnya terjadi, bukan apa yang terjadi. Teori seperti ini disebut
akuntansi normatif (normative accounting) atau teori normatif akuntansi (normative theory of accounting).
Salah satu teori akuntansi normatif adalah studi yang dilakukan oleh Moonitz, Sprouse dan Moonitz, Statement of
Basic Accounting Theory dari American Accounting Association, teori dari Edwards dan Bell, dan studi oleh Chambers.
Suatu peninjauan yang baik mengenai metodologi deskriptif dan normatif dan teori yang dihasilkannya diberikan ole
h MCDonald dan Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance dari American Accounting Association.
5. Pendekatan Untuk Perumusan Teori Akuntansi

Walaupun tidak terdapat teori akuntansi komprehensif tunggal, berbagai teori ak


untansi
tingkat menengah telah dihasilkan dari penggunaan berbagai pendekatan yang berbe
da.
Pendekatan tradisional tersebut adalah:
A. Pendekatan Nonteoretis
Pendekatan Nonteoretis adalah suatu pendekatan pragmatis (atau praktis) dan pe
ndekatan
kekuasaaan. Pendekatan Pragmatis terdiri atas penyusunan suatu teori yang ditandai ol
eh
kesamaannya dengan praktik dunia nyata yang berguna dalam artian memberikan solu
si yang sifatnya praktis.
Pendekatan teori akun merasionalisasikan pilihan dari teknik-teknik akuntansi yan
g berdasarkan atas pemeliharaan persamaan akuntansi, yaitu persamaan neraca dan p
ersamaan laba akuntansi. Persamaan neraca biasanya dinyatakan sebagai:
B. Pendekatan Deduktif
Pendekatan Deduktif dimulai dengan dalil akuntansi dasar atau
premis dan dilanjutkan dengan menurunkan prinsip-prinsip akuntansi
melalui cara-cara logis yang dipakai sebagai pedoman dan dasar bagi
pengembangan teknik-teknik akuntansi. Langkah yang digunakan untuk
memperoleh pendekatan deduktif akan meliputi:
 Menentukan Tujuan Dari Laporan Keuangan,
 Memilih “Postulat” Dari Akuntansi,
 Menghasilkan “Prinsip” Dari Akuntansi,
 Mengembangkan “Teknik” Dari Akuntansi

C. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teori diawali
dengan observasi dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum.
Dalam penerapannya dalam akuntansi, pendekatan induktif diawali
dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan bisnis
dan dilanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip-prinsip akunt
ansi dari observasi tersebut berdasarkan kepada hubungan yang
berulang kembali. Argumentasi induktif dikatakan didahului oleh
kondisi khusus ke umum.
D. Pendekatan Etis
Inti dasar dari pendekatan ini terdiri atas konsep kewajaran ( fairness), keadila
n (justice), ekuitas
(equity), dan kenyataan (truth). D.R. Scott menyamakan “keadilan” dengan perlaku
an yang sama kepada
seluruh pihak yang berkepentingan, “kenyataan” dengan laporan akuntansi yang b
enar dan akurat tanpa
kesalahan penyaian, dan “kewajaran” dengan jujur, tidak bias, dan penyajian yang t
idak memihak.
Committee on Auditing Procedures mengacu pada kriteria dari “kewajaran da
ri penyajian” seperti:
Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, Pengun
gkapan, Konsistensi, dan, dapat diperbandingkan.
 
E. Pendekatan Sosiologi
Pendekatan Sosiologi bagi perumusan teori akuntansi menekankan pengaruh
sosial dari teknik
akuntansi. Berdasarkan pada pendekatan sosiologi, prinsip atau teknik akuntansi ya
ng ada dievaluasi untuk
penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok dalam ko
munitas.  
6. Pendekatan Selektif Untuk Perumusan Teori Akuntansi

Secara umum, perumusan suatu teori akuntansi dan pengembangan p


rinsip-prinsip
akuntansi telah mengikuti pendekatan selektif, atau kombinasi dari berbag
ai
pendekatan, dan bukannya hanya satu dari pendekatan yang disajikan disi
ni.

Pendekatan selektif terutama merupakan akibat dari berbagai usaha ol


eh
individu dan professional serta organisasi pemerintahan untuk berpartisipa
si dalam
pematangan konsep dan prinsip-prinsip dalam akuntansi. Pendekatan sele
ktif ini telah
SESI TANYA JAWAB
Masih bingung ya?
Ayo bertanya☺
Angkat tangan, lalu
sebutkan Nama dan NPM ya~
KESIMPULAN

Pendekatan tradisional terhadap perumusan suatu teori akuntansi telah


menggunakan metodologi normatif, atau metodologi deskriptif, suatu pen
dekatan teoretis atau nonteoreis, suatu bentuk alasan deduktif atau indukt
if, dan telah
berfokus pada suatu konsep “kewajaran”, “kesejahteraan sosial”, atau
“kesejahteraan ekonomi”. Pendekatan tradisional telah berubah secara perl
ahan menjadi pendekatan selektif dan mulai digantikan oleh
pendekatan-pendekatan yang lebih baru.
Apa pun pendekatan yang dipilih, penting untuk diingat bahwa suatu
teori akuntansi harus dikonfirmasikan untuk dapat diterima.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA,
SEMOGA PRESENTASI INI AKAN
BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA.

Anda mungkin juga menyukai