Materi I
Peraturan Internasional dan Nasional Tentang Kapal dan
Muatan
Dosen Pengampu :
Dr. Datep Purwa Saputra, MM.
Institut Transportasi dan Logistik (ITL)
Trisakti
2020
Dosen Pengampu :
IMO KONVENSI
Inter-Govermental Maritime
Consultative Organization International Maritime Organization
( IMCO ) ( IMO )
1889 IDE PEMBENTUKAN Sejak tanggal 22 Mei 1982 berubah nama menjadi
1948 PEMBENTUKAN ( Agar lebih berbobot & profesional )
MEMAHAMI IMO KONVENSI
PORT SHIPS
LEMBAGA
PENDIDIKAN
IMO COMPANY
CARGO MAN
STRUKTUR ORGANISASI IMO
ASSEMBLY
SECRETARY
GENERAL
COUNCIL
32 Negara Anggota
Yang dipilih
Peraturan IMO tersebut berlaku secara International apabila sudah diratifikasi oleh
Negara anggota maka pelaksanaan peraturan konvensi tersebut dijalankan oleh
Negara-negara anggota yang sudah meratifikasinya
IMO PRODUCT
1. KEPPRES No. 47 Tahun 1980 tentang Safety of Life at Sea 1974 (SOLAS 74)
2. KEPPRES No. 7 Tahun 1976 tentang International Load line 1966 ( ILL 66)
3. KEPPRES No. 5 Tahun 1979 tentang Tonnage Measurement of Ships 1969
(TMS 69)
4. KEPPRES No. 46 Tahun 1986 tentang Marine Pollution 1973 (MARPOL
73 / 78 / 81)
5. KEPPRES No. 60 Tahun 1986 tentang Standard at Training Certification and
Watchkeeping 1978 amandemen 1995 (STCW 78 / 95)
6. KEPPRES No. 50 Tahun 1979 tentang Collisions Regulation 1972 (Colreg
72 / 93)
7. KEPPRES No. 14 Tahun 1986 tentang International Marine Satellit 1976
(INMARSAT 76)
8. PERPRES No. 30 Tahun 2012 tentang International Maritime Search and
Rescue 1979 (IMSAR 79)
9. KEPPRES No. 18 Tahun 1978 tentang Civil Liability Convention 69 (CLC 69)
10. KEPPRES No. 19 Tahun 1978 tentang International Oil Pollution
Compensation Fund (Fund 71)
TANGGUNG JAWAB SEBAGAI NEGARA ANGGOTA
IMO
COASTAL STATE PORT STATE
NEGARA PANTAI
NEGARA PELABUHAN
Menyediakan rambu-rambu
navigasi pelayaran, melaksanakan Melaksanakan inspeksi dan
SAR, memberikan tanda bahaya pengawasan terhadap
bagi keselamatan pelayaran, kapal-kapal asing yang
pencegah pencemaran dan masuk pelabuhan,
kecelakaan kapal, melakukan menyediakan fasilitas
investigasi terhadap kejadian RESMI MENJADI penampungan limbah
pencemaran, memberikan ANGGOTA IMO (reception facilities) dan
pelayanan hidrografi dan SEJAK 1961 menyampaikan laporan.
pelayanan sistem pelaporan kapal.
FLAG STATE
NEGARA BENDERA
Menerbitkan sertifikat, memberikan persetujuan, melaksanakan survei, memberikan pengakuan sertifikat,
memonitor dan mengaudit organisasi yang diberi limpahan wewenang, melaksanakan investigasi,
memonitoring, verifikasi, merekrut surveyor dan menyampaikan laporan.
SOLAS 74
RATIFIKASI KEPPRES NO. 65 TH. 1980
Chapter I - General Provisions
Chapter II-1 - Construction-Subdivision and Stability,
Machinery and ElectricaI Installation.
Chapter II-2 - Construction, Fireporection, Fire Detection and
Fire Extinction.
Chapter III - life-saving appliances and Arrangements
Chapter IV - Radio communications
Chapter V - Safety of Navigation
Chapter VI - Carriage of cargoes
Chapter VII - Carriage of Dangerous Goods
Chapter VIII - Nuclear Ships
Chapter IX - Management for the safe operation of ships
Chapter X - Safety measures for high speed craft
Chapter XI-1 - Special measure to enchance maritime safety
Chapter XI-2 - Special measure to enchance maritime security
Chapter XII - Additional Safety Measures For Bulk Carrier.
SOLAS 74 CHAPTER XI-1 SPECIAL MEASURES TO ENHANCE
MARITIME SAFETY
?
DEFINISI KESELAMATAN & KEAMANAN PELAYARAN
Sesuai UU No. 17/2008 Pasal 117 bahwa :
• Keselamatan dan keamanan angkutan perairan yaitu, terpenuhinya kondisi :
– Kelakilautan kapal
– kenavigasian
• Kelaiklautan kapal wajib dipenuhi setiap kapal sesuai dengan daerahpelayarannya
yang meliputi: a. keselamatan kapal; b. pencegahan pencemaran dari kapal; c.
pengawakan kapal; d. garis muat kapal dan pemuatan; e. kesejahteraan Awak
Kapal dan kesehatan penumpang; f. status hukum kapal; g. manajemen
keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal; dan h. manajemen
keamanan kapal.
DEFINITION SAFETY OF SHIP
Sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Pasal 124 (2)
Keselamatan Kapal adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material,
konstruksi, bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata susunan serta
perlengkapan termasuk perlengkapan alat penolong dan radio, elektronik kapal, yang
dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian.
DEFINISI KAPAL
Kapal menurut UU Pelayaran no 17/2008 adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis
tertentu yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik ,energi lainnya, ditarik
atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis kendaraan dibawah
permu-kaan air serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah pindah.
Menurut KUHD 310 Kapal adalah semua kapal yang dipergunakan untuk pelayaran di laut
atau diperuntukan bagi itu. Kapal Indonesia adalah kapal yang dianggap sebagai kapal
berdasarkan per undang-undangan tentang surat laut dan pas kapal (KUHD 311).
Kapal mencakup setiap jenis kendaraan air, termasuk kapal tanpa berat benam
(disbasement) dan pesawat terbang laut yang digunakan atau dapat digunakan sebagai
sarana angkutan diair (COLREG 72 aturan 3.a)
STATUS HUKUM KAPAL
(UU No 17/2008 Bag VI ; UNCLOS 1982 REG 91)
Pengukuran Pendapatan
Kebangsaan
Kapal Kapal
Kapal
• Dalam Negeri •
• WNI Surat Ukur
• Internasional •
• BHI Grosse
• Khusus Akta
Tanda Selar
Mengibarkan Bendera
Tanda Pendaftaran
Indonesia
Kapal
SEKIAN DAN TERIMA KASIH