4/1/2011 INDARTI KD 3
4/1/2011 INDARTI KD 4
4/1/2011 INDARTI KD 5
4/1/2011 INDARTI KD 6
4/1/2011 INDARTI KD 7
4/1/2011 INDARTI KD 8
4/1/2011 INDARTI KD 9
4/1/2011 INDARTI KD 10
4/1/2011 INDARTI KD 11
4/1/2011 INDARTI KD 12
4/1/2011 INDARTI KD 13
4/1/2011 INDARTI KD 14
JUMLAH PENDUDUK
INDARTI KD
4/1/2011 15
1. ALIRAN MALTHUSIAN
(Thomas Robert Malthus 1798)
4/1/2011 17
ALIRAN MARXIST
(Karl & F. Angel)
4/1/2011 18
NEGARA PENDUKUNG
Teori Malthus Teori Marxist
Umumnya negara Umumnya negara
berekonomi kapitalis seperti berekonomi Sosialist seperti
USA, Inggris, Prancis, Eropa Timur, RRC, Korea,
Australia, Canada, dll Rusia dan Vietnam.
4/1/2011 INDARTI KD 19
ALIRAN NEO-MALTHUSIAN
(Garreth Hardin & Paul Ehrlich 1950)
Dunia baru yang pada jamannya Malthus masih
kosong kini sudah mulai penuh dengan manusia.
dunia baru sudah tidak mampu untuk menampung
jumlah penduduk yang selalu bertambah
Keadaan bahan makanan sangat terbatas;
Karena terlalu banyak manusia di dunia ini
lingkungan sudah banyak yang tercemar dan rusak.
INDARTI KD
4/1/2011 20
Teori John Stuart Mill
Pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku
demografinya. apabila produktifitas seseorang tinggi ia
cenderung ingin mempunyai keluarga yang kecil. Dalam situasi
seperti ini fertilitas akan rendah.
Tidaklah benar bahwa kemiskinan tidak dapat dihindarkan
atau kemiskinan itu disebabkan karena sistem kapitalis.
Kalau pada suatu waktu di suatu wilayah terjadi kekurangan
bahan makanan, maka keadaan ini hanya bersifat sementara
saja.
Pemecahannya ada dua kemungkinan yaitu: mengimport
bahan makanan, atau memindahkan sebagaian penduduk
wilayah tersebut ke wilayah lain.
INDARTI KD
4/1/2011 21
TEORI TRANSISI DEMOGRAFI
Setiap masyarakat memulai dengan fase angka
kelahiran dan kematian tinggi,
selanjutnya disusul oleh fase menurunnya angka
kematian , sementara angka kelahiran tetap tinggi.
Selanjutnya fase menurunnya angka kelahiran secara
perlahan-lahan hingga berada pada fase angka
kelahiran dan kematian rendah.
Tinggi
Angka kelahiran
4/1/2011 INDARTI KD 22
5 Tahap Transisi Demografi
1. Tahap stasioner tinggi : tingkat kelahiran dan kematian, tinggi;
; pertumbuhan alami, nol/ sangat rendah. Contoh: Eropa abad
14.
2. Tahap awal perkembangan: tingkat kelahiran, tinggi (ada
budaya pro natalis); tingkat kematian, perlahan menurun;
pertumbuhan alami, lambat. Contoh: India sebelum PD II
3. Tahap akhir perkembangan : tingkat kelahiran menurun;
tingkat kematian, menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran;
pertumbuhan alami, cepat. Contoh: Australia, Selandia Baru
tahun ‘30an.
4. Tahap stasioner rendah: tingkat kelahiran dan kematian
rendah;
pertumbuhan alami, nol/sangat rendah. Contoh: Perancis
sebelum PD II.
5. Tahap menurun : tingkat kelahiran, rendah; tingkat kematian,
lebih tinggi dari tingkat kelahiran; pertumbuhan alami, negatif.
Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75
INDARTI KD
4/1/2011 23
Aplikasi Teori Transisi Demografi
Negara Eropa Negara Berkembang
Penurunan mortalitas terjadi Penurunan mortalitas dipengaruhi
secara perlahan, dikarenakan oleh temuan pengobatan modern
pembangunan sosio ekonomi; dan munculnya lembaga-lembaga
internasional dengan advokasi dan
( kemajuan industrialisasi).
langkah-langkah nyata secara
Dalam masa transisi yang global.
relatif lama, masyarakat Tanpa harus menunggu 150 tahun,
mempunyai waktu cukup tingkat kelahiran menurun
untuk menyesuai kan diri, menyusul penurunan tingkat
berubah dari masyarakat kematian dalam kurun waktu
tradisionil pedesaan menjadi kurang dari 50 tahun.
masyarakat industrial Makin tingginya proporsi jumlah
perkotaan yang makin penduduk urban, ledakan remaja,
modern. angkatan kerja, dan penduduk
4/1/2011 INDARTI KD lanjut usia dalam waktu pendek.
24
BONUS DEMOGRAFI PADA 2020
Bonus demografi adalah suatu fenomena dimana
struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi
pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif
sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah
semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak.
Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu
jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai
sekitar 70 persen, sedang 30 persen penduduk yang
tidak produktif (usia 14 tahun ke bawah dan usia di
atas 65 tahun) yang akan terjadi pada tahun 2020-2030
INDARTI KD
4/1/2011 25
Keuntungan dan Kerugian
Bonus Demografi
Keuntungan diperoleh apabila pemerintah mampu
menyiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi
SDM-nya melalui pendidikan, kesehatan, penyediaan
lapangan kerja dan investasi.
Ketidakmampuan menyiapkan lapangan kerja dan
peningkatan kualitas SDM seperti pendidikan yang
tinggi dan pelayanan kesehatan dan gizi yang
memadai, maka akan terjadi permasalahan, yaitu
teradinya pengangguran yang besar dan akan menjadi
beban negara.
INDARTI KD
4/1/2011 26
4/1/2011 INDARTI KD 27