Anda di halaman 1dari 11

EVIDENCE BASED

DALAM PRAKTIK
MIDWIFERY CARE

OLEH KELOMPOK 8
A N G E L I N A E L I S A B E T H G U LT O M P07524417080
I S M A I L I YA H N B R . TA R I G A N P07524417093
PENGERTIAN EVIDENCE-BASED
PRACTICE
• Menganalisis bukti-bukti
Gambril (2000) mendefinisikan EBP terbaik itu untuk
sebagai suatu proses yang mendapatkan validitas
melibatkan pembelajaran atas penelitian maupun
arahan diri sendiri yang kedayaterapannya pada
mengharuskan pekerja profesional pertanyaan-pertanyaan
bisa mengakses informasi praktik yang kita ajukan;
sehingga memungkinkan kita bisa
• Membuat agar klien bertindak
• Menggunakan pengetahuan yang sebagai partisipan dalam
telah kita miliki dalam
pembuatan keputusan dan
memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang bisa kita jawab;
• Mengevaluasi kualitas praktik
• Menemukan bukti-bukti terbaik pada klien.
dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan;
CIRI-CIRI EVIDENCE-BASED PRACTICE

Timmermans dan Angell (2001)


• Bagian dari penggunaan
menunjukkan bahwa pertimbangan klinis
berbasis bukti memiliki lima ciri penting: EBP adalah kemampuan
mengevaluasi secara
• Terdiri atas bukti penelitian dan mandiri informasi yang
pengalaman klinis. digunakan dan menguji
validitasnya dalam konteks
• Ada keterampilan yang dilibatkan dalam praktik masing-masing.
membaca literatur yang memerlukan
kemampuan untuk mensintesakan
informasi dan membuat pertimbangan • Pertimbangan klinis berbasis
mengenai kualitas bukti-bukti yang ada.
bukti didasarkan pada
• Cara penggunaan informasi merupakan
gagasan tentang perilaku
fungsi tingkat otoritas praktisi di suatu dan peran profesional dan
organisasi dan tingkat keyakinannya terutama dipedomani oleh
terhadap keefektifan informasi yang suatu sistem nilai bersama.
digunakan.
KELEBIHAN EVIDENCE-BASED
PRACTICE
Kelebihan dari EBP dalam • Dengan EBP memungkinkan
praktek profesional adalah: praktisi (a) mengembangkan
pedoman praktis yang bermutu
yang bisa diterapkan pada diri
• Helper dan klien bersama- klien, (b) mengidentifikasi
sama memperoleh literatur yang cocok yang bisa
pengetahuan dan informasi dijadikan bahan diskusi
sebanyak-banyaknya terhadap bersama klien, (c)
suatu penyakit atau masalah berkomunikasi dengan para
yang dialami klien, sehingga profesional lain dari kerangka
akan membantu klien dalam acuan atas panduan
pengetahuan dan (d)
membuat keputusan alternatif
meneruskan proses
dari sejumlah pilihan pembelajaran diri sendiri
penaganan masalah atau sehingga dihasilkan
penyakit (Stout & Hayes, kemungkinan pengobatan
2005). terbaik bagi klien (Hines, 2000).
KELEMAHAN EVIDENCE-BASED
PRACTICE

Kelemahan EBP dalam • Literatur yang relevan


praktek profesional mungkin tidak dapat
adalah: diakses. Waktunya tidak
cukup untuk melakukan
tinjauan yang cermat
• Keterbatasan ekonomi terhadap bukti-bukti
dan dorongan yang yang ada (mungkin
kontra produktif sangat banyak
bersaing dengan jumlahnya) yang relevan
sejumlah bukti yang dengan masalah klinis
berfungsi sebagai faktor yang mendesak
penentu keputusan (Americal Medical
Assosiation atau
(Burns, 1999).
disingkat AMA, 1992).
PRINSIP ASUHAN KEBIDANAN YANG
BERDASARKAN EVIDENCE BASED PRACTICE

Sesuai dengan evidence based practice, pemerintah


telah menetapkan program kebijakan asuhan
kehamilan sebagai berikut:
1. Kunjungan ANC minimal 4 kali Kunjungan
2. Pemberian suplemen mikronutrien
3. Imunisasi TT 0,5 cc
4. 10 T dalam pemeriksaan kehamilan
5. Perkiraan hemoglobin pada kehamilan
6. Perkiraan Tinggi Fundus Uteri
7. Hipotensi Pada Saat Berbaring Terlentang.
8. Pentingnya Deteksi Penyakit Bukan
Penilaian/Pendekatan Risiko.
DEFINISI ETIK BIOMEDIS
Bioetika merupakan studi interdisipliner Bioetika memberi perhatian yang
tentang masalah yang ditimbulkan oleh besar  pula terhadap penelitian
perkembangan dibidang biologi dan kesehatan pada manusia dan
ilmu kedokteran baik skala mikro hewan percobaan.
maupun makro, masa kini dan masa
mendatang.
Pengertian etika biomedis juga
masih perlu dipilah lagi dalam isu-
Bioetika mencakup isu-isu sosial,
isu etika medis tradisional yang
agama, ekonomi, dan hukum bahkan
sudah dikenal sejak ribuan tahun
politik. Bioetika selain membicarakan
bidang medis, seperti abortus, dan lebih banyak menyakut
euthanasia, transplantasi organ, hubungan individual dalam
teknologi reproduksi butan, dan interaksi terapeutik antara dokter
rekayasa genetik, membahas pula dan pasien. Kemungkinan adanya
masalah kesehatan, faktor budaya yang masalah etika medis, demikianlah
berperan dalam lingkup kesehatan yang dalam pelayanan di rumah
masyarakat, hak pasien, moralitas sakit sekarang cepat oleh
penyembuhan tradisional, lingkungan masyarakat (media massa) dituding
kerja, demografi, dan sebagainya. sebagai malpraktek.
TUJUAN ETIK BIOMEDIS
Dalam 15 tahun terakhir bioetika c. Pembelajaran bioetika menunjukkan
cenderung mengarah pada isu-isu pada mahasiswa untuk menjadi
tentang nilai-nilai dan etika yg timbul Ilmuwan yang memiliki tanggung jawab
karena ilmu dan teknologi serta biomedis. sosial.
Misal dalam bidang medis bioetika
mengarah pada hal-hal yang boleh d. Pembelajaran bioetika dibutuhkan
dilakukan atau tidak, seperti: karena menekankan pada pengembangan
Transplantasi organ tubuh, Kloning, berpikir kritis untuk menentukan sisi baik
Aborsi, Bayi tabung, Euthanasia, dan buruk atau dimensi etis dari biologi
Kontrasepsi, penelitian biomedis, dll. modern dan teknologi yang terkait
dengan kehidupan.
Tujuan dari bioetika ini sendiri adalah:
a. Bioetika sangat diperlukan sebagai e. Pembelajaran bioetika dapat melatih
pengawal riset biologi dan mahasiswa menjadi ilmuwan biologi yang
dapat mempertimbangkan tindakan
bioteknologi modern. tindakan yang akan dilakukan
sebagaimana pengembangan pola
b. Pembelajaran bioetika diarahkan untuk berpikir yang dikemukakan Rasulullah
mencegah dampak negatif yang SAW yaitu pola berpikir menggunakan
muncul dari teknologi. akal.
Etika Dan Pelaksanaannya Dalam Pelayanan
Kebidanan Pelayanan kebidanan tergantung
bagaimana struktur sosial budaya masyarakat dan
teramasuk kondisi sosial ekonomi, social
demografi.keadilan dalam pelayanan dimulai dari:
pemenuhan kebutuhan klien sesuai, sumber daya
pelayanan kebidanan untuk meningkatkan pelayanan
kebidanan dan keterjangkauan tempat pelayanan.
Pelayanan kebidanan meliputi aspek biopsikososial
spiritual dan kultural.

Pasien memerlukan bidan yang mempunyai


karakter semangat melayani,
simpati,empati,ikhlas,memberi kepuasan.
Etika Dan Pelaksanaannya Dalam Pelayanan
Kebidanan Pelayanan kebidanan tergantung
bagaimana struktur sosial budaya masyarakat dan
teramasuk kondisi sosial ekonomi, social
demografi.keadilan dalam pelayanan dimulai dari:
pemenuhan kebutuhan klien sesuai, sumber daya
pelayanan kebidanan untuk meningkatkan
pelayanan kebidanan dan keterjangkauan tempat
pelayanan. Pelayanan kebidanan meliputi aspek
biopsikososial spiritual dan kultural.

Pasien memerlukan bidan yang mempunyai


karakter semangat melayani,
simpati,empati,ikhlas,memberi kepuasan.
• Etika dalam penelitian kebidanan

• Menurut kode etik bidan internasional adalah


bahwa bidan seharusnya meningkatkan
pengetahuannya melalui berbagai proses seperti
dari pengalaman pelayanan kebidanan dan dari
riset kebidanan. Bidan wajib mendukung
penelitian yang bertujuan memajukan ilmu
pengetahuan kebidanan. Bidan harus siap untuk
mengadakan penelitian dan siap untuk
memberikan pelayanan berdasarkan hasil
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai