Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 1

MINGGU KE-5

ANGGOTA:
• MEDIA BINAR YEDEYA /19
• MELIANA /20
 Belajar dari Agama dan Kepercayaan Tentang
Menjadi Manusia Indonesia yang Menjunjung
Tinggi Martabat Kemanusiaan
PENGERTIAN MARTABAT SECARA UMUM
Martabat manusia
 Martabat Manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah kedudukan manusia yang
terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia
mendapat tempat yang tinggi dibanding makhluk yang lain. Ditinjau dan martabatnya, kedudukan
manusia itu lebih tinggi dan lebih terhormat dibandingikan dengan makhluk lainnya.

Manusia Sebagai Mahluk Sosial


 Menurut kodratnya, Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya
dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan
bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia
lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia
bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh
potensi kemanusiaannya.
MARTABAT MANUSIA MENURUT AGAMA
KRISTEN DAN KATHOLIK

 Martabat  Manusia

“Allah menciptakan manusia menurut citra-Nya, menurut citra Allah diciptakan-Nya


dia: laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kej. 1: 27)  Karena ia diciptakan
menurut citra Allah, maka manusia menduduki tempat khusus dalam ciptaan. Manusia
yang adalah citra Allah itu adalah laki-laki dan perempuan, yang dari kodratnya dia
diciptakan satu dalam jiwa-badan, dan Allah menjadikannya sahabat-Nya
 Menurut  Citra  Allah

Dalam topik tentang asal-usul manusia menurut Kitab Suci, telah dijelaskan bahwa
manusia adalah bagian integral dari dunia. Ia mempunyai tempatnya di antara semua
mahluk yang lain dan hidup dalam pelbagai hubungan dan keterikatan dengan ciptaan
lain di sekitarnya. Tetapi sekaligus juga digambarkan bahwa manusia adalah mahluk
istimewa yang merupakan puncak (P) dan  pusat  (Y) dari seluruh ciptaan dan
mempunyai hubungan khusus dengan Penciptanya.
Dari segala ciptaan yang kelihatan, hanya manusia itu yang “mampu mengenal dan
mencintai Penciptanya” (GS 12, 3): ialah “yang di dunia merupakan satu-satunya
mahluk, yang Allah kehendaki demi diri-Nya sendiri” (GS 24, 3): hanya dialah yang
dipanggil, supaya dalam pengertian dan cinta mengambil bagian dalam kehidupan Allah.
Manusia diciptakan untuk tujuan ini, dan itulah sekaligus dasar bagi martabatnya.
CONTOH PERISTIWA SAAT YESUS
MEMBELA ORANG YANG DIRENDAHKAN
  Zakheus dikenal sebagai pemungut cukai. Pekerjaan ini dalam masyarakat
Yahudi dipandang sebagai pekerjaan yang “basah” artinya mendapatkan
banyak keuntungan. Tatapi pekerjaan ini dipandang jahat oleh masyarakat.
Pemungut cukai dianggap kolaborator dengan penjajah Romawi  yang suka
memeras rakyat. Dengan pekerjaan ini orang bisa memperoleh kekayaan yang
dapat menjamin kehidupanny setiap hari. Zakheus pun sebagai pemungut
cukai dikenal sebagai orang kaya, namun karena pekerjaannya sebagai
pemungut cukai Zakheus dipandang sebagai pendosa yang patut dijauhi.
 Yesus  mempunyai sikap lain terhadap Zakheus, tidak seperti masyarakat
Yahudi. Yesus menerima Zakheus apa adanya dan menghargai dia. Yesus
bahkan menumpang di rumahnya. Tindakan Yesus ini mendorong Zakheus
berbuat kebaikan , seperti : Tuhan setengah dari milikku akan kuberikan
kepada mereka yang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari
seseorang akan kukembalikan padanya .Tindakan Yesus terhadap Zakheus
merupakan contoh Konkret  bagaimana seharusnya memperlakukan orang lain
sebagaimana adanya. Sekalipun dipandang hina oleh masyarakat Yahudi
namun Yesus tetap menghargai martabatnya sebagai manusia. Yesus
memandang manusia /Zakheus sebagai obyek melainkan sebagai pribadi yang
harus dihargai kendati hina, berdosa sekalipun.
MARTABAT MANUSIA MENURUT AJARAN
ISLAM
 Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan
kedudukan yang
terhormat,dan martabat saling berkaitan dengan maqam, maksudnya ad
alah secara
 dasarnya merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap kh
alikNya, yang juga merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang
suci di hadapan tuhannya pada saat dalam perjalananspritual dalam
beribadah kepada Allah Swt. Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat
atau tahapan seseorang dalam hasil ibadahnya yang di wujudkan
dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan maqam tersebut, secara
umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan maqam ini jumlahnya ada
7 tujuh yang di kenal juga dengan nama martabat tujuh
 Seseorang hamba yang menempuh perjalanan dzikir ini biasanya
melalui bimbingan dari seseorang yang alim yang paham akan isi
dari maqam ini setiap tingkatnya, seseorang hamba tidak di benarkan se
mbarangan menggunakan tahapan maqam ini sebelum menyelesaikan
atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir  pada setiap maqam, ia harus
ada mendapat hasil dari amalan pada maqam tersebut.
Menurut Ibnu Sina yang terkenal dengan filasafat jiwanya
menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan sekaligus
makhluk ekonomia:
 Manusia sebagai makhluk social, manusia tidak bisa hidup tanpa
manusia yang lain. Manusia baru bisa mencapai kepuasan dan
memenuhi segala kebutuhan bila hidup berkumpul.
 Manusia sebagai makhluk ekonomi, karena mereka selalu
memikirkan masa depan danmenyiapkan segala sesuatu untuk
masa depannya.
MARTABAT MANUSIA MENURUT AGAMA
HINDU
 Manusia adalah makhluk yang memiliki harkat martabat paling
tinggi diantara segala jenis makhluk hidup di jagad raya ini.
 Berdasarkan pandanganVeda, aspek-aspek yang langsung ataupun
tidak langsung dianggap mengindikasikan dan merepresentasikan
tentang rumusan harkat-martabatmanusia Hindu :
a) Jati (kelahiran)
b) Dharma (kewajiban hidup), kebenaran, serta kedudukan dan
peransosial-kemasyarakatan-keagamaan
c) Warna Kasta (profesi/bidang pekerjaan)
d) Karma (secara luas melingkupi Manacika, Wacika, Kayika)
e) Guna (yang dapat berupa guna Satwa, Rajas, Tamas)
f)Tingkat Kebrahmacaryam dan Wawasan Pengetahuan
(Vedajna,Wedaparaga Sastrajna, Gunawan)g)Tingkat Keimanan dan
Kerohaniawanan (Sradham, Satyam)
 Jati (kelahiran) dapat digambarkan orang yang merupakan kelahiran dari Sorga
salah satunya dapat dilihat bahwa di dunia ini ia akan menikmati hidup baik,
keluarga terhormat, dan kekayaan berlimpah namun tidak memilikipengetahuan
suci. Dari hal tersebut, ia yang memiliki pengetahuan suci, terpelajardan
bijaksana jauh lebih bernilai daripada sekadar kelahiran dari keluargaterhormat.
Begitu pula, mereka yang berkelahiran dari warna kasta rendahsekalipun. Dalam
kaitannya, jati secara langsung berkenaan dengan dharma danwarna seseorang.
Jika melalui kelahirannya itu, seseorang dapat melaksanakandharma-nya sebaik-
baiknya menjadi sangat bermakna.Dari gambaran diatas, maka dapat ditarik
rumusan umum bahwapemahaman harkat-martabat manusia Hindu pada
dasarnya (secara konseptual danteologis) telah dilandasi kesadaran human-
equity (kesederajatan/kesetaraankemanusiaan universal), yaitu man is kind
one(kemanusiaan adalah satu adanya).Pembagian manusia ke dalam
warna/kasat merupakan cara pemahaman tatananhidup (kosmos) yang bersifat
relatif dan sementara, sehingga hal mendasar untuk menentukan harkat-
martabat manusia Hindu adalah jiwa-atma, pikiran, kualitasperilakunya.
MARTABAT MANUSIA MENURUT AGAMA
BUDDHA
Manusia dalam bahasa Sansekerta adalah manushya, yang
berarti anak-anak manu (pikiran). Disebut demikian karena mereka
menjadi beradab setelah pikirannya (manu). Dengan pengertian
inilah maka manusia menurut ajaran Buddha adalah mahluk yang
berusaha melepaskan dirinya dari Avijja (kebodohan) serta Moha
(kegelapan bathin) sehingga mencapai kebijaksanaan (Panna).
Tribumi sebuah kitab bahasa Thai yang diadopsi dari bahasa
pali. Menyebutkan bahwa hakikat dan martabat manusia terbentuk
dari 4 kelas yaitu :
 Manusia neraka Adalah mereka yang wujudnya manusia tapi
perilakunya seperti makhluk neraka yaitu perilakunya, penuh
dengan kebencian, kejam, tidak ada belas kasih, termasuk
teroris punya kasihan.
 Manusia Peta Adalah wujudnya manusia tapi prilakunya tidak
seperti manusia. Manusia yang diliputi perasaan serakah atau
lobha, mereka yang suka  menindas orang lain, yang tamak,
 Manusia Tiracchana Adalah manusia yang wujudnya
manusia tetapi perilakunya seperti binatang ,tidak punya
etika ,tidak punya susila tidak ada aturan. Apa yang
dikatakan sering menyakiti oranglain, sering membuat
orang susah, sembrono, tidak ada rasa hormat kepada
orangtua, orang suci dan sebagainya. Jadi kehidupannya
dikendalikan oleh kekuatan moha atau kebodohan.
Sehingga apa yang dilakukannya itu tidak benar.
 Manusa (Manuso) Adalah manusia yang hatinya mulia.
Yaitu orang yang mempunyai rasa malu dan takut untuk
berbuat jahat. Bukan takut kepada hantu, setan, hal-hal
yang lain. Tapi takut pada hiri dan otappa.
CONTOH TINDAKAN MELUHURKAN
MARTABAT MANUSIA
 Menghargai hidup pribadi dan orang lain
 Kewajiban setiap orang adalah memelihara dirinya sendiri
dengan baik
 Menjaga pikiran, tutur kata, kehendak, dan tindakan agar
tidak merusak diri sendiri sebagai Citra Allah, contoh
gerakan hidup sehat menghargai hidup orang lain
 Mengupayakan agar manusia (orang lain) bisa hidup
secara manusiawi sebaga Citra Allah
 Tidak membiarkan sesama hidup dalam kelaparan,
kemiskinan, dan penindasan. Contoh gerakan yang
berupaya agar tidak ada remaja yang melakukan bunuh
diri, aborsi, narkoba, atau berbagai tindakan yang
mengakibatkan
PERTANYAAN

 Kelompok 1 : Menurut kalian mengapa


menjunjung tinggi martabat manusia itu
penting? Dan bagaimana pendapat kalian
tentang masyarakat Indonesia yang belum
bisa menjunjung tinggi martabat manusia?
 Kelompok 2 : Apakah di zaman sekarang
setiap agama masih menjunjung tinggi
martabat manusia? Mengapa?
 Kelompok 3 : Mengapa masih banyak orang
yang belum mau menjunjung tinggi martabat
manusia? dan apa solusinya?
DISKUSI
INTERAKTIF
KELOMPOK 1 : MENURUT KALIAN APAKAH MENJUNJUNG
TINGGI MARTABAT MANUSIA ITU PENTING? DAN MENGAPA?
KELOMPOK 2 : KELOMPOK 2 : APAKAH SETIAP AGAMA TELAH
MENJUNJUNG TINGGI MARTABAT MANUSIA? MENGAPA?
KELOMPOK 3 : MENGAPA MASIH BANYAK
ORANG YANG BELUM MAU MENJUNJUNG TINGGI
MARTABAT MANUSIA? DAN APA SOLUSINYA?
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

 https://pondokrefleksi.wordpress.com/2014/03/09/martabat-man
usia-menurut-pandangan-kristiani
/
 https://collegeassignment204.wordpress.com/agama/
 https://www.coursehero.com/file/p4kfacvr/23-Martabat-Manusia-
Hindu-Manusia-adalah-makhluk-yang-memiliki-harkat-martabat/

Anda mungkin juga menyukai