Anda di halaman 1dari 42

Mata Kuliah: Kimia Katalis---- Dosen:

Desain Katalis Dan


Katalis Logam

Rizky Azmiarti Istiqomah (1906320903)


Afiten Rahmin Sanjaya (1906412961)
Sandy M Solihin ( 1906320941)

PROGRAM STUDI MAGISTER KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
PUSTAKA

CHAPTER 5. DESIGN OF CHAPTER 11. METAL


CATALYSTS: HOW TO INVENT CATALYSTS
THEM
DESAIN KATALIS
• Modifikasi komposisi dan struktur
katalis yang ada

• Kriteria katalis :
 Aktivitas
 Stabilitas
 Aliran Fluida
METODOLOGI
Langkah-langkah dalam metode
Dowden:
Target Reaction Stoichiometric Thermodynamic
Analysis Analysis

Reaction Path Surface Molecular


Mechanism Mechanism

Catalyst Catalytic Proposed Catalyst


Properties Materials
1. TARGET REAKSI

• Oksidasi parsial metana menjadi formaldehida:


2. ANALISIS STOIKIOMETRI

• Mendaftar semua kemungkinan persamaan


stoikiometrik kimia seperti reaksi reaktan
primer, reaksi reaktan dengan dirinya sendiri,
reaksi antar reaktan, reaksi antara produk-
reaktan, dan reaksi antara reaktan-reaktan

• Termodinamika untuk setiap reaksi dihitung.

• Jenis perubahan ikatan kimia diidentifikasi


untuk setiap reaksi dan diindeks
3. ANALISIS TERMODINAMIKA

• Menilai kelayakan termodinamika masing - masing persamaan


stoikiometri dan mengelompokkan dengan fungsi kimia yang
sama

• Contoh

reaksi target dalam pengelompokan yang sama dengan


pembakaran atau oksidasi.
CONTOH : Reaksi Target dalam Pengelompokan yang sama
dengan Pembakaran atau Oksidasi.

• Membangun fungsi-fungsi ini menjadi


katalis menghasilkan selektivitas yang
buruk.
• Analisis menunjukkan alternatif yang
mungkin yaitu reaksi yang hanya
melibatkan penyisipan oksigen dan
dehidrogenasi.
• CH3OH merupakan perantara yang
terurai melalui reaksi terakhir.
• Target yang diperoleh yaitu
persamaan :
4. MEKANISME MOLEKULAR

• Memvisualisasikan peristiwa molekuler


5. MEKANISME PERMUKAAN

• Mekanisme hanyalah dugaan, pengalaman sebelumnya dan


beberapa pengetahuan tentang kimia permukaan diperlukan.
• Ada banyak skema permukaan yang mungkin, masing-masing
mengarah ke katalis yang memungkinkan. Jika ada waktu,
beberapa di antaranya bisa diselidiki. Kalau tidak, beberapa
prioritas harus ditetapkan, berdasarkan sebanyak mungkin
informasi.
CONTOH : Reaksi Dehidrogenasi
• CH4 dapat teradsorpsi sebagai CH x, dengan x
dari 0 hingga 3.
• Dehidrogenasi berlebihan tidak diinginkan
karena CH2 jauh lebih reaktif daripada CH 3 dan
cenderung menyebabkan produk oksidatif.
• Dehidrogenasi yang kuat juga bisa
menyebabkan penguraian produk CH 2O
• CH3 harus cukup mobile untuk berdifusi ke
oksigen. Reaksi antara O dan CH 3 untuk
pertama kalinya, dan intermediet dihidrogenasi
untuk menghasilkan dehidrasi formal.
6. IDENTIFIKASI JALUR REAKSI

• Katalis harus mempromosikan penyisipan oksigen dan


dehidrogenasi ringan tetapi menghambat kuat oksidasi dan
dehidrogenasi.
7. PROPERTI KATALIS

• Langkah ini hanyalah redefinisi dari mekanisme permukaan


untuk membantu mencari bahan yang sesuai. Katalis harus
mempunyai:
1. Situs adsorpsi oksigen
2. Situs dehidrogenasi ringan yang menghasilkan CH3 dari CH4
dan menghilangkan H dari perantara.
3. Lokasi yang berdekatan untuk memfasilitasi langkah
dehidrogenasi akhir.
8. SELEKTIFITAS PEMILIHAN BAHAN YANG
SESUAI
• Persyaratan untuk dehidrogenasi
ringan dan oksidasi rendah adalah
menghilangkan sebagian besar
logam dan memfokuskan pencarian
pada oksida
• Aktivitas tinggi terpusat sekitar ion
dengan konfigurasi d4 dan d6.
Dehidrogenasi ringan ditemukan
dalam oksida yang mengandung ion
seperti Cu2+, Ni2+, Fe3+, Mn2+, V3+,
V5+, dan Ti4+.
9. HASIL : KATALIS YANG DIUSULKAN

• Oksida tunggal: TiO2, V2O3


• Oksida campuran: TiO2 + MoO3, ZnO +
V2O3
• Oksida kompleks: Fe3O4, Fe molybdate,
Zn TiO3

• Tidak ada prioritas yang dapat


ditetapkan dan masing-masing harus
diuji.
COMPUTER AIDS

Computer Aids memiliki kapasitas yang sangat besar untuk


menyimpan data dan melakukan analisis, banyak
kemungkinan dapat dikembangkan, dan prioritas diberikan.
LOGAM-LOGAM TRANSISI
SIFAT LOGAM TRANSISI

• Sifat logam (tidak sereaktif logam gol IA dan IIA)


• Variasi biloks, bilangan koordinasi
• Variasi struktur (alloy)
• Kemagnetan
• Spektroelektronik
• Heavy metals (toxic and nontoxic)
• Memiliki TL dan TD yang tinggi, high density, keras dan kuat
• Memiliki potensial reduksi standar yang relatif negatif.
REAKSI DALAM LOGAM TRANSISI

• Sebagaian besar logam tanah


jarang dijadikan sebagai katalis
karena kemampuanya dalam
sifatnya yang reaktif dalam
mengkatalisis suatu reaksi,
• Pembentukan kompleks stabil
yang mampu mempercepat
suatu reaksi katalitik
Ni Katalis Hidrogenasi Pd Katalis Coupling Negishi,
Hidrogenasi
Temperatur dan Suhu
Rendah Temperatur dan Suhu
Rendah

Pt Katalis Hidrogenasi Rh Katalis Karbonilasi dan


Hidrogenasi
Stabilitas tinggi
Temperatur dan Suhu Tinggi

Co Katalis hidrogenasi, Cu Katalis Oksidas, hidrogenasi


hidroformilasi
Temperatur dan Suhu
Sama seperti Nikel Rendah
Kurang reaktif dibanding Ni Selektifitas
Lebih sensitive dibanding Ni

Ru Katalis hidrogenasi, reduksi Os/Ir Hidroksilasi dan hidrogenasi


senyawa organik
Aktivitas katalitik rendah
Temperatur dan Suhu Selektifitas tinggi
Rendah serta Tinggi
APLIKASI LOGAM NIKEL

Rekasi Desulfurisasi Senyawa Sulfur Organik


APLIKASI LOGAM PALADIUM

Reaksi pembentukan keton


menjadi eter dengan senyawa
awal alkohol
APLIKASI KATALIS LOGAM PLATINA

Hidrogenasi oksidative
alkohol menjadi ester siklik
(laktone)
APLIKASI LOGAM RHODIUM

Hidrogenasi yang di
temani oleh subtituen
oksigen dan nitrogen
APLIKASI LOGAM RUTHENIUM

Reaksi dapat dilakukan dalam 2 kondisi


Suhu dan tekanan tinggi:
Senyawa cincin aromatis

Suhu dan tekanan rendah:


Keton menjadi aldehid
APLIKASI LOGAM KOBALT

Reaksi hidroformilasi dari Hydroformylatio


n
alkena menjadi karbonil Alkene to
Aldehyde
R
C CH2
H

CO,
HCo(CO)4 H2

R
CH CH2
H HC
O
APLIKASI LOGAM TEMBAGA

Reaksi Hidrogenasi selektif


dinitrobenzene

Reaksi aldehid tak


terkonjugasi menjadi
senyawa vinil
APLIKASI LOGAM RHENIUM

Rekasi hidrogenasi senyawan


dione menjadi :
1. Butirolaktone (suhu rendah)

2. Furanhidrofuran (suhu tinggi)


APLIKASI LOGAM IRIDIUM

Reaksi selektif
benzylic C(sp3)-H
arilasi dengan jalur
fotokatalisis
APLIKASI LOGAM OSMIUM

Reaksi selektif alpha


beta aldehid jenuh
menjadi alkohol
jenuh
APLIKASI LOGAM PERAK DAN EMAS

• Perak dan Emas merupakan logam yang memiliki


orbital d penuh dan potensial reduksi yang besar
(stabil), tetapi kompleks dari emas(I), emas(III)
dan perak(I) memiliki aktivitas katalitik oksidatif,
aktivasi ikatan C-H juga ikatan C-C
• Perak: katalisis spesifik konversi etena menjadi
epoksida
• Emas: katalisis hidroaminasi intermolekuler
(hidrogenasi transfer) alkuna dengan indolina
KATALIS PERAK UNTUK FIKSASI CO2
ADITIF KATALIS

Bahan tambahan (aditif) yang dapat mempengaruhi aktivitas dan


selektivitas reaksi pada katalis logam
• Asam-Basa
• Kation Logam
• Nukleofil
• Gas CO atau CO2
• Detoksifikasi
ADITIF ASAM-BASA

• Reaksi katalitik dapat dipengaruhi oleh kehadiran sejumlah


asam atau basa (berperan sebagai promotor atau inhibitor)
• Laju hidrogenasi a-b keton tak jenuh lambat pada pH sangat
asam atau basa, tetapi cepat pada media basa sedang
ADITIF KATION LOGAM

• Kehadiran kation logam dapat memengaruhi aktivitas katalis


secara bervariasi
• kation besi(II) digunakan untuk mempromosikan katalis agar
menghidrogenasi gugus karbonil, sedangkan kation seng
berperan menginhibisi agar ikatan ganda karbon tidak
terhidrogenasi
ADITIF NUKLEOFIL

• Kehadiran nukleofil seperti ion-ion halida, kalkogenida atau


pniktogenida (memiliki pasangan elektron bebas) dapat
berinteraksi dengan permukaan katalis logam sehingga
menginhibisi aktivitas katalitiknya (peracunan katalis)
• Paladium dikenal memiliki resistensi tinggi terhadap peracunan
katalis bahkan dapat menghidrogenolisis ikatan disulfida pada
metil sistina menjadi metil sisteina
ADITIF GAS CO DAN CO2

• Peracunan gas karbon monoksida atau


karbon dioksida biasanya pada katalis
hidrogenasi
• Molekul-molekul gas tersebut dapat terikat
kuat pada permukaan katalis melalui
setidaknya tiga cara: terminal site,
bridging site, three-fold hollow site
DETOKSIFIKASI

• Proses detoksifikasi katalis yang teracuni anion golongan 15 dan 16


(reaktivasi katalis) dapat dilakukan dengan jalan mengubah inhibitor-inhibitor
tersebut menjadi spesi yang tidak memiliki pasangan elektron bebas
• Ion sulfide S2- dapat dioksidasi menjadi asam sulfonate atau asam sulfat
dengan asam hipoklorit atau peroksida
• Tiofena, dimetilsulfida, senyawa posfor atau arsen dapat dicuci dengan asam
asetat
• Perlakuan lain untuk membersihkan inhibitor adalah dengan mengaduk
campuran reaksi dengan nikel Raney (teradsorbsi)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai