LISDAYANTI
201741007
AKP -01
PERENCANAAN AUDIT (AUDIT PLAN):
› Standar pekerjaan lapangan pertama berbunyi : ”Pekerjaan harus
direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya”
› Meliputi Pengembangan strategi yang menyeluruh terhadap
pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, luas dan
saat perencanaan bervariasi dengan ukuran kompleksitas badan
usaha, pengalaman dan pengetahuan tentang bisnis usaha.
› Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-baiknya,
auditor harus memahami bisnis klien dengan sebaik-baiknya
(understanding client business), termasuk sifat dan jenis usaha
klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode
produksi, pemasaran, distribusi dll.
Isi dari Audit Plan :
1. Hal-hal mengenai klien:
› Bidang usaha klien, alamat, telp, fax, email dll.
› Status hukum perusahaan (nama pemilik, permodalan)
› Accounting policy
› Neraca dan L/R komparatif
› AClient contact (pres dir, controller, kabag akuntansi)
› Accounting, auditing, tax problem
2. Hal-hal yang mempengaruhi klien:
Bisa didapat di majalah-majalah ekonomi/suratkabar, antara lain : Business
News, Ekonomi Keuangan Indonesia.
3. Rencana kerja auditor:
› Staffing (nama partner, manager, supervisor, senior dan asisten)
› Waktu pemeriksaan (kapan mulai, berapa lama dan berakhir)
› Jenis jasa yang diberikan (general audit, special audit, perpajakan dll)
› Time schedule
› Bantuan tambahan
AUDIT PROGRAM :
Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa
disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya,
atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.
Risiko audit digolongkan menjadi 2:
1. Risiko audit keseluruhan
2. Risiko audit individual
Hubungan antara Materialitas, Risiko Audit dan Bukti Audit:
Berbagai kemungkinan hubungan antara materialitas, bukti
audit dan risiko audit sebagai berikut: