Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP) Pada
Lansia Yang Mengalami Insomnia Di Desa Sumber Porong Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Oleh : Choirun Nisa Putri Alhikam P17220174047 1.1 1.1Latar Latar Belakang Belakang 1.2 1.2Rumusan Rumusan Masalah Masalah 1.3 1.3Tujuan Tujuan Penelitian Penelitian 1.4 1.4Manfaat Manfaat Teoritis Teoritis Latar Belakang 1. Masalah insomnia 2. Prevalensi 3. Kronologis DI Dunia 50-70% terjadi diatas 4. Penatalaksaan : farma & Non 65 tahun. Di Negara Taipei farma sebanyak 40% (Jurnal Fini, Relaksasi Otot Progresif 2017). mampu menurunkan DI Indonesia, hampir 50% ketegangan otot dan syaraf, Lansia mengalami Insomnia. DI menurunkan kecemasan, Pulau Jawa Timur 45% Lansia mengurangi stress dan depresi, mengalami Insomnia. (Dinkes juga menghilangkan kelelahan 2008) dan meningkatkan kualitas tidur Daerah, 4 dari 8 orang lansia. mengalami Insomnia. 1.2 Bagaimana “Pengaruh Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP) Pada Lansia Yang Mengalami Insomnia Di Desa Sumber Porong Lawang “
1.3 Tujuan Umum&Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis
2.1 2.1Lanjut Lanjut 2.2 2.2Konsep Konsep 2.3 2.3Konsep Konsep Usia Usia Insomnia Insomnia ROP ROP Definisi Definisi Klasifikasi Klasifikasi
Lansia merupakan 1. Usia pertengahan (middle age)
proses beralihnya dari usia 45-59 tahun masa dewasa ke masa 2. Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tua, dimana seorang tahun tersebut mengalami 3. Lanjut usia tua (old) usia 75-90 penurunan fisik, tahun 4. Usia sangat tua (very old) usia > psikologis, dan sosial 90 tahun secara bertahap. Perubahan pada lansia yang menyebabkan insomnia 1. Respirasi 2. Neurologis 3. Muskuloskeletal 4. Endokrin KONSEP INSOMNIA
Insomnia adalah gejala kelainan Tipe insomnia : transient (sementara),
dalam tidur yang meliputi susah tidur, akut (jangka pendek), kronis Tingkat insomnia : ringan, sedang, terbangun tengah malam, dan bangun lebih cepat. berat Gejala : sulit tidur, kelelahan, sulit • Penatalaksanaan : konsentrasi, sering nyeri kepala. Farmakologi : Benzodiazepine, Non- Penyebab insomnia antara lain : Benzodiazepine Hipnotik, Gangguan mental dan suasana hati, Zolpidepam, Zaleplon penyakit fisik, penyalahgunaan obat, Non-Farmakologi : Sleep Hygiene, gaya hidup yang tidak sehat dan stimulus control, sleep restriction, suasana lingkungan. Terapi Relaksasi Otot Progresif KONSEP RELAKSASI OTOT PROGRESIF
. Suatu terapi yang berfokus pada otot-
otot besar dengan tujuan otot akan menjadi rileks. Dilakukan dengan cara menggabungkan peregangan otot dan juga relaksasi otot.
Indikasi : penderita insomnia,
Tujuan : menurunkan ketegangan orang yang mengalami stress, otot, mengatasi insomnia, depresi, kecemasan, dan depresi kelelahan, meningkatkan rasa Kontraindikasi : orang yang kebugaran dan meningkatkan mengalami fraktur, luka terbuka, konsentrasi. dan kemerahan pada tubuh. MEKANISME
Beta endorfin menjadi tertidur menjadi rileks shg mengeluargan atau mengantuk menurunkan stress HORMON ENCEPHALINE Penatalaksaan Relaksasi otot progresif dilakukan dua jam setelah makan malam. dianjurkan mengenakan pakaian yang longgar dan melepaskan segala sesuatu yang mengikat contohnya jam tangan, ikat pinggang. dilakukan selama 15-20 menit dan setelah melakukan relaksasi otot progresif klien dianjurkan tetap pada posisinya sekejap. Definisi Operasional 1. Lansia 2. Relaksasi Otot Progresif 3. Tingkat Insomnia Pengolahan dan Penyajian Data DESAIN - Non statistik Fokus Studi - Bentuk tekstual dan Deskriptif Peningkatan Kualitas tabel studi kasus Tidur Etika 1. Prinsip manfaat Metode Pengumpulan 2. Prinsip menghargai hak- Data hak subyek SUBYEK 1. Wawancara 3. Prinsip keadilan 1 Lansia 2. Observasi 3. Kuesioner Instrumen ISI (Insomnia Tempat & Waktu Serevity Index) Di RT 01 RW 07 Sumber Porong Lawang