Asuhan Keperawatan Hiv-Aids Juli

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP

ASKEP HEPATITIS
Tim Fasilitator Perawatan, Dukungan dan Pengobatan
HIV/ART
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
ASKEP Pasien Hepatitis

• Hepatitis merupakan peradangan atau inflamasi
pada hepar yang umumnya terjadi akibat infeksi
virus.
• Manifestasi penyakit ini bervariasi dari akut
sampai kronik.
2
Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan
• Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
• Keterbatasan aktifitas
• Perasaan negative terhadap tubuh, depresi

Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan
Dx Intervensi Rasional
1 Gangguan • Awasi intake • Persediaan energi

nutrisi, kurang jumlah kalori dan untuk penyembuhan
dari kebutuhan makan sedikit tapi • Duduk dapat
tubuh sering menurunkan aliran
• Beri posisi duduk darah ke kaki maka
saat makan terjadi sirkulasi
• Bersihkan mulut optimal ke sel hati
sebelum makan • Memberi rasa
• Berikan jus buah nyaman
• Catat asupan / hari • Mudah dicerna
4
Asuhan Keperawatan

Keterbatasa • Tingkatkan tirah baring • Persediaan energi
2 n aktifitas / duduk berikan untuk penyembuhan
lingkungan tenang
• Ubah posisi dengan • Menurunkan kerusakan
sering dan perawatan jaringan
kulit yang baik
• Libatkan pasien dalam
perencanaan aktifitas
• Lakukan aktifitas
secara bertahap
5
Asuhan Keperawatan

3 Perasaan • Dorongan diskusi • Penyediaan waktu
negatif perasaan / konseling untuk diskusi dapat
terhadap • Hindari membuat menghilangkan depresi
tubuh, penilaian moral • Penilaian orang lain
depresi tentang pola hidup dapat merusak harga
4 Kurang • Kaji tingkat • diri
Identifikasi kekurangan
pengetahua pengetahuan pengetahuan
n • Berikan informasi • Kebutuhan /
khusus pencegahan rekomendasi akan
dan penularan bervariasi karena tipe
penyakit yang diderita hepatitis dan situasi
individu
6
Asuhan Keperawatan

Askep Gangguan Gastrointestinal
Tim Fasilitator Perawatan, Dukungan dan Pengobatan

HIV/ART
2015

Infeksi Gastrointestinal
ODHA sangat rentan untuk menderita komplikasi
gastrointestinal
Perlu pengkajian yang teliti pada ODHA yang mengalami

mual, muntah atau diare
Wasting syndrom merupakan bentuk penurunan BB yang

hebat pada ODHA
8
Asuhan Keperawatan

Muntah
• Mengganggu masukan cairan  dehidrasi  perlu
rehidrasi
• Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering
• Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan.
9
Asuhan Keperawatan

Mual & Muntah
• Gejala (tersering pada anak) dengan berbagai

penyebab:
– Radang sal. cerna, terlalu kenyang, reflux
gastroesofageal, Hamil, pneumonia, kenaikan tekanan
intrakranial, meningitis, keganasan, obstruksi mekanis,
kelainan metabolisme
– Efek samping obat: ARV, obat kemoterapi
10
Asuhan Keperawatan

Prioritas Keperawatan
• Kaji penyebab muntah
• Koreksi dan jaga status hidrasi
• Edukasi pasien dan keluarga ttg tanda2
dehidrasi dan pentingnya pemberian minum
yang cukup.
11
Asuhan Keperawatan


Asuhan Keperawatan
ASKEP Pasien Diare
12

Diare
Diare
• Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar
yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan
frekwensi yang lebih banyak dari biasanya
• B.a.b. cair >3 kali / 24 jam
• Penyebab: infeksi bakterial, viral, parasitik, atau kuman
oportunistik, kelainan anatomis, inteloleransi makanan
• Infeksi bakteri : Campyo bacter, Salmonella dan Shigella
Infeksi virus : Enterivirus , Adenovirus dll
Infeksi parasit : Arcaris, Entamoeba histotisia, candida
albacus  mengurangi luas permukaan usus yang
13
mampu menyerap makanan dan cairan  diare
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
• Data Subjektif
– Waktu mulai, lama diare, frekuensi, bentuk feses
– Gejala tambahan: kram, kembung, tenesmus, lendir/darah
dalam feses, muntah
– Riwayat makan mungkin penyebab diare
– Riwayat keluarga ada yang diare?
• Data Objektif
– Tanda dehidrasi bandingkan BB sebelum dan sesudah sakit
– Nilai perubahan kelainan perfusi jaringan – takikardi, hipotensi,
penurunan capiler refill
– Periksa feses, warna, konsistensi, darah, lendir, pus, bau, volume
– Pemeriksaan lab: telur cacing, parasit, biakan feses, lekosit, dan
eritrosit

Gangguan keseimbangan cairan b/d output yang
berlebihan
Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri

Gangguan keseimbangan cairan
• INTERVENSI :
Kaji tanda tanda dehidrasi
• Kaji intake dan output
•Tingkatkan tirah baring, anjurkan untuk banyak

minum
•Berikan alat-alat disamping tempat tidur
(sebaiknya bed berlobang + ember + corong
•plastik)
Observasi, catat frekuensi bab, karakteristik,
•Faeces
jumlah segera dibuang
dan faktor pencetus
•Identifikasi makanan dan cairan pencetus diare
•Observasi demam, takikardia, leukositosis,
penurunan protein serum, kelesuan
•Ukur berat badan tiap hari

Gangguan eliminasi BAB : diare
•INTERVENSI :
 Observasi TTV
 Jelaskan penyebab diare
 Kaji pola eliminasi setiap hari
 Kolaborasi > konsul ahli gizi untuk diet yang
sesuai
kebutuhan
> pemberian pengobatan sesuai
order
Diare
Tanda dan Derajat Dehidrasi

Lihat Poster Tatalaksana Diare
Ringa Sedang Berat
Jumlah <50 n
ml/kg 50 – 90ml/ kg >100mg/kg
kehilangan
cairan
Elastisitas kulit Menurun Jelek (pada cubitan Sangat jelek (pada cubitan
kulit kembali lambat kulit kembali lambat >2
<2 detik) detik)
Mukosa Agak Kering Sangat kering
Kering
Jumlah Urin Kurang Oliguria Oliguri jelas
Tekanan Darah Normal Normal atau turun Menurun
Nadi Normal Cepat Cepat dan kecil

atau lebih
cepat
Terapi Renca Rencana Rencana
na B C
A Asuhan Keperawatan 18


Asuhan Keperawatan
ASKEP Pasien Tuberkulosis
19

Pengertian
• Suatu penyakit infeksius yang disebabkan kuman Mycobacterium

tuberculosis yang menyerang parenkim paru, bersifat sistemis
sehingga dapat mengenai organ tubuh lain, terutama meningen,
tulang dan nodus limpe.

Prioritas Keperawatan TB
• Meningkatkan / mempertahankan ventilasi / oksigenisasi yg
adekuat
• Mencegah penyebaran infeksi
• Meningkatkan strategi koping yang efektif

Target Pemulangan (pasien dipulangkan bila)
Kepatuhan higiene perorangan dan lingkungan

Pemahaman proses penyakit
Pemahaman kelanjutan intervensi keperawatan di rumah
22
Asuhan Keperawatan

Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d sekret kental atau

sekret darah, kelemahan, upaya batuk buruk , edema trakeal/
faringeal.
Gangguan pertukaran gas b/d berkurangnya keefektifan
permukaan paru, edema bronchial, sekret yang kental
Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan nutrisi , kurang dari
kebutuhan b/d kelelahan, batuk yang sering, dyspnea,
anoreksia.

Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
INTERVENSI :
• Kaji fungsi pernafasan → bunyi, kecepatan, irama
• Berikan posisi semi fowler
• Bantu untuk batuk efektif dan latihan nafas dalam
• Pertahankan masukan cairan 2500 ml /hari
• Kolaborasi untuk pemberian obat sesuai indikasi, seperti obat
mukolitik

Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan nutrisi
INTERVENSI :
• Hitung kebutuhan kalori pasien
• Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi
protein dan karbohidrat
• Minuman bergizi antar waktu makan
• Cuci mulut sebelum makan
• Jaga kebersihan ruangan
• Hindari bau yang tidak sedap

Kendala pengobatan HIV & TB

Kepatuhan
> jumlah pil yang banyak
> Kesulitan mengatur & menghafal
Efek samping obat bila diberikan bersama ART

> Mual ,muntah,
> Interaksi obat

ASKEP Pasien Pneumonia
•
Askep pasien Peumonia ~ askep TB
27
Asuhan Keperawatan


ASKEP PCP

Pneumonia Pneumocystis Carinii (PCP)
Kuman Penyebab: Pneumocystis Carinii

Sering terjadi bila
CD4 < 200 atau
Hitung limfosit <1200
29
Asuhan Keperawatan

Gejala PCP
Sesak napas
Demam
Batuk kering tanpa sputum
Mudah lelah
30
Asuhan Keperawatan

Diagnosis Keperawatan
Gangguan oksigenisasi
Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan nutrisi

Gangguan oksigenisasi
INTERVENSI :
• Kaji frekuensi /kedalaman pernafasan dan gerakan dada
• Auskultasi area paru
• Bantu latihan nafas dan batuk efektif
• Beri posisi semi fowler
• Berikan oksigen sesuai terapi / jika perlu
• Kolaborator pemberian Bronkodilator dg nebuliser
• Cek tanda vital


Asuhan Keperawatan
Neurologik
ASKEP Pasien Infeksi
33
•Gangguan Neurologi
Gangguan Neuro yang sering timbul

• Ensefalopati • Lesi / tumor pada otak
Progresif • Infeksi oportunistik
• Neuropati perifer
• Kejang
• Gangguan perkembangan
• Mielopati
• Miopati
Asuhan Keperawatan 34
ASKEP Pasien Infeksi
Neurologik Intervensi Keperawatan yg
dibutuhkan
Masalah Intervensi Rasional
Gangguan perfusi • Tirah baring, lingkungan • Menurunkan gerakan
1 tenang
jaringan yang dapat menurunkan
• Berikan posisi tidur nyeri
telentang dg posisi • Meningkatkan
kepala ditinggikan 15 –
30 ˚
vasokonstriksi
2 Resiko Cedera • Pastikan pembatas TT • Memberi rasa aman
terpasang
• Berikan terapi O2 dan
pengobatan sesuai
program
• Berikan latihan
pergerakan mulai dg
memperkuat otot akibat
35
bed rest lama
Asuhan Keperawatan
ASKEP Pasien Infeksi Neurologik


3 Gangguan • Bantu pasien • Mencegah berkembangnya
pemenuhan memenuhi kebutuhan komplikasi
kebutuhan sehari hari • Untuk mengetahui
sehari hari • Pentingnya evaluasi perkembangan
ulang dan terapi rawat penyembuhan / adanya
jalan secara rutin gejala sisa
36
Asuhan Keperawatan

Askep Ensefalopati
• Nilai adanya disfungsi motorik progresif
• Nilai urutan perkembangan
• Berikan ARV sesuai program Dr
• Muscle relaxan sesuai program Dr
• Fisioterapi untuk spasme; Ajarkan pihak keluarga ttg
fisioterapi
• Bantuan untuk aktivitas sehari hari dan berjalan
• Pendidikan keluarga ttg gejala yang mungkin timbul
•Gangguan Neurologi
Askep Ensefalopati Progresif

Gangguan • Nilai adanya disfungsi motorik progresif • Dengan
1 motorik • Nilai urutan perkembangan teridentifikasinya tanda
gangguan secara dini
dapat diberikan tindakan
• Berikan ARV sesuai program Dr secara dini dan
• Muscle relaxan sesuai program Dr mencegah gejala ikutan
Gangguan • Fisioterapi untuk spasme; Ajarkan • Menekan
2 tonus otot pihak keluarga ttg fisioterapi berkembangnya virus
• Mengurangi komplikasi
Aktifitas hidup • Bantuan untuk aktivitas sehari hari • Menaikkan kualitas

3 terganggu dan berjalan hidup
• Pendidikan keluarga ttg gejala yang
mungkin timbul

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV •Gangguan Neurologi
Miopati
• Miopati bawaan (Congenital Myopathies) adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan variasi luas pada gangguan menurun pada otot, saraf, atau keduanya,
yang ada pada saat kelahiran atau bayi.
• Tanda yang timbul

– Otot melemah
– Penurunan berat badan
– Nyeri otot
• Askep Miopati
– Nilai nyeri yg timbul, kelemahan otot dan pergerakan
– Berikan steroid dan analgesic sesuai petunjuk dokter
– Fisioterapi
39
– Asuhan Keperawatan
Edukasi keluarga pasien agar dapat membantu pasien di rumah

Mielopati
• Merupakan gejala yang biasanya dijumpai didaerah servikal dan
torakal berupa Tumor metastasis intrameduler > Tumor Medula
Spinalis
• Tanda yang timbul

– Gangguan berjalan
– Incontinensia
– extremitas bawah lemah dan kaku , gangguan sensorik
– spasme
40
Asuhan Keperawatan

•Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan TIK.
•Gangguan imobilisasi berhubungan dengan kompresi suplai darah kekorno

anterior.
•Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan intra torakal dan intra
abdominal.

Askep Mielopati
• Nilai nyeri, kekakuan, incontinensia, perubahan gaya berjalan,
kelemahan extremitas bawah.
• Beri muscle relaxan sesuai petunjuk
• Fisioterapi
• Ajarkan keluarga untuk fisioterapi dirumah
42
Asuhan Keperawatan

Lesi/Tumor pada otak

• Gejala :
– Sakit kepala
– mual
– muntah yg proyektil, gangguan penglihatan
– gaya berjalan yang tidak stabil
– defisit motorik
43
Asuhan Keperawatan

Askep Lesi/tumor otak

• Nilai tanda peningkatan tekanan intra cranial, tanda –
tanda gangguan neurologi
• Beri kemoterapi sesuai petunjuk dokter
• Berikan support untuk keluarga dan informasi tentang
kemoterapi
44
Asuhan Keperawatan

Askep Neuropati Perifer

• Nilai timbulnya nyeri, baal, parastesi, kelemahan, inkontinen
• Berikan analgesik, anti depresan trisiklik, steroid dan anti
konvulsan
• Pendidikan kepada keluarga tentang progres gejala
45
Asuhan Keperawatan

Gangguan Tumbuh Kembang

• Mikro-cephali
• Penundaan atau hilangnya perkembangan sesuai dengan umur
• Hilangnya kemampuan berbahasa sesuai dengan umur
46
Asuhan Keperawatan

Askep Gangguan Tumbuh Kembang

• Nilai pertumbuhan,
• Ukur lingkar kepala dan bandingkan dengan nilai normal
• Nilai perkembangan yg timbul apakah sesuai dengan usia, serta
kemampuan bahasa
• Pendidikan keluarga ttg progresifitas gejala
47
Asuhan Keperawatan

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV Keganasan
Keganasan yang sering timbul

• Sarkoma kaposi
• Non Hodgkin limfoma
• Tumor pada otot polos
48
Asuhan Keperawatan

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV Keganasan
Pengobatan
• Kemoterapi
• Radioterapi
• Pembedahan
49
Asuhan Keperawatan
Keganasan
Askep Efek Radiasi / Kemoterapi

Masalah Intervensi keperawatan Pengobatan
Mual •Nilai jumlah muntah •Promethasin

Muntah •Awasi tanda dehidrasi •CPZ
•Ukur intake – output •Prochlorperazine
•Hindari makanan pedas
•Pemberian makanan porsi kecil
dan sering
•Pemberian cairan IV jika
dehidrasi
•Pemberian obat anti muntah jika
perlu
Keganasan
Askep Efek Radiasi / Kemoterapi

Masalah Intervensi keperawatan Pengobatan
Stomatitis • Periksa rongga mulut secara rutin • Bilas rongga mulut dengan cairan 1
untuk menemukan luka, sdt garam+ 1 sdt baking soda
perdarahan dan plaque dalam ¼ gelas air, kumur beberapa
• Oral hygine menit, 5-6 x/hari
• Hindari makanan pedas, panas, • Paracetamol
terlalu dingin, asam, rokok • Benadril/antacid 1: 1 kumur, 4x/hari
• Analgesik jika diperlukan • Istirahat dari radioterapi selama 3-4
hari

Asuhan Keperawatan
Paliatif
Tim Fasilitator Perawatan, Dukungan dan Pengobatan HIV/ART
2015 Asuhan Keperawatan 57

Pengertian :
• Perawatan yang dilakukan untuk membantu meringankan dari
penderitaan fisik sampai psikologis pada pasien yang tidak
dapat disembuhkan atau dalam tahap terminal
• Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi, sosial, spiritual dan

kultural dengan pendekatan tim yang melibatkan konseling dan
kenyamanan serta berpusat pada pasien dan keluarga untuk
meningkatkan kualitas hidup.

Phylosophy Perawatan Paliatif
• Meyakini bahwa setiap orang mempunyai hak

diobati, meninggal secara bermartabat,
mengurangi rasa nyeri dan pemenuhan
kebutuhan bio-psiko-sosio dan spiritual

Tujuan perawatan paliatif
o Menghilangkan nyeri
o adalah dasar dari perawatan paliatif, hal ini sering tidak dapat diatasi karena
keterbatasan pengertian tentang prinsip tata laksana nyeri
o Menghilangkan beberapa gejala infeksi seperti batuk, panas,
nausea, diare, dan gatal kulit
o Mencegah terhadap beberapa masalah seperti decubitus
o Hidup berkualitas meliputi fisik, sosial, spiritual.
o Dukungan kepada pasien.

Peran Perawat dalam Perawatan Paliatif
1. Dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam

memberikan asuhan keperawatan.
2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan, mengelola waktu

secara efektif dan saran-saran untuk meningkatkan kualitas
hidup.

3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien, keluarga dan

komunitas dalam menghadapi perubahan kesehatan,
ketidakmampuan dan kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan pendengar yang baik
dalam memberikan dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai kemampuan mereka
sehingga kenyamanan terpenuhi, serta meningkatkan mutu
hidup

Pengobatan Pelengkap
• Dalam merawat pasien dengan HIV / AIDS, perawat sering

dihadapkan dengan pasien yang menggunakan terapi pelengkap.
• Sebagian pasien mengharapkan dengan terapi pelengkap dapat
mencegah penyebaran, kemungkinan penyembuhan, menghambat
progresi penyakit atau penundaan eksekusi.

• Produk-produknya tidak mengganggu sehingga terapi

pelengkap dianggap sebagai harapan terakhir.
• Digambarkan penggunaan berbagai pengobatan pelengkap
adalah :
= jamu, makanan suplemen, olah tubuh /
senam pernafasan, pengobatan dengan
memakai tenaga dalam / yoga, penyembuhan
dengan doa


Asuhan Keperawatan
Jenis Pengobatan Pelengkap


Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan Paliatif
1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif

* Kelompok organisasi yang saling bekerjasama
untuk memberikan askep yang memadai.

Perlu renpra yang lebih optimal untuk mencapai
kesehatan prima.

• Manfaat untuk
= informasi askep terkini, akurat dan terpercaya,
= merupakan forum tukar pendapat dan
pengembangan gagasan,
= memberikan dukungan dan memperluas basis
dukungan,
= menyatukan sumber daya untuk tujuan bersama
yaitu kesejahteraan pasien,
= mengobati, merawat dan memberikan
penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya.
= Bekerja sama dengan DepKes, Swasta (LSM),
Relawan, Pemuka Agama dll 68
Asuhan Keperawatan

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV 2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam Melakukan Askep Paliatif
• Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan secara medis

tidak lagi efektif, karena organ organ vital dalam tubuh pasien
sudah mengalami kegagalan atau pasien dan keluarga
mengatakan tidak lagi melanjutkan terapi

• Akontabilitas
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap

keputusan dan tindakan keperawatan serta mengenal batas
peran dan fungsi perawat dalam bertindak

• Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan Budaya

Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap askep dan yankes
bagi dirinya. Menghormati nilai, kebiasaan, keyakinan dan
kepercayaan / agama serta budaya.
• Legal
Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan perundang –
undangan keperawatan, kebijakan lokal dan nasional serta
mengenal tindakan yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku
dan terkait dengan kode etik profesi / keperawatan.

Prinsip etik dalam pelayanan keperawatan :
a. Do no harm (tidak membahayakan pasien)

• Perawat bertanggung jawab terhadap pasien dan memastikan pasien
tidak mengalami kerugian secara fisik dan psikologi.
• Perawat berperan untuk membantu pasien mendapatkan perawatan dan
tindakan yang berhubungan dengan penyakitnya, termasuk menyediakan
pelayanan langsung dan membantu mendapatkan pelayanan rujukan ke
fasilitas yang lebih lengkap.
• Perawat terikat secara etik untuk melindungi pasien berdasarkan
kompetensi, pedoman, dan prosedur.

b. Autonomy (otonomi)
• Pasien memiliki hak untuk membuat keputusan sendiri.
Perawat harus menghormati hak otonomi pasien dan
keluarganya. Perawat menjelaskan dan mengklarifikasi pilihan-
pilihan perawatan dan memastikan pemahaman yang benar
terhadap pasien dan keluarga.

c. Confidentiality (kerahasiaan)
• Perawat harus memperlakukan semua informasi dan material

yang didengar, didapat dengan memperhatikan prinsip
kerahasiaan dan privasi pasien.
• Perawat harus mengikuti prosedur dalam menjaga kerahasiaan
catatan pasien.

d. Equality (Persamaan)
• Perawat tidak membeda-bedakan pasien dari usia, jenis
kelamin, orientasi seksual, dan status social serta tidak
membedakan perlakuan antara pasien HIV dengan pasien lain.

e. Consent
• Yaitu persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga atas dasar
penjelasan dari tenaga kesehatan mengenai tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien.
• Tiga aspek dalam informed consent yaitu:
- Persetujuan harus diberikan secara sukarela.
- Persetujuan harus diberikan oleh individu yang mempunyai
kemampuan dan kapasitas u/memahami.
- Persetujuan diberikan setelah pasien mendapat informasi yang
76
cukup sebagai pertimbanganAsuhan
untuk mengambil keputusan.
Keperawatan

3. Penerapan Asuhan Keperawatan Paliatif
• Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau

intervensi non farmakologis.
• Adanya gangguan psikososial yang bersumber pada

kondisi penyakit pasien, kepribadian, perkembangan dan
latar belakang kehidupan pribadi pasien, keluarga,
budaya, agama dan sebagainya.

Pengkajian
– Anamnesis yang teliti baik dari pasien maupun

keluarganya.( keluhan, lokasi)
– Pemeriksaan fisik, penunjang, status mental dan
laporan harian selama perawatan
– Gejala-gejala yang berhubungan

• Nyeri,
• Resti Infeksi,
• Perubahan Nutrisi,
• Resti terhadap koping tidak efektif,
• Imobilitas,
• Ketidakseimbangan cairan,
• Ansietas,

• Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,

• Perubahan Fungsi Defekasi,
• Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
• Perubahan Mukosa Mulut,
• Kerusakan Pertukaran Gas,
• Gangguan Konsep Diri,
• Kurang perawatan diri.

Contoh
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan metabolik (demam, infeksi )
Tujuan :
Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat diatasi

Kriteria :
= Berat Badan meningkat kearah BB normal
= Tanda Malnutrisi tidak ada
= Peningkatan tingkat energi
= Tonus otot optimal
= Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl, Albumin : 4
– 6 mg/dl
INTERVENSI RASIONAL
1.Pantau :
 berat badan dan ukur Untuk mengenal indikasi kemajuan
antropometri tiap minggu atau penyimpangan dari hasil yang
 masukan dan keluaran diharapkan
setiap 8 jam
 albumin serum dan BUN
 persentase makanan
yang dimakan
2. Anjurkan : Dapat menurunkan selera makan

 Cuci mulut sebelum makan
 Jaga kebersihan ruangan
 Hindari bau yang tidak sedap
3. Rujuk ke ahli diet untuk Ahli diet adalah spesialis nutrisi
membantu memilih dan yang dapat membantu pasien
merencanakan dalam perencanaan menu dan
kebutuhan nutrisi untuk
makanan untuk kondisinya
kebutuhan nutrisi.

Cemas berhubungan dengan perubahan status mental,
ancaman kematian
Tujuan :
Setelah diberikan askep cemas dapat
diatasi / berkurang

Kriteria :
• Pasien mau mendiskusikan rasa takut / cemasnya

• Pasien tampak tenang
• Pasien menyatakan cemas berkurang
• Pasien dapat mendemonstrasikan pemecahan masalah
yang sehat dan menggunakan sumber-sumber yang
efektif
INTERVENSI RASIONAL
1. Biarkan pasien dan orang terdekat Dengan mengungkapkan perasaan
mengungkapkan perasaan. mempermudah penyelesaian masalah
dan juga memungkinkan perawat
mengidentifikasi fase yang mana dari
proses kesedihan yang dialami pasien.
2. Berikan hubungan yang Sikap, pikiran dan perasaan pemberi
mendukung : perawatan mempengaruhi kualitas
 Menemani pasien hubungan perawat pasien dan keluarga.
 Berikan informasi yg akurat dan jelas ttg
tindakan kep.
 Bantu pasien dan sediakan kesempatan
keluarga untuk mengekspresikan
pikiran-pikiran, perasaan-perasaan yg
realistik
3. Rujuk pasien dan keluarga ke grup Kelompok pendukung adalah
AIDS masyarakat lokal yang dapat sumber yang kuat untuk pasien dan
mendukung. orang yang bermakna bagi pasien.
4. Jika kondisi berakhir dan mendekati Perawatan di rumah untuk

tahap akhir, diskusikan perawatan di memenuhi kebutuhan sosial, emosi,
rumah. fisik, dan spiritual pasien yang sakit
dan keluarganya. Tim perawat
kesehatan multidisiplin dan
sukarelawan terlibat dalam
perawatan di rumah.
5. Hindari pemberian informasi yang Interaksi terapi dapat membantu
bertubi-tubi pada pasien selama fase perubahan individu untuk menerima.
awal proses berduka. Jawab pertanyaan Informasi yang berlebihan dapat
khusus. Masukan informasi dan instruksi menambah ansietas yang menyebabkan
tambahan ketika pasien mulai frustasi dan depresi.
menunjukkan kesiapan mempelajari
tindakan perawatan dini.
6. Informasikan pasien bahwa perasaan Selama proses berduka, pasien secara

mereka normal dan hal ini memerlukan umum bereaksi tetapi tidak memahami
waktu untuk menerima hidup dengan mengapa mereka merasakan dan
penyakit kronis atau perubahan citra bertindak seperti yang mereka lakukan.
tubuh. Hindari menganalisa atau Lebih dari itu, perasaan pasien
mengkritik perilaku pasien. Informasikan dipengaruhi oleh pemberi perawatan
pasien bahwa Anda ada untuk bicara bila dan orang terdekat.
diperlukan.
7. Selama marah dan fase tawar-menawar : Sikap tenang dan menerima dari pemberi
Jangan : perawatan
- Berdebat tentang moralisasi membantu menghilangkan
- Menekankan nilai-nilai pribadi dan marah dan menunjukkan dukungan.
keyakinan pasien
- Menganggap reaksi pasien secara
individu
Lakukan :
- Mendengarkan keluhan pasien
tanpa menjadi defensif
- Membiarkan pasien
mengekspresikan marah
- Memberikan jawaban jujur tetapi
menghindari memberikan keyakinan
yang salah
- Bersabar

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan energi : demam / proses inflamasi
• Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan pasien dapat
beraktivitas dengan adekuat

Kriteria :
• Pasien mengatakan tidak cepat lelah dalam aktivitas
harian
• Pasien berpartisipasi dalam aktivitas perawatan
• Penampilan rapi
• Hasil laboratorium Hb > 10 gr/dl
INTERVENSI RASIONAL
1. Jamin bahwa bel dapat dijangkau Untuk menjamin pasien aman
oleh pasien. Barang-barang
diletakkan di meja samping
tempat tidur agar mudah
mengambilnya.
2. Bantu pasien memenuhi Perawatan diri membantu
kebutuhan sehari-harinya. memelihara harga diri dan
Anjurkan pasien agar ia dapat kembali untuk hidup tanpa
mengerjakan sebanyak mungkin tergantung pada orang lain
untuk dirinya. (mandiri).
3. Rujuk ke bagian fisioterapi, jika Ahli fisioterapi dapat membantu
terjadi kerusakan fisik yang pasien belajar bagaimana
permanen atau jangka waktu menyesuaikan kebiasaan hidup
yang lama. dengan keadaan fisik yang
terbatas dan dapat menentukan
alat-alat bantu yang tepat jika 93
Asuhan Keperawatan
diperlukan.
4. Konsul ke pelayanan sosial atau Untuk memberikan perawatan
bagian perencanaan pasien yang kontinu jika ada
pulang untuk mengatur kerusakan fisik yang permanen
pelayanan perawatan rumah atau atau kronis.
penempatan di fasilitas
perawatan lain sesuai kebutuhan.
5. Berikan pujian terhadap prestasi Untuk memotivasi agar

dan kemajuan yang dicapai. mematuhi program rehabilitasi
secara kontinu.
Upaya Peningkatan Kenyamanan
Upaya Keterangan
Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang
Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot
Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan mendengarkan musik yang biasa
di senangi seperti di rumah
Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik
Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es.

Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga kenyamanan, sensasi
dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit
memucat hentikan
Mandi Berendam di air hangat
Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan otot
Produk Mentol Gosokkan pada kulit.

Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih produk, karena beberapa
jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi
untuk pasien tertentu.

Konseling paliatif
• Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya

• Dengarkan dengan baik dan empati
• Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat berbicara dengan pasien
• Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai pada individu dan keluarga
saat mereka mengekspresikan kesedihannya
• Anjurkan pasien membangun hubungan dengan orang lain
• Hubungkan pasien dengan grup support
• Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang dekat dengannya untuk
bertemu
• Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk menyediakan waktu mengingat-
ingat hal yang menyenangkan bersama pasien
• Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar melakukan hubungan terus misal
dengan telephone, kartu, catatan singkat pada pasien sebagai dukungan.

Perawatan
Paliatif
Sesak Napas
• Seringkali parah 
– infeksi paru atau kanker: Sarkoma Kaposi; limfoma 
kortikosteroid + antibiotik
– Aspirasi cairan pleura
– Oksigen
– Morphin untuk enxietas, nyeri dan ketidak nyamanan
– Bronkodilator dg nebulizer
– Posisi ½ duduk di tempat tidur

Perawatan
Paliatif
Muntah
• Mengganggu masukan cairan  dehidrasi  perlu
rehidrasi
• Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering
• Dapat diberi metoclopropamide (primperan)  lapor
dokter

Perawatan
Paliatif
Gatal
• Beri krem pelembab
• Bila ada ruam  infeksi jamur? .krem anti jamur
• Bila tidak ada infeksi  krem steroid
• K/P antihistamin: CTM pada malam hari

Perawatan
Paliatif
Perawatan Kulit
• Hindari dekubitus 
– Ganti posisi tidur setiap 4 jam
– Alas tidur lebih lunak
• Bila sudah ada kemerahan  hindari penekanan
– Beri lotion – kamper spiritus
• Ganti segera linen yang kotor
• Massage titik yang tertekan: tumit, siku, pergelangan kaki,
punggung, pinggul
• Tutup luka dengan kain kasa dan krem antiseptik

Perawatan
Paliatif
Perawatan Mulut
• Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3 kali sehari
• Kumur sesudah makan
• Bila ada luka atau radang mulut  makanan lunak atau
cair.
– Obati sesuai indikasi


TERIMAKASIH

Asuhan Keperawatan Hiv-Aids Juli

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Asuhan Keperawatan Hiv-Aids Juli

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP

ASKEP Pasien Hepatitis

1 Gangguan • Awasi intake • Persediaan energi

Askep Gangguan Gastrointestinal

Tim Fasilitator Perawatan, Dukungan dan Pengobatan

Perlu pengkajian yang teliti pada ODHA yang mengalami

Wasting syndrom merupakan bentuk penurunan BB yang

• Gejala (tersering pada anak) dengan berbagai

Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri

Gangguan keseimbangan cairan

•Tingkatkan tirah baring, anjurkan untuk banyak

Tanda dan Derajat Dehidrasi

Tekanan Darah Normal Normal atau turun Menurun

Nadi Normal Cepat Cepat dan kecil

• Suatu penyakit infeksius yang disebabkan kuman Mycobacterium

Target Pemulangan (pasien dipulangkan bila)

Kepatuhan higiene perorangan dan lingkungan

Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d sekret kental atau

Tidak efektifnya bersihan jalan nafas

Kendala pengobatan HIV & TB

Efek samping obat bila diberikan bersama ART

ASKEP Pasien Pneumonia

Kuman Penyebab: Pneumocystis Carinii

Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan nutrisi

Gangguan Neuro yang sering timbul

Intervensi Keperawatan yg dibutuhkan

Masalah Intervensi Rasional

Askep Ensefalopati Progresif

Aktifitas hidup • Bantuan untuk aktivitas sehari hari • Menaikkan kualitas

• Tanda yang timbul

• Tanda yang timbul

•Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan TIK.

•Gangguan imobilisasi berhubungan dengan kompresi suplai darah kekorno

Lesi/Tumor pada otak

Askep Lesi/tumor otak

Askep Neuropati Perifer

Gangguan Tumbuh Kembang

Askep Gangguan Tumbuh Kembang

Keganasan yang sering timbul

Askep Efek Radiasi / Kemoterapi

Mual •Nilai jumlah muntah •Promethasin

Askep Efek Radiasi / Kemoterapi

• Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi, sosial, spiritual dan

• Meyakini bahwa setiap orang mempunyai hak

Peran Perawat dalam Perawatan Paliatif

1. Dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam

2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan, mengelola waktu

3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien, keluarga dan

• Dalam merawat pasien dengan HIV / AIDS, perawat sering

• Produk-produknya tidak mengganggu sehingga terapi

Asuhan Keperawatan Paliatif

1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif

untuk memberikan askep yang memadai.

• Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan secara medis

Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap

• Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan Budaya

a. Do no harm (tidak membahayakan pasien)

• Perawat harus memperlakukan semua informasi dan material

• Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau

• Adanya gangguan psikososial yang bersumber pada

– Anamnesis yang teliti baik dari pasien maupun

• Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,

2. Anjurkan : Dapat menurunkan selera makan