Deming’s View of Production System

Palm Oil Mill

M. Hudori

Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

Bekasi
2014
 im
sa la b
Sim
 Palm Oil Mill Production System
Local
Suppliers of Product &
Consumer
Process
Equipments Test of Design
Research
Local Materials (Marketing)
(R & D)
Suppliers of (FFB Trading)
Materials
 Reception Bunch
 Loading Cage
 Sterilizing
 Threshing
Man (Labour)  Digesting
Machine (Equipment & Parts)  Pressing CPO
Material (FFB) PK
Method (Continues Process) Crude Oil Screening Depericarping FE
Environment (Plantation) Oil Separating Nut Cracking
Oil Purifying Kernel Dry Separating
Oil Drying Kernel Wet Separating
Oil Production Transfer Kernel Drying
 Kernel Production
Transfer

INPUT PROCESS OUTPUT

 Quality of Input Flow
No. What Why When Where
1 Fresh Fruit Bunch FFB merupakan bahan baku Pada saat penerimaan/ Loading Ramp
(FFB) CPO dan PK yang akan kedatangan
mempengaruhi FFA, OER dan
KER

No. Who How Measure Target

1 Petugas Grading Cek secara umum apakah Dihitung %: - Tidak ada buah busuk
FFB layak diterima atau - Unripe - Ripe  85%
tidak. - Under Ripe - Grade lain < 15%
Setiap truk diambil sampel + - Ripe (dari total Jjg)
100 Jjg dan dicek - Over Ripe - Loss fruit 8 – 12%
klasifikasinya. - Empty Bunch (dari total tonase)
Atau setiap 10 truk diambil - Abnormal Bunch
sampel satu truk dan dicek - Loss Fruit
klasifikasinya.
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
1 Loading Cage Mempengaruhi efektivitas Pada saat proses Loading Ramp
proses sterilisasi. pengisian lori (cage)
Mempengaruhi mill
throughput.

No. Who How Measure Target

1 Operator Loading Mengisi FFB ke dalam lori Pengecekan isi lori - Lori terisi secara merata
Ramp secara merata. - Mill throughput > 60
Operator Loading Ramp TPH
mengecek kondisi FFB
secara umum pada saat
pengisian lori.
Catat dan informasikan
kondisi FFB kepada operator
Sterilizer.
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
2 Sterilizing Time & Mempengaruhi oil & kernel Pada saat proses Sterilizer
Pressure losses serta kadar DOBI sterilisasi
dan Carotene CPO.
Mempengaruhi pelepasan
kernel dari cangkang.

No. Who How Measure Target

2 Operator Sterilizer Setup waktu sesuai kondisi Pada alat dicek Pada alat:
FFB yang diinfomasikan oleh waktu proses dan - Waktu ≤ 90 menit
operator Loading Ramp. pressure gauge. - Pressure 2,5 – 2,8 Bar
Cek USB pada saat Pada output dicek Pada output:
threshing (informasi dari %: - USB < 3%
operator Thresher) - USB count - Fruit in USB < 15%
- Fruit on USB - Oil losses in EB Stalk
- Oil losses on < 2,5%
Empty Bunch - DOBI > 2,5
Stalk - Carotene > 500 ppm
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
3 Empty Bunch Mempengaruhi oil & kernel Pada saat proses Horizontal Empty
losses. threshing Bunch Conveyor

No. Who How Measure Target

3 Operator Cek Un-Stripped Bunch Pada output dicek Pada output:
Thresher (USB) pada Empty Bunch %: - USB < 3%
yang keluar dari thresher. - USB count - Fruit in USB < 15%
- Fruit on USB - Oil losses in EB Stalk
- Oil losses on < 2,5%
Empty Bunch - DOBI > 2,5
Stalk - Carotene > 500 ppm
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
4 Digesting Mempengaruhi oil losses Pada saat proses Digester
Temperature dan kadar DOBI dan pengadukan/pelumatan
Carotene CPO.
Mempengaruhi pelepasan
kernel dari cangkang.

No. Who How Measure Target

4 Operator Presser Cek temperature gauge dan Temperatur (oC) Pada alat:
atur steam injection agar - Temperatur 85 – 95oC
temperatur stabil Pada output:
- DOBI > 2,5
- Carotene > 500 ppm
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
5 Pressing Pressure Mempengaruhi oil losses. Pada saat proses Screw Press
Mempengaruhi broken nut. pengempaan

No. Who How Measure Target

5 Operator Presser Cek hydrolic pressure Tekanan kempa Pada alat:
gauge. - Tekanan 20 – 25 Bar
Cek cake ex-pressing. Pada output:
- Oil losses in Fibre < 4%
- Oil losses in Nut < 1%
- Broken nut < 8%
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
6 Crude Oil Mempengaruhi efektivitas Pada saat penyaringan Vibrating Screen
pengutipan minyak. kotoran hasil
pengempaan

No. Who How Measure Target

6 Operator Presser Cek komposisi MEAN Komposisi MEAN Komposisi:
dengan portable centrifuge. - Minyak > 40%
Lakukan penambahan air - Emulsi < 3%
panas bila diperlukan. - Air 10 – 30%
- NOS sisanya
(30 – 40%)
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
7 Ketebalan lapisan Mempengaruhi efektivitas Pada saat proses Vertical Clarifier
minyak dan pengutipan minyak. pengutipan minyak Tank
temperatur Mempengaruhi moisture,
dirt, DOBI dan Carotene
CPO.

No. Who How Measure Target

7 Operator Cek ketebalan lapisan Pada alat dicek Pada alat:
Clarification minyak. temperatur. - Temperatur 85 – 95%
Cek temperature gauge. Pada output dicek Pada output:
Atur steam injection agar %: - Oil in Sludge UF < 6%
temperatur stabil. - Oil in Sludge UF - Moisture < 0,5%
- Moisture - Dirt < 0,1%
- Dirt - DOBI > 2,5
- DOBI - Carotene > 500 ppm
- Carotene
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
8 Oil ex-Purifier Mempengaruhi moisture dan Pada saat proses Oil Purifier
dirt CPO. pemurnian minyak

No. Who How Measure Target

8 Operator Cuci oil purifier secara rutin Pada output dicek Pada output:
Clarification dan berkala. %: - Moisture < 0,3%
- Moisture - Dirt < 0,01%
- Dirt
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
9 Oil ex-Vacuum Mempengaruhi moisture dan Pada saat proses Vacuum Drier
Drier dirt CPO. pengeringan minyak

No. Who How Measure Target

9 Operator Cek tekanan kevakuman. Pada output dicek Pada output:
Clarification Atur level minyak pada %: - Moisture < 0,2%
tabung dan valve vacuum -Moisture - Dirt < 0,01%
pump. - Dirt
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
10 Sludge ex-Sludge Mempengaruhi oil losses. Pada saat proses Sludge Centrifuge
Centrifuge pengutipan minyak pada
sludge

No. Who How Measure Target

10 Operator Cek ampere meter pada Pada output dicek Pada alat arus terpakai <
Clarification Sludge Centrifuge. % oil losses 20 A
Cuci Sludge Centrifuge Pada output:
secara rutin dan berkala. - Oil losses < 1%
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
11 Fibre ex- Mempengaruhi kernel Pada saat proses Fibrecyclone
Fibrecyclone losses. pemisahan fibre dan nut

No. Who How Measure Target

11 Operator Kernel Cek posisi dumper Pada alat dicek Pada output:
Recovery Fibrecyclone. posisi dumper. - Kernel losses < 1%
Atur kembali posisinya agar Pada output dicek
proses pemisahan fibre dan % kernel losses
nut stabil.
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
12 Cracked Mixture Mengetahui efisiensi Pada saat proses Cracked Mixture
pemecahan nut dan broken pemecahan nut Conveyor
kernel pada Ripple Mill.
Mempengaruhi efektivitas
pengutipan kernel.
Mempengaruhi kernel losses

No. Who How Measure Target

12 Operator Kernel Cek kondisi cracked mixture Pada output dicek Pada output:
Recovery yang baru dipecah dengan %: - Efisiensi > 95%
Ripple Mill. - Efisiensi - Broken kernel < 8%
Atur feeding pada Ripple Mill pemecahan
agar proses pemecahan nut - Broken kernel
stabil.
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
13 Shell ex-LTDS 1 Mempengaruhi kernel losses Pada saat proses LTDS 1-Cyclone
pemisahan kernel dan
shell di LTDS 1

No. Who How Measure Target

13 Operator Kernel Cek kondisi shell yang baru Pada output dicek Pada output:
Recovery dipisahkan dengan LTDS 1. % kernel losses - Kernel losses < 2%
Atur dumper LTDS 1 agar
proses pemisahan tersebut
stabil.
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
14 Kernel ex-LTDS 1 Mempengaruhi kernel dirt Pada saat proses LTDS 1-Kernel
pemisahan kernel dan Outlet
shell di LTDS 1

No. Who How Measure Target

14 Operator Kernel Cek kondisi kernel yang baru Pada output dicek Pada output:
Recovery dipisahkan dengan LTDS 1. % kernel dirt - Kernel dirt < 6%
Atur dumper LTDS 1 agar
proses pemisahan tersebut
stabil.
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
15 Shell ex-LTDS 2 Mempengaruhi kernel losses Pada saat proses LTDS 2-Cyclone
pemisahan kernel dan
shell di LTDS 2

No. Who How Measure Target

15 Operator Kernel Cek kondisi shell yang baru Pada output dicek Pada output:
Recovery dipisahkan dengan LTDS 2. % kernel losses - Kernel losses < 2%
Atur dumper LTDS 1 agar
proses pemisahan tersebut
stabil.
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
16 Kernel ex-LTDS 2 Mempengaruhi kernel dirt Pada saat proses LTDS 1-Kernel
pemisahan kernel dan Outlet
shell di LTDS 2

No. Who How Measure Target

16 Operator Kernel Cek kondisi kernel yang baru Pada output dicek Pada output:
Recovery dipisahkan dengan LTDS 2. % kernel dirt - Kernel dirt < 6%
Atur dumper LTDS 2 agar
proses pemisahan tersebut
stabil.
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
17 Claybath Mempengaruhi kernel dirt & Pada saat proses Claybath
Suspension losses pemisahan kernel dan
shell di Claybath

No. Who How Measure Target

17 Operator Kernel Cek kernel dirt & losses ex- Pada alat dicek Pada alat:
Recovery Claybath density suspensi. Density 1,12 – 1,15 Kg/L
Cek kondisi kejenuhan Pada output dicek Pada output:
suspensi (larutan CaCO3 %: - Kernel dirt < 6%
pada Claybath). - Kernel dirt - Kernel losses < 2%
 Tambahkan CaCO3 jika - Kernel losses
diperlukan untuk menjaga
kestabilan suspensi.
 Quality of Process Flow
No. What Why When Where
18 Wet Kernel Level Menentukan efektivitas Pada saat proses Kernel Drier
pengeringan kernel. pengeringan kernel
Mempengaruhi kernel
moisture.

No. Who How Measure Target

18 Operator Kernel Cek kondisi kekeringan Pada alat dicek: Pada alat:
Recovery kernel. - Kernel level - Kernel level > 75%
Cek level kernel pada Kernel - Temperatur Pada output:
Drier. Pada output dicek - Kernel moisture 6 – 7%
Cek temperature gauge. %:
Atur steam heater agar - Kernel moisture
proses pengeringan stabil.
 Quality of Output
No. What Why When Where
1 Oil Production CPO akan dipisahkan Pada saat pengiriman Transfer Oil Pump
penyimpanannya minyak produksi dari
berdasarkan FFA. Clarification Station ke
Oil Storage Tank.

No. Who How Measure Target

1 Lab Analyst Ambil sampel CPO setiap Pada output dicek Pada output:
jam + 100 ml. %: - FFA < 5%
Lakukan analisa di - FFA - Moisture < 0,2%
laboratorium. - Moisture - Dirt < 0,01%
- Dirt - DOBI > 2,5
- DOBI - Carotene > 500 ppm
- Carotene
 Quality of Output
No. What Why
2 Kernel Production PK akan dipisahkan
penyimpanannya
berdasarkan moisture dan
dirt.
When Where
Pada saat pengiriman Kernel Transfer
kernel produksi dari Conveyor
Kernel Recovery Station
ke Kernel Storage Tank.

No. Who How Measure Target

2 Lab Analyst Ambil sampel PK setiap jam Pada output dicek Pada output:
+ 1.000 gr. %: - Moisture 6 – 7%
Lakukan analisa di - Moisture - Dirt < 7%
laboratorium. - Dirt - Broken kernel < 15%
- Broken kernel
 Quality of Output
No. What Why When Where
3 Final Effluent Mengetahui oil losses. Pada saat pengiriman FE Final Effluent
Mempengaruhi efektivitas dari Clarification Station Transfer Pump
pengolahan FE. ke Effluent Treatment.
FE akan diproses kembali
dan dimanfaatkan sebagai
pupuk organik di kebun
kelapa sawit.

No. Who How Measure Target

3 Lab Analyst Ambil sampel FE setiap jam Pada output dicek Pada output:
+ 100 ml. %: - Oil losses < 1%
Lakukan analisa di - Oil losses
laboratorium.
 Quality of Storage
No. What Why When Where
1 CPO Penjualan CPO berdasarkan Setiap pagi pada saat Oil Storage Tank
spesifikasi yang diinginkan stock opname
pelanggan.
Mengetahui tindakan yang
perlu diambil kemudian.

No. Who How Measure Target

1 Lab Analyst Ambil sampel CPO setiap Pada produk dicek Pada produk:
pagi + 100 ml. %: - FFA < 5%
Lakukan analisa di - FFA - Moisture < 0,2%
laboratorium. - Moisture - Dirt < 0,01%
Atur steam heater agar - Dirt - DOBI > 2,5
temperatur stabil. - DOBI - Carotene > 500 ppm
Lakukan recycling jika - Carotene - Temperatur 50 – 55oC
moisture & dirt melebihi - Temperatur (oC)
norma.
 Quality of Storage
No. What Why When Where
2 PK Penjualan PK berdasarkan Setiap pagi pada saat Kernel Storage
spesifikasi yang diinginkan stock opname Tank
pelanggan.
Mengetahui tindakan yang
perlu diambil kemudian.

No. Who How Measure Target

2 Lab Analyst Ambil sampel PK setiap pagi Pada produk dicek Pada produk:
+ 1.000 gr. %: - Moisture 6 – 7%
Lakukan analisa di - Moisture - Dirt < 7%
laboratorium. - Dirt - Broken kernel < 15%
Hidupkan Exhaust Fan jika - Broken kernel
kondisi PK terlalu lembab.
Lakukan recycling jika
moisture & dirt melebihi
norma.
 Quality of Storage
No. What Why When Where
3 Air Limbah Kebun membutuhkan pupuk Setiap pagi Setiap Kolam
organik cair dengan Limbah
spesifikasi tertentu.
Mengetahui tindakan yang
perlu diambil kemudian.

No. Who How Measure Target

3 Lab Analyst Ambil sampel limbah cair Pada limbah dicek: Pada limbah dicek:
setia pagi + 500 ml. - pH - pH 6,5 – 7,5
Lakukan analisa di - Alkalinity - Alkalinity 2.000 – 4.000
laboratorium. - VFA ppm
Lakukan sirkulasi jika - BOD - VFA 500 – 1.000 ppm
dibutuhkan. (setiap bulan) - BOD 3.000 – 5.000
ppm (setiap bulan)
Thank You