Anda di halaman 1dari 23

TITIK AWAL GENETIKA

ISTILAH DASAR
 Lokus gen:
Posisi specifik gen dalam kromosom
 Alel:
Pasangan dari gen pada lokus yang sama, salah satu
bentuk mutasi yang mungkin terjadi
 Genotipe:
Susunan genetik, atau jumlah total atau semua gen
dalam suatu individu
 Fenotipe:
Kenampakan luar dari suatu individu,merupakan
kombinasi antara genotipe dan lingkungan
 Dominan:
Hasil gen fungsional, menutup penampilan alel mutan
 Resesif:
Alel gen yang tidak menghasilkan hasil yang berfungsi,
hasil yang defisien atau hasil yang jumlahnya sedikit
ISTILAH DASAR
 Homozigot: susunan genetik organisme yang memiliki
alel sama untuk setiap lokusnya

 Heterosigot: susunan genetik organisme yang


memiliki alel tidak sama untuk setiap lokusnya

 F1: generasi pertama dari persilangan antara individu


tetua

 Persilangan resiprok: persilangan antara dua individu


yang berbeda, masing-masing dipergunakan
sebagai tetua jantan maupun tetua betina

 Uji silang (test cross): persilangan antara suatu


genotipe dengan homozigot resesif
Eksperiment Mendel

Fenotifsuatu tanaman (Pisum sativoum), yang


memiliki sifat :
Bentuk biji (bundar& keriput),

 Warna Biji (Kuning& hijau),


 Warna bunga (Putih &merah-unggu),
 Perbedaan Bentuk polong (Mengembung &
keriput),
 Perbedaan kedudukan bunga (Aksial dan
terminal) serta
 perbedaan tinggi tanaman.
 Pada tahap awal Mendel mengisolasi semua jenis
tanaman tersebut dalam tempat yang terpisah dan
melakukan seleksi fenotif (galur murni)
 Kemudian dilakukan uji peryerbukan buatan antar
varietas untuk mendapatkan filial pertamanya
berdasarkan pasangan tetuanya. Selanjutnya F1
tersebut ditanam kembali dan dibiarkan terjadi
penyerbukan secara alami untuk mendapatkan F2.

 berdasarkan sifat sifat yang muncul dari F2, sifat


F3, dari perkawinan antar F 2. dsb, Mendel
menyusun teori hereditasnya.
 Gregor mendel mengembangkan konsep sistim
hereditas dari suatu ekprimen,
 bahwa material heriditas berasal dari kedua
induknya (Maternal-Paternal) dalam bentuk unit
terpisah
 dimana akan berekspresi dalam anakan pada
generasi berikutnya.

 Dari hasil penemuan tentang konsep hereditas ini


mendel disebut sebagai peletak pertama konsep
genetika
PERCOBAAN MENDEL
SIFAT-SIFAT LAIN
MEKANISME PEWARISAN
MEKANISME PEWARISAN
HUKUM MENDEL:

1. Hukum Mendel I (Segregasi): Gen-gen dari suatu pasangan gen bersegregasi atau
berpisah satu terhadap lainnya ke dalam gamet-gamet, sehingga separuh
gamet membawa salah satu gen dan separuh gamet lainnya membawa gen lainnya
dari pasangan tersebut

2. Hukum Mendel II (Hukum Berpadu Bebas):


Pada waktu pembentukan gamet segregasi salah satu pasangan gen, bebas
dari pasangan gen lainnya
Metode untuk penentuan nisbah pewarisan

Segi empat Punnett:


Tetua WW x ww

F1: Ww
F2: ?

tepungsari Sel telur


½W ½ w
½W

½ w

Nisbah genotipe =
Nisbah fenotipe =
Metode kemungkinan:

Gamet ♂, Gamet ♀ Kemungkinan Genotipe F2 Fenotipe F2

½W , ½ W ½ x ½ ¼ WW 1

½W , ½ w ½ x ½ ¼ Ww 2 3W-

½w , ½ W ½ x ½ ¼ wW

½w , ½ w ½ x ½ ¼ ww 1 1ww
PEWARISAN DUA PASANG ALEL ATAU
LEBIH
HUKUM PEMISAHAN DAN PENGELOMPOKAN SECARA BEBAS

Persilangan dihibrida: GGWW x ggww


?

Pembentukan gamet:
Segi empat punnett
Metode kemungkinan Nisbah
Metode garis-garis cabang keturunan?
Uji Silang dihibrida:
Lebih dari dua pasang alel:

 pasangan gamet  kelas genotip  kelas fenotip


alel1) terbentuk2) F23) F24)
1 2 3 2
2 4 9 4
3 8 27 8
. . . .
. . . .
n 2n 3n 2n

Keterangan:
1)Satu pasang gen
2)Jumlah yang dihasilkan oleh tanaman hibrida
3)Bila dominasi tak lengkap kelas genotip = kelas fenotip
4)Dominasi lengkap
HITUNG PELUANG DAN UJI KHI-KUADRAT
 Peluang dan kejadian
Peluang adalah suatu kemungkinan suatu kejadian akan timbul,
nilai antara 0 dan 1

jika p = lambang peluang suatu kejadian terjadi


q = lambang peluang kejadian tersebut tidak terjadi
p + q = 1

Batasan Peluang:
Banyaknya kejadian (A) timbul
Peluang kejadian (A) =
Jumlah semua kejadian yang mungkin

Teladan:
 peluang munculnya satu sisi mata uang jika dilempar sekali = 1/2
 peluang munculnya salah satu sisi dadu yang dilempar = 1/6
Kaedah Perkalian:

Peluang dua kejadian bebas timbul bersama -sama adalah


hasil kali peluang masing-masing kejadian

Teladan:

Pelemparan dua mata uang bersama-sama, maka peluang


untuk timbul nya dua sisi yang sama (+) secara bersama-sama:

P (+ , +) = P (+) x P(+) = ½ x ½ = ¼
Kaedah penjumlahan

Peluang untuk mendapatkan salah satu dari dua kejadian yang


tidak menenggang adalah :
jumlah dari peluang masing-masing kejadian

Teladan:
Dua mata uang dilempar bersama-sama dua kali, maka
peluang timbulnya kedua-duanya sisi (+) atau kedua-duanya
sisi (-) adalah:

P((+ , +) atau ( -, - )) = P ( +, +) + P (-, -)


= ¼+¼ = ½
Peluang dalam kejadian genetika

Teladan: biji kuning licin berbiji kuning keriput

KKLL x kkll

F1: KkLl
F2:

a. P (biji kuning di F2) = P (KK) + P(Kk) = ¼ + ½ = ¾


b. P (biji licin di F2) = P (LL) + P(Ll) = ¼ + ½ = ¾
c. P (biji kuning dan licin di F2)
= P (biji kuning) x P (biji licin)
= ¾ x ¾ = 9/16
Uji khi kuadrat :

(O  E ) 2
X2 =  E
dimana O = data yg diamati
E = data yg diharapkan

Teladan:

Pada persilangan monohibrid antara tanaman bunga ungu


dengan tanaman bunga putih diperoleh data pada F2 705
ungu dan 224 putih.

Apakah pewarisan ini sesuai dengan hukum Mendel?


Pada persilangan dihibrid tanaman kacang kapri berbiji
kuning licin dengan tanaman kacang kapri berbiji hijau
keriput yang dilakukan Mendel, data F2 sebagai berikut:

Kelas Diamati (O) Diharapkan (E) (O – E)2 / E


Kuning licin(K-L-) 315 313 (9/16) 0.01
Kuningkeriput(K-ll) 101 104 (3/16) 0.09
Hijau licin(kkL-) 108 104(3/16) 0.15
Hijau keriput(kkll) 32 35(1/16) 0.26
556 556(16/16) 0.51

Hipotesis yang harus diuji:


1. H0 = data memenuhi nisbah 3 : 1
H1 = data tidak sesuai dengan nisbah yang diharapkan
2. H0 = data sesuai dengan nisbah 9 : 3 : 3 : 1
H1 = data tidak sesuai dengan nisbah yang diharapkan
Beberapa nilai kritikal sebaran 2

Peluang
db 0.05 0.01

1 3.84 6.64
2 5.99 9.21
3 7.82 11.35
4 9.49 13.28
5 11.07 15.09

Bila nilai 2 yang dihitung < tabel H0 diterima

Anda mungkin juga menyukai