Anda di halaman 1dari 16

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI

1945 DAN KONSTITUSIONAL KETENTUAN


PERUNDANG-UNDANGAN DIBAWAH UUD

Dosen: Drs. Supriyanto M.Hum

Disusun oleh :

RISKA MAULISA NIM. 10011381924099

AMIRAH ADILAH NIM. 10011381924149

ANNISA DINA LUTHFIYYAH NIM. 10011381924141

DESSY RAHMA FITRIYANTI NIM. 10011181924021

FALAHDINA AULIAZULKA PIRAZUNI NIM. 10011181924025


A. MENELUSURI KONSEP
DAN URGENSI KONSTITUSI
DALAM BERBANGSA-
NEGARA
• PENGERTIAN KONSTITUSI
Konstitusi dikenal dalam banyak bahasa,
salah satunya dalam bahasa Prancis dikenal
istilah constituer yang berarti membentuk atau
pembentukan. Yang dimaksud dengan
membentuk disini adalah membentuk suatu
negara.
menurut pandangan Lord James Bryce yang
dimaksud konstitusi adalah suatu kerangka
negara yang diorganisasikan melalui dan dengan
hukuman, yang menetapkan lembaga-lembaga
yang tetap dengan mengakui fungsi-fungsi dan
hak-haknya.
FUNGSI KONSTITUSI
 Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa
agar dalam menjalankan kekuasaannya tidak
sewenang-wenang terhadap rakyatnya;
 Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan
masyarakat yang dicita-citakan dapat menuju ke
tahap berikutnya;
 Dijadikan landasab penyelenggaraan negara menurut
suatu sistem uketatanegaraan tertentu yang
dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya;
 Menjamin hak-hak asasi warga negara.
B. PERLUNYA KONSTITUSI
DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA-NEGARA
INDONESIA
Konstitusi berperan sebagai dasar pembentukan
Negara karena konsitusi merupakan tonggak awal
terbentuknya suatu negara. Konstitusi menjadi
peyelenggaraan bernegara. Oleh karena itu konstitusi
menempati posisi penting dan straegis dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara.
Konstitusi menempati kedudukan yang sangat
penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara
karena konstitusi menjadi barometer kehidupan
bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti
sejarah perjuangan para pendahulu. Meskipun konstitusi
yang ada di dunia ini berbeda-beda, baik dalam hal
tujuan, bentuk dan isinya, tetapi umumnya mereka
mempunyai kedudukan formal yang sama, yaitu sebagai
C. SUMBER HISTORIS,
SOSIOLOGIS, DAN POLITIK
TENTANG KONSTITUSI DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA-NEGARA
INDONESIA
Menurut Hobbers, manusia pada “status naturalis”
bagaikan serigala. Hingga timbul adagium homo lupus (
man is a wolf (his fellow)), artinya yang kuat
mengalahkan yang lemah.
Lalu timbul pendangan Bellum Omium Contra
Omnes; perang semua lawan semua . Hidup dalam
suasana demikian pada akhirnya menyadarkan
manusia untuk membuat perjanjian antara sesama
manusia , yang dikenal dengan istilah factum unionis.
Timbul lagi perjanjian Factum subjections yaitu rakyat
menyerahkan kekuasaannya untuk menjaga perjanjian
rakyat.
Pemikiran Hobbes tak lepas dari pengaruh kondisi
zamannya (zeitgeistnya) sehingga ia cenderung
membela monarkhi absolut (kerajaan mutlak) dengan
konsep divine right yang menyatakan bahwa
penguasa di bumi merupakan pilihan Tuhan sehingga
ia memiliki otoritas tidak tertandingi.
Pandangan inilah yang mendorong munculnya raja-
raja tiran. Dengan mengatasnamakan primus inter
pares dan wakil Tuhan di bumi mereka berkuasa
sewenang-wenang dan menindas rakyat.
MUATAN- MUATAN
KONSTITUSI

J.G. Steenbeek

K.C. Wheare
HAL-HAL YANG DIMUAT DALAM
KONSTITUSI ATAU UUD

Hak-hak asasi
Organisasi negara
manusia

Prosedur mengubah
UUD

Ada kalanya
memuat larangan Memuat cita-cita
untuk mengubah rakyat dan asas-
sifat tertentu dari asas ideologi negara
UUD
D. MEMBANGUN ARGUMEN
TENTANG DINAMIKA DAN
TANTANGAN KONSTITUSI
DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA-NEGARA
INDONESIA
konstitusi Masa berlakunya

UUD NRI 1945 18 Agusutus 1945 sampai dengan agusutus


1950, dengan catatan mulai 27 desember
( masa kemerdekaan )
1949 sampai degan 17 agustus hanya berlaku
di wilayah RI proklamasi

Konstitusi RIS 1949 27 Desember 1949 sampai dengan 17


Agustus 1950

UUDS 1950 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 juli 1959

UUD NRI 1945 ( Masa Orde Lama ) 5 Juli 1959 sampai dengan 1965

UUD NRI 1945 ( masa Orde Baru ) 1966 sampai dengan 1998
TUNTUTAN REFORMASI DI
MASYARAKAT (1998)
 Mengamandemen UUD NRI 1945,

 Menghapuskan doktrin Dwi Fungsi Angkatan


Bersenjata Republik Indonesia,

 Menegakkan supremasi hukum, penghormatan


hak asasi manusia (HAM), serta pemberantasan
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN),

 Melakukan desentralisasi dan hubungan yang


adil antara pusat dan daerah,

 Mewujudkan kebebasan pers,

 Mewujudkan kehidupan demokrasi.


PERUBAHAN (1999), DIATUR
DALAM UUD NKRI PASAL 37
1945
 Perubahan Pertama, pada Sidang Umum MPR 1999.

 Perubahan Kedua, pada Sidang Tahunan MPR 2000.

 Perubahan Ketiga, pada Sidang Tahunan MPR 2001.

 Perubahan Keempat, pada Sidang Tahunan MPR 2002.


E. MENDESKRIPSIKAN ESENSI DAN
URGENSI KONSTITUSI DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA-NEGARA
Hasil dari perubahan UUD NRI 1945:

a) Perubahan Pertama UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang


Umum MPR 1999 (tanggal 14 sampai 21 Oktober 1999).

b) Perubahan Kedua UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang


Tahunan MPR 2000 (tanggal 7 sampai 18 Agustus 2000).

c) Perubahan Ketiga UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang


Tahunan MPR

d) 2001 (tanggal 1 sampai 9 November 2001)

e) Perubahan Keempat UUD NRI 1945 dihasilkan pada Sidang


Tahunan MPR 2002 (tanggal 1 sampai 11 Agustus 2002).
TABEL PERUBAHAN UUD RI 1945

NOMO PERUBAHA BA PASA AYAT ATURAN ATURAN


R N B L PERALIHAN TAMBAHA
N

1 Sebelum 16 37 49 4 Pasal 2 Ayat

2 Sesudah 21 73 170 3 Pasal 2 Pasal


UUD 1945 SEBAGAI
KEDUDUKAN TERTINGGI

Anda mungkin juga menyukai