Rekayasa Lalulintas
Rekayasa Lalulintas
KELOMPOK 2 :
• AFRIZAL PUTRA PRICES (2016210006)
• MUHAMMAD JONI (2016210014)
• SULAIMAN YUSUF A. (2016210013)
• REVINA ARMEN (2016210010)
• NILA OMI YEZA (2016210007)
• DESVITA WAHYUNI (2016210008)
LANDASAN TEORI
VOLUME
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau
pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam)
tanpa membedakan arah dan lajur. Segmen jalan selama selang
waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian
(LHR), jam-an atau sub jam. Volume lalu-lintas yang diekspresikan
dibawah satu jam (sub jam) seperti, 15 menitan dikenal dengan
istilah rate of flow atau nilai arus. Untuk mendapatkan nilai arus
suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak tipe kendaraan maka
semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus dikonversi ke dalam
satuan mobil penumpang (smp). Konversi kendaraan ke dalam
satuan smp diperlukan angka faktor ekivalen untuk berbagai jenis
kendaraan. Faktor ekivalen mobil penumpang.
Metode Survey Volume Lalu Lintas
CARA MANUAL
Yaitu cara menghitung lalu lintas secara sederhana. Pengamat mencatat pada lembar formulir survey, setiap kendaraan yang melewati satu
titik pengamatan pada suatu ruas jalan tertentu. Biasanya cara ini paling sering digunakan ,
Karena :
Murah biayanya, tidak memerlukan keahlian tinggi
tederhana dalam mengorganisasikannya, dapat mengklasifikasi kendaraan secara rinci dan tepat.
Kelemahan :
• 4.1. Presentasi Data
• Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan didapatkan data
sebagai berikut.
• Pada ruas jalan dari Simp. Pasar Raya sampai Simp. Mesjid Raya
Sumbar
• 17.00 – 18.00
• Sepeda motor, sekuter = 1074 kend/jam
• Sedan, jeep, angkot, minibus, pick-up = 972 kend/jam
• Bus kecil = 0 kend/jam
• Bus besar = 12 kend/jam
• Becak = 0 kend/jam
• Sepeda = 0 kend/jam
• Pada ruas jalan dari Simp. Mesjid Raya Sumbar sampai
Simpang Pasar Raya
• 17.00 – 18.00
• Sepeda motor, sekuter = 752 kend/jam
• Sedan, jeep, angkot, minibus, pick-up = 1038 kend/jam
• Bus kecil = 5 kend/jam
• Bus besar = 14 kend/jam
• Truk 2 Sumbu STRT = 1 kend/jam
• Becak = 2 kend/jam
• sepeda = 8 kend/jam
• Geometrik : Lebar jalan efektif = 3,75 m (empat lajur tidak
di pisah)
• Lebar bahu jalan = 1,96 m (tinggi dari jalan)
• Lingkungan: Ukuran kota 909.000 jiwa
• Kendaraan yang berhenti/parkir (0 kend/jam)= Sangat
rendah(0)
• Pejalan kaki yang menyeberang (28 orang/jam) = Rendah (1)
• Pejalan kaki berjalan disisi (0) orang/jam) = Sangat rendah (0)
• Kendaraan keluar masuk persil (797 kend/jam) = Tinggi (5)
• Jumlah = 6 (S)
Berdasarkan survey yang telah dilakukan dari arah Simp. Pasar Raya
sampai Simp. Mesjid Raya Sumbar, pada pukul 17.00 – 18.00 wib.
Jenis Kendaraan Total Kendaraan/jam EMP SMP/jam
Becak 0 0,5 0
Sepeda 0 0,2 0
• . Kesimpulan
• Berdasarkan dari data hasil survey, analisis dan perhitungan dapat diambi
lbeberapa kesimpulan mengenai kinerja ruas Jalan Jenderal Sudirman,
hasil studi waktu perjalanan dengan menggunakan metode manual. Dari
survei praktikum lalu-lintas hari Selasa 10 Oktober 2017 pada jam 17.00 –
18.00 wib diketahui arus lalu lintas dengan volume lalu-lintas
sebesar1350,4 SMP/jam dari arah Simp. Pasar raya sampai dengan Simp.
Mesjid raya sumbar dan 1080,6 SMP/jam dari arah Simp. Mesjid raya
sumbar sampai dengan Simp. Pasa raya.
• Diketahui, level jalan pada Jalan Jenderal sudirman termasuk ke dalam
kategori level B yang mempunyai ciri-ciri :
– arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai
dibatasi oleh kondisi lalu lintas.
– kepadatan lalu lintas rendah hambatan internal lalu lintas belum
mempengaruhi kecepatan.
– pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih
kecepatannya dan lajur jalan yang digunakan.
• Saran
•
• Setelah dilakukan survei, Jalan Jenderal sudirman mendapatkan level B.
Agar kinerja jalan lebih optimal, sebaiknya gangguan sisi kiri dan sisi kanan
jalan perlu diminimalkan. Upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut.
• 1. Melakukan pelebaran trotoar untuk pejalan kaki agar leluasa berjalan
disisi tanpa mengganggu arus lalu lintas.
• 2. Menambah rambu-rambu lalu lintas, apabila pejalan kaki banyak yang
tidak menertibkannya.
• 3. Menyediakan jembatan penyeberangan supaya tidak ada gangguan dari
penyeberang lagi.
• 4. Memindahkan sebahagian arus volume yang padat ke jalan lain untuk
mengurangi kepadatan arus lalu lintas
• 5. Memindahkan sebagian jenis kendaraan yang memungkinkan akan
menambah volume kepadatan lalu lintas, seperti sepeda motor yang
terlalu banyak, dipindahkan ke jalan lain.
DOKUMENTASI
TERIMAKASIH