Anda di halaman 1dari 23

Keuangan

Negara
Dan Daerah
Dosen :
Mukhlizul Hamdi, SE, MSi, Ak, CA
1. Pengertian Keuangan Negara

Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan


pengertian Keuangan Negara adalah dari sisi
obyek, subyek, proses, dan tujuan, yaitu:
1. Dari sisi obyek yang dimaksud dengan
Keuangan Negara meliputi semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam
bidang fiskal, moneter dan pengelolaan
kekayaan negara yang dipisahkan, serta
segala sesuatu baik berupa uang, maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban tersebut.
2. Dari sisi subyek yang dimaksud dengan
Keuangan Negara meliputi seluruh obyek
sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki
negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan
Negara/Daerah, dan badan lain yang ada
kaitannya dengan keuangan negara.
3. Dari sisi proses, Keuangan Negara mencakup
seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan obyek sebagaimana
tersebut di atas mulai dari perumusan
kebijakan dan pengambilan keputusan sampai
dengan pertanggunggjawaban.
4. Dari sisi tujuan, Keuangan Negara
meliputi seluruh kebijakan,
kegiatan dan hubungan hukum
yang berkaitan dengan pemilikan
dan/atau penguasaan obyek
sebagaimana tersebut di atas
dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara.
LINGKUP KEUANGAN NEGARA DARI SEGI
SUBYEK
Keuangan
Negara
Lembaga Pengelola
Pemerintahan Kekayaan Negara
Yang Dipisahkan

Pemerintahan BUMN/D BUMN/D


Pusat, Keuangan
termasuk BLU
Non
*) Keuangan
Pemerintahan Lembaga
Provinsi, Moneter
termasuk termasuk
BLU*) bank sentral
*) BLU = Badan Layanan
Pemerintahan Lembaga Umum, seperti
Kabupaten/Kot Rumah Sakit dan
a, termasuk Non Moneter Perguruan Tinggi
BLU *)
2. Pengertian Keuangan Daerah

Dalam penjelasan pasal 156 ayat (1)


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah adalah
 semua hak dan kewajiban daerah
yang dapat dinilai dengan uang dan
segala sesuatu berupa uang dan
barang yang dapat dijadikan milik
daerah yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut.
A. Ruang Lingkup Keuangan Negara dan
Keuangan Daerah

1. Ruang Lingkup Keuangan


Negara
1. Hak negara untuk memungut pajak,
mengeluarkan dan mengedarkan uang,
dan melakukan pinjaman.
2. Kewajiban negara untuk
menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar
tagihan pihak ketiga.
3. Penerimaan negara.
4. Pengeluaran negara.
5. Penerimaan daerah.
6. Pengeluaran daerah.
7. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola
sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat
berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain
yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
negara/perusahaan daerah.
8. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh
pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan/atau kepentingan
umum.
9. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan
menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah
10.Kekayaan pihak lain sebagaimana
dimaksud meliputi kekayaan yang
dikelola oleh orang atau badan lain
berdasarkan kebijakan pemerintah,
yayasan-yayasan di lingkungan
kementerian negara/lembaga, atau
perusahaan negara/daerah.
11.Kekayaan pihak lain yang diperoleh
dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah.
2. Ruang Lingkup Keuangan
Daerah
1. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan
retribusi daerah serta melakukan pinjaman.
2. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan daerah dan membayar
tagihan pihak ketiga.
3. Penerimaan daerah.
4. Pengeluaran daerah.
5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh
pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang,
barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan daerah.
6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh
pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah
B. Pengelolaan Keuangan
Negara/Daerah
1. Pengertian pengelolaan keuangan
Negara/Daerah
Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah adalah
keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan
keuangan negara/daerah.
Kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan
keuangan negara/daerah, adalah sebagai berikut:
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Penatausahaan
 Pertanggungjawaban
 Pengawasan
Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
RPJMD Rancangan Penatausahaan
DPA-SKPD Pendapatan
• Bendahara penerimaan
RKPD wajib menyetor Disusun Sesuai
penerimaannya ke
rekening kas umum
SAP
Verifikasi daerah selambat-
KUA PPAS lambatnya 1 hari kerja

DPA-SKPD Penatausahaan
Belanja Laporan Keuangan
Nota Pemerintah Daerah
Kesepakatan • Penerbitan SPM-UP, 1. Lap. Realisasi
SPM-GU, SPM-TU dan
2. Lap. Operasional Laporan
Pelaksanaan APBD SPM-LS oleh Kepala

Pedoman
SKPD
• Penerbitan SP2D oleh
3. Lap. SAL Keuangan
PPKD
4. Neraca diperiksa oleh
Penyusunan Pendapatan 5. LPE
RKA-SKPD 6. Lap Arus Kas BPK
Belanja Penatausahaan 7. Cat.atas LK
Pembiayaan
RKA-SKPD • Dilakukan oleh PPKD
Pembiayaan

RAPBD Kekayaan dan


Kewajiban daerah
• Kas Umum Raperda Perda
Evaluasi Laporan Realisasi • Piutang
Pertanggung- Pertanggungjawaban
• Investasi
Raperda APBD Semester Pertama • Barang jawaban APBD APBD
oleh Gubernur/ • Dana Cadangan
Mendagri • Utang

Perubahan APBD Akuntansi


APBD Keuangan Daerah
Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2004
tentang sistem perencanaan
Pembangunan Nasional serta
memperhatikan UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah dan UU
No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Dokumen rencana
pembangunan di daerah yang harus
dibuat adalah sebagai berikut:
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD).
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) merupakan suatu dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh)
tahun, selanjutnya akan digunakan sebagai
pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Daerah. Dokumen
perencanaan tersebut adalah bersifat makro yang
memuat visi, misi, dan arah pembangunan jangka
panjang daerah.
Dalam penyusunan RPJP Daerah Kabupaten
memperhatikan RPJPN dan RPJPD Provinsi sesuai
kondisi dan karakteristik daerah. RPJP Daerah
merupakan produk para pemangku kepentingan
Daerah, utamanya pihak-pihak yang berkepentingan
dengan kondisi daerah pada 20 tahun ke depan,
sehingga memiliki visi jangka panjang. Rencana
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah merupakan arah pembangunan yang ingin
dicapai daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun,
sesuai masa bhakti Kepala Daerah terpilih yang
disusun berdasarkan visi, misi, dan program Kepala
Daerah. Program dan kegiatan yang direncanakan
sesuai urusan pemerintah yang menjadi batas
kewenangan daerah, dengan mempertimbangkan
kemampuan/ kapasitas keuangan daerah. RPJM
Daerah wajib disusun oleh Daerah-daerah yang telah
memiliki Kepala Daerah hasil pemilihan langsung
(PILKADA).
c. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD).
Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD
yang berjangka waktu 5 (lima) tahun, disusun dalam
rangka mengoperasionalkan RPJM Daerah sesuai
tugas dan fungsi masing-masing SKPD sesuai bidang
urusan yang menjadi kewenangan daerah. Renstra
SKPD disusun dengan berpedoman pada RPJM
Daerah dan SPM, dengan materi dan substansi
utama memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan. Setiap SKPD
berkewajiban melaksanakan program dan kegiatan
untuk mencapai sasaran pembangunan jangka
menengah Daerah, dengan tidak mengabaikan
tingkat kinerja pelayanan/ pembangunan yang sudah
d. Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD).
RKP Daerah yang merupakan rencana
pembangunan tahunan daerah, wajib disusun
oleh Daerah sebagai landasan dalam
penyusunan anggaran pendapatan dan
belanja daerah (APBD).
RKP Daerah memuat rancangan kerangka
ekonomi daerah, prioritas pembangunan dan
kewajiban daerah, rencana kerja dan
pendanaannya yang dilaksanakan langsung
oleh pemerintah, pemerintah daerah,
maupun yang ditempuh dengan mendorong
e. Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD).
Renja SKPD yang telah ditetapkan dengan Keputusan
Kepala SKPD menjadi dasar dalam penyusunan
rencana kerja dan anggaran satuan kerja peragkat
daerah (RKA-SKPD).
Renja SKPD merupakan dokumen rencana
pembangunan masing-masing SKPD yang berjangka
waktu 1 (satu) tahun, memuat kebijakan, program,
dan kegiatan yang disusun sesuai dengan tugas dan
fungsi SKPD yang bersangkutan berdasarkan urusan
yang menjadi kewenangan daerah, sasaran
(indikator) hasil dan keluaran yang terukur, beserta
rincian pendanaannya.
Dimana masing-masing dokumen perencanaan di
atas terkait satu dengan lainnya, dan juga dengan
dokumen perencanaan pembangunan nasional.

Anda mungkin juga menyukai