Argentometri
1. Konsentrasi kromat
Yang optimum adalah 5% 1-2 mL
untuk 1x titrasi dengan volume
akhir 100 mL
Dalam laboratorium pada
umumnya digunakan 0.005 s/d
0.01 M untuk meminimalisasi
kesalahan titrasi
Dapat dikoreksi dengan titrasi
blanko indikator atau
2. Temperatur
Temperatur tinggi, kelarutan Ag2CrO4
semakin besar, sehingga perlu [Ag+]
lebih banyak
3. Adanya elektrolit lain
Garam nitrat, sulfat, HCO3- tidak
berpengaruh
Ion arsenat, fosfat, sulfit dan sulfida
yang dapat mengendap dengan Ag+
berpengaruh
Kepekaan Tittrasi Argentometri –Mohr
ditentukan oleh:
4. pH
Titrasi dilakukan pada suasana netral ,
pH 6,5 – 10,5
Bila terlalu asam garam kromat
teroksidasi menjadi bikromat menurut
reaksi:
2CrO42- + 2H+ 2HCrO4- Cr2O72- + H2O
Bila terlalu basa akan terbentuk
endapan putih AgOH menurut reaksi:
Ag+ + OH- Ag(OH) (s)
Maka E.P jauh lebih akhir karena
perlu [Ag+] lebih banyak.
Metoda Mohr dapat digunakan untuk
penentuan ion Br- dan CN- dalam larutan
basa lemah,sedangkan
Ion I- dan SCN- tidak dapat dititrasi degan
cara Mohr karena AgI dan AgSCN
mengabsorpsi kuat CrO42- sehingga
terbentuk AgI.CrO42- ( endapan merah)
menimbulkan E.P palsu
2. Argentometri Metode Volhard