Anda di halaman 1dari 33

Space Maintainer

FKG UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA


2020
Rekam Medik Pasien
• DATA UMUM
• Nama Operator : Annisa Permatasari
• Nama Pasien :
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tgl lahir/usia : 7 tahun
• Alamat :

• KELUHAN UTAMA
• Pasien datang dengan keluhan gigi belakang bawah dan atas sudah dicabut dan
ompong, sehingga merasa tidak nyaman apabila sedang mengunyah makanan.
Sebelumnya pada daerah tersebut terdapat gigi yang telah dilakukan pencabutan sekitar
beberapa minggu yang lalu dan belum muncul gigi penggantinya.
Riwayat penyakit
• Umum • Gigi
• • Pernah dilakukan penambalan pada gigi depan
Kelanian pernafasan : Tidak
RA & gigi belakang kiri RB sekitar 2 bulan yl, PSA
• Jantung bawaan : Tidak & menggunakan mahkota logam pada gigi
• Gangguan pencernaan : Tidak belakang kanan dan kiri RA.
• Kesan sakit disangkal.
• Anemia : Tidak
• Kebiasaan buruk
• Hepatitis : Tidak • Menghisap jempol & jari : x
• DM: Tidak • Kebiasaan minum susus botol (dot) : x
• Menggigit bibir : x
• Epilepsi : Tidak • Mendorong lidah : x
• Gangguan mental : Tidak • Bernafas melalui mulut : x
• Alergi obat: Tidak • Mengigit kuku : x
• Bruxism : x
• Penggunaan obat : Tidak • Pola menyikat gigi 2x sehari, pagi dan sore hari
• Rawat inap RS : Tidak saat mandi
Pemeriksaan
• Ekstraoral • Intraoral
• Tipe wajah : mesoprosop • Oral hygiene : sedang
• Profil wajah : cembung • Tahapan geligi : campuran awal
• Bibir : kompeten • Urutan erupsi : normal
• Relasi bibir : simetris • Oklusi dan relasi gigi :
• Oklusi cusp to fossa
• Overjet 0,5mm
• Overbite 0,5mm
• Garis median sesuai
• Premature loss pada 75,84 dan 85
• Perhitungan ruangan sebelum dilakukan perawatan dengan space
maintainer dengan analisis metode Huckaba

Gigi Ruangan yang Lebar mesio-distal Kelebihan


tersedia (mm) gigi P2 (mm) ruangan (mm)

35 10 mm 8,3 mm + 1,7 mm

44,45 20 mm 18,5 mm + 1,5 mm


Rencana Perawatan
• Diagnosis : premature loss gigi 75 dan 84, 85.

• OHI & KIE


• mouth preparation
• Insersi space maintainer lepasan pada gigi 75, 84, 85.
Rencana Perawatan
• Desain space maintainer lepasan
• Labial bowpada gigi 73, 83,
• C clasp pada gigi 36 dan 46 untuk
retensi
• Gigi tiruan untuk fungsi
pengunyahan
• Space maintainer pada gigi 75, 84,
85.
Space Maintainer di
Kedokteran Gigi
Anak
Definisi
Merupakan alat yang digunakan untuk
mempertahankan atau memperoleh ruang sehingga
menjadi panduan bagi gigi permanen untuk dapat
erupsi pada posisi yang sesuai di lengkung rahang.
Fungsi
1. Mencegah pergeseran dari gigi ke ruang yang
terjadi akibat pencabutan dini.
2. Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang
dicabut dini.
3. Meminimalisasi maloklusi.
4. Memperbaiki fungsi pengunyahan anak dan
mengembalikan kesehatan gigi yang optimal.
5. Memperbaiki fungsi estetik dan fonetik.
Kehil Spac
Perg
anga e
eser
n Main
an
Spac taine
Gigi
e r
Penyebab Kehilangan Space
1. Pergantian gigi desidui dengan gigi permanen  kehilangan ruang.
Contoh: Kasus terbanyak pada gigi m2 sudah hilang/dicabut pada usia < 7
tahun. Gigi m2 sangat dibutuhkan perannya  memacu pertumbuhan tulang
rahang, yaitu dengan meneruskan rangsang pertumbuhan dan tekanan
pengunyahan yang diterimanya.
2. Gigi desidui mempunyai fungsi sebagai space maintainer.
Apabila hilang sebelum saatnya akan menyebabkan pergeseran gigi yang ada
di mesial dan distalnya dimana gigi akan bergerak kearah yang tekanannya
melemah/hilang.
3. Kekuatan tekanan ke mesial dari gigi molar permanen saat erupsi sangat
besar sehingga akan menyita space yang ada akibat pencabutan gigi desidui
yang terlalu dini.
4. Ankylosis menyebabkan gigi tidak dapat erupsi terus sehingga akan
tertinggal tetap rendah mengakibatkan infra oklusi.
infra oklusi  tdk terdapat kontak di mesial dan distal gigi  gigi lain
bergeser kearah gigi yang ankylosis.
5. Agenese atau tidak adanya gigi secara kongenital.
Gigi yang sering mengalami agenese: incisivus lateral permanen atas, insicivus
central permanen bawah, premolar pertama dan premolar kedua.
6. Karies proksimal akan menyebabkan hilangnya titik kontak antar
gigi sehingga terjadi pergeseran gigi karena tekanannya berkurang.
7. Malposisi gigi dan maloklusi gigi mengakibatkan titik kontak
bergeser dan menyebabkan hilangnya keseimbangan tekanan
karena titik kontaknya hilang sehingga gigi akan menggeser.
Kehilangan Space & Pergeseran
Gigi
Indikasi Pemasangan Space
Maintainer
1. Apabila gigi m2 dicabut sebelum gigi premolar kedua siap mengantikannya.
2. Gigi anterior desidui yang hilang terlalu dini membutuhkan space maintainer
untuk tujuan psikologis dan mencegah timbulnya penyakit.
3. Kehilangan gigi secara kongenital
4. Jika terdapat kebiasaan buruk pada anak, maka pemasangan space maintainer
ini dapat diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk.
5. Adanya tanda-tanda penyempitan ruangan.
6. Bila gigi M1 dicabut terlalu dini diharapkan gigi molar kedua permanen yang
akan erupsi dapat menggantikan posisinya, tetapi kalau gigi tersebut telah
erupsi sebaiknya ruang dipertahankan atau gigi molar kedua tersebut digeser
dengan perawatan orthodonti.
Kasus yang dapat dibiarkan
tanpa SM
a. Bila gigi m2 dicabut hanya beberapa saat menjelang gigi M1 erupsi,
sebaiknya dibuatkan plat dengan labial arch seperti gigi m2.
b. Gigi m1 yang tanggal terlalu dini, ini tidak mutlak diperlukan seperti pada
molar kedua desidui.
c. Pada kasus andodonsia gigi premolar kedua, kemungkinan lebih baik
membiarkan terjadinya pergeseran gigi M1 ke arah mesial untuk menutup
ruang.
d. Anodontia insisivus lateral sering terjadi dan biasanya dibiarkan agar
ditempati oleh gigi kaninus.
Kontraindikasi Pemasangan
Space Maintainer
1. Bila tidak terdapat alveolus diatas mahkota gigi yang akan erupsi dan pada
kasus tersebut terdapat cukup ruang.
2. Jika ruang cukup dan tidak terdapat gejala adanya penyempitan ruang
akibat pencabutan gigi desidui tersebut.
3. Jika ada beda yang cukup besar antara pencabutan yang diperlukan bagi
perawatan orthodonsi.
4. Jika gigi pengganti tidak ada dan penutupan ruang diinginkan.
5. Pasien yang tidak kooperatif.
6. Pasien dengan oral hygiene buruk dan kurang motivasi.
Analisis Ruang
• Analisis untuk memperkirakan cukup tidaknya ruang dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya adalah :
1. Penerapan Tabel Moyers atau Metode Moyers
• Dasar metode adalah adanya kolerasi antara satu kelompok gigi dengan
kelompok lain.
• Jadi dengan mengukur jumlah lebar mesiodistal gigi-gigi dalam satu
kelompok segmen. Kelompok yang dipakai sebagai pedoman adalah keempat
gigi insisivus bawah.
Analisis Ruang
•2.  PenerapanRontgenogramatauMetodeHuckaba
• Untukmemprediksiukurangigi-gigi yang
belumtumbuhdapatdipergunakanrumusHuckabayaitu :
• =
• Keterangan :
• A = besargigi yang sudaherupsi
• A’ = besargigitsb (yang sudaherupsi) padarontgenfoto
• B = besargigi yang belumerupsi
• B’ = besargigi yang belumerupsidalamrontgenfoto
• Dengan diketahuinya ukuran lebar mesiodistal gigi yang belum erupsi
maka dapat dilakukan perhitungan atau analisis ruang. Caranya
sebagai berikut :
1. Panjang lengkung rahang (atas atau bawah) dikurangi jumlah lebar
mesiodistal keempat gigi insisivus
2. Hasil pengurangan ini merupakan ruang yang tersedia untuk erupsinya gigi
kaninus permanen, premolar pertama dan premolar kedua
3. Ada tiga kemugkinan hasil dan perbandingan ruang yang tersedia dengan
jumlah mesiodistal gigi yang menempatinya
4. Hasil ini akan menentukan jenis perawatannya yaitu:
• Apabila sama (nol) maka perawatannya adalah space maintainer
• Apabila lebih (positif) maka perawatannya adalah eliminate space
• Apabila kurang (negatif) maka perawatannya adalah space regainer atau create space
Syarat - Syarat Space
Maintainer
1. Dapat memelihara proksimal dimensi yang dibutuhkan.
2. Tidak mengganggu erupsi gigi antagonis & permanen pengganti.
3. Tidak mengganggu fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan
mandibula.
4. Dapat mencegah ekstruksi gigi lawan tanpa menyebabkan traumatik oklusi
serta tidak mengganggu jaringan lunak.
5. Sederhana bentuknya.
6. Mudah dibersihkan.
Klasifikasi Space Maintainer
Lepasan
• Kelas 1: Unilateral Maxilary Posterior
• Kelas 2: Unilateral Mandibular Posterior
• Kelas 3: Bilateral Maxilary Posterior
• Kelas 4: Bilateral Mandibular Posterior
• Kelas 5: Bilateral Maxilary Anterior Posterior
• Kelas 6: Bilateral Madibular Anterior Posterior
• Kelas 7 : Telah kehilangan satu atau lebih geligi anterior sulung
• Kelas 8 : semua gigi sulung hilang
Pembuatan Space Maintainer
Pemasangan Space Maintainer
Pembuatan klamer pd model
Anak dan orang tuanya harus
kerja diberitahu cara memasang,
melepaskan dan memeliharanya.
Pemasangan dilakukan di depan
CMS model + fiksasi klamer kaca, sehingga pasien dapat
melihatnya, kemudian pasien diminta
untuk mencoba memasang sendiri di
Tuangkan resin sesuai depan operator dan orang tuanya
ketebalan
Alat ini harus dilepaskan waktu tidur
dan direndam dalam air, setiap hari
Deflasking dan Polishing alat ini harus dibersihkan.
• Kontrol
Setiap kontrol dilakukan pemeriksaan keutuhan space maintainer, kondisi
gigi penyangga dan gingiva.
Pasien diinstruksikan untuk terus menjaga kebersihan mulutnya dan drg juga
melakukan oral profilaksis

• Pertimbangan Pembuatan Space Maintainer


Tidak ada kelainan ortodonsi
Sikap kooperatif penderita
Kebersihan mulut yang baik
Sosial ekonomi cukup mampu
Macam – Macam Desain Space
Maintainer
• Berdasarkan cara pemasangannya : Removable, Semi-fixed, Fixed.
• Berdasarkan fungsinya :
• Fungsional  pengunyahan (+)
• Non-fungsional  pengunyahan (-)
• Berdasarkan kegunaannya :
• Aktif  space regainer.
• Pasif  Hanya utk mempertahankan ruangan.
• Kombinasi
Removable Space Maintainer
• Ada 2 jenis : dgn klamer retensi atau tanpa klamer retensi.
• Indikasi : kehilangan gigi pada dua sisi
• Tahap pembuatan:
• Pencetakan model kerja
• Pembuatan SM dari akrilik
• Insersi SM ; pengecekan adaptasi, oklusi dan artikulasi.
• Kontrol berkala 3 bulan sekali.
Removable Space Maintainer

dengan klamer retensi tanpa klamer retensi


Fixed Space Maintainer
• Space maintainer cekat yg mempunyai 2 gigi abutment atau pd
sebelah mesial dan distal dr diastema.
• Indikasi :
• Mempertahankan lengkung rahang.
• Mencegah bergeraknya gigi poste ke arah anterior.
• Mencegah rotasi gigi insisif.
Fixed Space Maintainer

Band and Bar Lingual / Palatal Archwire


Semi Fixed Space Maintainer
• Space maintainer cekat dgn pegangan pd satu sisi diastema.
• Indikasi untuk kehilangan gigi pd satu sisi.
• Contoh :
• Band and loop
• Crown loop
• Distal Shoe Extension
Band and Loop
• Indikasi : gigi abutment tdk
mengalami kerusakan besar.
• Pembuatan :
• Pemilihan band sesuai uk. Gigi
abutment
• Adaptasi band
• Pencetakan
• Pembuatan loop disolder ke band
• Sementasi band dan loop
• Kontrol
Crown and Loop
• Indikasi : gigi abutment
mengalami kerusakan besar 
perlu di restorasi.
• Pembuatan :
• Pemilihan crown sesuai ukuran gigi
yg telah di preparasi.
• Adaptasi crown.
• Pencetakan
• Pembuatan loop di solder ke crown.
• Sementasi crown dan loop.
• Kontrol
Distal Shoe Extension
• Indikasi : pada kasus kehilangan
dini m2, namun M1 belum
erupsi.
DAFTAR PUSTAKA
• Mc Donald RE, Hennon DK, Avery DR. Managing space problem: In Dentistry for the children
and adolescent. 5th Ed. Maw Chang Book. 1987. p.721-726.
• Sigh G. Textbook of orthodontics. 2nd Edition. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
2015. p.563-571.
• Sweet CA. Pedodontics in grossman LI. Handbook of dental practice. 3th Ed. Philadelphia: JB
Lippincott. 2009. p.379-421.
• Welbury R R, Duggal M S, Hosey M T. Paediatric dentistry. 3rd Edition. New York: Oxford
Univesity Press; 2005.
• Behrman RE, dkk. Nelson ilmu kesehatan anak: translation of nelson textbook of pediatrics.
Alih Bahasa: Prof.DR.dr.A.Samik Wahab,SpA(K). Jakarta: EGC; 2000.
• Hprimaywati. 2008. Laporan kasus space maintainer. Available at
http://hprimaywati.multiply.com/journal/item/1/Laporan_Kasus_Space_Maintainer [5
Oktober 2015].

Anda mungkin juga menyukai