Kp-Tol Gempol Pasuruan
Kp-Tol Gempol Pasuruan
GEMPOL-PASURUAN
STA 0+000 – STA 6+800
PT. Transmarga Jatim Pasuruan, membangun Jalan Tol Gempol-Pasuruan dengan panjang
34,5 km. Jalan tol yang membentang dari Gempol hingga Grati, Pasuruan ini diharapkan
mampu memacu pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan yang dilaluinya. Jalan Tol Gempol-
Pasuruan merupakan bagian dari rencana jangka panjang pembangunan Jalan Tol Trans Jawa
dari Merak hingga Banyuwangi.
PROFIL PROYEK
Di lapangan ada pada beberapa wilayah jalan tol berada di bawah elevasi tanah eksisting.
Oleh karena itu dilakukan galian untuk menampung badan jalan
Wet Lean Concrete yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, yaitu
mutu beton K125
Perkerasan jalan pada proyek Tol Gempol-Pasuruan menggunakan Rigid Pavement pada
jalan utama dan bahu jalan.
Pelaksanaan pekerjaan perkerjaan perkerasan Rigid Pavement menggunakan dua metode,
yaitu menggunakan alat Slipform Paver dan Non-Slipform Paver atau secara manual
Alat yang Digunakan Dalam Pekerjaan Rigid Pavement:
a) Batching Plant
Alat yang berfungsi untuk mencampur/memproduksi beton ready mix dalam produksi yang besar
b) Dump Truck
Digunakan untuk mengankut campuran beton ke tempat yang akan dirigid
c) Concrete Paver
Alat yang digunakan untuk meng-hamparkan material beton yang digunakan untuk membuat
perkerasan jalan
d) Saw Cutter
Alat pemotong rigid yang sudah mengeras, memotong secara melintang per segmen sepanjang 5
meter.
e) Groover
Alat untuk membuat alur melintang yang membentuk garis-garis pada rigid yang baru dihaluskan
permukaannya
f) Excavator
Digunakan untuk meratakan material beton yang akan dihampar oleh Concrete Paver
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan Beton Dengan Slipform
1. Pemasangan stringline untuk sensor Concrete Paver, fabrikasi dowel dan tie bar, pemasangan track,
pembersihan dan pemasangan plastic sheet, pemasangan crack inducer, dan pekerjaan pemasangan
dowel dan tie bar (dan wiremesh jika ada)
2. Hauling beton dengan menggunakan dump truck
3. Penghamparan dan pemadatan beton kelas P, dibantu oleh excavator, perataan beton dengan
Slipform Concrete Paver, slimp maks 5, t = 30 cm untuk single, double dan tanpa wiremesh
4. Membentuk tepian dan sambungan ( dengan radius 12 mm)
5. Pekerjaan finishing, trowelling dan grooving
6. Uji permukaan dengan mal datar, dengan ketentuan perbedaan tinggi antara 3mm – 12,5 mm
sepanjang 3 meter
7. Perataan permukaan dengan gurinda
8. Pekerjaan perawatan beton (curing)
9. Pembuatan celah di atas dowel dan celah arah longnitudinal
10. Pekerjaan joint sealant dan pembersihan
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan Beton Non-Slipform
1. Pemasangan acuan/bekisting, fabrikasi dowel dan tie bar, pembersihan dan pemasangan plastic
sheet, pemasangan dowel dan tie bar (dan wiremesh jika ada)
2. Hauling beton dengan menggunakan truk mixer
3. Penghamparan dan pemadatan beton, perataan dengan menggunakan Beam Vibrator / Single
Vibrating Screed, slump maks 5, t = 27 cm untuk single, double, dan tanpa wiremesh
4. Membentuk tepian dan sambungan
5. Pekerjaan finishing, trowelling dan grooving
6. Uji permukaan dengan mal datar, dengan ketentuan perbedaan tinggi 3 mm – 12,5 mm sepanjang 3
meter
7. Perataan permukaan beton dengan gurinda
8. Oekerjaan perawatan beton (curing)
9. Pembuatan celah di atas dowel dan celah arah longnitudinal
10. Pembongkaran bekisting setelah 12 jam
11. Pekerjaan joint sealant dan pembersihan
5. PEKERJAAN PEMBUATAN CELAH & PEKERJAAN JOINT SEALANT
Joint sealant yang digunakan berupa aspal cair panas yang langsung dituangkan.
Pemberian joint sealant ini dimaksudkan untuk merekatkan 2 material dan untuk menutupi
sambungan
Kendala : Alat concrete paver mengalami kerusakan sehingga pekerjaan rigid terhambat
Solusi : Pengecoran rigid dilakukan secara manual, agar tetap ada progres
pekerjaan
Kendala : Batching Plant mengalami gangguan atau kerusakan, sehingga pasokan ready
mix terhambat
Solusi : Pasokan beton tidak hanya dari satu Batching plant saja, melainkan dari dua
batching plant, yaitu menggunakan batching plant dari Merak Jaya Beton dan Jayamix
Kendala : Rigid mengalami keretakan, bisa disebabkan karena material yang digunakan
kurang bersih, atau mix design kurang memenuhi syarat
Solusi : Apabila keretakan tidak terlalu parah, rigid cukup digrouting dengan
menggunakan semen, apabila kerusakan yang terjadi cukup parah, rigid harus dibongkar
sepanjang segmen (5 meter) dan selebar jalur
TUGAS YANG DIBERIKAN SAAT KERJA PRAKTEK
Pada saat Kerja Praktek kelompok kami diberi tugas untuk menghitung RAB dan membuat
Kurva S dari pekerjaan Overpass Sidowayah 1 melalui softdrawing yang diberikan oleh
pembimbing lapangan.
Potongan Memanjang Overpass Sidowayah 1
Tampak Atas Overpass Sidowayah 1
Hasil Perhitungan RAB:
No Kegiatan Satuan Volume Harga Satuan (Rp) Harga x Volume (Rp)
10 Pengecoran Footing Pier P1, P2, P3 (Beton kelas C-1) m3 142.95 Rp 1,096,300.00 Rp 156,716,085.00
11 Pengecoran Kolom Pier P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) m3 57 Rp 1,134,200.00 Rp 64,649,400.00
12 Pengecoran Pier Head P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) m3 51.3 Rp 1,134,200.00 Rp 58,184,460.00
Total Rp 3,405,299,053.16
Hasil Perhitungan Kurva S dan Schedulling
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pemasangan tiang pancang abutment A1 & A2 m' 192 0.33 3.03030303 63.36 5 13
2 Lean Concrete A1 & A2 m2 7.95 0.44 2.272727273 3.498 3 2
3 Penulangan Abutment A1 & A2 kg 10140 0.0078 128.2051282 79.092 5 16
4 Pengecoran Abutment A1 & A2 (Beton kelas C-1) m3 72.951 0.346 2.89017341 25.241046 6 5
5 Bearing Pad Abutment A1 & A2 buah 10 0.52 1.923076923 5.2 4 2
6 Lean Concrete Pier P1, P2, P3 m2 12.95 0.33 3.03030303 4.2735 4 2
7 Penulangan Footing Pier P1, P2, P3 kg 11043 0.00125 800 13.80375 5 3
8 Penulangan Kolom Pier P1, P2, P3 kg 45585 0.00125 800 56.98125 5 12
9 Penulangan Pier Head P1, P2, P3 kg 4424 0.00125 800 5.53 5 2
10 Pengecoran Footing Pier P1, P2, P3 (Beton kelas C-1) m3 142.95 0.267 3.745318352 38.16765 8 5
11 Pengecoran Kolom Pier P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) m3 57 0.267 3.745318352 15.219 8 2
12 Pengecoran Pier Head P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) m3 51.3 0.267 3.745318352 13.6971 8 2
13 Bearing Pad Pier P1, P2, P3 buah 30 0.143 6.993006993 4.29 4 2
14 Erection Girder Bentang 16 m buah 10 0.431 2.320185615 4.31 4 2
15 Erection Girder Bentang 25 m buah 10 0.431 2.320185615 4.31 4 2
16 Pemasangan Plat Pracetak m2 585.49 0.024 41.66666667 14.05176 5 3
17 Penulangan Deck Slab kg 33938 0.00125 800 42.4225 5 9
18 Pengecoran Deck Slab (Beton kelas B-1) m3 108.33 0.267 3.745318352 28.92411 8 4
19 Penulangan Diaphragma kg 6474 0.00125 800 8.0925 4 3
20 Pengecoran Diaphragma (Beton kelas B-1) m3 77.32 0.267 3.745318352 20.64444 8 3
21 Pemasangan Expansion Joint Tipe F m' 55 0.218 4.587155963 11.99 4 3
22 Pengaspalan AC-WC ton 65.6 0.33 3.03030303 21.648 6 4
Durasi
No. Pekerjaan Biaya (Rp) Bobot (%)
(Minggu)
10 11 12
1 Pemasangan tiang pancang abutment A1 & A2 Rp 95,512,822.86 2.80% 2
2 Lean Concrete A1 & A2 Rp 484,950.00 0.01% 1
3 Penulangan Abutment A1 & A2 Rp 100,386,000.00 2.95% 3
4 Pengecoran Abutment A1 & A2 (Beton kelas C-1) Rp 79,976,181.30 2.35% 1
5 Bearing Pad Abutment A1 & A2 Rp 6,187,000.00 0.18% 1
6 Lean Concrete Pier P1, P2, P3 Rp 789,950.00 0.02% 1
7 Penulangan Footing Pier P1, P2, P3 Rp 109,325,700.00 3.21% 1
8 Penulangan Kolom Pier P1, P2, P3 Rp 451,291,500.00 13.25% 2
9 Penulangan Pier Head P1, P2, P3 Rp 43,797,600.00 1.29% 1
10 Pengecoran Footing Pier P1, P2, P3 (Beton kelas C-1) Rp 156,716,085.00 4.60% 1
11 Pengecoran Kolom Pier P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) Rp 64,649,400.00 1.90% 1
12 Pengecoran Pier Head P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) Rp 58,184,460.00 1.71% 1
13 Bearing Pad Pier P1, P2, P3 Rp 19,699,500.00 0.58% 1
14 Erection Girder Bentang 16 m Rp 470,053,000.00 13.80% 1
15 Erection Girder Bentang 25 m Rp 927,037,000.00 27.22% 1
16 Pemasangan Plat Pracetak Rp 118,620,274.00 3.48% 1
17 Penulangan Deck Slab Rp 335,986,200.00 9.87% 2
18 Pengecoran Deck Slab (Beton kelas B-1) Rp 122,867,886.00 3.61% 1
19 Penulangan Diaphragma Rp 64,092,600.00 1.88% 1
20 Pengecoran Diaphragma (Beton kelas B-1) Rp 87,696,344.00 2.58% 1
21 Pemasangan Expansion Joint Tipe F Rp 69,575,000.00 2.04% 1
22 Pengaspalan AC-WC Rp 22,369,600.00 0.66% 1
Rp 3,405,299,053.16 100.00%
Hasil Perhitungan Kurva S
Kesimpulan
1. Pada pembangunan suatu proyek diperlukan sebuah organisasi dan manajemen yang teratur
dan jelas, agar kelangsungan proyek tidak terhambat dan dalam pelaksanaannya dapat
berjalan dengan lancar dan efisien. Perlu dibuat rencana kerja yang detail dan baik agar
pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan urutannya dan dapat selesai tepat waktu
2. Perlu koordinasi dan pengawasan yang baik pada pelaksanaan di lapangan agar pekerjaan
sesuai dengan spesifikasi dan tidak melenceng dari jadwal pekerjaan
3. Dapat disimpulkan secara keseluruhan proyek ini mengalami kemunduran jadwal terkait
dengan pembebasan lahan
4. Secara keseluruhan pada proyek ini tidak terdapat masalh yang berarti pada bagian
struktur utamanya, yaitu rigid pavement
TERIMA KASIH