Anda di halaman 1dari 30

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL

GEMPOL-PASURUAN
STA 0+000 – STA 6+800

RESI DHARMA BUDIMAN 3111100047


AGUNG WIDI PRASETYO 3111100111
GAMBARAN UMUM PROYEK

PT. Transmarga Jatim Pasuruan, membangun Jalan Tol Gempol-Pasuruan dengan panjang
34,5 km. Jalan tol yang membentang dari Gempol hingga Grati, Pasuruan ini diharapkan
mampu memacu pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan yang dilaluinya. Jalan Tol Gempol-
Pasuruan merupakan bagian dari rencana jangka panjang pembangunan Jalan Tol Trans Jawa
dari Merak hingga Banyuwangi.
PROFIL PROYEK

Nama Proyek : Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi A1 (Gempol-


Bangil) STA 0+000 – STA 6+800
Pemilik Proyek : PT. Transmarga Jatim Pasuruan
Lokasi : Gempol-Bangil, kabupaten Pasuruan Jawa Timur
Kontrak : Nomor 01/SSP-TJP/XII/2012; Tertanggal 7 Desember 2012
Nilai Kontrak : Rp. 355.104.577.905,-
Waktu Pelaksanaan : 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) hari kalender
Waktu Pemeliharaan : 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) hari kalender
Kontraktor Pelaksana : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk Divisi Konstruksi IV
Konsultan Supervisi : PT. Multi Phi Beta – PT. Tata Guna Patria – PT. Eskapindo
Matra, KSO.
LOKASI PROYEK
PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN SAAT KERJA
PRAKTEK
1. PEKERJAAN GALIAN TANAH

 Di lapangan ada pada beberapa wilayah jalan tol berada di bawah elevasi tanah eksisting.
Oleh karena itu dilakukan galian untuk menampung badan jalan

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah:


1. Memasang patok tanda batas dan pedoman kedalam galian tanah
2. Mendatangkan peralatan bulldozer dan excavator
3. Menggali dan menggusur tanah lalu dikumpulkan ke disposal sementara
4. Merapikan slope dengan excavator
5. Tanah dimuat ke dump truck dengan excavator
6. Mengukur elevasi galian dan kemiringan slope, apakah sesuai dengan spesifikasi, jika tidak maka ulangi prosedur no
3-5
2. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH

Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Tanah:


1. Stripping atau pengupasan lapisan tanah atas menggunakan excavator, sekaligus melakukan
penggalian tanah pada slope terjal
2. Bulldozer mendorong tanah hasil galian stripping ke area disposal sementara
3. Tanah hasil galian stripping dinaikkan ke dump truck dengan excavator dan dibuang ke area
disposal
4. Pekerjaan pengadaan material tanah dengan dump truck
5. Material tanah didorong ke area timbunan dengan bulldozer dan dihampar dengan motor
grader. Penghamparan tanah timbunan dilakukan tiap layer 30 cm
6. Pekerjaan pemadatan tanah dengan vibro roller, dilanjutkan dengan sand cone test
7. Pekerjaan pembentukan slope timbunan dengan menggunakan excavator
3. PEKERJAAN LANTAI KERJA

 Wet Lean Concrete yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, yaitu
mutu beton K125

Prosedur Pelaksanaan Lantai Kerja:


1. Pengukuran/penentuan elevasi
2. Persiapan pemadatan dan pembersihan permukaan tanah dasar
3. Pengujian mutu pemadatan dengan Sand Cone Test dan Proof Rolling Test
4. Pemasangan cetakan/bekisting
5. Pencampuran dan pengangkutan wet lean concrete dari batching plant
6. Penghamparan dan pemadatan lean concrete dengan tabal = 10 cm, slump 5,0+2,5
7. Finishing permukaan, lalu dicek kerataan permukaannya sesuai dengan spesifikasi
4. PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

 Perkerasan jalan pada proyek Tol Gempol-Pasuruan menggunakan Rigid Pavement pada
jalan utama dan bahu jalan.
 Pelaksanaan pekerjaan perkerjaan perkerasan Rigid Pavement menggunakan dua metode,
yaitu menggunakan alat Slipform Paver dan Non-Slipform Paver atau secara manual
Alat yang Digunakan Dalam Pekerjaan Rigid Pavement:
a) Batching Plant
Alat yang berfungsi untuk mencampur/memproduksi beton ready mix dalam produksi yang besar

b) Dump Truck
Digunakan untuk mengankut campuran beton ke tempat yang akan dirigid
c) Concrete Paver
Alat yang digunakan untuk meng-hamparkan material beton yang digunakan untuk membuat
perkerasan jalan

d) Saw Cutter
Alat pemotong rigid yang sudah mengeras, memotong secara melintang per segmen sepanjang 5
meter.
e) Groover
Alat untuk membuat alur melintang yang membentuk garis-garis pada rigid yang baru dihaluskan
permukaannya
f) Excavator
Digunakan untuk meratakan material beton yang akan dihampar oleh Concrete Paver
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan Beton Dengan Slipform
1. Pemasangan stringline untuk sensor Concrete Paver, fabrikasi dowel dan tie bar, pemasangan track,
pembersihan dan pemasangan plastic sheet, pemasangan crack inducer, dan pekerjaan pemasangan
dowel dan tie bar (dan wiremesh jika ada)
2. Hauling beton dengan menggunakan dump truck
3. Penghamparan dan pemadatan beton kelas P, dibantu oleh excavator, perataan beton dengan
Slipform Concrete Paver, slimp maks 5, t = 30 cm untuk single, double dan tanpa wiremesh
4. Membentuk tepian dan sambungan ( dengan radius 12 mm)
5. Pekerjaan finishing, trowelling dan grooving
6. Uji permukaan dengan mal datar, dengan ketentuan perbedaan tinggi antara 3mm – 12,5 mm
sepanjang 3 meter
7. Perataan permukaan dengan gurinda
8. Pekerjaan perawatan beton (curing)
9. Pembuatan celah di atas dowel dan celah arah longnitudinal
10. Pekerjaan joint sealant dan pembersihan
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan Beton Non-Slipform
1. Pemasangan acuan/bekisting, fabrikasi dowel dan tie bar, pembersihan dan pemasangan plastic
sheet, pemasangan dowel dan tie bar (dan wiremesh jika ada)
2. Hauling beton dengan menggunakan truk mixer
3. Penghamparan dan pemadatan beton, perataan dengan menggunakan Beam Vibrator / Single
Vibrating Screed, slump maks 5, t = 27 cm untuk single, double, dan tanpa wiremesh
4. Membentuk tepian dan sambungan
5. Pekerjaan finishing, trowelling dan grooving
6. Uji permukaan dengan mal datar, dengan ketentuan perbedaan tinggi 3 mm – 12,5 mm sepanjang 3
meter
7. Perataan permukaan beton dengan gurinda
8. Oekerjaan perawatan beton (curing)
9. Pembuatan celah di atas dowel dan celah arah longnitudinal
10. Pembongkaran bekisting setelah 12 jam
11. Pekerjaan joint sealant dan pembersihan
5. PEKERJAAN PEMBUATAN CELAH & PEKERJAAN JOINT SEALANT

 Joint sealant yang digunakan berupa aspal cair panas yang langsung dituangkan.
 Pemberian joint sealant ini dimaksudkan untuk merekatkan 2 material dan untuk menutupi
sambungan

Prosedur Pekerjaan Pembuatan Celah & Pekerjaan Joint Sealant


1. Cutting beton dengan alat concrete cutter setiap jarak 5 meter, sedalam 4 cm – 6,5 cm,
dan lebar celah 6 mm – 10 mm, dilakukan 8 – 10 jam setelah pengecoran berakhir
2. Celah kemudian dibersihkan dengan compressor
3. Joint sealant dipanaskan terlebih dahulu lalu dituang pada celah yang telah dibuat
PERMASALAHAN YANG UMUM TERJADI DALAM PROYEK DAN SOLUSINYA

 Kendala : Alat concrete paver mengalami kerusakan sehingga pekerjaan rigid terhambat
 Solusi : Pengecoran rigid dilakukan secara manual, agar tetap ada progres
pekerjaan

 Kendala : Batching Plant mengalami gangguan atau kerusakan, sehingga pasokan ready
mix terhambat
 Solusi : Pasokan beton tidak hanya dari satu Batching plant saja, melainkan dari dua
batching plant, yaitu menggunakan batching plant dari Merak Jaya Beton dan Jayamix

 Kendala : Rigid mengalami keretakan, bisa disebabkan karena material yang digunakan
kurang bersih, atau mix design kurang memenuhi syarat
 Solusi : Apabila keretakan tidak terlalu parah, rigid cukup digrouting dengan
menggunakan semen, apabila kerusakan yang terjadi cukup parah, rigid harus dibongkar
sepanjang segmen (5 meter) dan selebar jalur
TUGAS YANG DIBERIKAN SAAT KERJA PRAKTEK

 Pada saat Kerja Praktek kelompok kami diberi tugas untuk menghitung RAB dan membuat
Kurva S dari pekerjaan Overpass Sidowayah 1 melalui softdrawing yang diberikan oleh
pembimbing lapangan.
 Potongan Memanjang Overpass Sidowayah 1
 Tampak Atas Overpass Sidowayah 1
 Hasil Perhitungan RAB:
No Kegiatan Satuan Volume Harga Satuan (Rp) Harga x Volume (Rp)

1 Pemasangan tiang pancang abutment A1 & A2 m' 192 Rp 497,462.62 Rp 95,512,822.86

2 Lean Concrete A1 & A2 m2 7.95 Rp 61,000.00 Rp 484,950.00

3 Penulangan Abutment A1 & A2 kg 10140 Rp 9,900.00 Rp 100,386,000.00

4 Pengecoran Abutment A1 & A2 (Beton kelas C-1) m3 72.951 Rp 1,096,300.00 Rp 79,976,181.30

5 Bearing Pad Abutment A1 & A2 buah 10 Rp 618,700.00 Rp 6,187,000.00

6 Lean Concrete Pier P1, P2, P3 m2 12.95 Rp 61,000.00 Rp 789,950.00

7 Penulangan Footing Pier P1, P2, P3 kg 11043 Rp 9,900.00 Rp 109,325,700.00


8 Penulangan Kolom Pier P1, P2, P3 kg 45585 Rp 9,900.00 Rp 451,291,500.00

9 Penulangan Pier Head P1, P2, P3 kg 4424 Rp 9,900.00 Rp 43,797,600.00

10 Pengecoran Footing Pier P1, P2, P3 (Beton kelas C-1) m3 142.95 Rp 1,096,300.00 Rp 156,716,085.00

11 Pengecoran Kolom Pier P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) m3 57 Rp 1,134,200.00 Rp 64,649,400.00

12 Pengecoran Pier Head P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) m3 51.3 Rp 1,134,200.00 Rp 58,184,460.00

13 Bearing Pad Pier P1, P2, P3 buah 30 Rp 656,650.00 Rp 19,699,500.00

14 Erection Girder Bentang 16 m buah 10 Rp 47,005,300.00 Rp 470,053,000.00


15 Erection Girder Bentang 25 m buah 10 Rp 92,703,700.00 Rp 927,037,000.00

16 Pemasangan Plat Pracetak m2 585.49 Rp 202,600.00 Rp 118,620,274.00

17 Penulangan Deck Slab kg 33938 Rp 9,900.00 Rp 335,986,200.00

18 Pengecoran Deck Slab (Beton kelas B-1) m3 108.33 Rp 1,134,200.00 Rp 122,867,886.00

19 Penulangan Diaphragma kg 6474 Rp 9,900.00 Rp 64,092,600.00

20 Pengecoran Diaphragma (Beton kelas B-1) m3 77.32 Rp 1,134,200.00 Rp 87,696,344.00

21 Pemasangan Expansion Joint Tipe F m' 55 Rp 1,265,000.00 Rp 69,575,000.00


22 Pengaspalan AC-WC ton 65.6 Rp 341,000.00 Rp 22,369,600.00

Total Rp 3,405,299,053.16
 Hasil Perhitungan Kurva S dan Schedulling

Koefisie Jumlah Durasi


No. Pekerjaan Satuan Volume Produktivitas Durasi
n Pekerja (hari)

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pemasangan tiang pancang abutment A1 & A2 m' 192 0.33 3.03030303 63.36 5 13
2 Lean Concrete A1 & A2 m2 7.95 0.44 2.272727273 3.498 3 2
3 Penulangan Abutment A1 & A2 kg 10140 0.0078 128.2051282 79.092 5 16
4 Pengecoran Abutment A1 & A2 (Beton kelas C-1) m3 72.951 0.346 2.89017341 25.241046 6 5
5 Bearing Pad Abutment A1 & A2 buah 10 0.52 1.923076923 5.2 4 2
6 Lean Concrete Pier P1, P2, P3 m2 12.95 0.33 3.03030303 4.2735 4 2
7 Penulangan Footing Pier P1, P2, P3 kg 11043 0.00125 800 13.80375 5 3
8 Penulangan Kolom Pier P1, P2, P3 kg 45585 0.00125 800 56.98125 5 12
9 Penulangan Pier Head P1, P2, P3 kg 4424 0.00125 800 5.53 5 2
10 Pengecoran Footing Pier P1, P2, P3 (Beton kelas C-1) m3 142.95 0.267 3.745318352 38.16765 8 5
11 Pengecoran Kolom Pier P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) m3 57 0.267 3.745318352 15.219 8 2
12 Pengecoran Pier Head P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) m3 51.3 0.267 3.745318352 13.6971 8 2
13 Bearing Pad Pier P1, P2, P3 buah 30 0.143 6.993006993 4.29 4 2
14 Erection Girder Bentang 16 m buah 10 0.431 2.320185615 4.31 4 2
15 Erection Girder Bentang 25 m buah 10 0.431 2.320185615 4.31 4 2
16 Pemasangan Plat Pracetak m2 585.49 0.024 41.66666667 14.05176 5 3
17 Penulangan Deck Slab kg 33938 0.00125 800 42.4225 5 9
18 Pengecoran Deck Slab (Beton kelas B-1) m3 108.33 0.267 3.745318352 28.92411 8 4
19 Penulangan Diaphragma kg 6474 0.00125 800 8.0925 4 3
20 Pengecoran Diaphragma (Beton kelas B-1) m3 77.32 0.267 3.745318352 20.64444 8 3
21 Pemasangan Expansion Joint Tipe F m' 55 0.218 4.587155963 11.99 4 3
22 Pengaspalan AC-WC ton 65.6 0.33 3.03030303 21.648 6 4
Durasi
No. Pekerjaan Biaya (Rp) Bobot (%)
(Minggu)

    10 11 12
1 Pemasangan tiang pancang abutment A1 & A2 Rp 95,512,822.86 2.80% 2
2 Lean Concrete A1 & A2 Rp 484,950.00 0.01% 1
3 Penulangan Abutment A1 & A2 Rp 100,386,000.00 2.95% 3
4 Pengecoran Abutment A1 & A2 (Beton kelas C-1) Rp 79,976,181.30 2.35% 1
5 Bearing Pad Abutment A1 & A2 Rp 6,187,000.00 0.18% 1
6 Lean Concrete Pier P1, P2, P3 Rp 789,950.00 0.02% 1
7 Penulangan Footing Pier P1, P2, P3 Rp 109,325,700.00 3.21% 1
8 Penulangan Kolom Pier P1, P2, P3 Rp 451,291,500.00 13.25% 2
9 Penulangan Pier Head P1, P2, P3 Rp 43,797,600.00 1.29% 1
10 Pengecoran Footing Pier P1, P2, P3 (Beton kelas C-1) Rp 156,716,085.00 4.60% 1
11 Pengecoran Kolom Pier P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) Rp 64,649,400.00 1.90% 1
12 Pengecoran Pier Head P1, P2, P3 (Beton kelas B-1) Rp 58,184,460.00 1.71% 1
13 Bearing Pad Pier P1, P2, P3 Rp 19,699,500.00 0.58% 1
14 Erection Girder Bentang 16 m Rp 470,053,000.00 13.80% 1
15 Erection Girder Bentang 25 m Rp 927,037,000.00 27.22% 1
16 Pemasangan Plat Pracetak Rp 118,620,274.00 3.48% 1
17 Penulangan Deck Slab Rp 335,986,200.00 9.87% 2
18 Pengecoran Deck Slab (Beton kelas B-1) Rp 122,867,886.00 3.61% 1
19 Penulangan Diaphragma Rp 64,092,600.00 1.88% 1
20 Pengecoran Diaphragma (Beton kelas B-1) Rp 87,696,344.00 2.58% 1
21 Pemasangan Expansion Joint Tipe F Rp 69,575,000.00 2.04% 1
22 Pengaspalan AC-WC Rp 22,369,600.00 0.66% 1
Rp 3,405,299,053.16 100.00%  
 Hasil Perhitungan Kurva S
Kesimpulan

1. Pada pembangunan suatu proyek diperlukan sebuah organisasi dan manajemen yang teratur
dan jelas, agar kelangsungan proyek tidak terhambat dan dalam pelaksanaannya dapat
berjalan dengan lancar dan efisien. Perlu dibuat rencana kerja yang detail dan baik agar
pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan urutannya dan dapat selesai tepat waktu
2. Perlu koordinasi dan pengawasan yang baik pada pelaksanaan di lapangan agar pekerjaan
sesuai dengan spesifikasi dan tidak melenceng dari jadwal pekerjaan
3. Dapat disimpulkan secara keseluruhan proyek ini mengalami kemunduran jadwal terkait
dengan pembebasan lahan
4. Secara keseluruhan pada proyek ini tidak terdapat masalh yang berarti pada bagian
struktur utamanya, yaitu rigid pavement
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai