KEUANGAN SKPD
PELAKSANAAN/ PENGENDALIAN
PERENCANAAN & PENGAWASAN
PENATAUSAHAAN
SPP
KUA/PPAS L/K
SPM
Pedoman Audit Banwas
STS SP2D
RKA L/K
BPK
Audited
Rp Rp
RAPBD
APBD
Tanggung jawab Bendahara atas
pengelolaan keuangan SKPD:
BENDAHARA BENDAHARA
PENERIMAAN PENGELUARAN
Penatausahaan pada SKPD terdiri atas:
1. Penatausahaan Penerimaan
2. Penatausahaan Pengeluaran
Penatausahaan Penerimaan
Pihak yang terkait:
1. Pengguna Anggaran
2. Bendahara Penerimaan
3. PPKD selaku BUD
4. Bank
Penatausahaan Penerimaan (Lanjutan)
Langkah Teknis:
SKP-Daerah/SKR
1. PPKD/Pengguna Anggaran Menyerahkan SKP-Daerah/
SKR kepada Bendahara Penerimaan dan Wajib Pajak/
Retribusi
SKP-Daerah/SKR SKP-Daerah/SKR
4. Setelah diverifikasi, Bendahara Penerimaan akan Surat Tanda Bukti Pembayaran/ STS
menerbitkan STS dan Surat Tanda Bukti Pembayaran/ Bukti Lain yang Sah
Bukti Lain yang Sah Uang
5. Bendahara menyerahkan Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Surat Tanda Bukti Pembayaran/ STS
Lain yang Sah kepada Wajib Pajak/Retribusi dan Bukti Lain yang Sah
Uang
menyerahkan uang yang diterimanya tadi beserta STS
kepada Bank
Diserahkan ke BUD
Nota Kredit
6. Bank membuat Nota Kredit dan mengotorisasi STS.
Bank kemudian menyerahkan kembali STS kepada STS STS
Bendahara Penerimaan. Nota Kredit disampaikan
kepada BUD
Penyempurnaan Penatausahaan
Penerimaan Kas
Permendagri 59/2007
Permendagri 13 Permendagri 59
Pasal 189 Pasal 189
(3) Bendahara penerimaan dalam melakukan (3) Bendahara penerimaan dalam melakukan
penatausahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) penatausahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menggunakan: menggunakan:
a. surat ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah); a. surat ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah);
b. surat ketetapan retribusi (SKR); b. surat ketetapan retribusi (SKR);
c. Surat tanda setoran (STS); c. Surat tanda setoran (STS);
d. surat tanda bukti pembayaran; dan d. surat tanda bukti pembayaran; dan
e. bukti penerimaan lainnya yang sah. e. bukti penerimaan lainnya yang sah.
(4) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib (4) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib
mempertanggungjawabkan secara administratif atas mempertanggungjawabkan secara administratif atas
pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya
dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penerimaan kepada pengguna anggaran/kuasa penerimaan kepada pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran melalui PPK-SKPD paling lambat pengguna anggaran melalui PPK-SKPD paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya. tanggal 10 bulan berikutnya.
(5) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib (5) Bendahara penerimaan pada SKPD wajib
mempertanggungjawabkan secara fungsional atas mempertanggungjawabkan secara fungsional atas
pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya
dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penerimaan kepada PPKD selaku BUD paling lambat penerimaan kepada PPKD selaku BUD paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya. tanggal 10 bulan berikutnya.
1. BKU Pengeluaran
2. Buku Pembantu Simpanan/Bank
3. Buku Pembantu Panjar
4. Buku Pembantu Pajak
5. Buku Rekapitulasi Pengeluaran per Rincian Obyek
(opsional)
6. Kartu Kendali kegiatan
PPTK (LS) Bendahara Pengeluaran PPK-SKPD PA BUD BANK
Permohonan
pelaksanaan disetujui
kegiatan
Buku-buku SPM
Penatausahaan Buku-buku
Penatausahaan
SP2D
Penyempurnaan Penatausahaan
Pengeluaran Kas
Permendagri 59/2007
Permendagri 13 Permendagri 59
Pasal 197 Pasal 197
(1) Pengeluaran kas atas beban APBD dilakukan (1) Pengeluaran kas atas beban APBD dilakukan
berdasarkan SPD atau dokumen lain yang berdasarkan SPD atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan SPD. dipersamakan dengan SPD.
Tidak Diatur Sebelumnya (1a) Penerbitan SPD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan perbulan, pertriwulan, atau persemester
sesuai dengan ketersediaan dana.
(2) Format SPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Format SPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran D.VI peraturan menteri ini. tercantum dalam Lampiran D.VI.a peraturan menteri
ini.
Permendagri 13 Permendagri 59
Pasal 200 Pasal 200
(1) Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-GU (1) Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-GU
dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk
memperoleh persetujuan dari pengguna memperoleh persetujuan dari pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK- anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-
SKPD dalam rangka ganti uang persediaan. SKPD dalam rangka ganti uang persediaan.
(2) Dokumen SPP-GU sebagaimana dimaksud pada (2) Dokumen SPP-GU sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri dari: ayat (1) terdiri dari:
a. surat pengantar SPP-GU; a. surat pengantar SPP-GU;
b. ringkasan SPP-GU; b. ringkasan SPP-GU;
c. rincian SPP-GU; c. rincian penggunaan SP2D-UP/GU yang lalu;
d. surat pengesahan laporan pertanggungjawaban d. bukti transaksi yang sah dan lengkap;
bendahara pengeluaran atas penggunaan dana SPP-
UP/GU/TU sebelumnya;
e. salinan SPD; e. salinan SPD;
f. draft surat pernyataan untuk ditandatangani oleh f. draft surat pernyataan untuk ditandatangani oleh
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran yang pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran yang
menyatakan bahwa uang yang diminta tidak menyatakan bahwa uang yang diminta tidak
dipergunakan untuk keperluan selain ganti uang dipergunakan untuk keperluan selain ganti uang
persediaan saat pengajuan SP2D kepada kuasa persediaan saat pengajuan SP2D kepada kuasa
BUD; dan BUD; dan
g. lampiran lain yang diperlukan. g. lampiran lain yang diperlukan.
(3) Format surat pengesahan laporan (3) Dihapus.
pertanggungjawaban bendahara pengeluaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
tercantum dalam Lampiran D.VII peraturan menteri
ini.
Permendagri 13 Permendagri 59
Pasal 216 Pasal 216
(1) Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM (1) Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM
yang diajukan oleh pengguna anggaran/kuasa yang diajukan oleh pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran agar pengeluaran yang diajukan pengguna anggaran agar pengeluaran yang diajukan
tidak melampaui pagu dan memenuhi persyaratan tidak melampaui pagu dan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam peraturan perundang- yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan. undangan.
(2) Kelengkapan dokumen SPM-UP untuk penerbitan (2) Kelengkapan dokumen SPM-UP untuk penerbitan
SP2D adalah surat pernyataan tanggung jawab SP2D adalah surat pernyataan tanggung jawab
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.
(3) Kelengkapan dokumen SPM-GU untuk penerbitan (3) Kelengkapan dokumen SPM-GU untuk penerbitan
SP2D mencakup: SP2D mencakup:
a. surat pernyataan tanggung jawab pengguna a. surat pernyataan tanggung jawab pengguna
b. surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara b. dihapus;
pengeluaran periode sebelumnya;
c. ringkasan pengeluaran per rincian objek yang disertai c. bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap; dan
dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan
lengkap; dan
d. bukti atas penyetoran PPN/PPh. d. dihapus.
(4) Kelengkapan dokumen SPM-TU untuk penerbitan (4) Kelengkapan dokumen SPM-TU untuk penerbitan
SP2D adalah surat pernyataan tanggung jawab SP2D adalah surat pernyataan tanggung jawab
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran. pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran.
(5) Kelengkapan dokumen SPM-LS untuk penerbitan (5) Kelengkapan dokumen SPM-LS untuk penerbitan
SP2D mencakup: SP2D mencakup:
a. surat pernyataan tanggungjawab pengguna a. surat pernyataan tanggungjawab pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran; dan anggaran/kuasa pengguna anggaran; dan
b. bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai b. bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai
dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan. dalam peraturan perundang-undangan.
Permendagri 13 Permendagri 59
Pasal 202 Pasal 202
(1) Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-TU (1) Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP-TU
dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk dilakukan oleh bendahara pengeluaran untuk
memperoleh persetujuan dari pengguna memperoleh persetujuan dari pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK- anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui PPK-
SKPD dalam rangka tambahan uang persediaan. SKPD dalam rangka tambahan uang persediaan.
(2) Dokumen SPP-TU sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Dokumen SPP-TU sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri dari: (1) terdiri dari:
a. surat pengantar SPP-TU; a. surat pengantar SPP-TU;
b. ringkasan SPP-TU; b. ringkasan SPP-TU;
c. rincian SPP-TU; c. rincian rencana penggunaan TU;
d. salinan SPD; d. salinan SPD;
e. draft surat pernyataan untuk ditandatangani oleh e. draft surat pernyataan untuk ditandatangani oleh
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran yang pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran yang
menyatakan bahwa uang yang diminta tidak menyatakan bahwa uang yang diminta tidak
dipergunakan untuk keperluan selain tambahan uang dipergunakan untuk keperluan selain tambahan uang
persediaan saat pengajuan SP2D kepada kuasa persediaan saat pengajuan SP2D kepada kuasa
BUD; BUD;
f. surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan f. surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan
pengisian tambahan uang persediaan; dan pengisian tambahan uang persediaan; dan
Tidak Diatur Sebelumnya (4a) Ketentuan batas waktu penyetoran sisa tambahan
uang sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dikecualikan untuk:
a. kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu)
bulan;
b. kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal
yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa
di luar kendali PA/KPA;
Ringkasan
• Proses Penatausahaan Pengeluaran
Surat Penyediaan Dana Surat Permintaan
Pembayaran Surat Perintah Membayar Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) SPJ Pengeluaran.
Buku-buku penatausahaan pengeluaran
Nb. Jenis Belanja: Uang Persediaan, Ganti Uang,
Tambah Uang, Gaji dan Tunjangan, Langsung Barang
& Jasa.
• Proses Penatausahaan Penerimaan
Surat Tanda Setoran SPJ Penerimaan
Buku-buku penatausahaan penerimaan
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH