Anda di halaman 1dari 12

MOTIVASI DAN

PERILAKU EKONOMI
ISLAM
DISUSUN OLEH:
HESTI MUTIARA DEWI(63010180179)
SUKMA RAMADHANI (63010190034)
PENGERTIAN MOTIVASI DAN
PERILAKU EKONOMI ISLAM
Motivasi berasal dari bahasa latin yang berbunyi movere yang berarti
dorongan atau menggerakkan. Motivasi adalah perilaku individu dalam
memenuhi kebutuhanya yang juga harus didasari oleh keinginan untuk
mencapai falah.
Perilaku ekonomi islam adalah salah satu motif manusia dalam
melakukan kegiatan ekonomi dengan dasar dorongan kepentingan
pribadi, yang bertindak sebagai tenaga pendorong yang membimbing
manusia mengajarkan apa saja asal masyarakat bersedia membayar
NILAI-NILAI INSTRUMENTAL DALAM
PERILAKU EKONOMI ISLAM

1. Pelembagaan Zakat
2. Pelarangan Riba
3. Kerjasama Ekonomi
4. Jaminan Sosial
5. Peran Negara
GOLONGAN YANG BERHAK MENERIMA
ZAKAT
• Orang fakir
• Orang miskin 
• Pengurus zakat (amil) 
• Muallaf
• Memerdekakan budak (hamba sahaya) 
• Orang berhutang (gharim) 
• Sabilillah
• Ibnu sabil
JENIS-JENIS RIBA
• Riba akibat utang-piutang terdiri dari :
• Riba Qardh, yaitu suatu tambahan atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berhutang;
• Riba Jahiliyyah, yaitu utang yang dibayar lebih dari pokoknya, karena si
peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan.

• Riba akibat jual beli, terdiri dari :


• Riba Fadhl, yaitu pertukaran barang sejenis dengan kadar atau takaran
berbeda dan barang yang dipertukarkan termasuk dalam jenis barang ribawi.
• Riba Nasi’ah, yaitu penangguhan atas penyerahan atau penerimaan jenis
barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya.
PRINSIP-PRINSIP NILAI INSTRUMENTAL
JAMINAN ATAU PENGELUARAN SOSIAL
• Keuntungan dan beban sebanding dengan manfaat.
• Tidak ada saling membebankan kerusakan atau biaya-biaya eksternal.
• Manfaat dari segala sumber harus dapat dinikmati oleh semua makhluk-makhluk Allah.
• Pemerintah harus menyediakan uang untuk menjamin kesejahteraan sosial dan
pertumbuhan ekonomi.
• Pengeluaran sosial adalah hak sah dari orang-orang miskin dan malang.
• Kesearahan arus pengeluaran sosial dari pihak yang kaya kepada yang miskin.
• Kesanggupan membayar sesuai kemampuan untuk tujuan-tujuan bermanfaat.
• Prioritas untuk memenuhi tujuan bermanfaat dan penting bagi masyarakat.
PERAN NEGARA
• Membuat dan menggariskan kebijakan-kebijakan dan haluan ekonomi
Negara yang mengandung rumusan-rumusan arah dan gerak ekonomi
yang akan dilakukan.
• Mengawasi kegiatan pelaku usaha supaya tidak ada pelanggaran.
• Mengarahkan para pelaku ekonomi tentang apa-apa yang mereka
perlu lakukan.
• Terlibat langsung dalam kegiatan produksi atas dasar kepentingan
umum.
• Terlibat dalam bentuk sebagai konsumen.
MOTIVASI KONSUMEN DALAM ISLAM

Motivasi konsumen bertujuan untuk meningkatkan


kepuasan, mempertahankan loyalitas, efisiensi dan
efektifitas, dan mencipta suatu hubungan yang
harmonis antara produsen atau penjual dan pembeli
atau konsumen
FONDASI BAGI PERILAKU KONSUMSI
MASYARAKAT MUSLIM
• Keyakinan adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat, prinsip ini
mengarahkan seorang konsumen untuk mengutamakan konsumsi
untuk akhirat daripada dunia.
• Muslim diukur dengan moral agama Islam, dan bukan dengan
jumlah kekayaan yang dimiliki.
• Kedudukan harta adalah merupakan anugerah Allah SWT, dan
bukan sesuatu yang dengan sendirinya bersifat buruk (sehingga
harus dijauhi secara berlebihan).
Motivasi konsumen yang dilakukan produsen sangat erat
sekali berkaitan dengan kepuasan konsumen (consumer
satisfaction) untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk
membangun kepuasan konsumen (consumer satisfaction
development) dengan berbagai cara diantaranya:
• Meningkatkan penawaran
• Tingkat kepuasan konsumen
Meningkatkan penawaran dengan tiga cara:
• Meningkatkan tata nilai konsumen (perbaikan manfaat dan pelayanan)
• Menurunkan biaya non-moneter (tenaga kerja dan waktu)
• Menurunkan biaya moneter (bahan baku, produksi dan pengiriman)

Tingkat kepuasan konsumen dapat diukur dengan mengetahui respon


konsumen terhadap suatu produk, apakah ia senang atau ia kecewa terhadap
kinerja perusahaan yang ditujukan pada hasil outputnya, misal:
• Kinerja > Harapan = Konsumen akan sangat puas
• Kinerja = Harapan = Konsumen puas
• Kinerja < Harapan = Konsumen Kecewa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai