Anda di halaman 1dari 31

WORKSHOP SEKOLAH SUNGAI CIMAHI

SEMPADAN SUNGAI DALAM SISTEM TATA RUANG


DI KOTA CIMAHI DAN IMPLEMENTASINYA
Cimahi, 13 Agustus 2019

Oleh
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KOTA CIMAHI EKA PURWANA SYAHRONI, ST
Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Tata
Ruang
Pendahuluan
01

Tinjauan Kebijakan
02
Sistematika
Pembahasan Sempadan Sungai Dalam Sistem Tata
03 Ruang Di Kota Cimahi

Implementasi dan Penutup


04
Definisi

1. Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa
jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai
muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.
2. Bantaran sungai adalah ruang antara tepi palung sungai dan kaki
tanggul sebelah dalam yang terletak di kiri dan/atau kanan palung
sungai.
3. Garis sempadan sungai adalah garis maya di kiri dan kanan palung
sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai.
4. Sempadan Sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai
termasuk sungai buatan, yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
5. Kawasan Perkotaan adalah wilayah kawasan yang mempunyai kegiatan
utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan
jasa pemerintahan, layanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
RUANG SUNGAI

PALUNG SUNGAI SEMPADAN SUNGAI

Ruang wadah air mengalir, tempat 4 antara


Ruang sbg penyangga
kehidupan ekosistem sungai ekosistem sungai dan daratan
Tinjauan Kebijakan

1.PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG SUNGAI
2.PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR
28 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN GARIS
SEMPADAN SUNGAI DAN GARIS SEMPADAN DANAU
3.PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 14
TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN SEMPADAN
SUNGAI DI KOTA CIMAHI
4.PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN
2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KOTA CIMAHI TAHUN 2012-2032
TUJUAN PENATAAN SEMPADAN SUNGAI

a. agar fungsi sungai tidak terganggu oleh aktivitas yang


berkembang disekitarnya;
b. kegiatan pemanfaataan dan upaya peningkatan nilai
manfaat sungai dapat memberikan hasil optimal
sekaligus menjaga kelestarian fungsi sungai;
c. daya rusak air pada sungai dapat dibatasi; dan
d. para penghuni dan/atau pemanfaat bangunan serta
lahan disekitarnya berperan aktif dalam memelihara
kelestarian sungai.
Klasifikasi penetapan garis sempadan sungai

 tidak bertanggul di
dalam kawasan
perkotaan.
 Kedalaman < 3 m
sempadan min. 10 m
 Kedalaman > 3 m
sempadan min. 15 m

 bertanggul di dalam
kawasan perkotaan;
sempadan min. 3 m
Pemanfaatan lahan di sempadan sungai :

 pemasangan papan reklame, papan


penyuluhan dan peringatan serta
rambu-rambu pekerjaan;
 pemasangan rentangan kabel listrik,
kabel telepon, dan pipa air minum;
 pemancangan tiang dan pondasi
prasarana jalan/jembatan; dan
 penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
yang bersifat sosial dan
kemasyarakatan yang tidak
menimbulkan dampak merugikan bagi
kelestarian dan keamanan fungsi serta
fisik sungai.
Pemanfaatan lahan di sempadan sungai :

Walikota dapat menetapkan suatu


ruas di daerah sempadan untuk
membangun jalan inspeksi dan/atau
bangunan sungai yang diperlukan
dengan ketentuan lahan milik
perorangan yang diperlukan
diselesaikan melalui pembebasan
tanah.
sungai yang terdapat tanggul untuk kepentingan
pengendali banjir, perlindungan dilakukan dengan
larangan :

a. menanam tanaman selain rumput


b. mendirikan bangunan
c. mengurangi dimensi tanggul
Sempadan Sungai
Dalam sistem tata ruang
Penyelenggaraan
Penataan Ruang

Pengaturan Pembinaan Pelaksanaan Pengawasan

Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian

Rencana Umum Peraturan Zonasi

Perizinan
Insentif &
Disinsentif

Rencana Rinci Sanksi


UU 26 2007

SEMPADAN SUNGAI MERUPAKAN


KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT

Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan


lindung yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan terhadap sempadan pantai, sempadan
sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, dan kawasan
sekitar mata air.
RTR KSN Cekungan Bandung
Perpres 45 2018
Sempadan Sungai

• Zona L2 (perlindungan Setempat)


• pemanfaatan sempadan sungai untuk RTH,
• Pemasangan bentangan jaringan transmisi tenaga listrik, kabel
telepon, pipa air minum,
• pembangunan prasarana lalu lintas air,
• bangunan pengambilan dan pembuangan air, bangunan
penunjang sistem prasarana kota,
• kegiatanpenyediaan lokasi dan jalur evakuasi bencana, serta
pendirian bangunan untuk kepentingan pemantauan
ancaman bencana;
RTR KSN Cekungan Bandung
Perpres 45 2018
kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat
• kegiatan budi daya pertanian dengan jenis tanaman yang
tidak mengurangi kekuatan struktur tanah
• kegiatan pemasangan reklame dan papan pengumuman,
• pendirian bangunan yang dibatasi hanya untuk bangunan
penunjang kegiatan transportasi sungai,
• kegiatan rekreasi air, serta jalan inspeksi dan bangunan
pengawas ketinggian air sungai;
RTR KSN Cekungan Bandung
Perpres 45 2018
Sungai Cimahi sebagai drainase primer

saluran drainase primer


ditetapkan dalam rangka mengurangi genangan air dan
mendukung pengendalian banjir, terutama di kawasan
permukiman, kawasan industri, kawasan perdagangan
dan jasa, dan kawasan pariwisata.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA CIMAHI TAHUN 2012-2032

Sungai di Kota Cimahi masuk kedalam Daerah Aliran


Sungai Citarum
terdiri dari
 Sungai Cimahi,
 Sungai Cisangkan,
 Sungai Cibaligo,
 Sungai Cibabat dan
 Sungai Cibeureum
Rencana Pola Ruang RTRW Kota Cimahi
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya

• kawasan yang memberikan • kawasan perumahan;


perlindungan terhadap kawasan • kawasan perdagangan dan jasa;
bawahannya, yaitu kawasan resapan • kawasan perkantoran;
air;
• kawasan industri;
• kawasan perlindungan setempat,
• kawasan ruang terbuka non hijau;
yang meliputi sempadan sungai,
kawasan sekitar danau atau waduk; • kawasan ruang evakuasi bencana
• ruang terbuka hijau (RTH) kota, yang • kawasan peruntukan ruang bagi
antara lain meliputi taman RT, taman kegiatan sektor informal; dan
RW, taman kota dan pemakaman; • kesehatan, pendidikan,
• kawasan rawan bencana alam, yang peribadatan, serta keamanan dan
meliputi kawasan rawan tanah keselamatan), militer, dan lain-lain
longsor dan kawasan rawan banjir sesuai dengan peran dan fungsi
kota.
POLA RUANG RTRW KOTA CIMAHI 2012-2032
Rencana Pola Ruang Kota Cimahi
No Kegiatan Sub-Kegiatan Luas (ha) %

I Kawasan Lindung

Hutan Lindung Hutan Lindung 404.70 6.67

Cagar Budaya Bangunan Sejarah 20.81 0.34

Perlindungan Setempat Sempadan Sungai 386.72 6.37

RTH RTH Skala Kota 1.74 0.03

RTH Skala BWK 1.13 0.02

Pusat Kesehatan 23.69 0.39

RTH Skala Lokal 3.49 0.06

Perlindungan Lainnya Sempadan Jalan Kereta Api 25.43 0.42

Sempadan Jalan Tol 101.06 1.67

Sempadan Sutet 79.03 1.30

Total Kawasan Lindung 1047.81 17.27


Rencana Pengembangan Sistem Drainase
Pasal 24

Sistem drainase dan pengendalian banjir, meliputi :


a. sistem Saluran Drainase Primer;
b. sistem Saluran Drainase Sekunder; dan
c. sistem Saluran Drainase Tersier.

Rencana Sistem Drainase Primer meliputi :


a. pengerukan sungai pada titik-titik yang telah
mengalami pendangkalan (sedimentasi) seperti Sungai
Cibaligo, Sungai Cisangkan di Bagian Selatan Kota;
b. pelebaran sungai pada titik-titik yang telah mengalami
penyempitan diarahkan pada badanbadan sungai
Ciputri, Cibeureum dan Cikendal;
c. pelurusan atau penyodetan sungai pada titik-titik
yang tidak efisien dalam mengalirkan aliran air sungai
terutama sistem sungai-sungai dibagian selatan kota.
Kawasan rawan aliran lahar gunung berapi
mencakup daerah aliran sungai-sungai yang
hulunya berasal dari Gunung Tangkuban Perahu

Rencana pengembangan kawasan perumahan :


penataan dan peremajaan kawasan perumahan
padat tidak teratur di bantaran sungai di
Kecamatan Cimahi Tengah dan Selatan.

Pembangunan Jalur pejalan kaki di sisi sungai


Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Lindung
Pasal 64

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk sempadan


sungai dan kawasan sekitar sungai disusun dengan
memperhatikan :
a. pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau;
b. ketentuan pelarangan pendirian bangunan kecuali
bangunan yang dimaksudkan untuk pengelolaan badan
air dan/atau pemanfaatan air;
c. pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang
fungsi sempadan;
d. penetapan lebar sempadan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. penguatan dinding pembatas sungai dan embung;
f. penghijauan sempadan sungai dan embung; dan
g. mempertahankan kawasan resapan air untuk
menjamin ketersediaan sumberdaya air.
Imlementasi
Melong
Jl. Terusan
gempol sari
Implementasi sempadan sungai
Implementasi sempadan sungai
Implementasi sempadan sungai
Pengawasan dan pengendalian

Pengawasan dan pengendalian Sempadan dilakukan oleh


Pemerintah Daerah dengan melibatkan peran
masyarakat.

Peran masyarakat diwujudkan dalam bentuk peran aktif


dalam usaha pelestarian dan pengamanan, baik fungsi
maupun fisik sempadan sungai serta memberikan laporan
dan pengaduan.
Terima kasih
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai