Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 1

Anisa Nur Salma Rofifah


Qolbi Pratami
Pendidikan adalah kata kunci dalam setiap usaha
meningkatkan kualitas kehidupan manusia, dimana di
dalamnya memiliki peran dan objek untuk
memanusiakan manusia. Karna itulan fokus pendidikan
diarahkan pada pembentukan kepribadian yang unggul
dalam menitikberatkan pada proses pematangan kualitas
logika, hati, akhlak dan iman. Puncak pendidikan adalah
tercapainya titik kesempurnaan kualitas hidup.
Tujuan Pendidikan Nasional
menurut Undang - Undang

Menurut UU No 20 Tahun 2003


Pasal 3

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan


potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut UU No 2
Tahun 1985

Tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan


mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan bangsa.
Undang-undang Nomor 12
Tahun 1954

Pasal 3 Pasal 4

Tujuan pendidikan dan Pendidikan dan


pengajaran ialah pengajaran berdasarkan
membentuk manusia atas asas-asas yang
susila yang cakap dan termaktub dalam
warga negara yang Pancasila, Undang-
demokratis serta
Undang Dasar 1945.
bertanggung jawab
tentang kesejahteraan dan atas kebudayaan
masyarakat dan tanah kebangsaan Indonesia
air.
Menurut UU No 2 Tahun 1989
Pasal 4

Tujuan Pendidikan adalah bertujuan mencerdaskan


kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki penetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Menurut UUD 1945
(versi Amandemen)

Pasal 31 ayat 3
Pasal 31, ayat 5
“Pemerintah
“Pemerintah
mengusahakan dan
memajukan ilmu
menyelenggarakan
pengetahuan dan
satu sistem
teknologi dengan
pendidikan nasional,
menunjang tinggi
yang meningkatkan
nilai-nilai agama
keimanan dan
dan persatuan
ketakwaan serta
bangsa untuk
ahlak mulia dalam
kemajuan
rangka
peradaban serta
mencerdaskan
kesejahteraan
kehidupan bangsa,
umat manusia.”
yang diatur dengan
undang-undang.”
Kedudukan dan
Fungsi Tujuan
Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan bersifat normatif, karena


mengandung unsur norma yang bersifat memaksa
akan tetapi tidak bertentangan dengan hakekat
perkembangan peserta didik

Tujuan pendidikan juga bersifat abstrak, karena


memuat nilai-nilai yang bersifat abstrak, tidak
kelihatan panca indra tapi bisa dihayati dan
dipahami oleh pemiliknya.

Dilihat dari kedudukannya tujuan pendidikan


merupakan komponen yang amat vital, karena
semua komponen pendidikan diarahkan pada
pencapai tujuan pendidikan.
Fungsi Tujuan
Pendidikan Nasional

Mengarahkan, memberikan orientasi dan


memberikan pedoman ke arah mana pendidikan
diselenggarakan sebaik-baiknya.

Tujuan pendidikan harus terumuskan dan dirumuskan


secara mantap oleh semua pelaku pendidikan disemua
jenjang.

Dengan adanya rumusan pendidikan yang mantap


diharapkan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan
tidak akan menyimpang.
Macam-macam Tujuan
Pendidikan

Menurut MJ. Langeveld tujuan pendidikan dibedakan


menjadi 6 macam yakni:
• Tujuan Umum
• Tujuan Khusus
• Tujuan Seketika
• Tujuan Sementara
• Tujuan tidak lengkap
• Tujuan perantara atau intermedier
Rumusan Tujuan
Pendidikan Nasional
menurut Para ahli

• Crow and Crow, mendorong anak didik untuk berfikir secara


efektif, jernih dan objektif di dalam suasana yang
bagaimanapun
• MJ. Langeveld, terwujudnya manusia dewasa
• Socrates, mengenali dirinya sendiri supaya dapat hidup dengan
jiwa yang sehat, susila dan bahagia, ia dikenal dengan
“kenalilah dirimu”
• Plato, mencapai keadilan di dalam negara dengan pimpinan
seorang raja yang bijaksana
• Kohnstamm, menolong manusia yang sedang berkembang
supaya dapat memperoleh perdamaian batin yang sedalam
dalamnya tanpa menjadi beban orang lain
Rumusan Tujuan
Pendidikan menurut
Para ahli

• Jonas Cohn, membentuk anak didik supaya menjadi anggota


masyarakat yang berdiri sendiri (mandiri) dalam masyarakat
• Paul Haberlin, membentuk anak didik memiliki kecakapan batin
agar bisa memenuhi kewajiban, tugas hidupnya dan tujuan
hidupnya.
• John Dewey, usaha atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan
lain yang lebih tinggi
• Ki Hajar Dewantara, mencapai kesempurnaan hidup pada anak
didik
• Sikun Pribadi, terbentuknya psycho-hygiene dan
tanggungjawab pada diri anak didik
• Notonagoro, tercapainya kebahagian sempurna yakni
dicapainya kepuasan sepuas-puasnya yang tidak menimbulkan
keinginan lagi dan bersifat kekal abadi.
Point-Point Penting
Tujuan Pendidikan
Menurut Para Ahli

Individu Masyarakat Tujuan


Lanjutan
1. Kemampuan 1. Terwujudnya 1. Tercapainya
berfikir efektif, keadilan di dalam sarana untuk
jernih, objektif. negara dengan mencapai tujuan
pimpinan raja yang yang lebih tinggi
bijaksana. dikemudian hari.
2. Kedewasaan 2. Kebahagiaan
sempurna yang
kekal abadi.
3. Jiwa yang sehat
4. Kedamaian dan
kecakapan batin
5. Mandiri dan
tanggung jawab
Tujuan Setiap
Jenjang Pendidikan
Formal

• PP No 27 tahun 1990, tentang Pendidikan Prasekolah


Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap,
pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan
serta perkembangan selanjutnya.

• PP No. 28 tahun 1990, tentang Pendidikan dasar


Memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi anggota masyarakat,
warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta
didik mengikuti pendidikan menengah.
Tujuan Setiap
Jenjang Pendidikan
Formal

• PP No. 29 tahun 1990, tentang Pendidikan Menengah


 Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan iptek.
 Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan
sosial, budaya dan alam sekitarnya.
Tujuan Setiap
Jenjang Pendidikan
Formal

• PP No. 30 tahun 1990, tentang Pendidikan Tinggi


 Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik, dan/atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan iptek;
 Mengembangkan dan menyebarluaskan ipteks serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
lehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
DIMENSI SIKAP

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang


beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan Bangsa dalam
pergaulan dunia.
DIMENSI
PENGETAHUAN

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian. Semua pengetahuan yang ada atau
sudah ditetapkan dalam dimensi pengetahuan ini merupakan
pengetahuan guna menunjang karakter peserta didik itu sendiri.
DIMENSI
KETERAMPILA
N

Memiliki kemampuan fikir dan tindakan yang efektif dan kreatif


dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri. Dimensi keterampilan
ini lahir setelah adanya proses pengendalian sikap dari peserta
didik itu sendiri dengan dibekali pengetahuan secara maksimal
disekolah/madrasah, keterampilan ini bisa dikatakan hasil dari
pengetahuan yang sudah didapat oleh peserta didik.
Dimensi Sikap, Dimensi
Pengrtahuan dan Dimensi
Keterampilan yang Diharapkan
dari Tujuan Pendidikan Nasional

Ranah Ranah
Kognitif Psikomotor

Ranah Afektif
Literasi
Kuntoro, Sodiq A. 1988. “Hubungan antara beberapa Faktor Guru, Strategi, Intruksional,
dan
Hasil Belajar Siswa taman Kanak-kanak”. Disertasi S3. Fakultas Pasca Sarjana Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta. Maret 1988.
Tirtarahardja, Umar & La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. PT Rineka Cipta. Jakarta.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/auladuna/article/download/879/849&ved=2ahUKEwj
bnc_eyoLlAhUKA3IKHSSTC9sQFjADegQIBhAB&usg=AOvVaw1NU3_WvrudcsSLt38
M6CC4&cshid=1570191521427

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
digilib.uinsgd.ac.id/9990/4/4_bab1.pdf&ved=2ahUKEwjfhJWRqoXlAhVM7XMBHaKeB
A8QFjAGegQIBxAB&usg=AOvVaw1y0iAmPU-5jFDqmqSFgymZ&cshid=15702859473
60

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
staffnew.uny.ac.id/upload/132049754/pendidikan/Tujuan%2BPendidikan.pdf&ved=2ahUK
EwiEo_uPqYXlAhUzILcAHaL0CIsQFjALegQIAxAB&usg=AOvVaw0VtyBl9XgqsIQvZ

Anda mungkin juga menyukai