Anda di halaman 1dari 12

FARMAKOEKONOMI

K E L A S I VA / K E LO M P O K 3
OM SWASTYASTU
NAMA KELOMPOK :

1. Melly Budi Rahayu 181011 /4A


2. Dwik Purnamayanti 181012 /4A
3. Yanthi Pradnya 181013 /4A
4. Ari Purwita 181014 /4A
5. Era Kumala 181015 /4A
MENGAPA FARMAKOEKONOMI
DIPERLUKAN ?
Ilmu farmakoekonomi telah berkembang menjadi disiplin
P EN DAH ULUA N
penting dalam subyek ekonomi kesehatan. Farmakoekonomi

didefinisikan sebagai deskripsi dan analisa biaya terapi

pengobatan terhadap sistem perawatan kesehatan dan

masyarakat. Riset farmakoekonomi berkaitan dengan

identifikasi, pengukuran, dan perbandingan biaya dan manfaat

produk dan jasa farmasi. Analisa farmakoekonomi tidak hanya

terbatas pada pengukuran moneter atau klinis. Analisa ini juga

bisa memanfaatkan sejumlah faktor yang membuka biaya

alternatif-alternatif dari perspektif pasien seperti akan

dijelaskan lebih lanjut dalam tulisan ini.


CONT…
Faktor-faktor tersebut mencakup kehidupan (nyawa) Dengan tekanan yang terus-menerus terhadap
yang berhasil diselamatkan, pencegahan penyakit, meningkatnya biaya perawatan kesehatan dari
operasi yang berhasil dicegah, atau kualitas hidup kalangan publik dan swasta, intervensi lebih
(QOL, quality-of-life) yang berkaitan dengan lanjut akan secara rutin dievaluasi secara
kesehatan. Dengan demikian, tujuan farmakoekonomi farmakoekonomi dengan menghubungkan
adalah untuk memperbaiki kesehatan individu dan keuntungan dan hasilnya terhadap biaya yang
publik, serta memperbaiki proses pengambilan dikeluarkan. Ini khususnya dilakukan oleh para
keputusan dalam memilih nilai relatif diantara terapi- pengambil keputusan sistem formularium
terapi alternatif . Jika digunakan secara tepat, data
nasional di asuransi kesehatan nasional Indonesia
farmakoekonomi memungkinkan penggunanya
yang disebut Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
mengambil keputusan yang lebih rasional dalam
(4,5).
proses pemilihan terapi, pemilihan pengobatan, dan
alokasi sumberdaya system.
Dari uraian diatas, maka farmakoekonomi
diperlukan karena ?

1. Tekanan politik. Industri asuransi kesehatan nasional harus menyadari bahwa


pemenuhan biaya farmasi haruslah merupakan bagian dari setiap keputusan mengenai
keuntungan obat-obatan tak peduli bagaimanapun desain sistem perawatan
kesehatannya.

2. Tekanan regulasi. Sejumlah negara telah mengusulkan proposal yang menyebutkan bahwa riset
farmakoekonomi akan disertakan sebagai bagian dari pengembangan obat-obatan. Saat ini, hanya
Australia dan Kanada yang telah mengembangkan panduan evaluasi farmakoekonomi terhadap obat-
obatan yang akan ditempatkan dalam formularium nasional . US Federal Drug Administration-
USFDA dan Badan Pengawas Obat dan makanan Republik Indonesia (BPOM) tidak mengembangkan
panduan yang berkaitan dengan penggunaan data farmakoekonomi dalam pengembangan obat-obatan.
Cont…

3. Rumah sakit. Institusi ini bisa menggunakan data farmakoekonomi


untuk menentukan obat-obatan yang akan ditempatkan dalam daftar
obat-obatan yang mereka setujui dan memutuskan terapi-terapi
alternatifnya.

4. Industri asuransi kesehatan. Seperti halnya rumah sakit,


institusi ini juga memanfaatkan data farmakoekonomi untuk
menentukan obat-obatan pada formulary-nya.

5. Bagian pemasaran farmasi. Studi farmakoekonomi bisa secara


luas digunakan oleh organisasi-organisasi ini sebagai bagian dari
strategi pemasaran mereka untuk mendukung klaim bahwa produk
mereka cost-effective.
Selain itu, mengapa farmakoekonomi
diperlukan ?

Farmakoekonomi diperlukan karena adanya sumber daya yang terbatas, dimana hal yang
terpenting adalah bagaimana memberikan obat yang efektif dengan dana yang tersedia,
pengalokasian sumber daya yang tersedia secara efisien, kebutuhan pasien dimana dari sudut
pandang pasien adalah biaya yang seminimal mungkin (Vogenberg, 2001) Dengan
keterbatasan sumber daya yang tersedia dalam memberikan pelayanan kesehatan, maka sudah
seyogyanya farmakoekonomi dimanfaatkan dalam membantu membuat keputusan dan
menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan agar pelayanan kesehatan menjadi
lebih efisien dan ekonomis (Trisna, 2010).
Pertanyaan Yang Bisa Dijawab Dengan
Farmakoekonomi Antara Lain :

1. Apakah suatu obat yang baru dapat ditambahkan kedalam formularium?

2. Apakah suatu pelayanan farmasi yang baru dapat diterapkan?

3. Bagaimana pengaruh pemberian obat yang berbeda terhadap kualitas


hidup yang terkait dengan kesehatan(Health-related quality of life)
pasien?

4. Apakah rencana pelaksanaan imunisasi atau vaksinasi cost-benefit?


D A F TA R P U S TA K A

Putu Ayu Indrayathi, R. N. (2016). BEBAN EKONOMI PENYAKIT DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN.
Denpasar.

RI, K. (2013). PEDOMAN PENERAPAN KAJIAN FARMAKOEKONOMI. Jakarta: KEMENTERIAN


KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.

Tjandrawinata, R. R. (2016). Peran Farmakoekonomi dalam Penentuan Kebijakan yang Berkaitan


dengan Obat-Obatan. WORKING PAPER OF DEXA MEDICA GROUP .
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai