Framework
Intan Fitri Ardinasari
Tujuan Pembelajaran
Intan-Nisa-
Nindi
Pendahuluan
Intan-Nisa-
Nindi
Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC)
No. 4. Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan Non Bisnis (SFAC No. 4) 1980
No. 5. Pengakuan dan Pengukuran pada Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis (SFAC No.
1984
5)
No. 7. Menggunakan Informasi Arus Kas dan Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi
2000
(SFAC No. 7)
No. 8. Kerangka Konseptual untuk Pelaporan Akuntansi (pengganti SFAC No. 1 dan 2)
2010
(SFAC No. 8)
Intan-Nisa-
Nindi
The FASB’s Conceptual
Framework
Intan-Nisa-
Nindi
The FASB’s Conceptual
Framework
Discussion Memorandum
Membawa 2 isu dasar baru:
1. Pandangan baru akuntansi keuangan dan orientasi
terhadap laporan keuangan
2. Outline dari berbagai pendekatan terhadap pemeliharaan
modal
Menyajikan berbagai definisi istilah dasar seperti aset,
liabilitas, pendapatan, beban, dan laba/rugi
Disertai dengan dokumen lain yang berkaitan dengan
kesimpulan Laporan Trueblood
Intan-Nisa-
Nindi
The FASB’s Conceptual
Framework
Intan-Nisa-
Nindi
The FASB’s Conceptual
Framework
Laporan
User Prediksi cash Knowledgeab
Stewardship neraca &
Oriented flow le user
laba rugi
Intan-Nisa-
Nindi
The FASB’s Conceptual
Framework
Intan-Nisa-
The FASB’s Conceptual
Framework
Intan-Nisa-
Nindi
SFAC No. 2
Intan-Nisa-
Nindi
The FASB’s
Conceptual
Framework
SFAC Statement No. 2: Karakteristik Kualitatif Informasi
Akuntansi (selanjutnya diganti SFAC No. 8)
Benefit Lebih Besar dari Cost
Merupakan pervasive constraint dalam hirarki karakteristik kualitatif
Sulit untuk diaplikasikan dalam praktik karena tidak mudah untuk
mendapatkan ukuran cost dan benefit yang pasti
Benefit dari informasi akuntansi dinyatakan dengan manfaat informasi
tersebut untuk user, terutama investor dan kreditor, dalam
pengambilan keputusan
Terdapat 2 macam cost sehubungan dengan penerbitan informasi:
Direct cost: untuk mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan informasi
Indirect cost: (1) Kerugian dalam kompetisi disebabkan oleh informasi yang
dipublikasikan, dan (2) biaya yang berkenaan dengan kemampuan informasi
untuk dapat dipahami
Benefit dan cost secara langsung maupun tidak berhubungan dengan konsekuensi
ekonomi
Intan-Nisa-
Nindi
The FASB’s
Conceptual
Framework
Intan-Nisa-
Nindi
Predictive Value
• Mengacu pada manfaat input untuk memrediksi, seperti cash flow atau
earning power
Feedback Value
• Berhubungan dengan “mengonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi awal
pembuat keputusan”
• Berhubungan erat dengan akuntabilitas
• Informasi yang mengandung feedback value harus memengaruhi
preductive value
Timeliness
• Merupakan batasan dari aspek predictive dan feedback value
• Agar menjadi relevan, informasi harus tepat waktu, artinya “harus tersedia
bagi pembuat keputusan sebelum kehilangan kemampuan untuk
memengaruhi keputusan”
• Terjadi konflik antara timeliness dengan kedua aspek lainnya → informasi
dapat menjadi lebih lengkap dan akurat jika batasan waktu lebih longgar
Kemungkinan Ketidakkonsistenan antara Predictive
Value dengan Feedback Value
Predictive dan feedback value diturunkan dari tujuan
penyediaan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi
cash flow dan akuntabilitas.
Predictive value berhubungan erat dengan pembuatan
keputusan.
Sedangkan, SFAC No. 2 menyatakan bahwa stewardship
(feedback) juga berhubungan dengan pembuatan keputusan.
Oleh karena itu feedback value mencakup 2 hal: (1) penilaian
kinerja manajemen (accountability), dan (2) pembuatan
keputusan.
Intan-Nisa-
Nindi
Reliability (Dapat
Diandalkan)
Intan-Nisa-
Nindi
Representational
Faithfulness Versus
Economic Consequences
Intan-Nisa-
Nindi
Conservatism
Intan-Nisa-
Nindi
Comparability and
Consistency
Intan-Nisa-
Nindi
Materiality
Intan-Nisa-
Nindi
Statement No. 3
Intan-Nisa-
Nindi
Statement No. 4
Intan-Nisa-
Nindi
SFAC 5
INTRODUCTION, SCOPE,
AND LIMITATIONS
Statement ini menetapkan kriteria dan panduan pengakuan dasar tentang informasi
apa yang harus dimasukkan secara formal ke dalam laporan keuangan dan kapan.
Kriteria dan panduan pengakuan dalam statement ini umumnya konsisten dengan
praktik saat ini dan tidak menyiratkan perubahan yang radikal. Dewan menginginkan
perubahan masa depan terjadi secara bertahap dan evolusioner yang menandai
perubahan di masa lalu.
Statement ini juga membahas masalah pengukuran tertentu yang terkait erat dengan
pengakuan. Pengukuran melibatkan pilihan atribut yang digunakan untuk menghitung
item dan pilihan pengukuran skala yang diketahui.
Pernyataan ini tidak dimaksudkan untuk diterapkan pada organisasi selain perusahaan
bisnis.
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Financial Statements, Financial Reporting, and Recognition
Laporan keuangan merupakan fitur utama pelaporan keuangan - sarana utama untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar entitas. Laporan
keuangan adalah tabulasi nama dan jumlah uang yang berasal dari catatan akuntansi
yang menampilkan posisi keuangan suatu entitas pada suatu waktu atau satu atau
lebih jenis perubahan posisi keuangan entitas selama periode waktu tertentu.
Pengakuan adalah proses pancatatan atau memasukkan secara formal suatu item ke
dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya
atau sejenisnya.
Meskipun laporan keuangan pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan
pelaporan keuangan, beberapa informasi bermanfaat lebih baik disediakan oleh
laporan keuangan.
Ruang lingkup konsep Statement ini terbatas pada pengakuan (dan pengukuran)
dalam laporan keuangan.
Karena pengakuan berarti penggambaran item dalam kata dan angka, dengan
jumlah dalam total laporan keuangan, Pengungkapan berarti berbeda dengan
pengakuan.
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Financial Statements and Objectives of Financial Reporting
Intan-Nisa-
Nindi
Cont’d FINANCIAL STATEMENTS
Financial Statements and Objectives of Financial Reporting
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Full Set of Financial Statements
Satu set lengkap laporan keuangan untuk suatu periode harus menunjukkan:
Posisi keuangan pada akhir periode
Earnings untuk periode tersebut
Comprehensive income untuk periode tersebut
Cash flow selama periode tersebut
Investasi oleh dan distribusi kepada pemilik selama periode tersebut.
Informasi tentang earnings, comprehensive income, arus kas, dan transaksi
dengan pemilik memiliki kesamaan bahwa mereka adalah jenis informasi yang
berbeda mengenai dampak transaksi dan kejadian dan keadaan lain yang
mengubah aset dan kewajiban selama suatu periode.
Statement ini tidak mempertimbangkan rincian untuk menampilkan berbagai
jenis informasi tersebut dan tidak menghalangi kemungkinan beberapa
entitas memilih untuk menggabungkan beberapa informasi tersebut dalam
satu pernyataan tunggal.
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Purposes and Limitations of Financial Statements
General Purpose Financial Statements and Individual Users
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Purposes and Limitations of Financial Statements
Usefulness of Financial Statements, Individually and Collectively
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Purposes and Limitations of Financial Statements
Usefulness of Financial Statements, Individually and Collectively
Dua bagian berikut ini menggambarkan bagaimana klasifikasi dan agregasi, jika dilakukan dan
digunakan dengan hati-hati, dapat meningkatkan kegunaan keputusan laporan keuangan dan
bagaimana laporan keuangan saling melengkapi.
Classification and Aggregation in Financial Statements
Klasifikasi dalam laporan keuangan memfasilitasi analisis dengan mengelompokkan item dengan
karakteristik yang pada dasarnya sama dan memisahkan item dengan karakteristik dasarnya berbeda.
Laporan keuangan dihasilkan dari pengolahan data massa yang luas dan melibatkan kebutuhan untuk
menyederhanakan, menyingkat, dan mengelompokkan. Hal-hal dan peristiwa nyata yang mempengaruhi
perusahaan bisnis yang dinamis dan kompleks yang terwakili dalam laporan keuangan dengan kata-kata
dan angka, yang tentunya merupakan simbol yang sangat disederhanakan dari hal yang sebenarnya.
Meskipun penyederhanaan, penyingkatan, dan agregasi keduanya diperlukan dan berguna, Dewan yakin
bahwa penting untuk menghindari penekanan perhatian secara eksklusif pada "bottom line" laba bersih
per saham, atau penyingkatan yang sangat disederhanakan lainnya.
Intan-Nisa-
Nindi
Cont’d FINANCIAL STATEMENTS
Purposes and Limitations of Financial Statements
Usefulness of Financial Statements, Individually and Collectively
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Comprehensive Income
Comprehensive income adalah ukuran yang luas dari dampak
transaksi dan kejadian lain pada suatu entitas, yang terdiri dari
semua perubahan ekuitas (aset bersih) entitas yang diakui
selama periode transaksi dan kejadian dan keadaan lain kecuali
yang diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan distribusinya
untuk pemilik.
Komponen dari comprehensive income lainnya termasuk
didalamnya dimana penyajian laba yang permasalahnya tidak
diakui dalam penjumlahan yang berkaitan dengan pengakuan
aset, liabilitas.
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Intan-Nisa-
Nindi
FINANCIAL STATEMENTS
Individual Financial Statements
Intan-Nisa-
Nindi
RECOGNITION CRITERIA
Pengakuan adalah proses pancatatan atau memasukkan secara formal suatu item ke
dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya
atau sejenisnya. Pengukuran, merupakan pemberian nilai dengan atribut-atribut
pengukuran akuntansi pada item tertentu dari suatu transaksi.
Kriteria pengakuan fundamental suatu transaksi atau kejadian ekonomi menurut
SFAC No. 5 adalah sebagai berikut:
Definisi (definition), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan (sebagai aktiva, hutang
dan modal) suatu perkiraan harus memenuhi definisi elemen laporan keuangan
Keterukuran (measurability), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan, suatu perkiraan
harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur dalam unit moneter dengan reliabilitas
yang memadai
Relevan (relevance), merupakan karakteristik kualitatif. Untuk menjadi relevan, informasi
harus memiliki nilai umpan balik atau nilai prediksi bagi pemakai serta harus tepat waktu.
Keandalan (reliability), merupakan karakteristik kualitatif utama yang lainnya. Untuk
menjadi reliabel, informasi harus disajikan secara jujur, verifiable dan nertal serta tidak bias
sehingga bisa digunakan dalam pengambilan keputusan. Realibilitas memengaruhi waktu
pengukuran.
Intan-Nisa-
Intan-Nisa-
Nindi
Cont’d RECOGNITION
CRITERIA
Intan-Nisa-
Nindi
GUIDANCE IN APPLYING CRITERIA
TO COMPONENTS OF EARNINGS
Intan-Nisa-
Nindi
GUIDANCE IN APPLYING CRITERIA TO COMPONENTS OF EARNINGS
Revenues and Gains
Pedoman untuk mengakui revenue dan gains berkaitan dengan penyediakan tingkatan
level yang munculnya atas asuransi dan jumlah revenue dan gains yang diakui
sebelumnya. Diukur dengan nilaitukar aset atau kewajiban yang terlibat di dalamnya.
Pengakuan yang berkaitan harus mempertimbangkan atas 2 faktor, antara lain;
Realized atau realizable (Direalisasi)
o Tidak ada pengakuan revenue atau gais hingga terealisasi atau bisa direalisasikan,
o Terealisasi (realized) yaitu ketika diukur dengan kas atau klaim atas kas.
o Bisa direalisasi (realizable) jika aset terkait yang diterima atau dikuasai siap untuk dikonverensi ke
dalam nilai kas tau klaim atas kas yang dijelaskan
Earned (Diperoleh)
o Revenue tidak diakui hingga diterima
o Pendapatan diterima jika entitas telah secara substansial menyelesaikan apa yang harus ia lakukan
untuk mendapatkan manfaat yang diwakili oleh pendapatan
o Gains (keuntungan) berasal dari transaksi/peristiwa yang tidak merupakan proses penciptaan laba.
Intan-Nisa-
Nindi
GUIDANCE IN APPLYING CRITERIA TO COMPONENTS OF EARNINGS
Revenues and Gains
Berkaitan dengan adanya keuntungan dari konsumsi ekonomi atau pengakuan aset sebelumnya
telah diperkirakan untuk menyediakan pengurangan keuntungan lebih lanjut.
Consumption of Benefits: Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai
suatu entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang,
penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasikan operasi utama
atau sentral entitas tersebut.
Beberapa pos biaya, seperti kos barang terjual, ditandingkan(matched with) dengan
pendapatan yang terkait. Diakui pada saat atau perioda yang sama dengan pengakuan
pendapatan yang dihasilkan langsung atau bersama (directly or jointly) dari transaksi atau
kejadian lain yang sama dengan yang menimbulkan biaya.
Banyak pos biaya, seperti gaji staf penjualan dan administratif, diakui selama perioda pada
saat kas dibayarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang
dimanfaatkan/dikonsumsi bersamaan dengan pemerolehan atau segera setelah itu.
Beberapa pos biaya, seperti depresiasi dan asuransi, dialokasi (diakui) dengan prosedur
sistematik dan rasional untuk perioda-perioda yang menikmati manfaat aset bersangkutan.
Loss or Lack of Future Benefit: Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang
telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat ekonomiknya atau
tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.
Intan-Nisa-
Nindi
RECOGNITION OF
CHANGES IN ASSETS AND
LIABILITIES
Pengakuan awal aset yang diakuisisi dan kewajiban yang
terjadi umumnya meliputi pengukuran berdasarkan nilai
tukar saat pengakuan. Jika aset atau kewajiban diakui, aset
tersebut terus diukur pada jumlah yang pada awalnya diakui
sampai peristiwa yang mengubah aset atau kewajiban
terjadi dan memenuhi kriteria pengakuan.
Peristiwa yang mengubah aset dan kewajiban terdiri dari
dua jenis: (a) arus masuk (akuisisi aset atau timbulnya
kewajiban) dan arus keluar (penjualan atau pelepasan atau
penghilangan aset dan penyelesaian atau pembatalan
kewajiban) dan (b) perubahan jumlah aset sementara
dimiliki atau kewajiban sementara berutang oleh entitas.
Intan-Nisa-
Nindi
STATEMENT NO.6
Intan-Nisa-
Nindi
ASET
Akun valuasi ini merupakan bagian dari aset yang terkait, namun sifatnya tersebut
tidak membuatnya menjadi aset maupun kewajiban
Intan-Nisa-
Nindi
KEWAJIBAN
Ekuitas adalah residual interest pada aset sebuah entitas yang masih tersisa setelah dikurangi kewajibannya.
Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan kepentingan (hak) pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki
kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada
atau tidaknya donor- imposed restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily restricted, dan
unrestricted net asset.
Karakteristik ekuitas:
1. Menunjukkan hak kepemilikan
2. Hak residual karena peringkatnya yang di bawah hutang
3. Aset bersih karena merupakan selisih aset dengan kewajiban ekuitas
4. Kenaikan aset bersih berasal dari sumber non-pemilik dan bukan dari investasi oleh dan distribusi kepada
pemilik.
5. Ekuitas menetapkan batasan, biasanya bersifat legal, atas distribusi oleh sebuah perusahaan kepada
pemiliknya, baik dalam bentuk dividen kas maupuun distribusi aset yang lain.
6. Ekuitas bisa memiliki beberapa kelas dengan derajat risiko yang berbeda-beda yang berasal dari hak yang
berbeda-beda untuk berpartisipasi dalam distribusi aset atau prioritas klaim atas aset dalam peristiwa
likuidasi.
7. Ekuitas yang dibentuk dari investasi pemilik bisa bertambah dari waktu ke waktu karena tambahan investasi
oleh pemilik.
8. Juga bisa berkurang karena distribusi oleh perusahaan kepada pemilik.
Intan-Nisa-
Nindi
INVESTASI OLEH PEMILIK
Intan-Nisa-
Nindi
DISTRIBUSI KEPADA
PEMILIK
Intan-Nisa-
Nindi
LABA KOMPREHENSIF
Intan-Nisa-
Nindi
PENDAPATAN
Pendapatan adalah aliran masuk atau penyempurnaan aset lainnya
dari suatu entitas atau penyelesaian kewajibannya (atau kombinasi
keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian layanan,
atau kegiatan lain yang merupakan operasi utama atau operasi pusat
entitas yang sedang berlangsung.
Karakteristik Pendapatan:
1. Arus kas aktual atau yang diharapkan (atau yang setara) yang telah
terjadi atau akan terwujud
2. Sebagai hasil dari operasi utama entitas yang sedang berlangsung.
Aset yang meningkat dari pendapatan dapat bermacam-macam -
misalnya, uang tunai, klaim terhadap pelanggan atau klien, barang
atau jasa lain yang diterima, atau kenaikan nilai produk yang
dihasilkan dari produksi.
3. Disebut dengan berbagai nama. Misalnya: output, pengiriman,
penjualan, biaya, bunga, dividen, royalti, dan sewa - tergantung pada
Intan-Nisa-
jenis operasi yang terlibat dan cara penerimaan pendapatan
Nindi diakui
BEBAN
Beban adalah aliran keluar atau deplesi aset lainnya atau timbulnya kewajiban
(atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian
layanan, atau pelaksanaan kegiatan lain yang menjadi dasar operasi utama atau
operasi pusat entitas yang sedang berlangsung.
Karakteristik Beban:
1. Arus kas keluar aktual atau yang diharapkan (atau setara) yang telah terjadi
atau akan terwujud sebagai akibat dari operasi utama entitas.
2. Aset yang mengalir keluar atau digunakan atau merupakan kewajiban yang
terjadi dapat berbagai jenis, misalnya: unit produk yang dikirim atau diproduksi,
layanan karyawan yang digunakan, kilowatt jam listrik yang digunakan untuk
menyalakan gedung perkantoran, atau pajak pada pendapatan sekarang.
3. Disebut dengan berbagai nama. Misalnya: harga pokok penjualan, biaya jasa
yang diberikan, depresiasi, bunga, sewa, dan gaji dan upah
Intan-Nisa-
Nindi
UNTUNG & RUGI
Intan-Nisa-
Nindi
Cont’d
Intan-Nisa-
Nindi
ASET BERSIH ORGANISASI BISNIS
DAN NIRLABA
Aset bersih (ekuitas) pada organisasi nirlaba adalah residu, perbedaan antara aset dan utang entitas,
tetapi pada organisasi nirlaba tidak menunjukkan kepemilikan seperti pada entitas bisnis. Aset bersih
organisasi nirlaba dibagi menjadi 3 jenis yang bersifat saling eksklusif yaitu: aset bersih bersyarat
permanen, aset bersih bersyarat temporer, dan aset bersih yang tidak bersyarat.
Pemeliharaan aset bersih organisasi nirlaba berdasarkan pemeliharaan modal finansialnya yaitu jika
jumlah dana finansial dari aset bersih pada akhir periode sama atau melebihi jumlahnya di awal periode.
Transaksi dan peristiwa yang dapat mengubah aset bersih organisasi nirlaba:
Semua perubahan aset dan utang yang tidak diikuti perubahan aset
bersih : (1) pertukaran aset dengan aset; (2) pertukaran utang dengan
utang; (3) akuisisi aset dengan melakukan utang; (4) penyelesaian utang
dengan penyerahan aset.
Semua perubahan aset atau utang yang diikuti perubahan aset bersih: (1)
pendapatan; (2) keuntungan; (3) biaya; (4) kerugian.
Semua perubahan dalam aset bersih yang tidak memengaruhi aset atau
utang: (1) reklasifikasi jenis aset bersih; (2) perubahan di dalam suatu
jenis aset bersih.
Intan-Nisa-
Nindi
Cont’d
Item-item yang memenuhi syarat definisi elemen laporan keuangan dan yang memenuhi kriteria
pengakuan dan pengukuran, dicatat dan dimasukkan dalam laporan keuangan dengan menggunakan
prosedur akuntansi akrual.
Istilah transaksi, peristiwa (events), dan keadaan (circumstances) yang memengaruhi sebuah entitas
digunakan untuk menggambarkan sumber atau penyebab perubahan aset, utang, ekuitas atau aset
bersih.
Akuntansi akrual berusaha untuk mencatat dampak finansial pada transaksi entitas dan peristiwa atau
keadaan lainnya yang memiliki konsekuensi kas terhadap entitas pada periode dimana transaksi,
peristiwa atau keadaan terjadi dan tidak hanya pada periode kas diterima atau dibayarkan oleh entitas.
Akuntansi ini mengakui semua peristiwa yang memengaruhi kinerja entitas meskipun tidak bersamaan
dengan penerimaan atau pembayaran kas pada periode tersebut.
Akuntansi akrual melibatkan tidak hanya akrual tetapi juga deferrals (penangguhan), termasuk alokasi
dan amortisasi.
Realisasi merupakan proses konversi sumber daya non kas dan saham menjadi uang atau dalam laporan
keuangan merujuk pada penjualan aset untuk mendapatkan kas atau klaim terhadap kas. Pengakuan
adalah proses pencatatan secara formal atau memasukkan suatu item pada laporan keuangan suatu
entitas.
Intan-Nisa-
Nindi
Cont’d
Perbedaan utama antara akuntansi berbasis akrual dan kas terletak pada
waktu pengakuan dari pendapatan, biaya, keuntungan dan kerugian.
Penerimaan kas pada periode tertentu mungkin lebih banyak
merefleksikan dampak dari aktivitas perusahaan atau organisasi nirlaba
pada periode sebelumnya, sedangkan banyak dari pengeluaran kas terkait
dengan aktivitas atau usaha yang diharapkan di masa mendatang.
Akuntansi akrual menggunakan akrual, deferrals, dan prosedur alokasi
dengan tujuan untuk menghubungkan antara pendapatan, biaya,
keuntungan dan kerugian terhadap periode waktu untuk merefleksikan
kinerja entitas pada periode tersebut, mencatatnya pada periode
terjadinya sampai dampak finansial dapat diakui dan diukur.
Matching of cost and revenues merupakan kombinasi pengakuan secara
simultan antara pendapatan dan biaya yang diakibatkan secara langsung
atau bersama-sama oleh transaksi atau peristiwa yang sama.
Intan-Nisa-
Nindi
SFAC No. 7
Pemakaian Arus Kas dan Present Value Sebagai Dasar Pengukuran
Intan-Nisa-
Nindi
Highlight Concepts
Intan-Nisa-
Nindi
Glosarium Istilah
Intan-Nisa-
Nindi
Introduction
Intan-Nisa-
Nindi
Scope
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement
Intan-Nisa-
Nindi
Present Value at Initial Recognition
or in Fresh-Start Accounting
Measurement
Intan-Nisa-
Nindi
Accounting Allocation That Employ
Present Value (Interest Methods of
Allocation)
Intan-Nisa-
Nindi
Accounting Allocation That Employ
Present Value (Interest Methods of
Allocation)
Intan-Nisa-
Nindi
Comparison of The Cash Flow and Interest
Rate Concepts in This Statement with
Those Used in Other Accounting
Measurement
Berbagai konvensi tingkat suku bunga dan konvensi arus kas yang
digunakan dalam pernyataan akuntansi yang ada adalah salah satu
faktor yang mendorong Dewan membahas bagian ini. Namun, tingkat
suku bunga harus mempertimbangkan:
ketidakpastian dan risiko arus kas yang dikaitkan dengan aset atau
kewajiban tertentu
Tujuan pengukuran
Intan-Nisa-
Nindi
SFAC NO.8
CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR
FINANCIAL REPORTING
Intan-Nisa-
Nindi
Diterbitkan oleh FASB pada September 2010 untuk
menggantikan SFAC No. 1 dan No. 2
SFAC No. 8 mencakup 2 bab kerangka konseptual baru
SFAC No.8 menetapkan tujuan & konsep fundamental
yang akan menjadi dasar dalam pengembangan akuntansi
keuangan & pedoman pelaporan
SFAC No. 8 terdiri dari 3 bab, yaitu:
Chapter 1: The Objective of General Purpose Financial Reporting
Chapter 2: (Reserved for the Chapter on the Reporting Entity)
Chapter 3: Qualitative characteristic of useful financial
information
Intan-Nisa-
Nindi
CHAPTER 1: THE OBJECTIVE OF
GENERAL PURPOSE FINANCIAL
REPORTING
Intan-Nisa-
Nindi
CHAPTER 3: QUALITATIVE
CHARACTERISTICS OF USEFUL
FINANCIAL INFORMATION
RELEVANCE
Informasi keuangan yang relevan mampu membuat perbedaan dalam keputusan yang
dibuat oleh pengguna. 2 nilai yang menentukan relevansi suatu informasi keuangan:
1. Predictive value Informasi keuangan memiliki nilai prediktif jika dapat
digunakan sebagai input untuk proses yang digunakan oleh pengguna untuk
memprediksi hasil di masa depan.
2. Confirmatory value Informasi keuangan memiliki nilai konfirmatori jika
memberikan umpan balik (konfirmasi atau perubahan) tentang evaluasi
sebelumnya.
3. Predictive value dan confirmatory value dari informasi keuangan saling
terkait. Informasi yang memiliki nilai prediktif seringkali juga memiliki nilai
konfirmatori.
Materiality aspek relevansi entitas khusus berdasarkan sifat atau besarnya atau
keduanya yang terkait dengan informasi dalam konteks laporan keuangan entitas
individual. Informasi dikatakan material jika menghilangkan atau salah mengartikannya
dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna berdasarkan informasi
keuangan dari entitas pelaporan tertentu. Intan-Nisa-
Nindi
Cont’d
FAITHFUL REPRESENTATION
Informasi dikatakan faithful representation, jika:
1. Complete: mencakup semua informasi yang diperlukan pengguna untuk memahami fenomena yang
digambarkan, termasuk semua deskripsi yang diperlukan
dan penjelasan
2. Neutral: tidak bias dalam pemilihan atau penyajian informasi keuangan
3. Free from error: tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam mendeskripsikan suatu fenomena, dan proses
yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan tanpa
kesalahan dalam prosesnya. Dalam konteks ini, bebas dari kesalahan tidak berarti sangat akurat dalam
segala hal
Proses menerapkan the fundamental qualitative characteristics:
1. Identifikasi fenomena ekonomi yang berpotensi berguna bagi pengguna informasi keuangan entitas
pelapor.
2. Menentukan informasi yang paling relevan dan faithful representation
3. Menentukan ketersediaan informasi dan informasi tersebut faithful representation
Intan-Nisa-
Nindi
Cont’d
jika informasi tidak relevan dan tidak faithfully represented, maka informasi
tidak akan berguna (meskipun karakteristik kualitatifnya meningkat)
Intan-Nisa-
Nindi
Cont’d
Intan-Nisa-
Nindi
KERANGKA KONSEPTUAL SEBAGAI
DOKUMEN KODIFIKASI
Intan-Nisa-
Nindi
Pandangan Yurisprudensi
Sama seperti pandangan kodifikasi, pandangan yurisprudensi berkaitan dengan proses legitimasi
dan penerimaan kerangka konseptual bertentangan dengan teori yang sebenarnya terkandung
dalam pernyataan (SFAC).
Penelitian Empiris dalam Kerangka Konseptual
Penelitian empiris terhadap kerangka konseptual sangat terbatas. Meskipun hasil penelitian tidak
menggembirakan, para periset mencatat bahwa pemahaman konsep sebelum publikasi SFAC No.2
bisa saja jauh lebih rendah.
Penelitian lain dari SFAC No. 2 mengenai pentingnya karakteristik kualitatif dalam tiga kelompok,
yaitu pembuat, auditor dan pengguna. Dimana pengguna dan pembuat lebih relevan dibanding
auditor.Hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara tiga kelompok di dalam kategori
keandalan, meskipun auditor lebih mementingkan netralitas dibandingkan dua kelompok lainnya.
Menilai Kerangka Konseptual
Beberapa hal bagus di SFAC: termasuk karakteristik kualitatif (SFAC No.2 dan 8), definisi elemen
(SFAC No.6), dan pemurnian pengukuran nilai sekarang (SFAC No. 7).
Dewan menyatakan bahwa SFAC tidak "(a) memerlukan perubahan pada prinsip akuntansi
berterima umum (b) mengubah, memodifikasi, atau menafsirkan pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan; atau (c) membenarkan perubahan praktik akuntansi dan pelaporan yang berlaku
umum ...” Intan-Nisa-
Nindi