Kep. Anak Ii

FLOATING CAMPUS
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
www.umbjm.ac.id
Menjadi Universitas Terkemuka, Unggul, Professional,
VISI Berkarakter Islam yang Berkemajuan di Kalimantan tahun
2025.
MISI Menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi dan vokasi untuk

pengembangan ilmu, profesionalisme dan pembentukan peserta didik
berkarakter islam yang berkemajuan
Menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan, produk yang inovatif,

berkualitas untuk menunjang kemandirian bangsa.
Mengabdikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

untuk kepentingan masyarakat, kerja sama yang produktif dan
berkelanjutan dengan kelembagaan pendidikan, pemerintahan dan dunia
usaha di tingkat daerah, nasional dan internasional.
Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan kualitas tata kelola yang

baik (good university governance), menuju tata kelola yang unggul
(excellent university governance), secara efektif dan efisien dalam
suasana akademik yang Islami dan bermartabat.
MISI
VISI
FACULTY OF NURSING AND HEALTH
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH
SCIENCE
BANJARMASIN
VISI
MISI
Menjadi Fakultas Yang Terkemuka, Unggul,
VISI
Profesional Dan Berkarakter Islam Berkemajuan
Dibidang Ilmu Keperawatan Dan Ilmu Kesehatan Di
Kalimantan Tahun 2025
MISI
Menyelenggarakan Pendidikan yang Bermutu
Menyelenggarakan Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat yang dapat Meningkatkan Kesejahteraan
Manusia dibidang Keperawatan dan Kesehatan
MISI
VISI
Menyelenggarakan pengelolaan FKIK yang
bertanggung jawab
Menyelengarakan pembinaan civitas akademika

dalam kehidupan yang islami sehingga mampu
menjadi teladan yang baik
Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang

saling menguntungkan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
Program Studi S1 Keperawatan
Menjadi Program Studi Profesi Ners yang Unggul dibidang

VISI keperawatan klinis dan berkarakter Islam yang berkemajuan di
Kalimantan tahun 2025
► Menyelenggarakan pendidikan ners yang mempunyai

MISI unggulan dibidang keperawatan klinis dengan
mengintegrasikan nilai-nilai Islam yang berkemajuan.
► Mengembangkan riset inovatif dalam pengetahuan dan
teknologi keperawatan baik akademik maupun klinis untuk
pelayanan keperawatan.
► Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam
mengimplementasikan ilmu keperawatan pada aspek promotif,
preventif dan rehabilitatif.
► Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama
dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan Catur Dharma perguruan tinggi.
ASKEP AIDS PADA ANAK
Menjadi Program Studi Profesi Ners yang Unggul dibidang keperawatan klinis dan berkarakter Islam
yang berkemajuan di Kalimantan tahun 2025
AIDS
Sindrom akibat defisiensi imunitas
seluler tanpa penyebab lain yang
ditandai dengan infeksi oportunistik.
AIDS muncul erat kaitannya dengan

berkurangnya zat kekebalan tubuh
yang prosesnya cukup lama 5-10
tahun setelah terinfeksi oleh HIV.
• Setiap tahun hampir 1800 anak terinfeksi HIV
dikarenakan penularan dari ibu dan meninggal
dibawah usia 15 tahun.
Penularan AIDS melalui

1. Ketika berada dalam kandungan
2. Saat proses persalinan
3. Melalui ASI
4. Menerima produk hasil darah
5. Pemakaian alat sintik yang tercemar
Faktor resiko
6. Bayi lahir dari ibu dengan pasangan biseksual
7. Bayi lahir dari ibu dengan pasangan berganti
8. Ibu atau pasangan penyalahgunaan obat
suntikan, alat suntik tdk steril, anak remaja
yang berhubungan seksual berganti ganti
Manifestasi Klinik
Rasa lelah berkelanjutan
Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)
Anoreksia
Penurunan bb 10% perbulan
Demam > 38°C
Keringat malam berlebih
Diare kronis
Hepatomegali
Splenomegali
Parotitis
infeksi oportunistik
Gangguan tumbuh kembang
Patofisiologi
Sel T dan makrofag terinfeksi HIV dan terkonsentrasi dikelenjar limfe, limpa, dan
sumsum tulang. Menginfeksi sel sel lain dalam organ sehingga menyebabkan
menurunya jumlah sel T4, maka system imun seluler makin lemah secara progresif.
Diikuti berkurangnya fungsi sel B dan makrofag dan menurunnya fungsi sel T helper.
Seseorang yang terinfeksi HIV dapat tetap tidak memperlihatkan gejala
(asimptomatik) selama bertahun-tahun. Selama waktu ini, jumlah sel T4 dapat
berkurang dari sekitar 1000 sel/ml darah sebelum infeksi mencapai sekitar 200-300
sel/ml darah, 2-3 tahun setelah infeksi.
Saat sel T4 mencapai kadar yang rendah gejala-gejala infeksi (herpes zoster dan jamur
oportunistik) muncul. Jumlah T4 kemudian menurun akibat timbulnya penyakit baru akan
menyebabkan virus berproliferasi. Akhirnya terjadi infeksi yang parah. Seorang didiagnosis
mengidap AIDS apabila jumlah sel T4 jatuh dibawah 200 sel/ml darah, atau apabila terjadi
infeksi opurtunistik, kanker atau tumor
Pencegahan HIV AIDS pada Bayi
Deteksi dan terapi dini pada asuhan prenatal untuk mencegah
infeksi HIV pada bayi baru lahir.
Perawat harus merekomendasikan untuk pemeriksaan HIV
pada semua ibu hamil
Diagnosa Keperawatan
• Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan
sputum
• Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen,
malnutrisi, kelelahan.
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya
absorbsi zat gizi.
• Diare berhubungan dengan infeksi GI
• ketidakefektifan koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang keadaan
yang orang dicintai.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang inpormasi tentang penyakit
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN Menjadi Program Studi Profesi Ners yang Unggul dibidang keperawatan klinis dan berkarakter Islam
Program Studi S1 Keperawatan yang berkemajuan di Kalimantan tahun 2025
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah, tidak ada nafsu makan
.
NOC : Kriteria Hasil :

• Nutrisional status : Food and Fluid • Adanya peningkatan berat badan sesuai
Intake tujuan
• Nutrisional status : nutrient intake • Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
• Weight control • Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
• Tidak ada tanda tanda malnutrisi
• penurunan berat badan yang
berarti • Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan
• tidak terjadi penurunan berat badan yang
berarti
NIC : Nutrition Monitoring
NIC : Nutrition Monitoring
• Monitor mual dan muntah
• Monitoring adanya penurunan berat badan
• Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar
• Monitoring tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
Ht
dilakukan
• Monitoring interaksi anak dan orangtua selama • Monitor makanan kesukaan
makan • Monitor pertumbuhan dan perkembangan
• Monitor lingkungan selama makan • Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
• Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak konjungtiva
selama jam makan • Monitor kalori dan intake nutrisi
• Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi • Catat adanya edema,hiperemik,hipertonik,papilla
• Monitor turgor kulit lidah dan cavitas oral
• Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah • Catat jika lidah berwarna magenta ,scarlet
patah
Perawataan dirumah untuk pasien HIV/AIDS (CDC)
• Keluarga dan klien harus paham bahwa HIV dapat ditularkan, sehingga
perlu dilakukan kontrol infeksi
• Gunakan sarung tangan selama kontak dengan cairan dan darah klien
• Beri balutan jika terdapat luka sayatan, lepuh atau robekan
• Segera bersihkan tangan jika menyentuh cairan klien
• Jangan menggunakan peralatan yang sama dengan klien ; seperti alat
cukur dan sikat gigi
• Jarum dan instrumen tajam hanya dilakukan jika secara medis diperlukan
• Jangan memasang tutup jarung dengan tangan atau melepaskan jarum
dari spuit
• Buang jarum ketempat (safety box)
Topik Penkes
• Proses , tanda dan gejala penyakit

• Cara penularan dan bukan penularan HIV
• Tindakan pengendalian infeksi
• Pembuangan benda taja, dan objek yang terkontaminasi secara tepat
• Mempertahankan higiene didapur
• Kemungkinan efek samping obat
• Rencana nutrisional
• Dukungan psikologis
• Ketersediaan sumber dan layanan komunitas untuk menyediakan
penatalaksanakan perawatan dirumah
\
Yayasan Spiritia. 2016. Pahami dan Dukunglah Kami (Panduan untuk Pengasuh). Seri Buku Kecil.
Mendampingi dan Mendukung ADHA

• Menyatakan cinta kepada anak
• Mengenal kelebihan dan kekurangan anak
• Membangun rasa percaya diri anak
• Mendukung anak menjadi tangguh dalam menghadapi
hidup
• Membangun kemampuan berpikir kritis
• Membantu anak menetapkan cita-cita
Bagaimana Cara Menyatakan Cinta bagi Anak?
• Gunakanlah bahasa cinta tiap kali akan berkomunikasi dengan anak
• Berikanlah pelukan kasih sayang sesering mungkin kepada anak
• Jadilah teman bermain bagi anak
• Siapkan makanan kesukaannya, jangan lupa untuk memperhatikan
nutrisinya
• Saat anak berbuat salah atau gagal, berikanlah senyum penerimaan dan
temani anak untuk mencoba dan memperbaikinya lagi
• Sesekali ajaklah anak dan anggota keluarga lain untuk berlibur bersama,
seperti bermain ke pantai, ke kebun binatang, atau ke taman bermain
5 Bahasa Cinta (Gary Chapman)
• Sentuhan fisik (posisi duduk yang berdekatan, memeluk, mencium,
menggandeng, memijat, mengelus kepala, mengajak tos)
• Ucapkan kata-kata mendukung (mengatakan “aku sayang kamu”, bangga,
pujian, menghibur, menulis surat cinta, menggunakan panggilan kesayangan)
• Berikan hadiah spesial (saat ulang tahun, hadiah prestasi, hadiah kejutan)
• Waktu bersama (menemani tidur, bekerja bersama, membacakan
cerita/dongeng)
• Pelayanan (mengantar ke sekolah, menemani mengerjakan PR, merawat
ketika sakit)
Hak Dasar Seorang Anak yang Harus Mereka Peroleh?
• Anak tidak boleh didiskriminasi /dibedakan berdasarkan keadaannya,
contohnya ‘’Ih, kamu kok nggak bisa diam kayak anak yang lain sih!’’
• Anak berhak mendapatkan yang terbaik, contohnya mendapatkan
perhatian cukup, mendapatkan makanan yang bernutrisi.
• Anak memiliki hak untuk hidup, bertumbuh, dan berkembang, misalnya
anak didukung untuk bermain bola jika anak memang punya hobi bermain
bola
• Anak memiliki hak untuk dihargai, contohnya saat anak telah merapikan
mainannya sendiri orang tua memberikan pujian “Wah kamu hebat!’”
• Membuat buku Prestasi Hidup
Isilah buku tersebut dengan keberhasilan dan hal-hal
Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak baik yang dilakukan anak setiap hari atau setiap minggu
seperti makan sendiri tanpa dibantu, mandi sendiri
tanpa dibantu, tidak mengompol, dan lain-lain
• Bantu anak untuk menuliskan kelebihan dan
kekurangan dirinya. • Mendukung anak menjadi tangguh dalam menghadapi
• Jika anak berhasil melakukan kebaikan, berilah kesulitan
pujian tulus atas kemampuannya tersebut, seperti • Jadilah teladan ketabahan bagi anak
ucapan “Terima kasih ya, Sayang” • Ceritakan kisah hidup orang tabah, misalnya seorang
• Memuji anak ketika ia berhasil melakukan sesuatu yang lahir tanpa kemampuan mendengar (tuli) bisa
seperti: menjadi dosen sebuah universitas ternama karena
semangatnya
• Membawa gelas minuman untuk tamu
• Naik dan turun tangga dengan baik • Biarkan anak mencoba menyelesaikan masalahnya
• Membuat pekerjaan rumah dengan benar sendiri, misalnya saat anak lupa menaruh di mana
mainannya biarkan ia menemukannya dengan caranya
• Membereskan mainan sendiri sendiri
• Berhasil tidak mengompol
• Berikan anak tugas atau tanggung jawab di rumah,
• Menaruh piring dan gelas bekas makan di
misalnya merapikan mainan sendiri, membereskan
tempat cuci piring, dan lain-lain tempat tidur
• Ucapkan “Wah, kamu hebat ya sudah bisa
• Dukung anak untuk menyelesaikan masalahnya
melakukannya dengan baik.” dengan mengatakan “Ayo, kamu pasti bisa!
Mengenalkan Rasa Syukur pada Anak
• Rasa syukur membuat anak tidak mudah mengeluh dalam menjalani hidupnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mengenalkan rasa syukur
pada anak:
• Jadilah teladan syukur bagi anak. Tunjukkan rasa syukur untuk hal-hal sederhana,
misalnya syukur untuk napas yang masih Tuhan beri, syukur untuk persediaan air
yang dimiliki, syukur untuk sepasang baju yang masih dimiliki dan masih banyak
hal sederhana lainnya.
• Biasakan budaya berterima kasih bersama anak. Selalu mengucapkan terima kasih
setiap kali anak melakukan sesuatu hal yang baik, dan mintalah anak untuk
mengucapkan terima kasih setiap kali anak menerima bantuan.
• Buatlah daftar syukur dalam hidup bersama anak. Menyebutkan 5 hal yang bisa
disyukuri pada hari itu sebelum istirahat tidur malam.
Membangun Kemandirian pada Anak Terimalah cara pandang anak yang berbeda
Biarkan anak bermain • Dukung anak Anda untuk memandang segala persoalan
• Anak-anak belajar banyak hal ketika mereka bermain. dari cara pandang yang berbeda. Saat ia bercerita tentang
Biarkan sesekali anak berlama-lama mandi hanya untuk seorang teman sekelas yang nakal dan dijauhi kawan-
mengamati gelembung air yang jatuh dari kran, atau kawannya, Anda bisa mengatakan “Oh mungkin ia ingin
menuangkan sabun dan shampo ke ember-ember air untuk main sama-sama, tapi nggak tahu gimana caranya supaya
melihat manakah yang menghasilkan gelembung paling
besar. Bermain di luar ruangan dan bermain peran (kucing teman-teman mau main sama dia.”
dan tikus, atau maling dan polisi) juga akan membantu
anak untuk mencoba sesuatu yang berbeda Mencari sumber lain
Terbukalah pada pertanyaan anak • Saat anak bertanya tentang arti suatu kata dalam bahasa
• Saat anak bertanya, “Darimana keluarnya adik bayi?” daerah atau bahasa Inggris yang sering ditemuinya,
jawablah bahwa bayi keluar dari tubuh seorang perempuan katakan, “Coba kita tanya pada Kakak. Mungkin Kakak
dan pancinglah anak dengan pertanyaan pancingan baru tahu jawabannya.” Atau jika Anda punya koneksi internet
“Kalau telur ayam darimana ya keluarnya? di rumah, Anda bisa bilang,”Hmmm … Apa ya? Coba Adek
Jangan hentikan pertanyaan anak cari di Google Translate.”
• Anak mempunyai banyak pertanyaan di kepalanya. Anak
akan sering menyampaikan banyak pertanyaan secara Mengenalkan hubungan sebab akibat
berturut-turut misalnya, ‘’Kenapa buang sampah • Waktu anak bertanya tentang mengapa kita tidak boleh
sembarangan itu tidak boleh?’’ Sebelum pertanyaan
dijawab anak akan mengajukan pertanyaan yang baru ‘’Tapi membuang sampah sembarangan, Anda dapat
kenapa temanku kemarin buang bungkus permen di menjawabnya dengan, “Gimana rasanya kalo Adek uang
selokan?’’ ‘’Kenapa ibu temanku itu membiarkan?’’ bungkus permen di tempat tidur Adek, trus Adek tidur di
situ. Enak nggak rasanya?”
Membantu Anak Menetapkan Cita-cita
• Anak menyukai dan mencintai sesuatu sehingga menjadikannya sebagai
cita-cita (mengenali minat anak)
• Anak mahir melakukan sesuatu sehingga memilih hal tersebut sebagai cita-
citanya (mengenali bakat anak)
• Cita-cita tersebut dibutuhkan oleh lingkungan sekitarnya
• Anak dibayar untuk melakukan cita-citanya (profesi anak di masa depan)
Berbicara dengan Anak Anda mengenai HIV
• Memberikan informasi anak Anda tentang HIV akan menjadi sebuah
proses. Apa yang katakan akan tergantung pada usia anak, tingkat
pemahaman, dan kesiapan mereka untuk mengetahui tentang HIV.
• Diskusikan dengan tim pemberi layanan kesehatan termasuk dokter,
perawat dan psikolog jika Anda mengalami kesulitan untuk membicarakan
mengenai HIV dengan anak Anda.
Menyediakan Informasi Seiring dengan Perkembangan
Anak
Ada banyak alasan mengapa lebih baik bagi anak untuk
mengetahui bahwa dirinya HIV positif dibandingkan
• Memungkinkan anak menyatakan kesedihan dan
menyembunyikan mengenai HIV dengan anak:
ketakutannya, mengajukan pertanyaan
• Memungkinkan anak memainkan peran aktif dalam
• Memungkinkan anak memiliki pengetahuan dan
perawatannya
informasi tentang HIV yang benar dan pada akhirnya
• Meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatannya memiliki kepercayaan diri untuk mengatasi
permasalahannya
• Mendukung penyesuaian emosional dan kemampuan untuk
mengatasinya • Mengetahui yang sebenarnya akan memberdayakan
anak dalam membuat pilihan hidup
• Menghargai anak
• Mengungkapkan yang sebenarnya bisa melegakan, dan
• Menguatkan kepercayaan dan hubungan antara anak dan
mungkin tidak seburuk dengan kekhawatiran yang
pengasuh
terpendam
• Membantu menghindari kekhawatiran dan kecemasan yang
• Dapat membantu anak untuk menyikapi dampak buruk
terpendam
yang akan terjadi nanti
• Memungkinkan anak mencari dukungan kebutuhan yang
• Menghormati hak anak (anak memiliki hak untuk tahu)
mungkin dibutuhkan
Pada usia yang masih sangat muda, dimana anak tidak mengerti mengenai HIV, menjelaskan dengan
menggunakan kata “HIV” akan menyebabkan kebingungan. Anda dapat membantu menjelaskan dengan
kalimat:
• Kita mengunjungi dokter hari ini karena adik memiliki penyakit yang terkadang membuat adik merasa
tidak enak badan
• Dokter dan perawat ingin bertemu dan melihat keadaan adik
• Obat yang adik gunakan akan membantu adik untuk merasa lebih baik/tetap sehat
• Setelah anak mulai menginjak usia remaja dan menjelang usia dewasa, Anda harus memberikan
informasi lebih lanjut. seperti:
• Alasan adik harus pergi ke klinik karena ada sesuatu dalam darah adik
• Tes darah yang dilakukan akan melihat apa yang ada di dalam darah adik dan apa yang harus
dilakukan untuk membuat adik tetap sehat
• Obat yang digunakan akan membuat tubuh adik bekerja sebagaimana mestinya dan mencegah
adik menjadi sakit
• Obat-obatan adik bekerja sangat baik, menjaga virus dalam darah adik tidur sehingga adik tidak
sakit
• Saya juga minum obat saya juga, dan virus saya tertidur juga dan kita berdua sehat
Jadi Perlu untuk Diingat
• Banyak anak dengan HIV memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah dengan
sangat baik, termasuk ketika mengetahui bahwa ia terinfeksi
• Jelaskan secara perlahan-lahan. Berikan informasi secara singkat dan jelas
• Dorong mereka untuk mengajukan pertanyaan. Jika Anda memberi mereka selebaran
atau brosur untuk dibaca, berikan waktu untuk bertanya apa yang mereka pikirkan
tentang informasi tersebut dan apakah mereka mengerti informasi yang mereka baca
• Anak-anak harus mengetahui bahwa Anda selalu bersedia untuk mendukung mereka—
ini akan membantu mereka merasa bahwa HIV adalah sesuatu yang dapat dibicarakan
dengan Anda
• Bicarakan dengan staf di klinik/RS anak Anda atau kelompok dukungan sebaya untuk
mengetahui apakah ada seseorang yang dapat Anda hubungi jika mereka perlu untuk
mengajukan pertanyaan atau jika mereka ingin berbicara dengan seseorang di luar
keluarga
ASKEP DHF
Virus dengue  ke tubuh melalui gigitan nyamuk aides aegipty
 bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus
antibody melepaskan histamine  meningkatkan
permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan
plasma melalui endotel dinding pembuluh darah
menurunnya volume plasma darah
• Trombositopeni  menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor

koagulasi (protrombin, faktor V, VII, IX, X, dan fibrinogen).
• Nilai hematokrit meningkat bersama dengan hilangnya plasma melalui
endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien
mengalami hypovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jaringan,
asidosis metabolic, kematian.
Derajat I: Derajat II:
Demam disertai dengan Derajat 1 disertai perdarahan
gejala klinis lain atau spontan di kulit dan atau
perdarahan spontan, uji perdarahan lain seperti
tourniquet positif, epistaksis, hematomesis,
trombositopenia, dan melena, muntah darah,
hemokonsentrasi perdarahan gusi .
Derajat IV:
Derajat III:
Renjatan berat, denyut nadi
Kegagalan sirkulasi:
tidak teraba dan tekanan
nadi cepat dan lemah <120x
darah tidak teratur, akral
mnt kulit dingin, gelisah,
dingin, berkeringat, kulit
hipotensi
tampak biru
MANIFESTASI KLINIS
 Demam tinggi selama 5-7 hari
 Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit;
ptechie, ekhimosis, hematoma
 Epistaksis, hematemesis, melena, hematuria
 Trombositopenia <100 .000
 Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare,
konstipasi
 Nyeri otot,tulang sendi,abdomen dan ulu hati
 Sakit kepala
 Pembesaran hati,limpa,dan kelenjar getah
bening
 Tanda – tanda renjatan ( sianosis,kulit lembab
dan dingin ,tekanan darah menurun,gelisah,
capillary refill lebih dari dua detik .
Pemeriksaan Diagnostik
Darah lengkap :
• hemokonsentrasi ( hematokrit • SGOT/SGPT bisa meningkat
meningkat 20 % / lebih ), • AGD: Asidosis metabolic
• Trombositopenia 100.000/mmᶾ • Serologi: uji HI
atau kurang . (hemoaglutination inhibition
• Hemoglobin meningkat lebih test)
dari 20%. • Rontgen thoraks : Efusi pleura
• Lekosit menurun (lekopenia) • Urine : Kadar albumin
pada hari kedua atau ketiga. urine positif (albuminuria)
• Protein rendah
(hipoproteinemia)
• Natrium rendah (hiponatremia)
Penatalaksanaan Terapeutik
•Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam
•Antipireutik jika terdapat demam
•Antikonvulsan jika terdapat kejang
•Memberikan cairan intravena
•Tirah baring
•Observasi keadaan umum (TTV) tiap 3 jam jika kondisi
pasien memburuk, observasi ketat tiap jam
Pengkajian

Kaji adanya peningkatan suhu tubuh, tanda – tanda perdarahan,
mual muntah, tidak nafsu makan, nyeri ulu hati, nyeri otot dan
sendi, tanda – tanda renjatan (denyut nadi cepat dan lemah,
hipotensi, kulit dingin dan lembab terutama pada ekstremitas,
sianosis, gelisah, penurunan kesadaran) , secara bertahap
meningkatkan kemandirian anak dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya .
• Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler , perdarahan, muntah, dan demam
• Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus .
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual,muntah, tidak ada nafsu makan .
• Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus .
• Nyeri Akut b/d Agen injuri (DHF), viremia, nyeri otot dan sendi
• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan.
• Resiko syok ( hipovolemik ) berhubungan dengan perdarahan yang
berlebihan, pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
• Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan jalan nafas terganggu
akibat spasme otot-otot pernafasan, nyeri, hipoventilasi .
NOC
• Fluid balance
• Hydration
• Nutritional Status : Food and fluid Intake
Kriteria Hasil
• Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB,BJ
urine normal,HT normal
• tekanan darah,nadi dan suhu tubuh dalam batas normal
• Tidak ada tanda dehidrasi,Elastisitas turgor kulit baik, membrane
mukosa lembab,tidak ada rasa haus berlebihan
NIC : Fluid management
• Monitor vital sign
• Monitor masukan makanan atau
cairan dan hitung intake kalori • Berikan cairan
harian . • Dorong masukan oral
• Monitor status hidrasi ( kelembaban • Dorong keluarga untuk membantu
membrane mukosa, nadi adekuat, pasien makan
tekanan darah ortostatik ) ; jika • Tawarkan snack ( jus buah , buah
diperlukan segar )
• Monitor hasil lab yang sesuai dengan • Kolaborasi pemberian cairan IV
retensi cairan ( BUN, Hmt, • Kolaborasikan kemungkinan
osmolalitas urine ) transfuse
• Monitor status nutrisi • Persiapan untuk transfusi
• Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
Evaluasi pada pasien DHF
sesuai berikut :
 Suhu tubuh pasien normal
( 36 - 37⁰c ) pasien bebas
dari demam .
 Pasien akan
mengungkapkan rasa
nyeri berkurang
 Kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi, pasien mampu
menghabiskan makanan
sesuai dengan porsi yang
diberikan
 Keseimbangan cairan
akan tetap terjaga dan
kebutuhan cairan pada
pasien terpenuhi .
ASKEP SJS (Steven

Jhonson Syndrom)
Reaksi hipersensitivitas yang mempengaruhi kulit dan selaput
lendir.
Penyakit kulit oleh alergi dan infeksi
• suatu kumpulan gejala klinis erupsi mukokutaneus yang

ditandai oleh trias kelainan pada kulit vesikulobulosa,
mukosa orifisium serta mata disertai gejala umum berat
• Lesi dengan bentuk yang tidak teratur, disertai macula,
vesikel , bula dan purpura, pengelupasan epidermis
Derajat keparahan
1. Erosi mukosa dan
pelepasan epidermis <
10%
2. Pelepasan epidermis
10-30 %
3. Pelepasan epidermis
>30% (Toksic Epidermal
Necrolisys)
Trias SJS
Kulit, Eritema (kemerahan), Vesikel
(gelembung isi cairan), Bula , Purpura.
Kelainan selaput lendir di orifisium
(lesi di bibir, , Mata (Konjungtivitis)
Gejala Awal
Demam, batuk, perih di mulut,
setelah beberapa hari muncul luka
melepuh di mata, mulut hidung
bahkan kelamin, kemudian kulit
mengelupas dan nyeri
Etiologi
• Alergi Obat
(penisilin,allopurinol, trimethoprim-sulfamethoxazol, antibiotik golongan sulfonamid,
aminopenisillin, sefalosporin, kuinolon, karbamazepin, fenitoin, phenobarbital,
antipiretik/analgetik (salisil/pirazolon, metamizol, metampiron dan parasetamol)
• Infeksi Mikroorganisme ( Herpes simplek, pneumonia,) , system imun yang lemah
Patofisiologi
Obat, mikroogranisme masuk kedalam tubuh bereaksi terhadap system
imun, antigen berikatan dengan antibody terjadi reaksi hipersensitif tipe
III dan IV sehingga menyebabkan akumulasi neutrofil yang kemudian
melepaskan enzim yang merusak jaringan pada organ target
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah
• Pemeriksaan imunologi
• Biopsi
• Pemeriksaan hispatologis
Penatalaksanaan
- Antibiotik
- Kortikosteroid ( metilprednison,
deksametason)
- Terapi Topikal
- Terapi Cairan
- Perawatan Luka
- Perawatan mata dan mulut
Pengkajian
• Identitas
• Riwayat Kes; Riwayat alergi, masalah kulit
• Klien mengalami eritema, konjungtivitis, ulkus kornea, nyeri,
panas dan gatal-gatal pada kulit
• Nutrisi ; Penurunan nafsu makan, sariawan dimulut, sulit

menelan
• Aktivitas; tampak lemas, sulit tidur dan beristirahat karena
nyeri
• Gangguan penglihatan
• Nyeri
• Gangguan Integritas kulit
• Intoleransi Aktivitas
• Ketidakseimbangan nutrisi
• Gangguan Persepsi Sensori
ASKEP SLE
( Systemic Lupus Erithematosus)
(SLE) adalah radang kronis yang disebabkan oleh penyakit autoimun
(kekebalan tubuh) di mana sistem pertahanan tubuh yang tidak normal
melawan jaringan tubuh sendiri. Antara jaringan tubuh dan organ yang
dapat terkena adalah seperti kulit, jantung, paru-paru, ginjal, sendi, dan
sistem saraf.
• Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan
peningkatan autoantibodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan
oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana terbukti oleh
awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya
matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti hidralazin, prokainamid,
isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan
seperti kecambah alfalfa turut terlibat dalam penyakit SLE- akibat senyawa kimia atau
obat-obatan. Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan terjadi akibat
fungsi sel T-supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan
kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya serangsang
antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali
Etiologi
• Genetik
• Infeksi
• Sinar UV
• Obat-obatan
• Stres
Tanda Gejala
• Kerontokan rambut
• Ruam pada Kulit khususnya pada pipi dan pangkal hidung
• Ulkus dimulut
• Gangguan ginjal
• Gangguan saraf
Tanda Gejala
• Ruam kemerahan pada kedua pipi melalui hidung sehingga

seperti ada bentukan kupu-kupu,
• Bercak kemerahan berbentuk bulat pada bagian kulit yang
ditandai adanya jaringan parut yang lebih tinggi dari permukaan
kulit sekitarnya.
• Fotosensitive, yaitu timbulnya ruam pada kulit oleh karena
sengatan sinar matahari
• Luka di mulut dan lidah seperti sariawan (oral ulcers).
• Nyeri pada sendi-sendi. Sendi
• Gejala pada paru-paru dan jantung berupa selaput pembungkusnya terisi cairan.
• Gangguan pada ginjal yaitu terdapatnya protein di dalam urine.
• Gangguan pada otak/sistem saraf mulai dari depresi, kejang, stroke, dan lain-
lain.
• Kelainan pada sistem darah di mana jumlah sel darah putih dan trombosit
berkurang. Dan biasanya terjadi juga anemia
• Tes ANA (antinuclear Antibody) positif
• Gangguan sistem kekebalan tubuh.
Penatalaksanaan
• Farmkologi
• Diet sehat
• Menghindari stress
• Olahraga yang tidak terpapar sinar uv
Pengkajian
• Identitas
• Riwayat Kesehatan
• Paparan terhadap sinr UV, riwayat penggunaan
dan alergi obat, bahan kimia, infeksi virus
• Nutrisi; BB menurun, ulser pada mulut, mual,
muntah
• Aktifitas ; nyeri sendi, malaise, gangguan tidur
Anak berkebutuhan
khusus
Anak yang mengalami keterbatasan
atau keluarbiasaan, baik fisik,
mental-intelektual, social, maupun
emosional yang berpengaruh secara
signifikan dalam proses
pertumbuhan atau perkembangannya
dibandingkan dengan anak-anak lain
yang seusia dengannya.
•Anak disabilitas intelektual
•Anak disabilitas fisik
•Anak disabilitas social
Anak berkebutuhan khusus dapat
diartikan sebagai seorang anak
yang memerlukan pendidikan yang
disesuaikan dengan hambatan
belajar dan kebutuhan masing-
masing anak secara individual
Anak Berkebutuhan Khusus
• Tunarungu • Kesulitan Belajar
• Tunanetra • Autis
• Tunadaksa
• Retardasi mental
• Tunagrahita
• Tunalaras
• ADHD
Tidak ada orang yang
meminta menjadi cacat,
Namun menjadi penyandang
cacatpun bukan berarti
tidak bias berbuat apa-apa.
Attention deficit and hyperactivity
disorder ( ADHA)
• Gangguan perkembangan yang ditandai
sekumpulan masalah berupa gangguan
pengendalian diri, masalah rentang atensi
atau perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas
yang menyebabkan kesulitan berperilaku,
berfikir dan mengendalikan emosi
Faktor penyebab
1. Faktor Lingkungan
2. Konflik keluarga
3. Sosial ekonomi
4. Faktor Genetik
Tidak dapat berkonsentrasi
mudah beralih dri kegiatan
satu ke kegiatan lain
Sering tidak menyelesaikan
tugas
kesulitan mengikuti instruksi
Tidak bisa untuk
duduk diam, berlari-
lari, memanjat
berlebihan, banyak
bicara, berkelahi,
mengganggu
temannya
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan MRI
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
• Terapi perilaku
• Terapi Aktivitas fisik
• Konseling terhadap keluarga, guru dan pengasuh
• Terapi edukasi
• Diet
Autisme
Gangguan perkembangan
fungsi otak yang mencakup
adanya gangguan kognitif,
Bahasa, komunikasi dan
interkasi social, serta
gangguan perilaku pada anak
dimana anak asyik dengan
dunianya sendiri
Faktor penyebab
• Faktor Genetik
• Gg. Pertumbuhan sel otak pada janin
• Keracunan logam berat
Gejala
• Gangguan • Tidak memberi respons ketika namanya
perilaku dipanggil
• Gangguan • Menghindari kontak mata dengan orang lain
intelektual • Tidak tersenyum, meskipun Anda memberikan
• Gangguan fisik senyum pada mereka
• Melakukan gerakan berulang, seperti
mengepakkan tangan, menjentikkan jari, atau
mengayunkan tubuh
• Cenderung pendiam, tidak banyak berceloteh
seperti bayi kebanyakan
• Sering mengulang kata atau frasa yang sama
Penanganan dan Terapi
obat untuk antidepresan untuk mengurangi
kecemasan, obat antikejang, atau obat untuk
membantu meningkatkan konsentrasi.
Terapi okupasi,
keterampilan berpakaian, makan, mandi, dan menjalin hubungan
dengan orang lain.
Terapi integrasi sensoris,

membantu mengolah informasi dari pemandangan, suara, sentuhan,
dan bau sehingga kurang tingkat sensitivitasnya pada hal tersebut.
Terapi wicara
meningkatkan keterampilan berkomunikasi, baik verbal maupun
non verbal (bahasa dan gerak tubuh).
ASKEP SYNDROM
DOWN
Kumpulan gejala akibat abnormalitas
kromosom, biasanya kromosom 21 yang
tidak berhasil memisahkan diri selama
meiosis sehingga terjadi individu
dengan 47 kromosom (kelebihan
kromosom)
Penyebab:
1. Non Disjunnction swaktu osteogenesis(Trisomi)
2. Translokasi Kromosom 21 dan 15
3. Prostzygotic non disjunction (mosaicism)
Faktor resiko
• Genetik
• Radiasi sebelum konsepsi
• Infeksi & kelainan kehamilan
• Autoimun dan kelainan endokrin pada ibu
• Usia ibu di atas 35 tahun ketika hamil (perubahan
hormone nondisjunction pd kromosom
Gejala klinis ;
Wajah mongolisme, iris mata kadang berbintik (Brushfield),

tangan dan kaki tampak lembar dan tumpul, ibu jari kaki
dan jari kedua tidak rapat, Kepala lebar dan wajah
membulat, tubuh pendek, cacat mental IQ rendah
Gejala Lain
Beberapa anak terjadi PJB, Atresia
esophagus,bahkan komplikasi seperti retardasi
mental, gangguan tiroid, gangguan pendengaran
akibat infeksi atau oriris serosa, gangguan
penglihatan karena perubahan lensa dan kornea
bahkan menderita alzhaimer dini
Penatalaksanaan
• Gangguan penglihatan dan pendengaran perlu
di evalusi dini
• Penyuluhan bagi orangtua
• Pendidikan khusus bagi anak
Pengkajian
• Identitas
• Kaji kondisi pendengaran dan penglihatan, kemampuan
kognitif dan mental, kemampuan berkomunikasi dan
bersosialisasi, kemampuan motoric, kemampuan
keluarga dalam merawata anak
•Resiko cedera
•Gangguan interaksi social anak
•Ketidakefektifan koping keluarga
Retardasi mental
Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti yang

tidak sesuai dengan perkembangan anak seusianya.
Anak tidak mampu belajar dan beradaptasi karena

intelegensinya rendah, biasanya IQ < 70.
RM Ringan (mampu didik) RM Sedang ( mampu latih)
IQ 55-70 (80%) IQ 40-55 (12%)
Baru tampak ketika sekolah; sering Tampak saat Prasekolah
tidak naik kelas
Anak hanya mampu dilatih untuk
Tampak lambat dan Butuh bantuan merawat dirinya sendiri
dalam menyelesaikan masalah hidup
dan tugas Tidak mampu menyelesaiakn SD
RM Berat
RM SB
IQ 25-40 (8%)
IQ < 25 (1-2 %)
Perkembangan motoric yang buruk
Gangguan fungsi kognitif , motoric
dan minimnya kemampuan bicara
dan komunikasi
Memerlukan supervise yang ketat
Memerlukan latihan dalam
& pelayanan khusus sepanjang
melakukan self care
hidup
Etiologi
Prenatal
(genetic, kelainan kromosom, infeks maternal )
Antenatal dan postnatal

Prematuritas, Perinatal infeksi, proses kelahiran,
meningitis, asfiksia, hiperbilirubin, Ensephalitis,
tumor otak)
Faktor non organik
• Kemiskinan
• Keluarga tidak harmonis
• Sosial kultural
• Interaksi anak yang kurang
• Penelantaran anak
Manifestasi Klinis
• Gg Kognitif,
• Gg. Tumbang
• Uji Intelegensi standar

• Test Denver II
• Pengukuran Fs Adaptif
Pencegahan
•Newborn metabolic screening

•Pemberian asam folat
•Pemeriksaan diagnostic prenatal
•Nutrisi yang baik selama kehamilan
•Perbaikan sanitasi dan gizi
Psikiatri
Psikoterapi
Memperbaiki ekspresi emosi
Meningkatkan self esteem
Meningkatkan kemandirian dan interaksi social
Brief relaxation therapy : mengurangi kecemasan
Terapi perilaku ; untuk mengubah perilaku
agresif, self injury
Modifikasi lingkungan, edukasi caregiver
Group therapy ; social skill building
Supportive group; utk orgtua
Family therapy
Psikofarmaka : Anti depresan
Latihan pada RM :
• Latihan di rumah : self care
• Latihan di sekolah; belajar
keterampilan, perilaku
• Latihan teknis; tergantung
minat
• Latihan moral; pengenalan
tindakan baik dan buruk
Pengkajian • Identitas
• Kaji adanya mikrosepali
• Adanya kegagalan tumbang
• Gangguan nuorologis yang
progresif
• Kaji Tingkat RM
• Gg Tumbang
• Gg. Komunikasi Verbal
• Risiko cedera
• Gg. Interaksi Sosial
• Defisit perawaan diri
Hal yang penting dalam
Mendampingi ABK
1. Menerima anak sebagai anak
2. Memberikan rasa aman bagi anak
3. Kasih yang ikhlas
4. Mengendali kondisi anak
5. Mengenali potensi anak
6. Mengenali karakter anak
Pendekatan bagi orangtua
Mind Body Soul
• kenali kapasitas diri • Punya pola hidup • Menjaga kehidupan
(kekuatan dan sehat spiritualitas
kelemahan) • Atur pola makan, diet • Punya good sense of
• Berfikir realistis, sehat , vitamin humor
objectif • Tidur, istirahat cukup • Stop self sabotage
• Punya target hidup • Exercise, olahraga • Hidup ikhlas
yang jelas dan rutin • Berani untuk menjadi
terukur • Rekreasi secukupnya bahagia
An-nur ayat 61
• Tidak ada halangan bagi tunanetra, tunadaksa, orang sakit, dan
kalian semua untuk makan bersama dari rumah kalian, rumah bapak
kalian atau rumah ibu kalian …”
• Ayat ini secara eksplisit menegaskan kesetaraan sosial antara

penyandang disabilitas dan mereka yang bukan penyandang
disabilitas. Mereka harus diperlakukan secara sama dan diterima
secara tulus tanpa diskriminasi dalam kehidupan sosial
Pandangan Islam terhadap penyandang
Disabilitas
Memandang penyandang disabilitas setara dengan manusia lainnya
Mendorong untuk mensyukuri segala kondisi dirinya sebagai berkah dari Allah SWT,
Mendorong bersikap optimis, mandiri dan mengoptimalkan segala potensinya untuk hidup dan
berperan secara lebih luas di tengah kehidupan masyarakat sebagaimana umumnya,
Menentang segala sikap dan perlakuan diskriminatif terhadap penyandang disabilitas baik yang
dilakukan oleh individu, masyarakat maupun lembaga.
Mendorong untuk memperjuangkan hak-hak asasinya: baik hak di bidang pendidikan, sosial, hukum,
politik, ekonomi, maupun hak-hak lainnya.
‫شكرا لك‬
ありがとう
谢谢
THANK YOU
धन्यवाद
TERIMA KASIH
Teşekkür ederim
DANKE
www. umbjm.ac.id
© 2019 All right reserved Julianto for University of Muhammadiyah Banjarmasin
www. umbjm.ac.id

Kep. Anak Ii

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kep. Anak Ii

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

FLOATING CAMPUS

UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

MISI Menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi dan vokasi untuk

Menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan, produk yang inovatif,

Mengabdikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan kualitas tata kelola yang

Menyelenggarakan Penelitian dan Pengabdian kepada

Menyelengarakan pembinaan civitas akademika

Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang

Menjadi Program Studi Profesi Ners yang Unggul dibidang

► Menyelenggarakan pendidikan ners yang mempunyai

ASKEP AIDS PADA ANAK

AIDS muncul erat kaitannya dengan

Penularan AIDS melalui

NOC : Kriteria Hasil :

• Proses , tanda dan gejala penyakit

Mendampingi dan Mendukung ADHA

• Trombositopeni  menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor

ASKEP SJS (Steven

• suatu kumpulan gejala klinis erupsi mukokutaneus yang

• Nutrisi ; Penurunan nafsu makan, sariawan dimulut, sulit

• Ruam kemerahan pada kedua pipi melalui hidung sehingga

Terapi integrasi sensoris,

Wajah mongolisme, iris mata kadang berbintik (Brushfield),

Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti yang

Anak tidak mampu belajar dan beradaptasi karena

Antenatal dan postnatal

• Uji Intelegensi standar

•Newborn metabolic screening

• Ayat ini secara eksplisit menegaskan kesetaraan sosial antara

Anda mungkin juga menyukai