Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Perkembangan:
• 1971 – Orange Guide Inggris (guide to good pharmaceutical
manufacturing practice).
• 1977 & 1983 – Edisi lanjutan Orange Guide (Rules and Guidance
for Pharmaceutical Manufactures).
• 1990 – Peran Uni Eropa dalam produksi kefarmasian.
• 1990an – EU Directive 91/356/EEC (Penyamaan GMP Uni Eropa).
• 2000an – Penerbitan kembali Orange Guide yang berisi aturan
GMP negara-negara Eropa.
CPOB
(Cara Pembuatan Obat yang Baik)
Apa itu
CPOB ?
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan untuk menjamin obat dibuat
secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan
tujuan penggunaannya. CPOB mencakup seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu
Pelaksanaan CPOB
Manajemen Bangunan
Personalia Peralatan
Mutu dan Fasilitas
Dokumentasi
Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar sesuai dengan
tujuan penggunaannya, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
dokumen izin edar (registrasi) dan tidak menimbulkan risiko yang
membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak
efektif. Manajemen bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan ini melalui
suatu “Kebijakan Mutu”, yang memerlukan partisipasi dan komitmen jajaran
di semua departemen di dalam perusahaan, para pemasok dan para
distributor. Untuk mencapai tujuan mutu secara konsisten dan dapat
diandalkan, diperlukan sistem Pemastian Mutu yang didesain secara
menyeluruh dan diterapkan secara benar serta menginkorporasi Cara
Pembuatan Obat yang Baik termasuk Pengawasan Mutu dan Manajemen
Risiko Mutu.
BAB 2. PERSONALIA
• PRINSIP
Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara rutin dan, di samping itu, pada
situasi khusus, misalnya dalam hal terjadi penarikan kembali obat jadi atau
terjadi penolakan yang berulang. Semua saran untuk tindakan perbaikan
supaya dilaksanakan. Prosedur dan catatan inspeksi diri hendaklah
didokumentasikan dan dibuat program tindak lanjut yang efektif.
BAB 9. PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN
• PRINSIP
Semua keluhan dan informasi lain yang berkaitan
dengan kemungkinan terjadi kerusakan obat harus
dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis.
Untuk menangani semua kasus yang mendesak,
hendaklah disusun suatu sistem, bila perlu
mencakup penarikan kembali produk yang diketahui
atau diduga cacat dari peredaran secara cepat dan
efektif.
BAB 10. DOKUMENTASI
• PRINSIP
Definisi CPKB
CPKB meliputi seluruh aspek yang menyangkut
produksi dan pengendalian mutu untuk
menjamin produk jadi kosmetika yang
diproduksi senantiasa memenuhi persyaratan
mutu yang ditetapkan, aman dan bermanfaat
bagi pemakainya.
Menghasilkan produk
kosmetik yang memenuhi
standar mutu dan keamanan
dan dapat bersaing dalam
Tujuan CPKB era globalisasi
Menghasilkan produk
kosmetik yang memenuhi
standar mutu dan keamanan
dan dapat bersaing dalam
era globalisasi
Peraturan dan perundangan lain yang
terkait dengan Regulasi di farmasi industri
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43lMenkes/SK/III 1988 Tahun 1988 tentang
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
• Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.
3.02147 tahun 2001 tentang Pembentukan Tim
Revisi Pedoman Cara Tahun Pembuatan Obat Yang
Baik
• Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.00.05.3.02152 tentang
Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang
Baik tahun 2002
• Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 02001/SK/KBPOM Tahun 2OOI
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.00.05 .2I.4231 Tahun 2OO4
• Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.00.05.3.OO27 Tahun 2006
tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan
Obat Yang Baik Tahun 2006
• Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia Nomor HK.00.06. 1.34.0387 Tahun 2OO9
tentang Pembentukan Tim Nasional Cara Pembuatan Obat
Yang Baik (CPOB)
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.04.1.33.12.11.09937 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 tentang Penerapan
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
• Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia Nomor HK.04.1.33.02.12.0883 Tahun 2012
tentang Dokumen Induk Industri Farmasi dan Industri Obat
Tradisional Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB)
Sekian
dan
Terima Kasih