Anda di halaman 1dari 14

Biaya

Taksiran
Tenaga Kerja

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Berlian Dea Permatasair 180810201151
Pinkky Octav Victoria 180810201154
Heny Mufarikhah 180810201155
Ellysa Tria Ferantika 180810201159
Siti Aji Nur Antika 180810201162
Bagoes Muhammad Sholeh 180810201163
Pengertian sistem biaya taksiran

Biaya taksiran adalah biaya yang ditentukan dimuka sebelum


dilakukan suatu produksi.
Sistem biaya taksiran adalah sistem akuntansi biaya produksi yang
menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan dimuka
dalam menghitung harga pokok produk yang di produksi
Tujuan Penggunaan Sistem Biaya Taksiran

Untuk Jembatan menuju sistem biaya


01 standar

Untuk menghindari biaya yang relatif


02 besar dalam pemakaian sistem biaya
standar

Untuk pengendalian biaya dan


03 analisis kegiatan

Untuk mengurangi biaya akuntansi


04
Penentuan biaya taksiran

Biaya Tenaga
Kerja
Langsung

01 02 03

Biaya Bahan Biaya


Baku Overhead
Pabrik
Penentuan Biaya Taksiran Tenaga Kerja

Dalam penentuan taksiran tenaga kerja,


harus terlebih dahulu diketahui semua jenis
kegiatan untuk mengolah produk, karena
jam tenaga kerja dipengaruhi oleh
kecakapan tiap-tiap karyawam dan jenis
pekerjaannya.

Taksiran biaya tenaga kerja merupakan hasil kali taksiran


jumlah jam kerja untuk menghasilkan setiap satuan produk
dengan tarif biaya tenaga kerja
Prosedur
Biaya tenaga kerja (yang meliputi upah, biaya
Pencatatan Biaya kesejahteraan karyawan, dan biaya lain-lain untuk
karyawan)yang sesungguhnya terjadi dalam suatu
Tenaga Kerja periode di jurnal sebagai berikut:

BDP Biaya Tenaga Kerja xxx


Biaya Administrasi dan umum xxx
Biaya Pemasaran xxx
Gaji dan Upah xxx
Kebaikan dan Kelemahan Penggunaan
Sistem Biaya Taksiran

Kebaikan Kelemahan

1. Dapat mengurangi atau 1. Harga pokok taksiran yang


kurang teliti baru dapat
menekan biaya
dikoreksi pada akhir periode
administrasi setelah selisih biaya dihitung
2. Dapat menyediakan dan dialokasikan
informasi untuk 2. Timbulnya selisih biaya yang
pengambilan keputusan besar dapat mengakibatkan
pengambilan keputusan yang
3. Mengantar ke pemakaian keliru, karena pengambilan
sistem harga pokok keputusan dilakukan sebelum
standar produk atau jasa tersebut diolah.
Contoh soal :
PT. Oki menerapkan system biaya taksiran mulai tahun anggaran 2016. Biaya taksiran per unit produk yang ditentukan
berdasarkan pengalaman produksi 4 tahun yang lalu adalah sebagai  berikut :
Biaya Bahan Baku                  10 kg @Rp. 50,-                     Rp.    500,-
Biaya Tenaga Kerja                 2 jam @Rp. 500,-                    Rp. 1.000,-
Biaya Overhead Pabrik           2 jam @Rp. 1.500,-                 Rp. 3.000,-
Biaya Taksiran perunit produk                                                Rp. 4.500,-
Data produksi bulan April 2016 disajikan sebagai berikut :
Data Produksi Bulan April 2016
Persediaan Produk Jadi Awal                                                                100 unit
Persediaan produk dalam proses awal                           200 unit
(100% biaya bahan baku; 60% biaya konversi)          3.000 unit
Dimasukkan dalam proses produksi bulan April        3.200 unit
Persediaan produk dalam proses akhir
(100% biaya bahan baku;40% biaya konversi)              500 unit
Produk selesai yang di transfer ke gedung                                         2.700 unit
Produk yang tersedia untuk di jual                                                     2.800 unit
Produk yang tersedia untuk di jual                                                     2.500 unit
Dijual
Persediaan produk jadi akhir                                                                 300 unit
Biaya produksi sesungguhnya yang terjadi di bulan April 2016 adalah sebagai berikut :
a.       Biaya bahan baku : Rp. 1.700.000,-
b.      Biaya tenaga kerja 5.300 jam : Rp. 2.782.500,-
c.       Biaya overhead pabrik dibebankan kepada atas dasar jam tenaga kerja. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
adalah sebesar Rp. 8.000.000,-
Diminta :
a.    Buatlah jurnal untuk mencatat biaya produksi sesungguhnya yang terjadi dalam bulan April
2016!
b.    Buatlah jurnal untuk mencatat biaya produksi menurut taksiran bulan April 2016!
c.    Hitunglah selisih antara biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi menurut
taksiran!
 a). - Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku sesungguhnya
1) BDP – BBB                                                              Rp 1.700.000
               Persediaan Bahan Baku                                              Rp 1.700.000
2) Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya
    BDP – BTKL                                                            Rp 2.782.500
               Gaji dan Upah                                                             Rp 2.782.500
3) Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik sesungguhnya
    BDP – BOP                                                               Rp 8.000.000
               BOP Sesungguhnya                                                    Rp 8.000.000
b).   - Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi dalam akhir bulan April
              Persediaan Produk Dalam Proses                           Rp 630.000
                        BDP – BBB                                                                Rp 150.000
                        BDP – BTKL                                                              Rp 120.000
                        BDP – BOP                                                                Rp 360.000
-Perhitungan :
BBB    : 300 x 100% x Rp 500 = Rp 150.000
BTKL : 300 x 40% x Rp 1000 = Rp 120.000
BOP    : 300 x 40% x Rp 3000 = Rp 360.000
                                                    Rp 630.000          

       
- Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi
     Persediaan Produk Jadi                                Rp 11.250.000
                   BDP – BBB                                                        Rp 1.250.000
                   BDP – BTKL                                                      Rp 2.500.000
                   BDP – BOP                                                         Rp 7.500.000
-Perhitungan :
BBB    : 2500 x Rp 500         = Rp  1.250.000
BTKL : 2500 x Rp 1000       = Rp  2.500.000
BOP    : 2500 x Rp 3000       = Rp  7.500.000
                                                 Rp 11.250.000
c.  - Mencatat selisih antara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya
Perhitungan :
Selisih BBB       : Rp 1.700.000 – Rp 1.250.000 – Rp 150.000  =  Rp 300.000
Selisih BTKL     : Rp 2.782.500 – Rp 2.500.000 – Rp 120.000  =  Rp 162.500
Selisih BOP       : Rp 8.000.000 – Rp 7.500.000 – Rp 360.000  =  Rp 140.000
                                                                                                         Rp 602.500
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai