04
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Agustus 2007
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CaLK disusun untuk menghindari kesalahpahaman pengguna yang beragam
dalam memaknai LRA, Neraca, dan LAK
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum: Memberi pemahaman tentang arti penting dan relavansi CaLK
untuk menciptakan pelaporan yang memadai
Tujuan Khusus: Memberi pemahaman tentang penyusunan CaLK dengan
mengacu pada paragraf-paragraf PSAP 04
C. Deskripsi Singkat
CaLK tidak terstruktur, tetapi berpotensi menjelaskan LRA, Neraca, dan LAK
sehingga dapat dengan mudah dibaca oleh pengguna umum yang awam
akuntansi tetapi penyusunan CaLK sangat dipengaruhi subjektivitas tentang
seberapa banyak informasi yang dianggap memadai
D. Metode Pembelajaran
Metode andragogik yang meminta interaksi antara instruktur dengan peserta didik
2
BAB II
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN YANG MEMADAI
3
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (1)
A. Ketentuan Umum
8. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh
pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen
entitas pelaporan.
Masalah:
Ada perbedaan kemampuan kalangan yang melek ’akuntansi’ dan kaum awam dalam
memahami secara pragmatik, semantik dan bahkan logik, seluruh makna yang disampaikan
lewat ’bahasa’ akuntansi dalam bentuknya yang terstruktur seperti dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas baik secara sendiri-sendiri maupun dalam kaitan
satu sama lain.
9. Kesalahpahaman dapat saja disebabkan oleh persepsi dari pembaca laporan keuangan.
Sumber kesalahpahaman utama yang berkaitan dengan orientasi basis akuntansi ini mungkin dapat
dilihat pada pemaknaan pendapatan atau belanja
10. Untuk itu, diperlukan pembahasan umum dan referensi ke pos-pos laporan keuangan dalam
bentuk CaLK
4
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (2)
12. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas.
Bab I Pendahuluan
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
1.4. Sistematika penyajian Catatan atas Laporan Keuangan
Bab II Ekonomi Makro
2.1. Ekonomi Makro
2.2. Kebijakan Keuangan
2.3. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal dan Moneter
2.4. Indikator Pencapaian Kinerja Program Entitas Pelaporan
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal dan Moneter
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal dan Moneter
3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kinerja
Bab IV Ikhtisar pencapaian kinerja program entitas pelaporan
4.1. Ikhtisar realisasi pencapaian sasaran kinerja program entitas pelaporan
4.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kinerja
5
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (2)
Bab V Kebijakan Akuntansi
5.1. Entitas pelaporan
5.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
5.3 Basis pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
5.4. Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan Rekening-rekening Akuntansi
Bab VI. Penjelasan Rekening-rekening Laporan Keuangan
6.1. Rincian dan Penjelasan Masing-masing Rekening Laporan Keuangan
6.1.1 Pendapatan
6.1.2 Belanja
6.1.3 Pembiayaan
6.1.4 Aset
6.1.5 Kewajiban
6.1.6 Ekuitas Dana
6.1.7 Komponen-komponen Arus kas
6.2. Pengungkapan atas Pos-pos Aset dan Kewajiban yang Timbul Sehubungan dengan Penerapan
Basis Akrual atas Pendapatan dan Belanja dan Rekonsiliasinya dengan Penerapan Basis Kas,
untuk Entitas Pelaporan yang Menggunakan Akuntansi Berbasis Akrual Penuh.
Bab VII Penjelasan atas Informasi non Keuangan
Bab VIII Penutup
Lampiran
6
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (3)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
13. Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan
dalam rangka pengungkapan yang memadai
(a) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target
Undang-undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam
pencapaian target;
Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro ini, misalnya, dapat diisi dengan
berbagai penjelasan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penyusunan APBN/APBD seperti
asumsi makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah dan suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Bagian kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro ini dapat dituangkan dalam Bab II Bagian
2.1
Pencapaian Target Undang-undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang
dihadapi dalam pencapaian target dapat disajikan sebagai bagian 3.1 dan 3.2 dari Bab III
(b) Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan;
Bagian ini bisa memakan halaman yang cukup banyak, mengingat berbagai pengungkapan berupa
angka absolut atau grafik perkembangan pos-pos anggaran seperti penerimanan negara, belanja,
defisit anggaran, pembiayaan yang mencakup penerimaan pembiayaan luar negeri atau
pembayaran cicilan pokok utang Luar Negeri akan memerlukan pejelasan yang cukup panjang.
Seluruh penjelasan rinci tentang ini dapat dimuat dalam Bab III juga.
7
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (4)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
13. Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan
keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai
(c) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan
akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting
lainnya;
Dasar penyusunan laporan keuangan diisi dengan berbagai rujukan berupa pasal-pasal dari
atau seluruh peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan keuangan
negara pada umumnya dan akuntansi pemerintahan pada khususnya.
Penjelasan ini dituangkan dalam Bab I Bagian 1.2
Selain memuat dasar hukum, standar ini juga dapat menjadi dasar bagi pemuatan uraian
mengenai pendekatan penyusunan Laporan Keuangan.
Pendekatan ini dapat dimuat dalam bagian pendahuluan Bab I sebagai Bagian 1.3.
(d) Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
Sebagian besar informasi keuangan lainnya yang relevan seringkali hanya bisa
mengungkapkan makna pragmatis, semantik dan logiknya jika disimbolkan dalam bahasa
yang naratif.
Penjelasan naratif serupa hal-hal di atas dijabarkan dalam penjelasan yang dapat dimuat
dalam Bab V, VI, atau VII
8
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (5)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
13. Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos
laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai
(e) Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan
rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas;
Suatu Pemda yang telah menerapkan pendapatan berbasis akrual penuh akan
mungkin mencatat sejumlah pihutang atas ketetapan pajak yang belum menghasilkan
kas bagi kas negara /daerah pada tahun berjalan. Praktik ini jelas tidak serupa
dengan praktik yang mungkin akan dianut sebagian besar pengguna akuntansi
pemerintah ini, yang hanya mencatatkan pendapatan pajak saat Surat Ketetapan
Pajak sudah disertai dengan Surat Setoran Pajak ke Kas Negara. Dengan demikian
penyimpangan ini sebisa mungkin diungkapkan. Pengungkapan ini dapat dilakukan
dalam Bab VI Bagian 6.2.
(f) Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang
tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
9
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (6)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
Penyajian Informasi tentang Kebijakan Fiskal/ Keuangan, Ekonomi Makro, Pencapaian Target Undang-
Undang APBN/Peraturan Daerah APBD, Berikut Kendala dan Hambatan yang Dihadapi dalam
Pencapaian Target
17. Untuk membantu pembaca Laporan Keuangan, Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan
informasi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana perkembangan posisi dan
kondisi keuangan/fiskal entitas pelaporan serta bagaimana hal tersebut tercapai
Sebagai contoh, jika surplus anggaran dalam Laporan Realisasi Anggaran cukup besar, CaLK
diharapkan dapat memberi penjelasan tentang apa yang membuat pendapatan menjadi jauh lebih
besar daripada anggaran atau sebaliknya yang membuat belanja jauh lebih kecil daripada anggaran.
18. Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, entitas pelaporan harus menyajikan informasi
mengenai perbedaan yang penting posisi dan kondisi keuangan/fiskal periode berjalan bila
dibandingkan dengan periode sebelumnya, dibandingkan dengan anggaran, dan dengan rencana
lainnya
Bagian 2.1 yang memuat kriteria ekonomi makro, misalnya dapat ditunjukkan dengan uraian naratif
mengenai kebijakan fiskal dan moneter serta prognosa kondisi ekonomi makro yang diharapkan.
Bagian 2.2. menguraikan kebijakan ekonomi makro seperti contoh berikut:
Diupayakan tingkat inflasi ditekan hingga tidak mencapai dua digit sedangkan untuk menggalakkan
investasi pelonggaran tingkat bunga SBI akan diupayakan pada saat yang tepat.
10
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (7)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
20. Kondisi ekonomi makro yang perlu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah
asumsi-asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN/APBD
berikut tingkat capaiannya. Indikator ekonomi makro tersebut antara lain Produk Domestik
Bruto/Produk Domestik Regional Bruto, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, harga
minyak, tingkat suku bunga dan neraca pembayaran.
20. Kondisi ekonomi makro yang perlu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah
asumsi-asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN/APBD
berikut tingkat capaiannya. Indikator ekonomi makro tersebut antara lain Produk Domestik
Bruto/Produk Domestik Regional Bruto, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, harga
minyak, tingkat suku bunga dan neraca pembayaran.
Adapun Kriteria kebijakan keuangan dari sudut fiskal yang akan
dimasukkan ke dalam Bagian 2.3, tabel data dengan berbagai
variabel terkait sebagai berikut dapat dipertimbangkan.
Selanjutnya pada Bagian 2.4, CaLK sebisanya memuat ringkasan indikator kinerja program hingga ke
sasarannya. Format seperti dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (LKKIP) dapat dipertimbangkan sebagai format yang
komprehensif tetapi cukup ringkas dalam mengakomodasi rencana stratejik suatu entitas pelaporan.
No Program Indikator Satuan Sasaran
- Kegiatan Hasil
- Keluaran
1 Peningkatan Peningkatan nilai temuan % 2%
Pengawasan dari tahun lalu
Aparatur Negara Jumlah Instansi yang
Laporan Keuangannya Instansi 10
sesuai SAP
21. Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat menjelaskan perubahan anggaran yang
penting selama periode berjalan dibandingkan dengan anggaran yang pertama kali
disahkan oleh DPR/DPRD, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target
yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya
Perubahan pada perkiraan pendapatan negara dan hibah didasarkan oleh adanya
perubahan pada harga rata-rata minyak mentah Indonesia di pasar dunia yang membaik
dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang melemah. Kedua faktor
perubahan in diperkirakan akan meningkatkan penerimaan migas dalam jumlah yang
signifikan. Namun pada saat yang sama, beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) akan
membengkak
15
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (12)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
27. Pencapaian kinerja keuangan yang telah ditetapkan dijelaskan secara obyektif dalam
Catatan atas Laporan Keuangan. Keberhasilan pencapaian kinerja dapat diketahui
berdasarkan tingkat efisiensi dan efektivitas suatu program. Efisiensi dapat diukur
dengan membandingkan keluaran (output) dengan masukan (input). Sedangkan
efektivitas diukur dengan membandingkan hasil (outcome) dengan target yang
ditetapkan.
Seluruh paragraf 25 sampai dengan 28 adalah penjelasan yang sangat terkait dengan
sistem akuntabilitas kinerja sebagaimana dulu dikenal dalam pelaporan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dikenal dalam Inpres Nomor 7
Tahun 1999.
Dengan demikian, uraian mengenai pencapaian kinerja ouput dan outcome program ini,
menurut Struktur CaLK alternatif ini, dapat dituangkan dalam Bab IV, Bagian 4.1. Lalu,
dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
16
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (13)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
27. Pencapaian kinerja keuangan yang telah ditetapkan dijelaskan secara obyektif dalam Catatan atas Laporan
Keuangan. Keberhasilan pencapaian kinerja dapat diketahui berdasarkan tingkat efisiensi dan efektivitas suatu
program. Efisiensi dapat diukur dengan membandingkan keluaran ( output) dengan masukan (input). Sedangkan
efektivitas diukur dengan membandingkan hasil (outcome) dengan target yang ditetapkan.
1 Peningkatan Peningkatan % 2% 3%
Pengawasan nilai temuan
Aparatur dari tahun lalu
Negara Jumlah Instansi 10 2
Instansi yang
Laporan
Keuangannya
sesuai SAP
17
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (14)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
27. Pencapaian kinerja keuangan yang telah ditetapkan dijelaskan secara obyektif dalam
Catatan atas Laporan Keuangan. Keberhasilan pencapaian kinerja dapat diketahui
berdasarkan tingkat efisiensi dan efektivitas suatu program. Efisiensi dapat diukur dengan
membandingkan keluaran (output) dengan masukan (input). Sedangkan efektivitas diukur
dengan membandingkan hasil (outcome) dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2005 BPKP dapat menghasilkan temuan dari pemeriksaan sebesar 3% dari
nilai temuan tahun lalu tetapi dari 10 instansi yang disasar untuk menyajikan Laporan
Keuangan sesuai Standar Akuntansi Pemerintah, hanya dua yang sudah berhasil.
Pencapaian 3% nilai temuan disebabkan bahwa adanya asumsi bahwa risiko salah urus
dalam manajemen keuangan pemerintahan masih cukup besar sedangkan jumlah instansi
yang mampu menyusun Laporan Keuangan sesuai SAP karena sebagian besar asistensi
masih berlangsung dan hasilnya baru terukur pada tahun-tahun berikutnya.
18
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (15)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
29. Pembahasan mengenai kinerja keuangan harus:
(a) Meliputi baik hasil yang positif maupun negatif;
(b) Menyajikan data historis yang relevan;
(c) Membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan dan rencana yang telah ditetapkan;
(d) Menyajikan informasi penjelasan lainnya yang diyakini oleh manajemen akan dibutuhkan oleh pembaca laporan keuangan untuk
dapat memahami indikator, hasil, dan perbedaan yang ada dengan tujuan atau rencana.
Kinerja keuangan yang dimaksud dalam paragraf 29 sampai dengan 33 di atas, selain berupa posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana
juga berupa berbagai kinerja lain yang berdimensi keuangan seperti realisasi penerimaan dan belanja. Dalam struktur CaLK
alternatif, penjelasan kinerja keuangan seperti ini dimasukkan dalam tambahan Bab III, Bagian 3.1.
600.0
500.0
400.0 146.2
122.5
300.0 98.9
115.1 88.4
200.0 347.0
242.0 280.6
100.0 185.5 210.3
0.0
2001 2002 2003 2004 2005
Ta hun
Perpajakan PNBP
19
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (16)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
34. Dalam menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan, entitas pelaporan harus mengungkapkan dasar
penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi.
Beberapa rujukan yang paling umum dan karenanya paling mengikat sebagai dasar hukum penyajian
laporan keuangan adalah, antara lain tetapi tidak terbatas pada:
1. Pasal 23 ayat (1) UUD 1945
2. Pasal 30 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
3. Pasal yang mengangkut pertanggungjawaban dari Undang-undang tentang APBN dan Perda APBD
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
5. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2003 tentang
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah
Penjelasan ini dimuat dalam Bab I bagian 1.2 dari struktur CaLK alternatif.
20
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (17)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
21
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (18)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
Khusus mengenai basis akuntansi, Struktur CaLK alternatif ini memberi ruang bagi
penjelasannya di dalam Bab V Bagian 5.2. Mengingat secara umum PP 24 tahun
2005 menganjurkan pemakaian basis akuntansi kas menuju akrual maka bagian ini
akan berisi uraian mengenai penerapan basis kas dan basis akrual. Akan tetapi,
bagian ini pun akan menjadi tempat bagi penjelasan tentang pemakaian basis akrual
penuh, jika memang hal itu sudah diterapkan.
Sebagai contoh, penjelasan mengenai basis akuntansi ini adalah sebagai berikut.
Basis akuntansi dalam pencatatan realisasi APBN/D yaitu basis kas,
Basis akuntansi dalam pencatatan dan penyajian Neraca, dalam hal ini aset,
kewajiban, dan ekuitas dana, yaitu basis akrual.
22
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (19)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
Mengenai basis pengukuran ini dijelaskan dalam Bagian 5.3 dari Bab V Struktur CaLK
alternatif ini. Isinya lebih merupakan sorotan-sorotan tertentu atas berbagai pengukuran
yang mungkin tidak lazim karena berbagai keadaan yang terkait atas elemen Laporan
Akuntansi.
Sebagai contoh, kenyataan bahwa pemerintah Indonesia baru memulai penertiban sistem
akuntansinya sementara aset yang dikuasai pemerintah ada yang sudah diperoleh sejak
zaman penjajahan memungkinkan hilangnya referensi mengenai nilai aset. Oleh karena itu,
akan terdapat kemungkinan pada bab ini penjelasan mengenai berbagai metode pengukuran
nilai aset yang dilaporkan.
Aset tetap yang sudah tidak terdapat bukti pendukung perolehannya diukur dengan nilai
wajar sedangkan aset tetap yang masih terdapat bukti pendukung perolehannya diukur
dengan nilai perolehannya
23
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (20)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
50. Dalam menentukan perlu tidaknya suatu kebijakan akuntansi diungkapkan, manajemen
harus mempertimbangkan manfaat pengungkapan tersebut dalam membantu pengguna
untuk memahami setiap transaksi yang tercermin dalam laporan keuangan.
24
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (21)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
25
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (22)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
Penjelasan-penjelasan per pos atau rekening akuntansi ini dimuat dalam Bab VI.
26
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (23)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
Tabel.2
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja
27
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (24)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
Jumlah Rp.
(rincian seperti di atas diuraikan secara
lengkap terutama untuk periode akhir
tahun anggaran, jika setelah tanggal 31
Desember 200x saldo kas di
bendaharawan telah disetorkan,
diungkapkan Eselon I yang telah
melakukan penyetoran).
28
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (25)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
58. Entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan berbasis akrual atas pendapatan
dan belanja harus mengungkapkan pos-pos aset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual dan menyajikan rekonsiliasinya dengan
penerapan basis kas.
Transaksi Catatan dengan Basis Catatan dengan Basis
Akrual Kas Menuju Akrual
Tanggal 31 Des 200x: 31 Des 200x: 31 Des 200x:
Surat Ketetapan Pajak
menetapkan Pajak (Db) Pihutang Pajak 412 juta (Db) Pihutang Pajak 412 jt
(Kr) Pendapatan Pajak 412jt (Kr) Pndptn Ditgghkan 412 jt
Penghasilan yang
dapat ditagih:
Rp 300 Milyar
SPM Langsung atas (Db) Belanja Modal 300 jt (Db) Dana yg hrs
pembelian Mobil yang (Kr) Hutang 300 jt Disediakan 300 jt
belum dkeluarkan (Kr) Hutang 300jt
SP2D oleh KPPN Rp300 (Db) Aset tetap 300 jt
(Kr) Diinvst dl Aset Ttp 300 jt
juta
29
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (26)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
58. Entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan berbasis akrual atas pendapatan dan belanja harus
mengungkapkan pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual dan
menyajikan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.
Transaksi Rekonsiliasi
Kinerja keuangan basis kas menurut LKK basis Biaya Netto Laporan
Kas Kinerja Keuangan
Basis Kas: Rp xx
Penambahan
Belanja Modal yang belum Belanja Modal 300 juta
Boleh dicatat karena belum
Ada pengeluaran kas dari Kas
negara
Pengurangan
Pendapatan pajak yang belum Pendapatan pajak ( 412 juta)
Boleh dicatat karena belum ada
Penerimaan di Kas Negara SILPA menurut is Rpxx - 82 juta
Basis Kas
menuju Akrual
30
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN CALK (27)
C. Penyusunan CaLK sesuai Pragaraf-paragraf PSAP 04
64. Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan kejadian-kejadian penting selama
tahun pelaporan, seperti:
(a) Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan;
(b) Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen baru;
(c) Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca; dan
(d) Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan.
(e) Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan yang harus
ditanggulangi pemerintah.
Komitmen atau kejadian kontinjensi yang perlu disajikan adalah berbagai kejadian, yang
umumnya berkaitan dengan litigasi atau penuntutan atau penggugatan yang menjadikan
pemerintah sebagai pihak tergugat. Keberatan atas ketetapan pajak, tuntutan restitusi pajak,
atau aksi masal untuk menuntut ganti rugi, adalah contoh-contoh populer untuk kejadian
kontinjensi. Sepanjang tuntutan ini belum mampu menghasilkan kemungkinan nilai restitusi
atau ganti rugi yang harus dibayar oleh negara secara meyakinkan maka kejadian ini cukup
diungkapkan secara naratif dengan atau tanpa menyebut potensi kerugian yang ditimbulkan.
31
TERIMA KASIH
Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan
(KSAP)
Gedung Perbendaharaan II, Lt. 3, Departemen
Keuangan
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta
Telepon/Fax (021) 352 4551,
website : www.ksap.org
Email: webmaster@ksap.org
32