Ricky Amarulloh
158060043
Desain Penelitian
Kelas Pretes Pembelajaran Postes
Eksperimen O X O
Kontrol O - O
Keterangan:
O : Pretes dan Postes dari Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi
X : Pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing
_ : Pembelajaran dengan metode ekspositori
Quantitative Design
Quantitative Data Collection and Analysis
Interpretation
Qualitative
Qualitative Data
Data Collection
Collection and
and Analysis
Analysis
Before, during and after
Hasil Penelitian
1. Data Pretes
Kemampuan Pemahaman Kemampuan Komunikasi
Pretes Matematika Matematika
N Min Max Avrg N Min Max Avrg
Kelas
31 5 42 18,42 31 5 35 17,84
Eksperimen
Kelas
31 5 38 17,87 31 8 38 19,45
Kontrol
2. Data Postes
Kemampuan Pemahaman Kemampuan Komunikasi
Postes Matematika Matematika
N Min Max Avrg N Min Max Avrg
Kelas
31 43 95 72,35 31 48 98 74,74
Eksperimen
Kelas
31 45 83 65,55 31 43 85 63,48
Kontrol
Hasil Penelitian
80 72.35 74.74
65.55 63.48
60
40
18.42 19.45
17.87 17.84
20
0
Kelas Eksperimen
Kelas Konrol
Hasil Penelitian
Uji Statistika
Kemampuan Pemahaman Kemampuan Komunikasi
Matematika Matematika
Uji Statistik Normalita Homogenita Normalit Homogenit
Uji t Uji t
Postes s s as as
Leven Sig. (2 Leve Sig. (2
df Sig. Sig. df Sig. Sig.
e tailed) ne tailed)
Kelas
31 0.446 31 0.373
Eksperimen =0.0085
0.125 0.725 =0.009 1.606 0.210
Kelas Kontrol 31 0.123 31 0.350
Hasil Uji Hipotesa menyatakan nilai signifikansi Kemampuan Pemahaman
Matematika sebesar 0,009 < 0.05 (H0 ditolak) dan nilai signifikansi
Kemampuan Komunikasi Matematika sebesar 0,0085 0,05 (Ho ditolak) yang
menunjukkan bahwa “Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematika
yang mendapat pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing lebih
baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori”.
Hasil Penelitian
3. Data N-Gain
Kemampuan Pemahaman Kemampuan Komunikasi
N-Gain Matematika Matematika
N Min Max Avrg N Min Max Avrg
Kelas
31 0,37 0,91 0,6684 31 0,43 0,98 0,6987
Eksperimen
Kelas
31 0,27 0,75 0,5797 31 0,35 0,82 0,5942
Kontrol
Hasil Penelitian
0.69
0.67
0.68
0.64 0.59
0.58
0.6
0.56
0.52
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Hasil Penelitian
Uji Statistika
Matematika sebesar 0,0035 < 0.05 (H0 ditolak) dan nilai signifikansi
Kemampuan Komunikasi Matematika sebesar 0,002 0,05 (Ho ditolak) yang
menunjukkan bahwa “Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan
Komunikasi Matematika yang mendapat pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapat
pembelajaran ekspositori”.
Hasil Penelitian
4. Data Angket Kecemasan Matematika
Angket Kecemasan
Angket Matematika
N Min Max Avrg
Kelas Eksperimen 31 39 66 53,76
Kelas Kontrol skala tingkat
Berdasarkan 31 44 69
kecemasan 57,60
matematika menurut Zung (1971) tingkat
kecemasan matematika siswa pada kedua kelas
siswa berada pada kategori mild moderate
anxiety levels atau kategori pada tingkat ringan
sampai sedang.
Hasil Penelitian
5. Korelasi Antar Variabel
Kemamp
uan Kemampuan
Pemaham Komunikasi
an 0,945 Matematika
Matemati Sangat Kuat
ka
0,626 0,609
Kuat Kuat
Kecemasa
n
Matemati
ka
Kesimpulan
Peningkatkan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematika siswa yang
menggunakan metode penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang
pembelajarannya menggunakan pembelajaran ekspositori.
Tingkat kecemasan matematika berdasarkan Self Rating Anxiety Scale (SAS) tingkat
kecemasan matematika kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing dan kelas yang mendapatkan pembelajaran ekspositori
berada pada kategori mild moderate anxiety levels atau kategori pada tingkat ringan
sampai sedang tetapi rata-rata keseluruhan tingkat kecemasan matematika siswa
kelas yang mendapatkan pembelajaran metode penemuan terbimbing lebih rendah.
Dengan menggunakan pembelajaran metode penemuan terbimbing memungkinkan
siswa untuk berdiskusi dan saling bertukar pemahaman dan komunikasi dengan
bimbingan guru sebagai fasilitator maupun dengan temannya dapat mengurangi
rasa cemas siswa pada saat pembelajaran, kemudian gurupun memperhatikan
kecemasan matematika siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran, karena
hal tersebut mengandung pengertian bahwa siswa dapat belajar secara lebih
percaya diri dan memiliki minat tinggi terhadap belajar matematika.
Terdapat hubungan positif antara kemampuan pemahaman matematika dengan
kemampuan komunikasi matematika, dan terdapat hubungan negatif antara
kemampuan pemahaman dan komunikasi matematika dengan kecemasan
matematika pada siswa yang pembelajarannya menggunakan metode penemuan
terbimbing
Faktor-faktor kecemasan yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan
pemahaman dan komunikasi matematika adalah pengalaman belajar sebelumnya,
Saran
Pembelajaran Metode Penemuan Terbimbing hendaknya menjadi alternatif
guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika di kelas, terutama
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan komunikasi
matematika serta mengurangi kecemasan matematika siswa.
Bagi penelitian selanjutnya yang akan mengaplikasikan Metode Penemuan
Terbimbing agar lebih mempersiapkan diri menjadi fasilitator atau
pembimbing dalam pembelajaran, dan harus mempertimbangkan relevansi
dengan konsep matematika yang akan digunakan, selain itu hendaknya
diteliti penggunaan metode penemuan terbimbing tidak hanya
dibandingkan dengan pembelajaran ekspositori, namun dapat pula
dibandingkan dengan pembelajaran lainnya.
Untuk mengkaji kecemasan matematika hendaknya dilihat berdasarkan
Kemampuan Awal Matematika (KAM) siswa dengan indikator lain.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan pembelajaran
metode penemuan terbimbing terhadap kemampuan matematika dan
kemampuan afektif lainnya.
Pada saat pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing seperti
yang dilakukan peneliti, hendaknya lebih cermat dalam memperhitungkan
waktu menyelesaikan satu materi pembelajaran sebaik mungkin, sehingga
penerapan belajar aktif dapat dilaksanakan sesuai rencana dengan baik.