Anda di halaman 1dari 21

PERUBAHAN PSIKOLOGIS

SELAMA PERSALINAN
OLEH: ERNAWATI ANGGRAENI, SST.,MM
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
KALA I PERSALINAN FASE LATEN
Perilaku Khas Ibu :
•Ibu bisa merasa bergairah atau cemas. Mereka biasanya
menghendaki ketegasan mengenai apa yang terjadi pada tubuh
mereka maupun mencari keyakinan dan hubungan dengan bidannya.
Ibu yang bahasa ibunya bukan Indonesia perlu mendapat
keyakinan ekstra, penjelasan yang hati-hati, sensitivitas terhadap
pilihan budaya pribadi. Penerjemah yang bisa menyamankan ibu
harus diatur dengan baik sesuai kemajuan persalinan. Idealnya
penerjemah seorang wanita dan bukan anggota keluarga, kecuali
ibu secara khusus menghendaki sebaliknya.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
KALA I PERSALINAN FASE LATEN

Perilaku khas ibu :


• Primigravida dalam persalinan kadang mereka salah sangka
tentang kemajuan persalinannya karena kurangnya pengalaman
dan pengetahuan; mereka membutuhkan penerimaan atas
kegembiraan dan ketakutan mereka.
“Aduh...kok lama ya persalinannya???”
“Ah...mungkin ketuban merembes ini sudah biasa
dan tidak apa-apa”
ASUHAN KEBIDANAN PSIKOLOGIS
KALA I PERSALINAN FASE LATEN
• Katakan dengan antusias ketika ibu yang kemungkinan akan
mengalami persalinan “wow...menyenangkan sekali ...bagaimana
sekarang persaan ibu?”. Dari sini kita belajar bahwa betapa
pentingnya menyapa ibu secara positif dan membuat mereka
merasa spesial
• Pengkajian ibu di rumah saat persalinan dini lebih baik dari
pengkajian di rumah sakit karena mengurangi waktu berada di
ruang persalinan. Ternyata mengurangi intervensi, mengurangi
penggunaan analgesia (termasuk epidural) dan mengurangi
resiko terjadinya secsio sesaria.
ASUHAN KEBIDANAN PSIKOLOGIS
KALA I PERSALINAN FASE LATEN
Perilaku Khas Ibu :
•Observasi, dengarkan dan akui kegembiraan ibu dan berikan pandangan realistik
mengenai stadium dini persalinan ini. Mungkin ini kontak pertama ibu dengan bidan dan
merupakan kesempatan sempurna untuk mendiskusikan harapan, perasaan dan rencana
kelahirannnya.
“ibu karena ini persalinan fase awal dan cenderung prosesnya lama..maka ibu harus
bersabar”
•Ringankan ketidaknyamanan. Ibu pada fase laten mungkin tidak mengalami kemajuan
sampai ke persalinan sebenarnya sampai beberapa hari dan kontraksinya hilang timbul.
Ex : ketika his tiba suami bisa menggosok punggung ibu, ketika tidur dianjurkan posisi
miring.
ASUHAN KEBIDANAN PSIKOLOGIS
KALA I PERSALINAN FASE LATEN
• Terangkan dengan lembut kepada ibu bahwa ia belum sampai ke persalinan
kala II dengan kontraksi yang lebih kuat dan bila malam hari anjurkan
mencoba mandi berendam air hangat dan berusaha tidur. Selama siang hari,
ibu harus berusaha relaks, menyamankan diri dalam mandi air hangat atau
mencoba mengalihkan perhatian seperti jalan-jalan atau menonton film.
• Bila ibu telah mencari bantuan langsung ke bidan, setelah pemeriksaan fisik
dan didapatkan semua hasil pemeriksaan normal, sebaiknya ibu dibiarkan
berada di rumah atau dipulangkan bila sudah berada di BPM/PKM/RS sampai
persalinan sebenarnya terjadi. Ibu harus tetap dianjurkan untuk makan dan
minum bebas juga mencoba untuk tidak memusatkan pada persalinan dan
tekhnik koping terlalu dini (Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan
individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan,
serta respon terhadap situasi yang mengancam. Keliat, 1999). Sebaliknya ia
harus mencoba kembali ke kegiatan sehari-hari.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
KALA I PERSALINAN FASE AKTIF
Perilaku Khas Ibu :
•Pada persalinan stadium dini persalinan, ibu dapat tetap makan dan
minum atau tertawa dan mengobrol dengan riang diantara kontraksi.
Tetapi begitu persalinan maju, ibu tidak punya keinginan lagi untuk
makan atau mengobrol, dan ia menjadi lebih pendiam dan bertindak
lebih di dasari naluri karena bagian primitif otak mengambil alih.
•Pada persalinan yang kuat ibu biasanya lebih berpusat menarik diri
daripada mengobrol dengan orang lain, ia digambarkan telah “menjadi
dirinya sendiri”. Ketika persalinan semakin kuat, ibu menjadi kurang
mobilitas, memegang sesuatu saat kontraksi atau berdiri mengangkang
dan menggerakkan pinggulnya.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
KALA I PERSALINAN FASE AKTIF

• Ketika persalinan ibu semakin maju, ia akan menutup matanya


dan pernapasannya menjadi lebih berat dan terkontrol. Ia
akan mengerang kadang berteriak selama kontraksi yang
nyeri. Ibu sering terlihat menekuk jari kakinya ketika
kontraksi memuncak.
• Bila ibu berbicara biasanya singkat, seperti “air” saat ingin
minum atau “punggung” saat meminta seseorang untuk
menggosok punggungnya. Bukan saat yang tepat untuk
berbicara dengannya atau meninggalkannya.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
KALA I PERSALINAN FASE AKTIF

• Bidan biasanya mahir dalam membaca petunjuk dari ibu, tidak


seperti mereka yang tidak mengenal tingkah laku khas wanita
dalam persalinan (misalnya mahasiswa, pasangan bahkan
dokter )
• Penunggu lain mungkin perlu penjelasan dan panduan supaya
tidak mengganggu ibu, terutama selama kontraksi. Ketika
bidan perlu memeriksa DJJ, ia pertama harus menanyakan
dengan suara yang tenang, atau cukup menyentuh lengan ibu
sbeelum menjalankan tugasnya dan bergantung pada hubungan
bidan dengan ibu, jangan selalu memberikan jawaban.
ASUHAN KEBIDANAN PSIKOLOGIS
KALA I PERSALINAN FASE AKTIF
• Di sela memberikan dukungan yang penting, pemantauan DJJ
dan melengkapi dokumentasi sangat sulit dilakukan oleh bidan
untuk mencari kesempatan meninggalkan ibu. Hubungan yang
intensif ini, jam demi jam, bisa mengeratkan secara fisik dan
mental.
• Keterlibatan pasangan ibu melahirkan atau dukun, keduanya
dapat mendukung bidan maupun memperkuat kualitas dukungan
yang diterima ibu.
• Bidan yang memberikan dukungan berkualitas menyadari
secara pribadi mereka adalah suatu bentuk analgesia terbaik
dan sedikit kemungkinannya klien memerlukan peredaan nyeri
farmakologis atau epidural
KEUNTUNGAN DUKUNGAN YANG
BERKESINAMBUNGAN :

 Berkurangnya kebutuhan analgesia farmakologis dan


lebih sedikit epidural
 Berkurangnya kelahran instrumental
 Berkurangnya seksio sesaria
 Lebih banyak nilai Apgar
 Berkurangnya trauma perineal
PENGALAMAN IBU
 Persalinan yang lebih baik dari yang
diharapkan
 Pengalaman keseluruhan yang lebih
positif bagi ibu
 Ibu lebih mungkin menyusui sendiri
pada 6 minggu
 Depresi lebih kecil pada 6 minggu
 Lebig sedikit kesulitan memelihara bayi
DUKUNGAN UMUM DALAM PERSALINAN
 Dorong pasangan ibu yang melahirkan untuk mendukungnya.
Perlihatkan kepadanya cara praktis untuk melakukannya.
 Fasilitasi orang lain terutama wanita, untuk menunggui dalam peran
pendukung aktif. Hal ini perlu didiskusikan selama masa antenatal.
Banyak pasangan tidak menyadari bahwa mereka bisa mendapatkan
tambahan pendukung selama persalinan.
 Kuatkan dan yakinkan.
 Berikan dukungan fisik seperti memberi minum, menggosok
punggung ibu yang sedang melahirkan, membantunya untuk
bergerak, mengelap dahinya, dll
 Dorong dukungan berkesinambungan, harus ada seseorang yang
menunggui setiap saat, memegang tangannya dan meberikan
kenyamanan.
 Biarkan pasangan ibu yang melahirkan untuk mengkomunikasikan
kebutuhan ibu kepada bidan/dokter/lainnya.
DUKUNGAN KEBIDANAN YANG BAIK

 Kehadiran bidan yang berkesinambungan


(bila diinginkan ibu) dengan memlihara
kontak mata sepenuhnya
 Bantuan memberi rasa nyaman-
sentuhan/pijatan
 Dorongan verbal, pujian, serta
penjelasan mengenai apa yang terjadi
dan berbagai informasi
FASE TRANSISI
• Adalah fase yang umumnya terjadi pada akhir
stadium pertama persalinan, stadium ini
dianggap sebagai yang paling nyeri dan tentu
saja paling menyakitkan bagi ibu. Hormon
stress pada persalinan berada pada puncaknya.
• Diagnosis transisi merupakan observasi bidan
maka sangat bergantung pada bagaimana
memahami tingkah laku ibu dan mengenali
setiap perubahan tingkah lakunya. Oleh karena
itu, kemajuan dapat didiagnosis tanpa
memerlukan pemeriksaan vagina.
PERILAKU KHAS IBU PADA FASE TRANSISI
1) Ibu yang mengalami fase transisi tidak
memiliki kemampuan mendengan atau
berkonsentrasi pada segala sesuatu kecuali
melahirkan.
2) Ibu menjadi terus terang dan jujur
mengemukakan kebutuhan dan bahkan
kebenciannya.
3) Bidan atau pasangan tidak boleh menyalah
artikan reaksi ibu tersebut sebagai penolakan
atau sikap kasar ibu terhadap mereka.
PERILAKU KHAS IBU PADA FASE TRANSISI
Perilaku khas meliputi :
• Pernyataan penderitaan atau bingung
“ aku mau pulang sekarang”
“lakukan sesar sekarang”
“aku berubah pikiran”
• Suara non verbal
mengerang atau berteriak
mengejan tidak beraturan
• Bahasa tubuh
Panik gelisah, jari kaki menggulung
Mata terpejam akibat kontraksi yang dalam
Menarik diri dari aktifitas percakapan orang disekitarnya
ASUHAN KEBIDANAN YANG DIBERIKAN
SELAMA FASE TRANSISI
 Stadium persalinan ini mungkin merupakan saat paling
menyakitkan bagi ibu dan pasangannya. Mereka membutuhkan
keyakinan dari bidan bahwa hal ini adalah normal dan merupakan
pertanda datangnay akhir perlainan dan kelahiran bayi mereka.
 Pasagan ibu bisa menjadi stress dan memimta dilakukan sesuatu
untuk membantu psangannya. Ini merupakan respons umum
 Mencoba mengatasi dinamika panik ibu, seperti menganjurkannya
untuk berjalan jalan, pergi ke kamar mandi, mencoba mengubah
posisi, memusatkan pada pernapasan
 Memantau DJJ, observasi maternal, kontraksi dan kemajuan seperti
yang sebelumnya dijelaskan dalam fase aktif persalinan
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
PERSALINAN KALA II

 Beberapa ibu mengambil kesempatan untuk


tidur ketika kontraksinya berhenti dan
menyadarinya sebagai stadium “istirahat dan
berterimakasih” atau fase laten kala kedua.
 Beberapa ibu mengalami peningkatan dorongan
untuk mengejan dan mengeluarkan suara
pengejanan di leher yang jelas pada puncak
kontraksi, beberapa ibu mengatakan denga
kata bahwa mereka mengejan
PERUBAHAN PSIKOLOGIS
PERSALINAN KALA III

 Pada kala ini sebagian besar ibu harus menikmati


kontak kulit dengan kulit dengan bayinya yang baru
lahir dan sebagian lagi merupakan “plasenta In situ”
mereka.
 Beberapa ibu merintih atau tiba-tiba diam saat
mereka mengalami kram uterus, biasanya sebelum
mengeluarkan plasenta, bekuan, atau kehilangan
darah. Sensasi ini bisa disertai oleh keinginan ringan
untuk mengejan untuk mengeluarkan plasenta.

Anda mungkin juga menyukai