Anda di halaman 1dari 10

GASTRITIS

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN


DI
RS. KURNIA SERANG

M.HERIYANTO
G20170023

UNIVERSITAS MATHLAUL ANWAR


BANTEN, 2020
MAAG ATAU DISPEPSIA MERUPAKAN ISTILAH
YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN
SUATU KELUHAN BERUPA RASA TIDAK NYAMAN
DI PERUT BAGIAN ATAS ATAU ULU HATI.
Munculnya gejala sakit maag bisa disebabkan oleh beberapa hal,
seperti:
• Gastritis, penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung,
atau infeksi lambung.
• Pola makan yang terlalu banyak mengonsumsi makanan
pedas, berlemak, asam, serta makanan yang banyak
mengandung gas.
• Sering mengonsumsi minuman berkafein dan alkohol.
• Kebiasaan berbaring atau tidur setelah makan.
• Kehamilan.
• Stres berlebihan.
• Efek samping obat-obatan, seperti obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS), pil KB, dan kortikosteroid.
1. ANTASIDA
Antasida, Obat ini bekerja dengan cara
menetralkan asam lambung, sehingga keluhan
nyeri ulu hati dapat berkurang.
Meski jarang terjadi, obat maag yang satu ini
dapat menimbulkan beberapa efek samping,
seperti perut terasa kembung, diare, dan mual.
Sebagian produk obat antasida juga tidak
disarankan untuk digunakan pada anak usia di
bawah 12 tahun serta ibu hamil dan menyusui.
2. H2 BLOCKER
Obat H2 blocker bekerja dengan cara
mengurangi produksi asam lambung. Contoh
obat maag yang termasuk dalam golongan obat
ini adalah cimetidin, famotidin, dan ranitidin.
Obat maag ini jarang menimbulkan efek
samping, tetapi penggunaannya pada ibu hamil
atau menyusui, penderita penyakit ginjal dan
hati, serta orang dengan daya tahan tubuh yang
lemah sebaiknya dihindari
3. PROTON PUMP INHIBITOR {PPIS}

merupakan kelompok obat yang bisa mengatasi


gejala sakit maag dengan cara menghambat
enzim yang memproduksi asam lambung.
Contoh obat jenis ini adalah omeprazole,
esomeprazole, lansoprazole, dan pantoprazole.
Meski jarang, obat ini dapat menimbulkan efek
samping berupa mual, pusing, sembelit, dan
kembung
4. SUKRALFAT
Sukralfat sering digunakan untuk mengobati
gejala sakit maag yang disebabkan oleh tukak
lambung, GERD, dan infeksi lambung. Obat ini
bekerja dengan cara melapisi dinding lambung
dan mencegahnya dari iritasi dan peradangan
akibat asam lambung berlebih atau infeksi.
Obat ini tersedia dalam bentuk sirup.
Obat maag sukralfat jarang menimbulkan efek
samping, tapi kadang bisa menyebabkan
konstipasi. Obat ini sering digunakan
bersamaan dengan obat maag jenis lainnya
5.BISMUTH SUBSALICYLAT

Obat yang tersedia dalam bentuk sirup ini bekerja


dengan cara menetralkan dan mengurangi
produksi asam lambung serta meredakan
peredangan pada lambung.
Selain untuk mengobati sakit maag, bismuth
subsalicylate juga bisa digunakan untuk
mengobati diare. Obat ini dapat menimbulkan efek
samping berupa perut kembung, mual, muntah,
dan warna tinja menjadi coklat atau kehitaman.
6. ANTIBIOTIK

Obat antibiotik tidak umum digunakan untuk


mengobati gejala maag. Antibiotik biasanya
baru akan diresepkan oleh dokter jika gejala
maag yang Anda rasakan disebabkan oleh
infeksi bakteri, misalnya bakteri Helicobacter
pylori.
Jenis obat yang termasuk golongan antibiotik
untuk mengobati sakit maag adalah amoxicillin,
clarithromycin, metronidazole, dan tetracycline
Selain mengonsumsi obat-obatan di atas,
penderita maag juga perlu menghindari 
makanan pemicu maag, menerapkan pola
makan yang teratur, rutin berolahraga, dan
mengelola stres dengan baik untuk mencegah
maag kambuh kembali.
Jika maag tidak kunjung membaik dalam
waktu dua minggu setelah mengonsumsi obat
maag atau gejala maag muncul bersama gejala
berbahaya lain, seperti muntah darah, sulit
menelan, feses berwarna hitam, hingga
penurunan berat badan, sebaiknya 
konsultasikan ke dokter guna mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
THANKS FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai