Anda di halaman 1dari 43

PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

REMPAH-REMPAH DAN OLEORESIN

Rudi Prihantoro S.TP., M.Sc. 1


REMPAH-REMPAH
Definition

Rempah atau “Spices” adalah tanaman


aromatik yang ditambahkan pada
makanan sebagai penyedap dan
pebangkit selera makan dan biasanya
digunakan dalam keadaan masih segar.

Taste
Flavor
(Rasa)

Sensasi kombinasi antara Sensasi yang tercipta oleh sel


indra penciuman, pengecap reseptor perasa yang terletak
dan penglihatan di lidah
Fungsi rempah
1. Awalnya untuk menutupi bau yang tidak enak atau
terjadinya pencemaran pada daging dan makanan lain
yang disimpan
2. Sekarang berkembang menjadi beberapa fungsi
• flavoring agent
• penyedap rasa/pemberi rasa pedas
• pengawet
• antioksidan
• parfum
• pemberi warna
• obat
• campuran rokok
MANFAAT REMPAH
• Rempah bukan hanya sebagai bumbu, tetapi
juga menjadi produk yang siap dikonsumsi
(“makanan”), sebagai Herbal Medicine atau
Obat Tradisional
• Antioksidan,
• Antikanker,
• Antitumor,
• Antimikrobia,
• Penurunan kolesterol dll.
Bagian tanaman yang dapat
digunakan sebagai rempah
• Daun - Bunga
• Kulit buah - Biji
• Akar - Umbi
• Buah - dll.

Bentuk penggunaan rempah


1. Segar
2. Kering
3. Ekstrak
Jenis Rempah - Daun
Jenis Rempah - Akar

Jahe Kencur

Kunyit

Lengkuas
Jenis Rempah – Umbi
Lapis

Bawang merah

Bawang putih
Efek yang ditimbulkan oleh rempah
1.Pedas : oleoresin, senyawa khas
(lada:piperin,monoterpen;
jahe:gingerol,monoterpen
cabe:capsaisin)

2.Flavor : minyak atsiri (cengkeh : eugenol;


kayumanis : cinnamaldehide; mint : mentol)

3.Warna : kurkumin

4.Antioksidan : senyawa khas

5.Meningkatkan dan membawa keluar flavor yang


tersembunyi dalam makanan.
Mutu rempah-rempah dipengaruhi oleh :
- jenis tanaman - kondisi iklim
- ketinggian tanah - umur tanaman
- bagian tanaman - saat panen
- pengolahan

Sifat Panenan :
- sepanjang tahun : cengkeh, pala,kayumanis
- musiman : lada putih, panili

Sifat organoleptik Rempah & Minyak atsiri


- memberi rangsangan indera Pembau
- memberi rangsangan indera Perasa
- memberi rangsangan indera Peraba
SENYAWA YANG ADA DALAM M.A./REMPAH:

Alkohol : geraniol, citronelol, menthol, linalool,


zingiberol, terpinol, nerol dll.
Aldehid : cinnamaldehid, benzaldehid, anisaldehid,
citral dll.
Keton : Carvon, menthon, thujon, Camphor dll.
Ester : Linalyl asetat, metyl salisilat, terpinyl asetat
Terpene : pinene, limonene, sabinen, myrcene,
terpinen, dll.
Sesquiterpene : caryophyllene, selinene, zynge-
berene, humulene, curcumene, dll.
Fenol : Eugenol, chaviol, thymol, carvaerol, dll.
Oksida : caryophyllene oksida, cineole, dll.
Macam Rempah
Bumbu Segar  Bahan atau bumbu yang digunakan
dalam keadaan segar, penyimpananya relatife singkat
Ex. kunyit, kencur, temu kunci, jahe, serai, bawang-
bawangan, cabai

Bumbu Kering  Bahan atau bumbu yang


digunakan dalam keadaan kering
Ex. kayu manis, lada, pala, jinten, ketumbar,
cengkeh 

Bumbu Buatan  Bumbu siap pakai, yang telah


diproses sebelumnya
Ex. Saos, kecap, MSG, terasi

Bumbu Dasar  Ramuan bumbu yang umum


dipakai didapur . Mulai dari bumbu dasar merah,
bumbu dasar kuning hingga sambal dan acar yang
segar
Rempah Segar
Keuntungan ;
 Mudah untuk ditangani
dan ditimbang
 Tidak memerlukan
pelabelan khusus
 Kehilangan flavor dan
cita rasa dapat Kelemahan ;
diminimalisir  Membutuhkan banyak
tempat
 Flavor dan cita rasa
tergantung umur, asal
rempah-rempah, kondisi
penyimpanan
 Mudah terkontaminasi
Rempah Kering
Keuntungan ;
 Daya simpan lebih lama

Kelemahan ;
 Penurunan kualitas flavor dan rasa
Ektrak Rempah
Keuntungan ;
 Kualitas seragam
 Terstandardisasi
 Kerusakan komponen
dapat diminimalisir
 Ruang penyimpanan
lebih kecil
 Daya simpan tinggi
Kekurangan ;
 Ada kemungkinan
tertinggal residu zat
pelarut
 Bersifat sangat
pekat dan lengket
Kualitas rempah dipengaruhi
oleh:

• Waktu dan cara penanganan


panen
• Cara pengolahan
• Infeksi oleh serangga
• Pertumbuhan mikroorganisme
Metode Ektraksi
Rempah
1. Pengepresan (Expression)
2. Distilasi Air (water distillation)
3. Distilasi Uap (steam distillation)
4. Distilasi Uap dan Air (water and steam
distillation)
5. Ekstraksi dengan pelarut (solvent
extraction)
Water and Steam
distilation
Solvent Extraction
Steam destilation
SENYAWA PENYUSUN RASA&BAU PADA
REMPAH-REMPAH
No. Nama rempah-rempah Senyawa Nama latin tanaman
1. Daun salam Sineol 50%, geraniol, Laurus nobilis
terpineol
2. Kayumanis Cinnamaldehid 63- Cinnamomum
84%, eugenol 4-12%
3. Cengkeh Eugenol 80-95%, kari Eugenia aromatica
ofilin, eugenin
Koriandrol 60-70%
4. Ketumbar Coriandrum satiurum
L.
Zingerone,zingiberen, Zingiberol officinale
5. Jahe
zingiberol,d-kampena R.
, β-fellondrena
6. Pala D-pinena,d-kampena
Myristica fragant
80%, dipentena 8%,
miristisin 4%
7. Lada hitam, lada putih Pinena,β-pinena, l- Piper nigrum
fellandrena,β-kariofil-
line,didirokarveol
No Nama rempah-rempah Senyawa Nama latin tanaman
.
8. Vanili Aldehid2, alkohol2, Vanilla planifolia
ester2
9. Kunyit Turmerol,turmeron, Curcuma longa
kurkumona, artume
rona,ketona,alkohol ,
keton alisiklik
sesquiterpene
10. Bawang putih Diallil disulfida
60% ,diallil trisulfida Allium sativum L.
20%,allil propil
disulfida 6%, dietil
disulfida, diallil poli
sulfida
11. Bawang merah Allium capa L.
Disulfida
12. Cabe Piper longrum
Kapsaisin 0,03-
0,55%
13. Daun sereh Andropogon nardus L
Geraniol 26-46%,
sitronella 16-54%
Kandungan volatil dan fixed oil rempah-
rempah
No. Nama rempah Oil (%) Bagian tanaman
Volatil Fixed yang digunakan
1. Kayumanis Kulit
Minimum 0,72 1,35
Maksimum 1,62 1,68
Rata-rata 1,39 1,44
2. Cengkeh Bunga yang
Minimum 17,82 6,24 belum membuka
Maksimum 20,53 6,67
Rata-rata 19,18 6,49
3. Jahe Umbi
Minimum 0,96 2,82
Maksimum 3,09 5,42
Rata-rata 1,97 4,10
No. Nama rempah Oil (%) Bagian tanaman
Volatil Fixed yang digunakan

4. Pala Biji
Minimum 2,56 28,73
Maksimum 6,94 36,94
Rata-rata 4,75 32,83
5. Lada Hitam Biji
Minimum 0,65 6,86
Maksimum 1,60 10,37
Rata-rata 1,14 8,42
6. Lada putih Biji yang telah
Minimum 0,49 6,26 dikupas kulitnya
Maksimum 0,95 7,94
Rata-rata 0,73 6,91
Oleoresin
• Oleoresin merupakan campuran yg terdiri dari
minyak atsiri pembawa aroma dan damar sebagai
pembawa rasa.
• Oleoresin umumnya didapatkan dari ekstraksi
rempah-rempah misalnya jahe, cengkeh, lada,
kayu manis, dengan pelarut tertentu.
• Pelarut yg dapat digunakan misalnya heksan,
metanol, alkohol, aseton, isopropanol, dll
• Oleoresin biasanya berbentuk pasta atau cairan
kental.
Cara ekstraksi oleoresin
1. Bahan yg akan diekstrak dibersihkan terlebih dahulu, lalu
diiris kecil-kecil
2. Kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi dan
ditambahkan ethanol 95% sebanyak 4 kali jumlah bahan
(v/w)
3. Ditempatkan dalam hot plate pada suhu 40 oC sambil di-
stirer selama 4 jam
4. Disaring dengan kertas saring dengan bantuan pompa
vakum
5. Filtrat diuapkan pada rotary evaporator vakum sampai
semua ethanol mengoap
6. Rendemen oleoresin yg didapat dihitung
Bentuk olahan oleoresin
• Dispered spices
dibuat dengan mendispersikan oleoresin dalam
suatu media pembawa tertentu
• Media pembawa yang sering digunakan yaitu
bahan-bahan yang larut dalam air, seperti garam,
tepung dan dekstrose.
• Digunakan pada pembuatan minuman (soft drink)
dan makanan-makanan yang kering, basah
ataupun semi padat, misalnya kue-kue, biskuit,
sosis dan makanan bayi
Fat-based spices oleoresin
didispersikan pada lemak atau minyak
(vegetable oil).
• Sering digunakan pada makanan yang
berlemak, seperti salad dressing, saus
dan makanan kaleng.

• Dispered spices dan fat-based spices


tidak dapat disimpan lama karena
flavornya mudah menguap
Encapsulated spices
 Oleoresin dalam bentuk bubuk (spray dried) dikapsulkan
untuk mengurangi kehilangan flavor, sehingga dapat
disimpan lebih lama.

• Teknik enkapsulasi pada oleoresin ini, dimana flavor


diperangkap dalam suatu pelapis polimer membentuk
mikrokapsul bulat dengan ukuran antara puluhan mikron
sampai beberapa milimeter.

• Bahan pengkapsul (enkapsulan) yang sering digunakan


yaitu maltodekstrin, gam arab, dekstrin dll.
• Saat ini teknik spray drying merupakan
teknik enkapsulasi yang paling banyak
digunakan untuk oleoresin.
• Oleoresin yang dienkapsulasi sangat
efektif digunakan dalam makanan olahan,
proses pengisian, pencampuran kering,
permen, makanan formula, bumbu-
bumbuan, makanan penutup, produk-
produk susu dan lain-lain.
Keuntungan penggunaan
oleoresin

1) bahan dapat distandar disasi dengan tepat,


terutama flavor dan warnanya, sehingga kualitas
produk akhir dapat terkontrol
2) bahan lebih homogen dan lebih mudah
ditangani,
3) bahan bebas enzim lipase, bakteri, kotoran atau
bahan asing, dan
4) bahan mudah didispersikan secara merata ke
dalam bahan pangan
Penggunaan oleoresin
• pembuatan parfume, kosmetik, flavouring
(pengolahan susu, es kream, produk-produk
roti, pudding dan lain-lain),
• pengolahan daging, susu, keju, snack (dari
oleoresin paprika),
• bahan aditif pada pembuatan parfume dan
obat-obatan (dari cinnamom oleoresin),
• fragrance (household product, deodorant,
tobacco).
Bebagai jenis oleoresin dari rempah-
rempah yang dapat diekstraksi dengan
pelarut organik
MINYAK ATSIRI

• volatile oil - essential oil


• minyak eteris - minyak terbang
• minyak menguap

Sifat minyak atsiri :


• Mudah menguap pada suhu kamar tanpa
mengalami dekomposisi, titik didih tinggi
• Pada umumnya larut dalam pelarut organik.
• Mengandung senyawa alkohol, ester, aldehid
dan keton, spesifik pada tiap jenis rempah
• Dalam industri minyak atsiri dikenal 3
macam metode penyulingan yaitu:
(1)penyulingan dengan air (water distillation)
(2)penyulingan dengan air-uap (water and
steam distillation)
(3)penyulingan dengan uap langsung
(steam distillation).
Faktor-faktor yang diperhatikan
pada penyulingan:
1. Tekanan
2. Suhu
3. Laju alir
4. Lama penyulingan
Ditentukan berdasarkan jenis komoditi.

Contoh: Lama penyulingan sangat bervariasi mulai dari


3-5 jam untuk sereh wangi,
5 – 8 jam untuk minyak nilam dan cengkeh,
10 – 14 jam untuk minyak pala, dan
10-16 jam untuk minyak akar wangi
Penyulingan dengan air
•  Cara yang tertua (Mesir dan India
Kuno),sekarang masih banyak dilakukan petani
tradisional.
• Prinsip kerja:
1. Ketel penyulingan diisi air sampai vol hampir
separuh, lalu dipanaskan.
2. Sebelum air mendidih, bahan baku dimasukkan
dalam ketel.
3. Bahan baku biasanya yg tidak rusak oleh panas
uap air misal bunga atau daun yg mudah
bergerak dalam air.
Essential Oils are extracted
by water distillation
Penyulingan dengan air dan uap

•  Kualitas minyak yg dihasilkan lebih baik,


banyak dipakai oleh petani atsiri
• Prinsip kerja:
1. Ketel diisi air sampai batas saringan/angsang.
2. Bahan baku diletakkan di atas angsang
sehingga tidak kontak langsung dg air yg
mendidih tetapi berhubungan dengan uap air.
3. Air yg menguap akan membawa partikel
minyak atsiri dan dialirkan ke alat pemisah
Steam and water distillation
Penyulingan dengan uap
•  Perlu biaya besar karena setidaknya butuh
dua ketel. Umumnya dilakukan oleh perusahaan.
Kualitas minyak yg dihasilkan paling baik
• Prinsip kerja:
1. Ketel uap dan penyulingan terpisah.
2. Ketel uap yg berisi air dipanaskan dan uapnya
dialirkan ke ketel penyulingan yg berisi bahan
baku
3. Partikel minyak terbawa uap dan dialirkan dalam
pendingin kemudian dipisahkan
Steam distillation

Anda mungkin juga menyukai