Anda di halaman 1dari 46

UTILITAS dan KONTROL SISTEM

DR Triana Lindriati
Utilitas adalah.....
• Unit Pengolahan Air, berfungsi sebagai penyedia kebutuhan
air pendingin, air proses, air sanitasi dan air pengisi boiler.
• Unit Pembangkitan Steam, berfungsi sebagai penyedia
kebutuhan steam pada proses evaporasi, pemanasan dan
supply pembangkitan tenaga listrik.
• Unit Pembangkitan Tenaga Listrik, berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan listrik bagi alat-alat , bangunan, jalan
raya, dan lain sebagainya.
• Unit Bahan Bakar, berfungsi sebagai penyedia kebutuhan
bahan bakar bagi alat-alat, generator , boiler, dll.
• Unit Pengolahan Limbah, berfungsi sebagai pengolahan
limbah pabrik baik limbah cair, padat, maupun gas dari proses
pabrik.
Syarat mutu air
• Air minum, air bersih (Permen kesehatan RI no
416/menkes/PER/IX/1990
(Tugas : Cari peraturan mengenai syarat air minum dan
air bersih)
• Syarat mutu air umpan boiler: pH netral (Asam
:korosif; Basa: menimbulkan kerak); Kandungan
clorine rendah (korosif); Silica rendah (membentuk
kerak); Besi (korosif)
(Tugas : cari peraturan mengenai syarat air umpan
boiler)
Uap (process steam)
• Digunakan untuk berbagai operasi pabrik
(pemanas) : sumber panas, evaporator, dryer.
• Alat penghasil uap disebut boiler untuk pabrik
pangan kelas menengah membutuhkan boiler
dengan kapasitas 10 tons/h of bertekanan 18
bar.
BOILER
Firetube Water tube
Fire tube boiler
• Lower preasure (1 – 24 bar) and cleaner steam
• More fuel eficiency and easier to operate
• Lower initial cost
Water tube
• Higher preasure (100 – 140 bar) suitable for
co-generation
• More thermally eficient
• more complex to construct and are less
tolerant of poor water quality
• Higher investment cost
Culinary steam
• Steam yang bersentuhan langsung dengan
produk makanan
• Harus bebas dari bahan kimia yang biasa
ditambahkan pada air umpan boiler
• Dihasilkan dari air dengan standart air minum
FUEL/BAHAN BAKAR
• Bahan bakar dalam industri pangan biasanya digunakan
untuk bahan bakar boiler penghasil uap dan proses
pengeringan.
• Natural gas dan liquefied propane (LPG) lebih disukai dalam
industri pangan, karena dalam bentuk gas sehingga tidak
mengkontaminasi bahan pangan yang diolah. Bahan bakar
minyak maupun batu bara bisa digunakan untuk
pemanasan tidak langsung (melalui heat exchanger).
• Heating values dari beberapa bahan bakar: natural gas 37.2
MJ/m3, LPG 50.4 MJ/kg, fuel oil 41.7 MJ/kg, anthracite coal
30.2 MJ/kg, and lignite coal 23.2 MJ/kg
Listrik
• Listrik dibutuhkan untuk menjalankan motor,
sistem kontrol, peralatan pelayanan dan
penerangan.
• Untuk industri pangan skala menengah dengan
kapasitas 100 tons/hari bahan baku, listrik yang
dibutuhkan 500 kW.
• Harus disediakan generator dengan
kemampuan paling tidak 200 kVA jika ada
kekeliruan atau kerusakan.
Waste treatment/pengolahan limbah

• Umumnya limbah dari industri pangan paling


banyak adalah limbah cair akan tetapi pada
industri tertentu limbah padat dan gas perlu
penanganan.
• Limbah cair pengukuran yang perlu pH,
temperature, biochemical oxygen demand
(BOD), fats oil and grease (FOG), and total
suspended solids (TSS)
• Jumlah limbah yang banyak dapat diperoleh
dari industri pengolahan buah dan sayuran
dalam industri pengalengan, pembekuan dan
pengeringan.
• Jumlah limbah yang lebih sedikit dari industri
dairy plants (dengan pengecualian keju dan
susu bubuk), dan proses kering (penggilingan
tepung).
• Industri buah dan sayur skala menengah
dengan skala 100 ton/hari bahan baku
menghasilkan limbah cair 1000 m3/day.
Treatment of food wastewater
• Simple screening out of the suspended solids
• gravel filtration
• solids settling in sedimentation tanks
• biological oxidation (aeration)
• spray irrigation
• discharge into the local public
Solid waste
• can be sold at relatively low prices for animal
feeds, either unprocessed or dried, example
solid citrus or sugar beet wastes.
• Some solid food wastes can be diverted to the
land (grape pomace to vineyard)
• can be mixed with the soil (composting).
Gas waste
• Relatively small amounts of gas waste are
generated by some food industries, such as
bakeries (ethanol), fishmeal dryers, and edible
oil refining plants.
• odors from coffee and cocoa roasting may
require some form of treatment.
• Treatment of objectionable gas wastes involves
gas absorption equipment, such as wet
scrubbers
AUXILARY
• Storage tank
• Pump
• Pipe
• Valve
• Ware house
PROSES KONTROL

TRIANA LINDRIATI
Tujuan kontrol dalam industri makanan
adalah :
• Menjaga keamanan dan keselamatan kerja
• Memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan
• Menjaga peralatan proses dapat berfungsi
sesuai yang diinginkan dalam desain
• Menjaga agar operasi pabrik berjalan
ekonomis
• Memenuhi persyaratan lingkungan
Kondisi produk sebelum dan setelah aplikasi
kontrol
Chapter 1

Figure 1.10 Major


steps in control
system development

26
Proses kontrol merupakan salah
satu usaha untuk menjalankan
automatisasi dalam industri
Automatisasi → Suatu proses atau prosedur tanpa campur
tangan manusia.
• Komponen dari automatisasi:
1. Power (tenaga) : untuk menjalankan dan mengoperasikan
sistem.
2. Program of instructions (software) : untuk mengarahkan proses
3. Control system (sistem kontrol) : menjalankan instruksi dari
software
Istilah-istilah dalam proses kontrol
• controlled variables : variabel yang besarnya
dikendalikan karena sangat berpengaruh terhadap
kondisi/sifat dari produk akhir.
• manipulated variables : variabel yang besarnya
berubah untuk menyesuaikan dengan controlled variabel
sehingga nilainya sesuai dengan set-points.
• disturbance variables : variabel yang nilainya dapat
merubah nilai controlled variabel sehingga menyimpang
dari set pointnya.
Variabel-variabel yang dikontrol
• Variabel yang memiliki alat ukurnya dan bisa
dihubungkan dengan sistem kontrol
• Laju alir, suhu, tekanan, konsentrasi
• Set point : nilai yang dijaga konstan
Contoh: Jika ingin mengontrol tinggi cairan di
dalam tangki, mana yang tergolong controlled
variabel adalah tinggi cairan dan manipulated
variabel adalah laju alir.
Variabel input
• Manipulated (adjusted) variabel : harganya
dapat diatur bebas oleh operator
• Disturbance variabel : harganya tidak dapat
diatur akan tetapi berupa gangguan
Variabel output
• Measured variable output: nilainya dapat
diketahui melalui pengukuran langsung
• Unmeasured variable output: nilainya tidak
dapat diukur langsung
(a) Feedback Control System and
(b) Open-Loop Control System

(a)

(b)
Chapter 1 Illustrative Example: Blending system

Notation:
• w1, w2 and w are mass flow rates

• x1, x2 and x are mass fractions of component A


33
Assumptions:
1. w1 is constant
2. x2 = constant = 1 (stream 2 is pure A)
3. Perfect mixing in the tank
Chapter 1

Control Objective:
Keep x at a desired value (or “set point”) xsp, despite variations in
x1(t). Flow rate w2 can be adjusted for this purpose.

Terminology:
• Controlled variable (or “output variable”): x
• Manipulated variable (or “input variable”): w2
• Disturbance variable (or “load variable”): x1 34
Chapter 1

35
Chapter 1

36
Classification of Control Strategies

Table. 1.1 Control Strategies for the Blending System


Method Measured Manipulated Category
Variable Variable
Chapter 1

1 x w2 FB
2 x1 w2 FF
3 x1 and x w2 FF/FB
4 - - Design change

Feedback Control:
• Distinguishing feature: measure the controlled variable

37
Chapter 1

39
Chapter 1

Block diagram for temperature feedback control system

40
LC

FFC

Tray 8 TC

LC Steam
VACUUM LINE

TO
HEADER
XC
PC
PC
LC

CONDENSATE
FC

HOT
CONDENSER FC FC

FC TO REACTORS

IX
SGI
REFLUX DRUM REFLUX
RATIO FY TI
TARGET COMPOSITION
LC FI

FI

PRODUCT
And more…
FEED • Plant-wide
supervisory
LC HC control
• Feed-forward to
FC
600 PSIG
other unit ops or
STEAM plant areas
LC
LC
• Model predictive
CONDENSATE
control (MPC)
• And so on…
PC

Anda mungkin juga menyukai