ISLAM
Wilayah kekuasaan Abbasiyah pada periode pertama hingga masa keruntuhan sanga
t
luas, meliputi berbagai bangsa yang berbeda, seperti Maroko, Mesir, Syria, Irak, Persi
a,
Turki dan India. Sebelum terjadi serangan pasukan Mongol yang dikomandoi oleh Hul
agu Khan pada tahun 1258 M, Daulah Abbasiyah di Baghdad sudah memperlihatkan
kemunduran dan kemerosotan diberbagai bidang, terutama dibidang politk dan milit
er.
Apalagi menjelang serbuan pasukan Mongol, Daulah Abbasiyah semakin lemah dan t
idak berdaya yang pada akhirnya tentara Mongol berhasil menginvasi Baghdad dan
menghancurkan peradaban islam. Pada masa-masa kekuasaan Abbasiyah yang sudah
semakin lemah dan tidak berdaya itu, muncul daulah-daulah kecil yang memisahkan
diri dari Daulah Abbasiyah.
Tidak ada lagi sosok khalifah besar yang cakap melakukan
Penyebab
tata kelola dan manajemen Munculnya Daulah-Daulah
pemerintahan Kecil
• ARSITEKTUR
1. Meninggalkan bangunan masjid yang sangat megah, bernama Masjid
Ahmad bin Thulun
2. Dibangun juga sebuah bangunan istana bernama Istana
Al-Khumarwaihi dengan memakai balairung dan dinding emas
• BIDANG KEDOKTERAN
Dibangun rumah sakit yang menelan biaya 80.000 dinar.
• BIDANG PERTANIAN
Perbaikan air di Pulau Raudhah ( Sungai Nil) yang pertama kali
dibangun pada tahun 716 M
• BIDANG MILITER
Pasukan perang dan angkatan laut. Dinasti ini mempunyai 100.000
prajurit dan 100 kapal perang.
MASA KEMUNDURAN
Kematian Al-Khumarawaih pada tahun 895 M/282 H merupakan awal
kemunduran dinasti itu. persaingan yang hebat antara unsur-unsur
pembesar dinasti telah memecah persatuan dalam dinasti. Amir yang
ketiga, Abu al-Asakir bin Khumarawaih dilawan oleh sebagian pasukannya
dan dapat disingkirkan 896 M/283 H. Adiknya yang baru berusia 14 tahun,
Harun bin Khumarawaih diangkat sebagai Amir yang keempat. Akan
tetapi,kelemahan sudah sedemikian rupa sehingga wilayah 'yam dapat
direbut
oleh pasukan Qaramitah. Amirnya yang kelima, Syaiban bin Ahmad bin
Thulun, hanya 12 hari saja memerintah, karena ia menyerah ke tangan
pasukan bani Abbas yang menyerang Mesir pada tahun 905 M/291 H, dan
dengan demikian berakhirlah riwayat dinasti Thuluniyah.
• 2. Daulah Ikhsyidiyah di Mesir (323-326 H/934-972 M)
MASA KEMUNDURAN
Setelah Kafour wafat (968 M) diangkatlah Ahmad Bin Ali al-Ikhsyidi yang
masih berusia 11 tahun sebagai amir kelima Lemahnya penguasa ini
menimbulkan kondisi instabilitas yang memicu lahirnya pertentangan antara
pembesar di lingkungan istana.Suasana perebutan ambisi itu terus
mewarnai istana menyebabkan lemahnya dinasti ini di segala bidang, dan
akhirnya pada 358 serangan yang terus menerus dilancarkan oleh
Fatimiyah terhadap pemerintahnnya membuat dinasti ini tidak berdaya dan
tidak mampu mempertahankan kekuasaannya di Mesir. Sehingga dinasti ini
dapat ditaklukkan oleh Fatimiyah.
• 3. Daulah Hamdaniyah(317 H - 399 H/929 M – 1009 M)
Ke wilayah utara, Iksidiyah Mesir memiliki pesaing kuat yaitu
Dinasti Hamdaniyah yang Syiah. Dinasti itu didirikan pertama kali di
Mesopotania utara dengan mosul sebagai Ibukotanya (929-991). Nama
kerajaan berasal dari nama pendirinya yaitu, Hamdan ibn Hamdun,
seorang amir dari suku Taghlib. Pada masa hidupnya, Abu Hamdan
Ibn Hamdun pernah ditangkap oleh khalifah Abbasiyah karena beraliansi
dengan kaum khawarij unutk menentang kekuasaan Bani Abbas. Akan
tetapi, atas jasa putranya (Husain) Ibn Hamdun diampuni. Putranya yang
bernama Al Husain adalah panglima pemerintahan Abbasiyah dan Abu
Haija Abdullah diangkat menjadi gubernur Mousul oleh khalifah Al Muktafi
pada tahun 905 M.
Wilayah kekuasaan dinasti ini terbagi dua bagian, yaitu wilayah
kekuasaan di Mosul dan wilayah kekuasaan di Halb ( Aleppo ). Wilayah
kekuasaan di Aleppo, terkenal sebagai pelindung kesusastraan Arab dan
Ilmu Pengetahuan.
MASA KEJAYAAN
Seperti dijelaskan sebelumnya, dinasti ini menguasai dua wilayah yang
berbeda, yaitu Halb di Aleppo dan Mosul di Irak. Kemudian lahirnya seorang
musisi-filosof ternama, al-Farabi, ada juga seorang sejarawan sastra dan
musik yang terkemuka yaitu al-Isfahani, pada masa itu pun mengenal
seorang khatib istana yang fasih ibn Nubatah, dan tokoh budayawan sentral
dari pereode ini adalah sang penyair negara al-Mutanabi, adapun
pesaingnya dibidang puisi di Allepo adalah sepupu Sayf al-Dawlah, Abu
Firas al-Hamdani.
MASA KEMUNDURAN
Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan Dinasti Hamdaniyah turun
dari kekuasaannya, seperti hilangnya kepercayaan dan simpati masyarakat
ketika pemerintahan Hamdaniyah tidak bersikap adil terhadap kepentingan
masyarakat di seluruh wilayah kekuasaannya. Hal itu menyebabkan wibawa
Dinasti Hamdaniyah jatuh. Faktor lainnya adalah kembali bangkitnya
kekuasaan Bizantium, yang ketika itu kembali melakukan ekspansi perluasa
wilayah kekuasannya. Beberapa wilayah Hamdaniyah menjadi sasaran
ekspansi tersebut, sehingga membuat Hims terlepas dari kekuasaannya.
Faktor terakhir adalah penyerangan yang dilakukan kaum Fatimiah,
menyebabkan pemimpin Hamdaniyah ketika itu, Said Ad-Daulah wafat. Hal
itu membuat kekuasaan Dinasti Hamdaniyah perlahan runtuh dan hancur.
• 4. Daulah Idrisiyah di Maroko (172 H – 375 H / 788 M – 985
M)
Dinasti Idrisiyah didirikan oleh salah seorang penganut Syi’ah,
bernama Idris bin Abdullah pada 789 M. Ia pernah ikut ambil bagian dalam
perlawanan keturunan Ali di Hijaz terhadap orang-orang Dinasti Abbasiyah
pada 786 M. Terbentuknya Dinasti Idrisiyah sangat didukung oleh para
tokoh Barbar Zenata di Maroko Utara, yang sangat terkesan dengan
keturunan Ali bin Abi Thalib. Idris kemudian memilih kota Fez sebagai pusat
pemerintahannya.
Terdapat dua factor pendukung eksistensi Dinasti Idrisiyah. Pertama,
memperoleh dukungan penuh orang-orang Barbar Zenata, kedua, letak
geografisnya yang sangat jauh dengan pusat pemerintahan Abbasiyah di
Baghdad membuat Dinasti Idrisiyah sulit untuk ditaklukan.
MASA KEJAYAAN
Pada masa pemerintahan Yahya IV, wilayah-wilayah yang sebelumnya
terpecah dan dikuasai kerabat-kerabat penguasa, dipersatukan kembali
dalam satu pemeritahan politik. Setelah kembali pulih, Dinasti Idrisiyah
harus dihadapkan dengan konflik yang terjadi antara Bani Umayyah di
Spanyol dan Bani Fatimiah di Mesir, dalam memperbutkan kekuasaan di
wilayah Afrika. Kota Fez pun menjadi wilayah pertikaian antara dua dinasti
yang berbeda paham ini.
MASA KEMUNDURAN
MASA KEMUNDURAN
Menjelang akhir abad IX, posisi Aghlabiah di Ifriqiyah menjadi merosot. Hal ini
disebabkan karena amir terakhirnya yaitu Ziyadatullah III tenggelam dalam
kemewahan & berfoya-foya, dan seluruh pembesarnya tertarik pada Syi'ah, juga
propaganda Syi'ah yang dilakukan oleh Abdullah Al-Syi'ah. Ia telah menanamkan
pengaruh yang kuat di kalangan orang-orang suku Ketama. Ditambah adanya
kesenjangan sosial antara keluarga Aghlab dengan orang-orang Ketama.
Sehingga muncul sebuah kekuatan militer baru menentang pemerintah
Aghlabiyah.
Daulah-Daulah Kecil d
i Timur Baghdad
1. Daulah Thahiriyah (205-259 H/820-905 M)
Thahiriyah merupakan dinasti yang pertama kali mendirikan
negara semi-Independen disebalah timur Baghdad, berpusat di Khurasan
dengan Ibu kota Naisabur. Dinasti ini didirikan oleh Thahir ibn Husein pada
205H/821 M di Khurasan, ia adalah orang yang pernah di percaya
al-Ma’mun untuk menduduki jabatan jendral dengan jabatan Panglima
tentara pada masa pemerintahan Al-Makmun Khalifah ke-7 yang berkuasa
antara tahun 198-218H/813-833M. Thahir merupakan seorang Budak
Persia, yang pada tahun 820 diangkat oleh al-Ma’mun sebagai gubernur
atas semua kawasan disebelah timur Baghdad, dengan pusat
kekuaaannya di Khurasan.
MASA KEJAYAAN
MASA KEMUNDURAN
Khalaf merupakan pemimpin terakhir dinasti Saffariyah sebelum dinasti ini berkhir
di tahun 393 H./1003 M. Sebelum dinasti ini berakhir, dimasa kepemimpinan dari
Khalaf, dalam menjalankan pemerintahan, ia bekerja sama degan seorang
panglima Sistan yang bernama Abu Al-Husain Tahir bin Muhammad.
Awal dari kehancuran dinasti Saffariyah dimulai sejak Khalaf yang menunaikan
ibadah haji ke Tanah suci, menunjuk Abu Al-Husain Tahir sebagai wakilnya dalam
mengatur pemerintahan dinasti Saffariyah kala itu. Namun hal ini justru
dimanfaatkan oleh Abu untuk mengambil alih kekuasaan. Dikarenakan Abu tidak
mau
mengembalikan kekuasaan ketangan Khalaf, maka Khalaf meminta bantuan
militer kepada dinasti Samaniah untuk membantunya merebut kembali
3. Daulah Samaniyah di Merv/Samarkand
(261-395 H/874-1004 M)
Pada saat dinasti mencapai kejayaannya, banyak imigran Turki yang menduduki posisi
penting dalam pemerintahan, namun bersebab dari tingginya fanatik kesukuan pada
dinasti ini, akhirnya mereka para imigran Turki yang menduduki jabatan penting dalam
pemerintahan tersebut banyak yang dicopot, langkah-langkah inilah yang menyebabkan
kehancuran dinasti ini, karena mereka tidak terima dengan perlakuan tersebut,
sehingga mereka mengadakan penyerangan sampai mereka berhasil melumpuhkan
dinasti ini.
• 4.Daulah Ghaznawiyah di GHazna, Afghanistan (366-579 H/
976-1183 M)
Dinasti Ghaznawiyah dibangun oleh Sabuktaqin, seorang yang
berasal dari budak Turki. Meskipun dalam tahap perintisan dinasti ini
dimulai dari tindakan Alpataqin yang membentuk pemerintahan kota di
Ghazna sebuah kota kecil di sebelah selatan kota Kabul Afghanistan yang
kita kenal sekarang. Dan daerah yang pernah dikuasai pada waktu
sekarang menjadi bagian dari wilayah negara Afghanistan, Pakistan, India
dan Iran.
Pengambilalihaan kekuasaan ala Ghaznawi ini diawali oleh masalah
pribadi Alpatakin yang tidak diangkat menjadi gubernur lagi, sehingga
membuat Alpatakin membentuk sebuah dinasti kecil lalu melakukan
ekspansi-ekspansi secara perlahan sehingga memiliki banyak wilayah dan
pasukan. Dilanjutkan oleh anaknya Sabutaqin yang hampir sama dengan
beliau melakukan ekspansi-ekspansi. Akan tetapi ekspansie-kspansi dinasti
ini sangat terkenal pada masa Mahmud Ghaznawi yang mana banyak
sekali melakukan peperangan sebagai upaya memperluas wilayah
kekuasaannya, terutama ke India. Selain melakukan peperangan Bani
Ghaznawi
juga melakukan pembangunan, pengembangan ilmu pengetahuan.
MASA KEJAYAAN
MASA KEMUNDURAN
Faktor kemunduran pun hampir sama dengan yang lain yakni ada konflik keluarga yang
saling menginginkan kekuasaan dan ada serangan dari dinasti saljuk denganbukti ada
beberapa daerah yang memisahkan diri dari kekuasaan dinastigha)niyah seperti di
utara dan barat ada dinasti Khan dari Turkistan dandinasti saljuk dari persia, di bagian
tengah ada Dinasti Jhuriyah dari Afganistan memberontak juga pada tahun 1186 di
lahore.
Thank you
ANY QUESTION ?
Fully Editable Icon Sets : A
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com